Part 2

Zergan berlari mengejar Eleanor, tetapi pada akhirnya dia gagal. Karena Eleanor telah pergi menggunakan taksi.

"Argghh! Aku harus mengetahui di mana tempat tinggal wanita itu."

Zergan kemudian kembali ke hotel dan mengambil ponselnya yang ketinggalan di atas meja. Dia juga melihat tas Eleanor yang tertinggal di sana.

Kemudian dia membuka tas tersebut dan mengambil dompetnya. Dia menemukan alamat rumah Eleanor dari kartu namanya.

Zergan pun tersenyum dan pergi dengan membawa tas juga dompet Eleanor. Saat dia hendak masuk ke mobilnya, tiba-tiba ponselnya berdering dan menunjukkan panggilan dari asisten pribadinya yang bernama Rama.

"Halo, Tuan. Tuan di mana sekarang? Kenapa dari tadi malam Tuan tidak bisa saya hubungi?"

"Aku ingin kau secepatnya mencari tahu alamat rumah yang telah aku kirim. Dan jangan lupa untuk mencari tahu informasi apapun mengenai wanita pemilik alamat rumah itu."

"Tapi, Tuan. Alamat rumah siapa yang Tuan kirimkan kepada saya?"

"Kau tidak perlu banyak bertanya! Tugasmu hanya menjalankan perintah dariku."

"Baiklah, Tuan. Sebaiknya Tuan segera pulang, karena saya takut terjadi sesuatu dengan Tuan."

Zergan pun menutup panggilan tersebut dan segera pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah, dia langsung membuka dasinya dan membantingnya di atas meja.

Dia pun duduk di atas sofa dan membuka kancing bajunya yang paling atas. Dia terlihat sangat kesal karena telah kehilangan jejak Eleanor.

Seorang asisten rumah tangga menghampirinya dan memberikan minuman dingin.

"Di mana Rama?"

"Tuan Rama sedang pergi mencari alamat rumah seseorang. Tuan Rama mengatakan jika Tuan yang telah memintanya untuk mencari alamat rumah tersebut."

"Baiklah. Kau bisa kembali ke dapur sekarang."

"Tuan ingin saya siapkan makanan?"

"Tidak perlu, aku masih belum lapar."

"Baiklah kalau begitu."

Tidak lama setelah itu, ponsel Eleanor berbunyi karena mendapatkan pesan dari seseorang.

Manager : "El, kenapa hari ini kau tidak masuk? Pihak agensi sedang menunggumu."

Manager : "El, jika kamu membaca pesan ini, tolong balas."

Eleanor : "Ponselnya sedang dibawa oleh orang lain."

Manager : "Siapa ini? Di mana Eleanor?"

Eleanor : "Aku juga tidak tahu di mana dia. Aku sedang meminta asisten pribadiku untuk mencari alamat rumahnya."

Manager : "Saya kenal dekat dengan dia. Tolong temui saya segera, saya akan mengembalikan ponsel itu kepada Eleanor."

Eleanor : "Sayangnya aku tidak ingin kau ikut campur dalam masalah ini."

Manager : "Tolong jangan bersikap seperti itu. Eleanor pasti kebingungan mencari ponselnya."

Zergan langsung mematikan ponsel Eleanor dan meletakkan kembali ke dalam tas.

Tidak lama setelah itu, ponselnya berdering dan menunjukkan panggilan dari Rama.

"Tuan, saya telah menemukan alamat rumah wanita itu."

"Bagus. Apa wanita itu sudah berada di rumah?"

"Tuan, wanita itu baru saja turun dari taksi. Dia terlihat sangat ketakutan."

"Ada berapa orang di rumahnya?"

"Dia hanya tinggal dengan beberapa asisten rumah tangga dan juga penjaga rumah."

"Itu artinya tidak ada keluarganya di dalam rumah itu."

"Menurut informasi yang saya dapatkan, wanita itu memang sudah tidak memiliki keluarga. Dia adalah seorang model papan atas yang namanya saat ini sedang populer di kalangan masyarakat. Sepertinya saya dan Tuan pernah melihatnya saat kita baru datang ke Indonesia."

Zergan kemudian ingat jika dirinya dan Eleanor memang pernah bertemu sebelumnya. Tepatnya mereka bertemu di sebuah kafe, tetapi Zergan tidak begitu mengenalinya karena Eleanor memakai topi dan juga kaca mata hitam.

"Apa kau mendapatkan informasi lain tentang dia?"

"Iya, Tuan. Kabarnya ada salah satu model yang satu agensi dengannya yang bernama Julia. Dia pernah dengan sengaja ingin menabrak wanita itu, lantaran iri dengan kepopulerannya."

"Itu artinya, wanita yang membawanya tadi malam adalah Julia. Dia adalah wanita yang dengan sengaja ingin mencelakainya," batin Zergan.

"Tuan, sepertinya informasi ini sudah sangat lama. Hanya saja kita baru mengetahuinya, karena kita baru kembali ke Indonesia."

"Kau benar."

"Tuan, apa yang harus saya lakukan sekarang?"

"Kau perintahkan beberapa bodyguard untuk terus mengawasi rumah wanita itu."

"Baik, Tuan."

*******

Di dalam rumah, Eleanor langsung duduk di di samping kucingnya yang sedang tidur di atas sofa. Dia terlihat sangat bingung dan juga takut dengan apa yang telah dia alami.

"Nona, kenapa tadi malam Nona tidak pulang? Nona dari mana?"

"Bibi, tadi malam aku mabuk dan aku tertidur sangat pulas di hotel."

"Bagaimana bisa Nona sampai mabuk? Bukankah Nona tidak pernah berani untuk meminum alkohol?"

"Tadi malam semua orang meminum alkohol, dan temanku juga memintaku untuk mencobanya."

"Nona, manager Nona tadi menelepon melalui telepon rumah. Manager mengatakan jika ponsel Nona dibawa oleh seseorang."

Eleanor pun baru sadar jika dari tadi dia tidak memegang tas, dompet, ataupun ponselnya.

"Nona, apa ada hal lain yang terjadi kepada Nona?"

"Aku tidak mungkin menceritakan kepada orang lain jika tadi malam aku telah ditiduri oleh seorang pria," batinnya.

"Nona, apa ada masalah?"

"Bibi, bisakah kau mengambilkan segelas air untukku?"

"Tentu saja, Nona."

Kucing Eleanor terbangun dan langsung menghampirinya.

"Fluffy, kau sudah bangun?"

"Meow ...."

"Kau pasti sulit tidur tanpaku. Maafkan aku, Fluffy. Aku tidak akan mengulanginya lagi."

"Meow ...."

Beberapa asisten rumah tangga yang sedang berada di meja makan tersenyum melihat tingkah lucu Eleanor yang berbicara dengan seekor kucing.

"Bukankah sangat menyenangkan jika kita hidup sebagai Fluffy?"

"Aku sangat senang melihat nona El tersenyum bahagia seperti itu."

"Aku sangat tidak sabar melihat Nona menikah dan melahirkan seorang bayi yang lucu."

"Kita pasti akan menyaksikan momen indah itu. Kita hanya perlu menunggu."

Asisten rumah tangga tadi datang dan membawakan segelas air putih untuk Eleanor.

"Terima kasih, Bibi."

"Sama-sama, Nona."

"Apa kau telah memberikan makanan kepada Fluffy?"

"Tentu saja, Nona."

"Kau sudah memandikannya?"

"Sudah, Nona."

"Nona, bagaimana dengan ponsel dan tas Nona yang hilang? Apa tidak sebaiknya Nona melaporkannya kepada polisi?"

"T-tidak perlu. Ponsel dan tasku mungkin tertinggal di hotel. Pasti ada orang yang sengaja membalas pesan dari managerku."

"Baiklah. Kalau begitu saya permisi."

Fluffy melompat dari pangkuan Eleanor dan pergi keluar. Sedangkan Eleanor naik ke lantai atas dan mandi.

Setelah itu, dia turun dan pergi ke meja makan. Para asisten rumah tangganya menyajikan makanan kesukaan Eleanor.

"Nona, tuan Bian mengatakan jika dia akan datang hari ini."

"Kenapa kau tidak memberitahuku dari tadi?"

"Saya ingin mengatakan kepada Nona tadi. Tapi saya melihat Nona sedang masuk ke kamar, saya pikir Nona pergi untuk beristirahat."

"Tidak masalah."

Abian Adelart adalah tunangan Eleanor. Rencananya 3 bulan lagi Bian akan melamar Eleanor untuk menjadi istrinya.

Tetapi Eleanor mulai merasa takut, karena dia tidak bisa menjaga dirinya dengan baik. Kehormatannya telah direnggut oleh pria lain.

Dia takut jika Bian akan marah mengetahui jika dirinya sudah pernah disentuh oleh pria lain.

"Nona, kenapa Nona melamun?"

"Tidak ada. Apakah Bian mengatakan hal yang lain?"

"Tidak, Nona."

Terpopuler

Comments

Putri Kya Irawan

Putri Kya Irawan

lanjuuut

2021-11-04

1

RinNi

RinNi

betul.... setujj

2021-10-24

1

Tile Priyanto

Tile Priyanto

jgn panggil pelayan npa thorrr ksh nama npa walaupun plyan so bcny biar lbh seru

2021-10-20

13

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!