5. Pergi Bersama

Keesokan harinya

Dinda terbangun dari tidurnya subuh itu untuk melaksanakan sholat. Pagi itu ia tepat waktu melaksanakan ibadahnya, karena ia pikir takut terlambat dan membuat Ariel menunggunya terlalu lama jika ia bangun kesiangan.

Setelah melaksanakan sholat, Dinda turun kebawah untuk sekedar mengecek menu sarapan apa yang hari ini dibuat oleh bibi. Ternyata bibi sedang menggoreng nasi, dan orangtuanya sepertinya belum keluar kamar sebab tidak terlihat keberadaan mereka.

Jam menunjukkan pukul 06:00 pagi, Dinda segera mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke kampus. Selama 45 menit bersiap-siap akhirnya Dinda turun juga dan akan sarapan bersama orangtuanya di meja makan.

Saat sampai di meja makan, Dinda menyapa kedua orangtuanya.

"Pagi Ma, pagi Pa" sapa Dinda

"Pagi nak, kamu tumben mau sarapan bareng kita?" tanya Papa yang keheranan sebab anaknya terbiasa memakan selembar roti tawar lalu membawanya ke mobil untuk dimakan dijalan.

"Aku hari ini bangunnya lebih pagi pa, jadi masih punya banyak waktu buat sarapan" jawab Dinda sekenanya.

"Oh iya, nanti Mama kalo mau pergi arisan, pake aja mobil Dinda. Soalnya hari ini Dinda berangkat bareng Ariel ma" sambungnya.

"Lho, emang kalian udah seakrab apa kok tiba-tiba udah berangkat bareng aja" sahut Papa yang tidak tahu bahwa kemaren juga Dinda berangkat bareng Ariel saat berangkat ke kampus.

"Papa ga tau? Kemaren aja anak Papa ini berangkatnya sama Ariel" jawab Mama.

"Iya Pa, tapi kita ga ada hubungan apa-apa kok, bener-bener cuma temen aja. Mama tuh yang mikirnya kejauhan. Dikira ada hubungan spesial" sewot Dinda sambil menjelaskan pada Papanya.

"Sudah sudah, sarapan aja fokus. Ga usah bahas yang lain-lain dulu, bisa dingin ini nasi gorengnya" ucap Papa menghentikan kekesalan sang anak, dan mengajak dua perempuan spesialnya untuk segera sarapan dan menghabiskan nasi goreng di piring masing-masing.

Setelah selesai menghabiskan nasi gorengnya dan sejenak menurunkan makanan yang barusan ia cerna, Dinda segera naik ke kamarnya untuk mengambil tas dan segala keperluan seperti buku-buku yang akan ia bawa kekampus. Tak lupa ia juga mengambil handphonenya untuk mengabari Ariel.

Segera Dinda membuka aplikasi pesan instan yang berwarna hijau itu dan baru membaca chat terakhir dari Ariel yang semalam ia tinggal tidur. Dinda tersenyum.

Bisa-bisanya cowok ganteng ini gue anggurin.

Dinda kemudian mulai mengetik pesan saat ia lihat ternyata Ariel pun sedang mengetik.

💌:"Ngetik apa hayoo?"

👧:"Cuma mau nanya udah bangun belom ? Eh udah ternyata" kilah Dinda. Padahal niat awalnya ia ingin sekedar memastikan, hari ini jadi berangkat bareng atau tidak.

💌:"Alasan. Udah siap belom?" balas Ariel.

👧:"Udah, lu?"

💌:"Belom"

👧:"Haisss, buruan. Ntar gue telat nih"

Selang 5 menit, tak kunjung ada balasan chat dari Ariel, Dinda sudah sedari tadi duduk disofa depan tv melirik lirik jam yang ada di ruang tengah. Memang saat ini masih pukul 07:20 tapi Dinda sudah seperti orang yang tidak sabaran menunggu. Bahkan biasanya ia masuk kuliah pukul 08:00 tapi berangkatnya di menit-menit terakhir sebelum jam 8.

Tiba-tiba saja, dari luar pagar terdengar bunyi klakson motor. Dinda yang sadar sedang menunggu seseorang, segera bangkit dari sofa tempat duduknya dan menuju ke halaman depan.

"Yok berangkat" tegur sang pengendara yang pagi ini sangat keren dengan motor ratusan jutanya seperti motor milik Valentino Rossi.

"Ada helm gak?" sambungnya.

Dinda yang sedari tadi mengamati wajah Ariel benar-benar terpana. Karena selain memiliki tubuh yang proposional, Ariel ternyata punya gaya kerennya tersendiri yang membuat Dinda bisa gampang dekat dengannya dan justru lelaki diluaran sana yang juga tak kalah tampan dari Ariel tak pernah ada sedikitpun niat untuk meladeninya.

"Oi, ada helm gak?" Ulangnya karena tak menjawab pertanyaannya. Sebab Dinda hanya diam mematung di hadapannya.

"Oh... yah ga punya. Gimana dong? Atau kita pake mobil gue aja. Habis antar gue ngampus bawa aja mobilnya lagi, gakpapa kok" saran Dinda.

"Gue lebih suka naik motor. Ya udah kalo gitu kerumah gih minta helm sama Mama" ucap Ariel yang menyuruh Dinda kerumahnya untuk ambil helm.

Tentu saja Dinda tidak berani, sebab ia saja hanya sekali bertemu Mama Ariel lalu tiba-tiba datang minta helm.

"Ga berani" jawab Dinda.

"Ya udah, mana tas lo, bawa aja langsung terus kita kerumah gue ambil helm" ujar Ariel yang sedari tadi memang tidak turun dari motornya.

"Oke, bentar ya sekalian pamitan" ujar Dinda lalu bergegas masuk kedalam rumah.

Dinda yang sudah duduk dibelakang Ariel dengan refleks langsung memegang bahu Ariel. Tapi si yang punya bahu malah mengarahkan tangan Dinda ke pinggangnya. Dinda jadi salah tingkah sendiri tapi belum sempat meresapi khayalannya eh motor sudah berhenti di halaman rumah Ariel.

"Sana, lu masuk sendiri aja ya. Gue tunggu disini. Bilang aja disuruh Ariel ambil helm" perintah Ariel kepada Dinda.

Dinda pun menuruti saja, karena biar cepet berangkat juga, pikirnya.

Setelah selesai dengan urusan helm, mereka pun segera berangkat menuju kampus Dinda.

Di perjalanan mereka saling bertanya dan bercerita. Meski harus berbicara dengan keras dan lantang sebab tahu sendiri kondisi jalanan ketika pagi hari. Banyak kendaraan lalu lalang dengan berbagai macam arah tujuannya.

"Dinda, seru ga naik motor bareng gue?" Ariel memulai percakapan.

"Seruuuu, tapi gue kedinginan ni haha" jawab Dinda dari arah belakang dan sengaja memajukan sedikit badannya ke arah Ariel agar bisa mendengarnya lebih jelas.

"Sorry, gue lupa ingetin lo pake jaket. Besok-besok kalo berangkat bareng gue lo harus pake jaket ya" saran Ariel sambil memutar kaca spionnya sebelah kiri ke arah wajah Dinda agar ia bisa melihat lawan bicaranya dengan jelas.

Sedangkan sebagai bentuk jawaban "iya"nya, Dinda hanya menunjukkan simbol oke dengan jari di depan wajahnya. Ariel tersenyum saja dengan kelakuan perempuan yang mulai beranjak dewasa itu.

Sekitar 3 menit hening, tidak ada yang membuka percakapan lagi. Dinda berinisiatif bertanya perihal kantor kemaren. Apakah Ariel benar bekerja disana atau tidak. Sebab bisa saja kan ia hanya menghampiri temannya yang bekerja disana.

"Riel, kantor yang kemaren bener kantor tempat kerja lu ya?" tanya Dinda yang sudah penasaran.

"Iya, udah setahun ini gue kerja disitu. Kenapa? Lu mau magang di kantor itu? Kan lu baru semestar 1" sahut Ariel yang melihat keseriusan dari wajah Dinda saat bertanya.

"Ih, orang cuma nanya doang. Ya kali gue magang di kantor lu. Gue kan anak hukum. Kantor lu aja perusahaan IT gitu. Kan ga nyambung" jawab Dinda sewot.

"Bisa, apasih yang ga bisa buat kamu. Demi kamu deh, aku bisa-bisain kalo mau magang disitu, malah yang lain aku tolak-tolakin kalo ada yang mau magang di kantor aku, demi kamu seorang hahaha" canda Ariel yang tak mau Dinda sewot.

"Emang itu kantor kamu yang punya?" tanya Dinda

"Bukan, tapi papa yang punya hehe" jawab Ariel sekenanya.

Oh, penerus perusahaan bapaknya nih. Bakal di incer cewek-cewek matre nih si Ariel. Ops, ngapain gue yang sewot ya? Gue bukan siapa-siapa kenapa sewot dah.

"Udah sampe nih Din, mau antar sampe mana?" tanya Ariel saat motor yang mereka kendarai mulai masuk melewati gerbang kampus.

"Sampe depan aja Riel, tuh deket anak-anak cowok yang lagi berdiri" jawab Dinda menunjuk ke arah yang ia maksud.

"Sampee..." seru Ariel.

Dinda pun turun dan melepaskan helmnya.

Ia pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Ariel karena sudah mengantarkannya pagi ini.

"Riel, nih helmnya. Makasih ya, sorry kalo ngerepotin" ucap Dinda sambil memamerkan senyum manisnya.

"Basa-basi banget lu, tenang aja gue mah baik orangnya, tiap hari juga gue mau" jawab Ariel sambil merapikan beberapa helai rambut Dinda yang berantakan.

"Nanti pulangnya chat gue aja ya, biar gue jemput" sambungnya.

"Ga usah, gue pesen ojol aja biar gampang" sanggah Dinda yang tak enak hati jika Ariel akan bolak-balik untuk menjemputnya. Sebab jika dari arah rumah, posisi kantor Ariel lebih dulu sebelum kampus Dinda.

"Ngga, namanya laki-laki itu kalo perginya sama dia, pulangnya sama dia juga" paksa Ariel agar Dinda menyetujuinya.

"Iya deh, selama lo ga keberatan" ujar Dinda yang mengalah agar Ariel segera pergi dan tepat waktu sampai di kantornya.

"Siiip, gitu dong. Kalo gitu Abang berangkat kerja dulu ya Neng, demi kau dan si buah hati" jawab Ariel yang senang karena Dinda telah mau pulang bersamanya.

"Hahaha, ya udah gih sana. Hati-hati ya abang sayang" jawab Dinda sambil diiringi gelak tawanya.

"Daaa..." Ariel pun berangkat dengan senyum yang bisa dilihat sekilas oleh Dinda melalui kaca spion Ariel yang sudah dalam posisi normal tidak lagi menghadap ke arah belakang atas alias posisi wajah Dinda tadinya.

...-...

...-...

...-...

Yang kepo sama kelanjutannya, wajib tinggalin jejak dulu yaa.

Silahkan tap jempol dan komen sebebas-bebasnya aja

Terpopuler

Comments

abdan syakura

abdan syakura

Biasany kl awalny bucin nih,
akhirnya mewek mewek deh
atutttttt....😭😭🤣

2023-05-28

0

Ipah

Ipah

hai kak, cerita nya bagus aku suka ❤️
bisa mampir ya ke Karya ku Juragan Muda

saling support yuk 💪💪

2022-08-22

0

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Aa Ariel datang menjemput...

2022-05-16

1

lihat semua
Episodes
1 Tetangga baru
2 2. Keluarga Om Setyo
3 3. Akrab
4 4. Berteman
5 5. Pergi Bersama
6 6. Pulang bersama
7 7. Temenin Makan
8 8. Temenin Makan (2)
9 9. Awal PDKT
10 10. Bukan Untukku
11 11. Buat Tugas
12 12. Asik-asik
13 13. Anggota Baru
14 14. Inikah Komitmen?
15 15. Jadian
16 16. Marah
17 17. Kepergok
18 18. Godain atau Godaan
19 19. Anniversary
20 20. Efek Kalah Suit
21 21. Bocah Tua Nakal
22 22. Runyam
23 23. Diam dan Rasakan
24 24. Ariel udah bahagia, Angel Kena Fitnah
25 Minggu bersama Ariel
26 26. Kondangan
27 27. Kondangan (2)
28 28. Pulang Kondangan
29 29. Muak
30 30. Terkecoh
31 31. Curhat Dijalan
32 32. Lega
33 33. Comeback
34 34. Tarik Ulur
35 35. Dia Kembali
36 36. Wisata Kuliner (1)
37 37. Wisata Kuliner (2)
38 38. Jadi Lebih Baik
39 39. Tahun ke-2
40 40. Beneran
41 41. Ulang Tahun
42 42. First Celebration
43 43. Kencan Minimalis
44 44. Candle Light Dinner
45 45. Dan Terjadi Lagi
46 46. Dia Pulang
47 47. Tarik-Ulur
48 48. Kita Ini Apa?
49 49. Gampang Curiga
50 50. Eh...
51 51. Rekor
52 52. Hancur
53 53. Resah
54 54. Batal
55 55. Gak Mau Lihat
56 56. Kamis
57 57. Jum'at
58 58. Hari Sabtu Harinya Ariel
59 59. Hari Sabtu Harinya Ariel (2)
60 60. Hari Sabtu Harinya Ariel (3)
61 61. Resmi Ngenes
62 62. Belum Siap
63 63. Misi Balas Budi Selesai
64 64. Seperti Sedia Kala
65 65. Lagi Apes
66 66. Kurang Kerjaan
67 67. Bertemu lagi
68 68. Mengenalnya
69 69. Belum Sembuh
70 70. Menjauh
71 71. Tak Di Undang
72 72. Ngobrol Lama
73 73. Kumpul Bareng
74 74. Malam Minggu Malam Kelabu
75 75. Akhir Cerita di Malam Minggu
76 76. Goodbye Mantan!
77 77. Kue Enak
78 78. Selasa Bersama
79 79. Hari Bersamanya
80 80. Hari Bersamanya (2)
81 81. Lanjutkan Misi
82 82. Lita Dalam Bahaya
83 83. Rumah Sakit
84 84. Korban Perasaan
85 Melupakanmu
86 Kabur
87 Gagal Janjian
88 Ajakan Nginap
89 Kebohongan Nanda
90 Akur
91 Lita berulah
92 Berhenti Berharap
93 Mustahil Tuk Pergi
94 Siapa Biang Keroknya (?)
95 Jenguk Nanda
96 Apa Yang Terjadi?
97 Dasar Lelaki Buaya
98 Bersamamu
99 KUA, I'm Coming.........
100 Dinda Nanda Menuju Halal
101 Gara-Gara Mantan
102 Ngedumel Part 2
103 Hari Yang Menegangkan
104 Ikut Suami
105 Aku Milikmu
106 Hari Pertama
107 Istri Siaga
108 Olahraga Jantung
109 Pulang Kerumah Dinda
110 Hari-H
111 Rumah Tangga Tak Selamanya Indah
112 Ujian Kita
113 Sepenggal Kisah Lama
114 Ku Diantara Kalian
115 Jangan Ada Dusta
116 Dinda VS Feza
117 Ini Rumah Tangga Kita!
118 Viral
119 Penyelesaian konflik
120 Ponakan untuk Jovan
121 Menyiapkan Kejutan
122 Hilang
123 Dimana Dirimu
124 Duka Dalam Hati
125 Gugur Bunga
126 Terendap Laraku
127 Kembali Pulang
128 Seperti Sedia Kala
129 Rencana Kencan ke Panti Asuhan
130 Kala Cinta Menggoda
131 Rama & Sherly
132 Kegalauan Jovan
133 Layu Sebelum Berkembang
134 Terbongkar
135 Permasalahan Feza
136 Kombo RaNda (Rama-Nanda)
137 Maju Tak Gentar
138 Keluar Zona Nyaman
139 Perjalanan Panjang
140 Perjalanan Panjang
141 Tinggal Serumah
142 Hari Pertama
143 DPR (Dibawah Pohon Rindang)
144 Rama Jatuh Sakit
145 Mendapat Teror
146 Pengambilan Keputusan
147 Hampir Kepincut Janda
148 Rama Sadar
149 Gagal Pulang
150 Akibat Salah Paham
151 Dijenguk Istri
152 Istri (Merujak) eh Merajuk
153 Minta di Servis
154 Bertengkar lagi
155 Nanda Cari Perkara
156 Malam Terakhir
157 Bubar Jalan
158 Ingatlah Hari Ini
159 Comeback Home
160 Hidup Bahagia Selamanya
161 Gagal
162 Usaha Rama
163 Masih Diam di Tempat
164 Tinggal Kenangan
165 Mengajaknya Menikah
166 Si Paling Ngebet Nikah
167 Persiapan
168 Tiba-Tiba Saja
169 Lamaran
170 Balas Dendam
171 Bunga Disiram, Kembang Tak Jadi
172 Masih Mendambanya
173 Kisah Pilu Masa Remaja
174 Masih Pakai Jari
175 Tsahhhhh
176 Gak Mau Kalah
177 Dinda Hamil?
178 Terlambat Menyesali
179 Mood Swing
180 Hal Positif
181 Baru Tahu
182 Introgasi
183 Beli Ganja Dapat Kebun Bunga
184 Semat dan Gunting
185 Dikira Pria Hidung Belang
186 Kembali Pulang
187 Panggilan Baru
188 Membongkar Rahasia
189 Sweet Life
190 Talk That Talk
191 Pelik
192 Mencari Dukungan
193 Orang Pertama
194 Pamit ala Nanda
195 Pamit ala Rama
196 Berangkat
197 Ditinggal Pergi
198 Memulai Misi
199 Mendapat Bukti
200 Kabar Buruk
201 Tak Bisa Percaya
202 Tersesat
203 Kalut
204 Wanted!!!
205 Wanted!!!
206 Gantung
207 Bertahan Hidup
208 Bukan Celeng (an) Rindu, Ini Rindu Celeng
209 Berkumpul
210 Menebus Yang Terlewatkan
211 Umar Al-Farizi
212 Pengumuman
Episodes

Updated 212 Episodes

1
Tetangga baru
2
2. Keluarga Om Setyo
3
3. Akrab
4
4. Berteman
5
5. Pergi Bersama
6
6. Pulang bersama
7
7. Temenin Makan
8
8. Temenin Makan (2)
9
9. Awal PDKT
10
10. Bukan Untukku
11
11. Buat Tugas
12
12. Asik-asik
13
13. Anggota Baru
14
14. Inikah Komitmen?
15
15. Jadian
16
16. Marah
17
17. Kepergok
18
18. Godain atau Godaan
19
19. Anniversary
20
20. Efek Kalah Suit
21
21. Bocah Tua Nakal
22
22. Runyam
23
23. Diam dan Rasakan
24
24. Ariel udah bahagia, Angel Kena Fitnah
25
Minggu bersama Ariel
26
26. Kondangan
27
27. Kondangan (2)
28
28. Pulang Kondangan
29
29. Muak
30
30. Terkecoh
31
31. Curhat Dijalan
32
32. Lega
33
33. Comeback
34
34. Tarik Ulur
35
35. Dia Kembali
36
36. Wisata Kuliner (1)
37
37. Wisata Kuliner (2)
38
38. Jadi Lebih Baik
39
39. Tahun ke-2
40
40. Beneran
41
41. Ulang Tahun
42
42. First Celebration
43
43. Kencan Minimalis
44
44. Candle Light Dinner
45
45. Dan Terjadi Lagi
46
46. Dia Pulang
47
47. Tarik-Ulur
48
48. Kita Ini Apa?
49
49. Gampang Curiga
50
50. Eh...
51
51. Rekor
52
52. Hancur
53
53. Resah
54
54. Batal
55
55. Gak Mau Lihat
56
56. Kamis
57
57. Jum'at
58
58. Hari Sabtu Harinya Ariel
59
59. Hari Sabtu Harinya Ariel (2)
60
60. Hari Sabtu Harinya Ariel (3)
61
61. Resmi Ngenes
62
62. Belum Siap
63
63. Misi Balas Budi Selesai
64
64. Seperti Sedia Kala
65
65. Lagi Apes
66
66. Kurang Kerjaan
67
67. Bertemu lagi
68
68. Mengenalnya
69
69. Belum Sembuh
70
70. Menjauh
71
71. Tak Di Undang
72
72. Ngobrol Lama
73
73. Kumpul Bareng
74
74. Malam Minggu Malam Kelabu
75
75. Akhir Cerita di Malam Minggu
76
76. Goodbye Mantan!
77
77. Kue Enak
78
78. Selasa Bersama
79
79. Hari Bersamanya
80
80. Hari Bersamanya (2)
81
81. Lanjutkan Misi
82
82. Lita Dalam Bahaya
83
83. Rumah Sakit
84
84. Korban Perasaan
85
Melupakanmu
86
Kabur
87
Gagal Janjian
88
Ajakan Nginap
89
Kebohongan Nanda
90
Akur
91
Lita berulah
92
Berhenti Berharap
93
Mustahil Tuk Pergi
94
Siapa Biang Keroknya (?)
95
Jenguk Nanda
96
Apa Yang Terjadi?
97
Dasar Lelaki Buaya
98
Bersamamu
99
KUA, I'm Coming.........
100
Dinda Nanda Menuju Halal
101
Gara-Gara Mantan
102
Ngedumel Part 2
103
Hari Yang Menegangkan
104
Ikut Suami
105
Aku Milikmu
106
Hari Pertama
107
Istri Siaga
108
Olahraga Jantung
109
Pulang Kerumah Dinda
110
Hari-H
111
Rumah Tangga Tak Selamanya Indah
112
Ujian Kita
113
Sepenggal Kisah Lama
114
Ku Diantara Kalian
115
Jangan Ada Dusta
116
Dinda VS Feza
117
Ini Rumah Tangga Kita!
118
Viral
119
Penyelesaian konflik
120
Ponakan untuk Jovan
121
Menyiapkan Kejutan
122
Hilang
123
Dimana Dirimu
124
Duka Dalam Hati
125
Gugur Bunga
126
Terendap Laraku
127
Kembali Pulang
128
Seperti Sedia Kala
129
Rencana Kencan ke Panti Asuhan
130
Kala Cinta Menggoda
131
Rama & Sherly
132
Kegalauan Jovan
133
Layu Sebelum Berkembang
134
Terbongkar
135
Permasalahan Feza
136
Kombo RaNda (Rama-Nanda)
137
Maju Tak Gentar
138
Keluar Zona Nyaman
139
Perjalanan Panjang
140
Perjalanan Panjang
141
Tinggal Serumah
142
Hari Pertama
143
DPR (Dibawah Pohon Rindang)
144
Rama Jatuh Sakit
145
Mendapat Teror
146
Pengambilan Keputusan
147
Hampir Kepincut Janda
148
Rama Sadar
149
Gagal Pulang
150
Akibat Salah Paham
151
Dijenguk Istri
152
Istri (Merujak) eh Merajuk
153
Minta di Servis
154
Bertengkar lagi
155
Nanda Cari Perkara
156
Malam Terakhir
157
Bubar Jalan
158
Ingatlah Hari Ini
159
Comeback Home
160
Hidup Bahagia Selamanya
161
Gagal
162
Usaha Rama
163
Masih Diam di Tempat
164
Tinggal Kenangan
165
Mengajaknya Menikah
166
Si Paling Ngebet Nikah
167
Persiapan
168
Tiba-Tiba Saja
169
Lamaran
170
Balas Dendam
171
Bunga Disiram, Kembang Tak Jadi
172
Masih Mendambanya
173
Kisah Pilu Masa Remaja
174
Masih Pakai Jari
175
Tsahhhhh
176
Gak Mau Kalah
177
Dinda Hamil?
178
Terlambat Menyesali
179
Mood Swing
180
Hal Positif
181
Baru Tahu
182
Introgasi
183
Beli Ganja Dapat Kebun Bunga
184
Semat dan Gunting
185
Dikira Pria Hidung Belang
186
Kembali Pulang
187
Panggilan Baru
188
Membongkar Rahasia
189
Sweet Life
190
Talk That Talk
191
Pelik
192
Mencari Dukungan
193
Orang Pertama
194
Pamit ala Nanda
195
Pamit ala Rama
196
Berangkat
197
Ditinggal Pergi
198
Memulai Misi
199
Mendapat Bukti
200
Kabar Buruk
201
Tak Bisa Percaya
202
Tersesat
203
Kalut
204
Wanted!!!
205
Wanted!!!
206
Gantung
207
Bertahan Hidup
208
Bukan Celeng (an) Rindu, Ini Rindu Celeng
209
Berkumpul
210
Menebus Yang Terlewatkan
211
Umar Al-Farizi
212
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!