Part 4

"Bagaimana bisa perusahaan kita rugi sebesar ini?" bentak Bian.

"Tuan, investor kita yang dari Kanada telah menarik saham 25 persen dari perusahaan," balas Direktur Evan.

Bian terlihat sangat marah dan duduk sambil mengepalkan tangannya. Kemudian ponselnya yang berada di atas meja berdering.

"Nomor tidak dikenal? Siapa yang meneleponku di saat seperti ini?" batinnya.

"Halo."

"Bagaimana, Bian? Aku benar-benar membuktikan jika aku tidak pernah main-main dengan ucapanku, bukan?"

"Zergan ...."

"Aku akan melakukan cara apapun agar kau meninggalkan Eleanor dan merelakannya untukku."

"Sampai kapanpun aku tidak akan pernah melepaskan Eleanor dan merelakannya untuk pria lain!"

"Oohh ... jadi kau tidak takut jika aku akan membuat perusahaanmu rugi besar?"

"Jangan berani mengancamku seperti itu!"

"Dengar, Bian! Aku adalah orang yang sangat berpengaruh di dunia bisnis. Aku bisa saja menghancurkan bisnismu dengan sangat mudah."

"Aku tidak akan takut dengan ancamanmu! Sampai kapanpun aku tidak akan melepaskan Eleanor!"

"Baiklah. Jika kau tidak mau melepaskan Eleanor, maka aku akan membuat Eleanor mau melepaskanmu."

"Zergan, jangan berani untuk--"

"Zergan!"

Bian membanting ponselnya lalu pergi meninggalkan ruangannya. Direktur Evan pun mengikutinya dari belakang.

Bian pergi menaiki mobil miliknya, dan Direktur Evan serta beberapa bodyguard mengikutinya menggunakan mobil lain.

Bian pergi menuju kantor Zergan untuk melampiaskan kemarahannya. Sesampainya di sana, dia langsung masuk begitu saja.

Dia kemudian bertemu dengan Zergan yang sedang berbicara dengan beberapa karyawannya. Bian langsung memukul wajah Zergan di depan semua karyawan Zergan.

"Berani sekali kau mengancamku? Sampai kapanpun aku tidak akan melepaskan Eleanor!"

Zergan berdiri dan menyentuh pinggir bibirnya yang sedikit berdarah.

"Tuan, Tuan tidak apa-apa?" tanya bodyguard Zergan.

"Jangan ikut campur dalam masalah ini. Aku bisa menyelesaikannya sendiri," ucapnya.

"Baik, Tuan," balas bodyguard tersebut.

Zergan berjalan pelan mendekati Bian. Kemudian tiba-tiba dia membalas pukulan dari Bian dengan keras.

"Tuan!"

"Kau tidak bisa melakukan apapun untuk mencegahku! Eleanor sekarang telah menjadi incaranku, dan aku akan mendapatkannya dengan cara apapun."

"Kenapa harus Eleanor? Bukankah kau adalah orang yang sangat kaya dan sering menghabiskan waktu dengan para wanita? Kau bisa mendapatkan wanita yang lebih dari Eleanor."

"Aku tahu itu. Tapi sayangnya aku hanya ingin Eleanor menjadi wanitaku."

Kemudian Zergan melalui Bian begitu saja. Bian sangat cemas dengan keselamatan Eleanor saat ini. Karena jika Zergan menginginkan sesuatu, dia pasti akan berusaha keras untuk mendapatkannya.

"Aku tidak akan membiarkanmu mendapatkan Eleanor!" batinnya.

Setelah itu, Bian kembali menaiki mobil dan pergi dari kantor Zergan. Dia pergi menuju rumah Eleanor untuk memastikan jika keadaan Eleanor baik-baik saja.

Sesampainya di sana, Bian dipersilakan penjaga rumah untuk masuk.

"Di mana Eleanor?"

"Tuan, Nona sedang berada di lantai atas."

Bian langsung menuju lantai atas dan mencari Eleanor. Dia memanggil namanya, tetapi Eleanor tidak terlihat di sana.

Dia membuka pintu kamar Eleanor dan mencarinya di dalam, tetapi Eleanor tidak ada juga di sana. Saat dia keluar, tiba-tiba Eleanor datang dan memeluknya. Bian pun dengan senang membalas pelukan itu dan mencium kening Eleanor.

"Bian, kau cepat sekali kembali. Apa masalahmu di kantor sudah selesai?" tanya Eleanor dengan senang.

"Iya. Masalahku di kantor sudah selesai," balasnya.

Dia tidak ingin mengatakan kepada Eleanor jika sebenarnya masalahnya di kantor terjadi dikarenakan Zergan yang ingin sekali mendapatkan Eleanor.

"Secepat itu? Masalah apa, Bian?"

"El, itu semua tidaklah penting. Yang terpenting sekarang, aku ingin menghabiskan waktuku bersamamu. Aku akan menginap di sini malam ini."

Eleanor menatap wajah Bian dengan posisinya yang masih memeluk Bian.

"Bian, sebenarnya ada apa? Kenapa tiba-tiba kau ingin menginap di sini?"

"Aku hanya ingin memastikan jika Zergan tidak akan lagi datang ke sini dan menemuimu."

"Bian, kau masih memikirkan hal yang telah Zergan lakukan kepadaku?"

"Aku hanya tidak ingin hal itu terulang lagi, El. Aku tidak ingin kehilanganmu. Aku ingin selalu ada bersamamu, aku ingin kita hidup bersama hingga tua."

"Bian, itu adalah impian kita berdua. Kita akan mewujudkan impian itu bersama."

Malam harinya, Bian dan Eleanor sedang menonton film action kesukaan mereka. Mereka terlihat sangat menikmati menonton film tersebut, sampai-sampai mereka tidak sadar jika para asisten rumah tangga Eleanor terus memperhatikan mereka.

"Lihatlah mereka! Bukankah mereka terlihat sangat serasi?"

"Mereka memang terlihat sangat serasi. Tapi aku juga merasa jika Nona terlihat serasi dengan tuan Zergan."

"Pria yang datang ke rumah ini tadi siang?"

"Pria itu memang sangat tampan, dia terlihat serasi dengan Nona. Tapi Nona sudah memiliki calon suami."

"Benar. Kita harus tetap mendukung Nona dengan tuan Bian. Tuan Bian juga sangat tampan dan baik hati."

Sudah cukup lama mereka berdua menonton film, hingga akhirnya Eleanor tertidur di atas sofa dengan posisi kepalanya berada di pangkuan Bian.

Bian kemudian mengangkat Eleanor dan membawanya ke kamar.

"Tuan, Nona tertidur?"

"Benar."

"Apakah Tuan membutuhkan sesuatu?"

"Tidak. Aku sudah sangat lelah, aku akan pergi membawa Eleanor ke kamar."

"Baiklah kalau begitu, Tuan."

Sesampainya di kamar, Bian langsung menidurkan Eleanor di atas kasur. Bian tidak langsung menyelimuti tubuh Eleanor, tetapi dia memandangi tubuhnya yang sangat indah.

"Aku ingin sekali melakukan hal itu kepadamu, El. Tapi aku sadar bahwa aku terlalu mencintaimu. Aku tidak mungkin melakukan hal bodoh yang hanya akan menghancurkan masa depanmu."

"Aku tidak tahu apa yang telah Zergan lakukan kepadamu malam itu. Tapi sampai kapanpun aku tidak akan memaafkannya, karena dia telah berani menyentuh wanitaku."

Bian kemudian menyelimuti tubuh Eleanor dan mencium keningnya. Dia duduk di samping Eleanor dan memegang tangannya.

Dia melihat cincin yang melingkar di jari manis Eleanor bersinar dengan terang. Kemudian Bian mencium tangan Eleanor dengan lembut.

"El, cincin ini harus selalu melingkar di jari manismu. Entah apapun alasannya, kau tidak boleh melepaskannya."

Bian mengambil satu bantal dan selimut, kemudian dia tidur di atas sofa.

Tapi entah mengapa malam itu Bian merasa sangat sulit untuk tidur. Dia terus saja memikirkan ucapan Zergan yang akan melakukan cara apapun untuk mendapatkan Eleanor.

Kemudian dia menghadap ke arah Eleanor, dan alangkah terkejutnya dia melihat Eleanor yang sedang tersenyum ke arahnya.

"El?"

"Bian, sebenarnya aku hanya berpura-pura tidur."

"Kenapa?"

"Karena aku ingin tahu apa yang akan kau katakan di saat aku sudah tidur."

"Jadi?"

"Jadi, sekarang aku mengerti kenapa aku sangat mencintaimu. Karena kau juga sangat mencintaiku."

"Hanya itu?"

"Sebenarnya ada banyak alasan kenapa aku sangat mencintaimu. Tapi aku rasa, tidak ada satupun dari alasan itu yang membenarkan bahwa aku sangat mencintaimu."

"Itu artinya, kau mencintaiku tanpa alasan?"

"Benar."

"Tidurlah, ini sudah malam."

"Kau juga."

Terpopuler

Comments

Sadrianty Lahari

Sadrianty Lahari

ingin liat sebesar apa cinta bian setelah tw wanita pujaannya hamil anak laki laki lain....

2021-10-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!