Hadiah dari Andi

Rara dan Bobi berlari ke rak makanan yang berjatuhan. Cepat cepat Rara membantu memunguti makanan makanan ringan yang berjatuhan di lantai. Terlihat seorang anak terduduk di sana.

"Kamu tidak apa apa? " tanya Rara pada seorang anak kecil yang tertimpa berbagai makanan. Anak itu berusia sekitar 8 tahun.

"Aku tidak apa apa, aku hanya ingin mengambil mie itu" tunjuk anak itu pada deretan indomi goreng yang terletak di rak paling atas.

"Kenapa kamu tidak meminta tolong pada ku? " Bobi membantu anak itu berdiri.

"Sia, anak ku... " Teriak seorang wanita setengah baya, ia tampak khawatir pada putranya.

"Mama.... " cicit anak itu membalas pelukan ibu nya. Rara tersenyum, ia senang ibu anak itu datang.

"Jadi anak ini putra ibu? " tanya Bobi. Wanita itu pun mengangguk, ia menatap Rara dan Bobi bergantian.

"Terimakasih yah, kalian menolong putra saya. Tadi saya sedang memilih bahan dapur di sana, putra saya tidak sabar untuk membeli mie. Jadi, dia pergi mengambilnya sendiri" jelas Ibu itu.

"Tidak apa apa bu, untung dia tertimpa makanan ringan. Jadi tidak terdapat luka pada putra ibu" balas Rara tersenyum.

"Dek, buruan. Saya lagi buru buru nih" teriak ibu ibu yang sudah lama mengantri di depan kasir. Rara mengangguk, serta berlari kecil menuju meja kasir.

"Maaf yah ibu" lirih Rara tersenyum tidak kikuk. Ia mulai menghitung satu persatu belanjaan ibu itu, lalu di lanjutkan dengan pelanggan yang lainnya.

Sementara Bobi memunguti makanan makanan ringan yang berserakan karena bocah kecil tadi, lalu menyusunnya kembali pada tempat nya dengan rapi.

Jam pulang pun tiba. Rara sudah berganti pakaian. Ia bersiap untuk pulang.

"Pulang sama siapa? " tanya Bobi sebelum masuk ke ruang ganti pria.

Mereka sedang berada di ruang ganti karyawan. Supermarket sudah tutup. Jam sudah menunjukkan pukul 9.30 malam.

Rara yang baru saja selesai berganti pakaian menoleh sebentar pada Bobi. Lalu mengalihkannya pada tas selempang nya.

"Itu bukan urusan kamu! " ketus Rara. Bobi yang berdiri di ambang pintu ruang ganti Rara, lalu kembali masuk ke ruang ganti cowo.

"Idih, gue nanya doang" balas Bobi ikut kesal. Ia buru buru menyelesaikan menggantung kan seragam kerjanya, lalu menyusul Rara yang sudah keluar dari ruang ganti.

Rara berdiri di halte, ia memberikan kunci pada Bobi agar Bobi mengunci toko. Tak lama kemudian bobi menghampirinya dengan motor KLX nya.

"Heh, mau nebeng gak? " tanya Bobi kasian pada Rara yang menunggu lama bis.

"Gak perlu, gue bakalan naik bis" tolak Rara mengalihkan pandangannya dari Bobi.

Mau ajak nebeng atau mau mengolok gue?. Cibir Rara dalam hati, ia semakin kesal pada Bobi. Anak baru, tapi sudah belagu banget.

"Yakin nih gak mau? " ulang Bobi kembali menawarkan.

"Gak, gue gak mau. Lebih takut ikut sama lo ketimbang menunggu bis" ucap Rara mendelik kesal.

"Yasudah"

Brrmm...

Bobi langsung melajukan motornya meninggalkan halte bis.

"Dasar cowo nyebelin!!!! gak punya hati!!! " maki Rara melipat kedua tangannya di depan dada. Ia menatap sinis punggung Bobi yang sudah melaju jauh.

Setelah 30 menit menunggu, akhirnya bis pun datang. Rara merasa sangat lega, ia sebenarnya merasa was was berdiri sendiri di halte bis. Meskipun sudah terbiasa, namun rasa takut itu tetap ada.

Pukul 9.55 Rara tiba di rumah nya. Ibu nha sudah menunggu di ruang TV.

"Assalamu'alaikum, Rara pulang bu" ucap Rara langsung menhalami tangan ibunya.

"Syukurlah sayang, ibu selalu merasa khawatir karena kamu pulang malam terus. " ungkap Yuli khawatir. Rara tersenyum, lalu memeluk ibu nya dengan sayang.

"Gak papa bu, jalanan masih rame kok jam segini." Ucap Rara menenangkan ibu nya.

"Tapi tetap saja sayang"

"Sttt... Ga papa bu. " ucap Rara lagi, ia mengecup pipi ibunya.

"Bapak mana bu? udah tidur? tumben bapak tidur cepat? " tanya Rara mengalihkan pembicaraan yang selalu terjadi setiap kali Rara pulang kerja.

"Bapak baru saja tidur sayang, tadi katanya pekerjaan nya lumayan banyak" Jelas Yuli.

"Ohh, yaudah Rara masuk ke kamar dulu yah bu. Mau mandi dulu"

"Iya sayat, bau acem juga " balas Yuli pura pura menutup hidungnya.

"Masa sih bu? " Rara mencium ketiaknya, tidak ada bau apa apa.

"Masih wangi bu" ucap Rara polos, Yuli tertawa lepas Ia sangat senang berhasil mengerjai putrinya. Rara pun mengerucutkan bibirnya menyadari ibu nya sudah mengerjai nya.

"Ibu ngerjain Rara... " Rengek Rara.

"Hahaha.... Maaf yah sayang, kamu tu lucu banget sih" kekeh Yuli.

"Yaudah bu, Rara masuk ke kamar dulu"

"Baiklah sayang"

Rara pun berjalan masuk ke dalam kamarnya. Tidak langsung mandi, Rara merebahkan tubuhnya di atas ranjang nya sebentar.

"Apa kak Rayen sudah tidur? " gumam Rara sembari mengeluarkan ponselnya dari saku switer nya. Rara menghidupkan ponselnya, terlihat ada pesan dari Rayen.

Rayen😘

[Berhati-hati lah ketika pulang]

Rara tersenyum lebar, hatinya berbunga bunga ketika mendapat pesan dari Rayen yang selalu mengkhawatirkan nya. Segerah jari jari Rara menari di papan ketik ponselnya.

[Aku sudah tiba di rumah. Apa kak Rayen sudah tidur? ] Rara membaca ulang pesan yang akan ia kirim, lalu dengan cepat ibu jari nya menekankan tombol kirim.

Setelah itu, Rara meletakkan ponselnya ke atas nakas di samping tempat tidur. Rara memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Tubuhnya terasa lengket karena keringat yang sudah mengering.

Setelah selesai mandi, Rara langsung naik ke atas ranjang. Mengenakan baju tidur berbahan kaos yang terasa sangat adem di tubuhnya. Rara mengambil ponselnya kembali, berharap ada pesan singkat dari kekasihnya.

"Seperti nya kak Rayen sudah tidur" gumam Rara mencoba berpikir positif, tidak ada pesan dari Rayen.

"Huahhhmmm" Rara, menutup mulutnya ketika ia menguap. "Lebih baik gue tidur"

Rara pun meletakkan ponselnya sembarangan tempat di atas ranjangnya, lalu menarik selimut hingga menutupi dadanya.

...----------------...

Lia berjalan santai di Koridor, ia datang lebih awal sekarang. Tiba-tiba seseorang menarik tangannya.

"Eh eh.. " Kaget Lia.

"Andi?? " Gumam Lia kaget. Andi tiba-tiba menarik lengan nya.

"Lia, lo bisa bantu gue gak? " tanya Andi ragu ragu.

"Bantu apa di? gue pasti bantu lo kok" jawab Lia semangat, jantung nya mulai berpacu sekarang. Setiap kali dekat dengan Andi Lia akan merasakan dag dig dug dan ingin selalu tersenyum.

"Bantu gue memberikan hadiah ini untuk Rara" ucap Andi sembari meletakkan kotak hadiah ke tangan Lia. Senyum yang tadinya mereka mendadak memudar. Lia menatap kota hadiah itu dengan lesu.

Huh... Berharap apa sih gue. Batin Lia merutuki harapannya.

"Lia, lo mau gak? " tanya Andi lagi membuyarkan lamunan Lia.

"Eh nya, gue bisa kok. Nanti gue akan berikan sama Rara" jawab Lia tersenyum terpaksa.

"Hm.. Baguslah. Makasih yah Lia" ucap Andi menepuk bahu Lia.

"Sama-sama" balas Lia mengusap bahunya bekas tepukan tangan Andi. Siswa itu sudah berlalu dari hadapannya. Ia hanya ingin menitipkan hadiah itu, jika tidak Andi tidak akan menghampiri nya.

Kapan sih Di, lo lihat kearah gue. Dan semua itu tanpa adanya bayangan Rara di antara kita.

Lia kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas, ia melihat Rara sudah duduk di bangkunya. Dengan senyum palsu, Lia masuk ke dalam kelas dan menghampiri Rara.

"Hai Lia" sapa Rara tersenyum manis.

"Hai" balas Lia. Gadis itu meletakkan kotak hadiah yang titip kan pada nya ke hadapan Rara.

"Apa ini Lia? " tanya Rara mengerutkan keningnya.

Lia mencondongkan tubuhnya ke arah Lia, "Ini dari kak Andi, tadi dia menitipkan sama gue" bisik Lia.

"Kenapa dia memberi gue hadiah? " tanya Rara meneliti kotak hadiah itu. Lia yang tidak tahu hanya mengangkat bahu.

Lo sangat beruntung Ra, semua orang melihat lo. Sementara gue?? tidak seorang pun yang melirik ke gue. Selama ini semua yang gue sukai, selalu saja lo yang dapatkan. lirih Lia dam hati, matanya menatap lurus pada Rara yang sibuk meneliti isi dari hadiah Andi.

...----------------...

Terpopuler

Comments

lina

lina

q ora d ksh hadih?

2021-10-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!