Bab 5

Arshal menatap tajam kearah Daiyan, "kau tidak perlu tau." ketusnya lalu berbalik keluar dari ruangan itu. Padahal dirinya tadi sangat lapar saat melihat makanan kesukaannya sudah tergeletak diatas meja. Namun,laparnya itu ia tahan lantaran malas bertemu dengan saudara kembarnya itu.

Arshal menoleh kanan-kiri tidak menemukan mobilnya,ia pun langsung menelpon supirnya namun tidak diangkat membuat dirinya bertambah kesal.

"apa kau membutuhkan tumpangan bro?" seru seseorang sambil memutar-mutar kunci mobil yang bergelantungan dijarinya. Arshal menatap kesal kearah orang itu yang tak lain adalah Daiyan.

"apa lagi??" tanyanya kesal.

"aku sangat penasaran dengan wanita itu. Kau kan paling jarang mendekati wanita,jadi aku penasaran orangnya seperti apa sampai membuatmu bisa jatuh cinta begini," ucapnya santai.

"jadi sekretarisku menyuruh supirmu pulang dengan alibi kau pulang bersamaku bro." lanjutnya lagi sambil menunjukkan senyum lesung pipitnya.

"sialan." umpat Arshal,ia pun menghela napas pelan lalu merampas kunci mobil dari Daiyan. Ia pun langsung masuk kedalam mobil Daiyan. Daiyan yang melihat hal itu,ia pun dengan cepat masuk duduk dikursi penumpang sebelah kemudi.

"cih,kau ini menyebalkan sekali." gerutu Arshal langsung menancapkan gasnya keluar dari parkiran.

"aku penasaran dengan wanitamu bro." ucap Daiyan membuat Arshal menatapnya tajam sekilas.

"jangan berani mencari tau tentang dia!!" sarkasnya membuat Daiyan tergelak pelan.

"seorang Arshal akhirnya jatuh cinta pada wanita. Ya ampun kak,kau sangat menggemaskan." selorohnya.

"diam atau ku turunkan kau disini Daiyan Bark Mahveen !!" ancam Arshal membuat Daiyan tersenyum lebar.

"kau tidak akan tega melakukan hal itu Arshal." ucap Daiyan dengan percaya diri.

ciiit.

Otomatis Daiyan langsung terbentur dengan dasbor.

"woii Arshal kenapa mendadak berhenti hah?!" kesal Daiyan sambil memegang keningnya.

"turun!" titah Arshal menatap tajam kearah saudara kembarnya.

Astaga nih anak memang benaran menurunkanku disini,ck dasar saudara tidak punya akhlak. gerutu Daiyan dalam hati.

"aku akan diam." ucap Daiyan pelan,ia tidak ingin diturunkan ditempat yang sepi seperti ini.

"bagus,jangan banyak tingkah!" ketus Arshal langsung melajukan mobilnya.

Tibalah di perusahaan Arshal,Arshal memakirkan mobil Daiyan sembarangan,dan langsung keluar dari mobil. Tak lupa ia melempar kunci mobil itu sembarang arah tanpa memperdulikan kekesalan sang pemilik mobil.

"sial." umpat Daiyan langsung memungut kunci mobilnya yang tergeletak dilantai,ia pun langsung menyuruh satpam memindahkan mobilnya ketempat parkir yang layak.

Daiyan tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini untuk menemui wanita Arshal. Ia yakin wanita yang berhasil merebut hati saudara kembarnya ada disini. Firasatnya selalu benar akan hal yang baik. Daiyan langsung menyusul Arshal,tetapi ia kalah cepat. Saudara kembarnya itu sudah melesat jauh seperti kilat,padahal ia baru beberapa langkah ketinggalan dari Arshal.

Daiyan bergegas menuju lift yang kosong,ia sangat yakin lift itu khusus untuk Arshal. Daiyan menunggu lift itu turun.

"ish,lama kali dia turun." gerutu Daiyan tidak sabar. Ia pun memencet tombol itu berkali-kali.

Akhirnya lift itu terbuka,namun saat hendak ia menutup liftnya, tiba-tiba ada seorang wanita tergopoh-gopoh membawa dua bekal makanan ditangannya.

"tunggu!!" cegah Adara,ia pun berhasil mencegah lift itu tertutup.

"terimakasih." ucapnya pada pria disebelahnya itu. Daiyan menyerngit heran,bagaimana bisa seorang pegawai dengan berani menaiki lift yang dikhususkan untuk Arshal,apalagi ia juga dengan santai mencegah dirinya menutup pintu lift itu.

Adara menarik napas pelan,lalu melirik angka lift yang akan ditujunya. Ia sebenarnya sedikit risih hanya berdua didalam lift dengan seorang pria. Dalam hatinya komat-kamit agar tidak terjadi sesuatu padanya.

Daiyan hanya diam tetapi ia sedikit penasaran dengan wajah perempuan disebelahnya. Tampak tidak asing baginya,saat ia mencoba melirik lagi tiba-tiba pintu lift terbuka dan wanita itu berjalan melesat keluar.

"cih,bikin penasaran aja. Tapi, ngomong-ngomong dimana aku melihat wajahnya yaa?? seperti tidak asing." gumam Daiyan pelan,ia pun menutup liftnya lagi menuju ruangan Arshal.

Akhirnya Daiyan berhasil juga sampai di lantai tempat Arshal berada. Hening dan terlihat hampa,ia berjalan lurus menuju ruangan Arshal yang terletak diujung lorong.

"maaf tuan ada yang bisa saya bantu?" tanya salah satu karyawan yang sedang duduk disana. Bisa Daiyan tebak itu adalah sekretarisnya Arshal. Daiyan melirik nametag yang ada dibaju wanita itu.

Batsyua? nama yang aneh. gumam Daiyan,tetapi ia menepis pikiran itu karena ada yang harus ia dahulu kan.

Batsyua sedikit terkejut melihat wajah pria didepannya ini hampir mirip dengan bosnya. Tetapi,walaupun begitu ia tidak bisa membiarkan orang lain masuk tanpa seizin bosnya.

"maaf tuan?" ucapnya lagi menyadarkan pria didepannya ini.

"ehem,aku ingin menemui Arshal. Dia ada didalam kan?" tanya Daiyan to do point.

"benar tuan,tetapi apakah tuan ada janji dengan tuan Arshal?" tanyanya lagi membuat Daiyan menyerngit bingung.

Cih,apa dia tidak bisa membiarkanku masuk dengan mudah??? ya ampun. gerutu Daiyan dalam hati.

"aku saudara kembarnya,tolong biarkan aku masuk." ucap Daiyan sedikit dingin,ia harus segera masuk kedalam. Batsyua terkejut dengan fakta yang baru saja terlontar dari mulut pria tampan didepannya ini.

Mau tak mau ia harus membiarkan pria itu masuk.

"maaf tuan,saya tidak tau. Baiklah anda boleh masuk." ucapnya sambil mempersilahkan Daiyan masuk. Daiyan sempat tersenyum tipis dengan kemenangannya berhasil mendapat izin masuk. Sebenarnya,dirinya tidak tega melihat ketakutan dari wanita yang bernama Batsyua tadi.

Nama yang aneh,tapi wajahnya imut. gumamnya pelan sambil bersenandung riang membuka pintu ruangan Arshal.

"Arshal kenapa ka—" ucapnya berhenti saat melihat hal yang tak terduga didepan matanya. Dimana seorang Arshal menggendong seorang bayi. Arshal terkejut dengan kedatangan Daiyan yang tiba-tiba,membuat pria itu gelagapan menggendong Raid. Ia mengumpat kesal dalam hati,seharusnya ia ingat jika dirinya tidak sendirian melainkan ada saudara kembarnya yang laknat ikut bersamanya.

Kini Daiyan semakin mencurigai Arshal,ia pun mendekati saudara kembarnya itu. "itu anak siapa? jangan-jangan dia???" tanya Daiyan pelan,jangan lupa ekspresinya kini tidak bisa dikondisikan.

Arshal berdecak pelan melirik kearah Daiyan,lalu mengangguk pelan. Daiyan membelalak lalu menatap bayi mungil yang ada didalam dekapan saudara kembarnya. Antara percaya dan tidak percaya sekarang ia sudah memiliki keponakan secara mendadak.

"ya ampun kak,ba-bagaimana bisa?? apa kau menghamili anak orang hah??" tanyanya tidak percaya. Arshal langsung memukul kepala Daiyan.

"jangan bicarakan hal yang tidak-tidak didepan anakku! huft,aku akan jelaskan semuanya tapi tunggu sampai dia tenang dulu!" seru Arshal menenangkan Raid yang masih menangis kencang. Dengan sigap ia menepuk pelan punggung anaknya sampai tertidur lelap. Setelah merasa anaknya sudah lelap,ia pun langsung menidurkan anaknya didalam box bayi.

Daiyan lagi-lagi menatap tidak percaya apa yang dilihat didepan matanya saat ini. Seorang Arshal yang notabene tidak peduli dengan lingkungan sekitar kini dengan telaten menenangkan seorang bayi kecil agar bisa tertidur. Daiyan sungguh takjub dengan perubahan sikap saudara kembarnya.

Aku jadi penasaran siapa wanita yang membuat Arshal sampai berubah 180 derajat seperti ini. Ya ampun,aku salut dengan wanita itu!. gumam Daiyan pelan.

Terpopuler

Comments

Mom Dee 🥰

Mom Dee 🥰

ceritanya sampe disini bagus, next lah bacanya 😁

2022-02-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!