Bab 4

Arshal menatap sendu anaknya tengah tertidur pulas. Bulu mata,alis dan bibir anaknya itu sangat mirip dengan istrinya. Arshal menyesal saat itu,harusnya ia pergi bersama istrinya. Ia menyesal karena sempat bertengkar karena suatu hal yang sempat ia lupa apa itu.

"aiish apa waktu itu yang membuatku bertengkar dengannya?!" gusar Arshal sambil mengacak-acak rambutnya. Semakin diingat,rasa bersalahnya semakin besar. Ingin rasanya ia menyusul istrinya namun itu malah membuat anaknya yang malang sendirian.

Tentu saja anaknya akan sendirian,orang tua Arshal tidak mengetahui pernikahan Arshal bahkan dirinya punya anak pun orang tuanya tidak tau. Walaupun pernikahannya sah secara agama dan negara, Arshal terlalu nekat mengambil keputusan waktu itu menikah secara diam-diam tanpa sepengetahuan orang tuanya.Sangking hebatnya ia dalam menutupi hal itu,bahkan wartawanpun bungkam untuk menyiarkan berita tentangnya. Cukup dengan kesuksesan pria itu disiarkan tidak lebih dari itu.

Padahal tujuannya dari awal menjauh dari orang tuanya hanyalah ingin merasakan kuliah diluar negeri dan membangun perusahaan besar yang ia sangat inginkan. Tetapi,ia malah menikah dan mempunyai anak.

Untuk tidak membuat orang tuanya curiga,Arshal selalu pulang ke tempat dia dibesarkannya dulu setiap waktu tertentu tetapi,ia tidak membawa anak dan istrinya. Istrinya juga tidak mempermasalahkan hal itu,karena ia yakin Arshal masih membutuhkan waktu untuk memperkenalkan dirinya di hadapan orang tua Arshal. Arshal masih gugup dan takut untuk mempertemukan mereka dengan orang tuanya, karena pernikahan ini terjadi karena atas kesalahpahaman.

Sebenarnya tepat dihari itu ia ingin memberitahu kepada keluarganya tentang istri dan anaknya,namun kejadian itu mendahului rencananya

yang tak pernah ia duga sama sekali.

Suara gedoran pintu menyadarkan Arshal untuk tidak jadi melempar barang yang mau ia lempar saat ini. Arshal menghela napas sekilas melirik Raid yang masih tenang tidur pulas.

"masuk." ucap Arshal sambil melonggarkan dasinya.

"tuan memanggil saya?" tanya Ezra menatap tuannya.

"huft,buat peraturan baru. Pakaian kerja wanita tidak boleh kurang bahan,harus tertutup! kalau tidak mau ikut aturan pecat langsung!!" titahnya langsung dianggukan oleh Ezra.

***

Adara perlahan-lahan mulai memahami sistem kerja di perusahaan ini. Ia tersenyum senang lalu melirik jam dinding.

"oh,udah makan siang ternyata. Fyuuh,aku harus izin dulu dengan Bu Iva." ujarnya langsung membereskan barang-barang nya lalu bergegas keluar.

Tok...tok...tok

"masuk." seru seseorang didalam,Adara langsung membuka pintu, "maaf Bu,ini udah jam makan siang. Mau saya belikan apa?" tanyanya menatap Bu Iva yang masih sibuk mengurusi pekerjaannya.

Bu Iva tersenyum tipis kearah Adara, "tidak apa saya bisa nanti ke kantin." tolaknya halus.

"nggak papa Bu,biar sekalian saya bawakan." ucap Adara lagi membuat Bu Iva terkekeh pelan.

"ya sudah,tolong belikan saya ayam saos tiram ya." ucapnya.

"wah ternyata makanan kesukaan kita sama ya Bu."

seru Adara membuat Bu Iva menoleh kearah Adara dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

"ehem,wah kalau gitu kita makan bareng disini." ucap Bu Iva pelan. Adara yang mendengar hal itu tersenyum mengangguk lalu berjalan melaksanakan tugasnya.

Adara berjalan pelan sedikit kebingungan,ia menatap lift penuh dengan banyak orang. Adara melihat kearah sudut ternyata ada lift yang kosong.

"astaga,disitu ada lift yang kosong,kenapa tidak ada yang masuk sini??" gumamnya dengan santai ia melangkah masuk.

Adara menekan tombol lift sesuai yang dibilang Bu Iva tadi,jadi dirinya tidak kebingungan harus kemana. Adara diam disudut lift tanpa ia sadari jika ada seseorang yang masuk kedalam lift itu.

Adara mendongak menatap punggung pria tinggi itu.

Astaga,pria itu sepertinya tampan. gumam Adara terus melihat pria itu dari belakang,walaupun tidak terlihat wajahnya ia yakin pria didepannya ini tampan.

Arshal tidak sadar jika dibelakangnya ada seseorang,karena sibuk memandang layar ponselnya sampai lift terbuka Arshal berjalan keluar tanpa menoleh kebelakang.

Adara sangat penasaran dengan pria itu,tetapi ia yakin pria itu jabatannya pasti tinggi diperusahaan ini membuat nyalinya sedikit menciut menyapa pria yang menurutnya tampan itu. Adara menggeleng kepala tidak ingin larut dalam kehaluan,ia pun berjalan ke kantin membeli makan siangnya dan Bu Iva.

***

Arshal berjalan keluar menemui klien pentingnya hari ini. Ia hanya ditemani supirnya melaju ke restoran tempat kliennya berada. Sedangkan Ezra menemani Raid.

Baru saja setengah jalan,Arshal dikejutkan dengan panggilan video call dari mamanya. Untung saja kini situasinya sangat mendukung untuk menjawab telepon dari mamanya itu.

"Assalammualaikum mah." sapa Arshal saat melihat wajah mamanya,Hazel.

"wa'alaikumsalam nak,kamu dimana sayang?" tanya mama Hazel menatap layar ponselnya dari seberang sana.

"Arshal dijalan mah,mama ada dimana sekarang?" tanya Arshal melihat layar mamanya seperti tempat yang berbeda.

"oh,mama lagi jalan-jalan piknik sama Papa." ucap Mama senang membuat Arshal terkekeh pelan.

Andaikan kamu masih hidup,mungkin aku akan mengajakmu jalan-jalan seperti mama sama papa. gumam Arshal murung membuat Hazel menatap bingung kearah anaknya.

"Arshal,ada apa?" tanya Hazel menyadari ada yang tidak beres dengan anaknya.

Arshal menggeleng pelan,memaksa tersenyum menatap kearah mamanya. "nggak kok mah,ada sesuatu yang sempat terlintas di pikiranku. Sudah dulu ya mah,aku mau ketemu klien dulu." ucap Arshal pelan.

"ya sudah,jangan sampai lelah yaa... Kalau ada waktu cepat pulang,dah." ucap Hazel langsung mematikan panggilan video itu. Arshal menghela napas sebentar menoleh keluar.

Sesak,memang itu yang dirasakan olehnya saat ini. Kehilangan seseorang bukanlah hal yang mudah untuk dilupakan. Banyak kenangan manis,pahit yang ia lalui bersama istrinya. Tetapi,pernikahannya selama sebelas bulan sudah berakhir. Jika banyak yang ingin bersanding dengannya,Arshal selalu menolak.

Hatinya cukup hanya untuk istrinya saja,tidak ada boleh orang lain yang memasuki hatinya itu. Ia akan selalu mengingat dan mencintai istrinya sampai akhir hayatnya nanti.

"huft,sudahlah pernikahanku diam-diam. Sekarang malah menjadi kandas,apakah ini karma karena tidak mendapat restu dari orang tua??" gumam Arshal pelan memandang jalanan.

"tuan,kita sudah sampai." ucap supirnya itu membuat Arshal tersadar dari lamunannya,ia pun sambil merapikan jasnya keluar dari mobil.

Arshal berjalan pelan memasuki restoran itu.

"permisi,ada yang bisa saya bantu?" tanya pelayan itu dengan sopan,Arshal mengangguk.

"saya ingin ketemu dengan klien saya." ucap Arshal membuat pelayan itu mengangguk mengerti.

"apakah anda tuan Arshal?" tanyanya lagi memastikan. Arshal mengangguk.

"baik,saya akan antarkan tuan ke ruangan." ucapnya sambil menuntun Arshal ke ruangan yang menjadi tempat pertemuan kerja sama dengan kliennya.

"apa benar disini?" tanyanya lagi,pelayan itu mengangguk pelan.

"ya sudah, terimakasih." ucapnya pelan lalu duduk resehan. Arshal menatap makanan yang

hampir semuanya adalah makanan favoritnya. Tidak ada yang tau makanan kesukaannya kecuali istrinya dan...

"hallo saudara kembarku!!!" seru orang itu dibalik tirai yang menghalang pandangan Arshal.

"kau?!" Arshal menatap tajam kearah saudara kembarnya,yang tak lain adalah Daiyan. Daiyan tersenyum tipis menatap Arshal.

"jangan bilang kau klien pentingku itu??" tanya Arshal menatap jengah kearah Daiyan. Daiyan menepuk tangannya pelan, "benar sekali!!" serunya.

Arshal menghela napas pelan, "cih,kau membuang waktuku saja." kesal Arshal langsung berdiri dari tempatnya.

"siapa wanita yang ada didalam fotomu itu kak?" tanya Daiyan sambil memegang dompet Arshal. Entah sejak kapan pria itu berhasil mengambil dompet saudara kembarnya.

Deg.

Arshal berbalik menatap kesal kearah Daiyan,ia pun langsung merampas dengan paksa dompet yang sempat direbut saudara kembarnya.

Terpopuler

Comments

Amie

Amie

wah anak nya hazel

2022-03-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!