Kasih melangkahkan kakinya dengan jantung berdegup kencang, namun bersamaan dengan itu ia juga memandang takjub sekolah yang akan ia tempati tiga tahun kedepan.
Ia melangkahkan kaki sambil terus berdecak kagum melihat betapa megah dan asrinya sekolahnya ini, hingga tanpa sengaja ia menabrak tubuh jangkung siswa laki-laki yang sepertinya Kakak kelasnya karena siswa siswi seangkatannya masih mengenakan seragam SMP.
"Maaf Kak, saya gak sengaja!" Ucap Kasih bangkit dari lantai, karena saat bertabrakan justru tubuh Kasihlah yang terhempas ke lantai.
"Makanya kalo jalan lihat ke depan, jangan meleng!" Hardik sang siswa laki-laki ketus.
"Iya Kak maaf, aku tadi terlalu mengagumi sekolah ini jadi gak fokus!" Ucap Kasih sekali lagi penuh sesal.
"Kenapa? Baru lihat sekolah se elit ini? Emang elo sekolah dimana sebelumnya? Di dusun apa di pelosok hutan?" Ledek siswa bernama Genta merendahkannya.
"Sombong amat nih cowok, sayang banget padahal ganteng!" Batin Kasih menatap tak suka ke arah cowok jangkung tersebut.
"Begini ya Kak Yang-An, aku kan udah minta maaf jadi boleh kan sekarang aku permisi, gak perlu mleber kemana-mana toh tadi aku yang jatuh, sedang Kakak nggeser aja enggak!" Sinis Kasih.
"Yang-An?" Tanya Genta bingung dengan nama yang disematkan oleh gadis cantik bertubuh mungil di hadapannya itu.
"Iya Yang-An nama belakang Kakak..!" Jawab Kasih cuek.
"Ehh lo dari SMP mana sih? Kok bisa-bisa nya lo masuk sini! Lo gak bisa baca apa name tag gue, mana ada tertulis Yang-An di sini?" Ketus Genta menunjuk-nunjuk ke arah name tagnya.
"Ada, sambungin aja sama Nama depan Kakak. Udah yaa, aku mau permisi dulu mau cari kelas aku!" Sahut Kasih tidak memperdulikan tatapan tajam Genta dan kawan-kawannya, terlebih kawan wanitanya yang begitu sinis menatap Kasih.
"Genta Yang-An.. Emhh.. Gentayangan! Sialan tuh cewek!" Umpat Genta ketika menyadari ledekan yang disematkan oleh Kasih.
Sedang Kasih yang sudah berjalan menjauhi genk Genta tertawa puas karena sudah berhasil membuat cowok jangkung itu kesal.
Dan tanpa ada yang menyadari seorang siswa cowok salah satu anggota genk Genta mengulum senyum dengan tingkah berani siswi baru tersebut.
***
"Ini sih bener-bener kelas Sultan, bagus banget!" Kasih semakin berdecak kagum ketika sampai di kelasnya.
Kasih meskipun berasal dari keluarga sederhana, kecantikannya tak kalah dengan para siswi yang selalu bersentuhan dengan perawatan kecantikan salon.
Hingga tak seorang pun menyadari jika Kasih hanyalah siswa yang mendapatkan beasiswa dan untuk saat ini Kasih masih menerima sapaan ramah dari teman sekelasnya.
"Kamu dari SMP mana?" Tanya seorang siswi cantik bermata sipit.
"Oohh, aku dari SMPN 1 Jakarta!" Jawab Kasih ramah.
"SMP Negeri?" Tanya siswi itu lagi.
"Iya. Ada masalah?" Kasih dibuat bingung dengan ekspresi terkejut gadis yang menyapanya ini.
"Enggak, heran aja kok bisa masuk ke sini?" Kasih bisa melihat tatapan mulai merendahkannya.
"Aku masuk dari jalur undangan ke sini, aku dapet beasiswa!" Jawab Kasih tetap tenang.
"Jalur undangan? Berarti kamu siswa berprestasi dong?" Tanya gadis itu dengan tatapan tak percaya.
"Lulusan terbaik pertama se Jakarta!" Jawab Kasih bangga.
"Wahhh keren. Tapi sayang di sini kamu tetep dianggap sebagai anak terpinggirkan kalo kamu cuma anak yang dapat beasiswa aja!" Ucap gadis itu lagi.
"Aku di sini mau nuntut ilmu bukan mau gabung sama anak-anak kaum jetset, jadi aku gak masalah kalo aku dipinggirkan sama mereka-mereka!" Sahut Kasih masih dengan tersenyum ramah.
"Okeh, nama gue Evelyn. Biar makin akrab gak perlu aku-kamu gak masalahkan?" Ucap Evelyn dengan nada menyenangkan.
"Gue Kasih, salam kenal semoga kita cocok dan bisa berteman ya" Sahut Kasih menyambut uluran tangan Evelyn.
Dan obrolan mereka pun mengalir dengan begitu menyenangkan. Meskipun sempat kesal dengan sikap Evelyn tadi tapi ternyata setelah mengobrol lama Evelyn termasuk anak yang menyenangkan dan tidak sombong sama sekali.
Mereka berdua pun mengikuti kegiatan orientasi selalu bersama, meskipun beberapa anak juga ikut bergabung untuk berkenalan dengan Kasih dan Evelyn namun ada juga yang mundur pelan ketika tau jika Kasih bukan dari kalangan berada.
Tapi Kasih tak ambil pusing sama sekali, karena ia memang tidak memfokuskan diri untuk menjalin perteman dengan para anak-anak kaya di sekolah ini.
Ia patut bersyukur karena meskipun banyak dari teman sekelasnya enggan berteman dengannya, tetapi kini ia telah mempunyai tiga orang yang mau berteman dengannya tulus meskipun tau jika Kasih bukanlah dari kaum jetset.
Kini ia sudah akrab dengan Evelyn, Rania dan Axel. Axel meskipun tampan tapi sikap dan sifatnya sangat lembut dan gemulai bahkan melebihi dirinya. Walaupun begitu Axel benar-benar tipe teman yang menyenangkan dan sangat menghibur dengan tingkah konyolnya.
***
Pada saat jam istirahan, Kasih harus rela tidak bergabung untuk pertama kalinya beristirahat bersama ketiga temannya, karena ia harus menghadap guru di ruang guru. Tak hanya Kasih tetapi semua anak-anak yang masuk ke SMA Tunas Harapan Bangsa melalui beasiswa.
"Ehh Udik, berhenti lo!" Teriak seseorang ketika ia hendak pergi ke ruang guru untuk memenuhi panggilan.
Betapa terkejutnya ia ketika mendapati cowok jangkung yang pagi tadi ia tabrak. Awalnya ia ingin berlari menghindari cowok ganteng tapi mengesalkan tersebut, namun rasa penasarannya terhadap apa yang diinginkan cowok itu darinya, membuatnya menghentikan langkahnya untuk menunggu cowok itu menghampirnya.
"Ada apa ya?" Tanya Kasih berusaha setenang mungkin menghadapi Kakak kelas yang ia telah buat kesal itu.
"Lo itu anak baru, tapi berani juga ya hah? Lo gak tau gue ini siapa? Bahkan anak kelas 12 aja gak ada yang berani sama gue, sedangkan elo belum juga pake seragam sekolah ini udah sok jagoan!" Geram Genta ketika sudah berdiri berhadapan dengan Kasih.
"Aku bukan sok jagoan atau gimana, kayaknya Kakak deh yang sok jagoan. Mentang-mentang Kakak di sini lebih senior dari aku, jadi mau neken aku gini!" Sahut Kasih berani.
"Luar biasa keberanian lo udik, gue jadi penasaran lo anak siapa? Perusahaan bokap lo apa?" Ucap Genta penasaran.
"Perusahaan? Perusahaan apa?" Tanya Kasih bingung.
"Perusahaan Papa lo lah? Melihat keberanian lo sama gue, gue yakin Papa lo salah satu pemilik perusahaan yang bonafit di negeri ini, ya kan?" Genta begitu mempertegas ucapannya sambil terus menatap tajam manik indah milik Kasih.
"Oohh tentu dong, denger baik-baik nih ya buat Kak Yang-An perusahaan Papa gue apa biar kalian juga gak sembarangan lagi sama gue!" Ucap Kasih menantang.
"Catet baik-baik dan inget, nama perusahaan Papa gue adalah " PT. Maju-Mundur Kena"!" Lanjut Kasih kemudian terbahak-bahak sendiri dan berusaha meninggalkan cowok jangkung nan tampan yang untuk kedua kalinya telah ia buat merah padam wajahnya akibat kesal dengan ulahnya.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Abu Alfin
lanjut
👍👍👍
2022-12-05
0
Kᵝ⃟ᴸωα⏤͟͟͞R∂αн🦐
semangat berkarya mb
2022-04-10
0
🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™
apaan itu 🤭
2022-03-30
1