"Mas, Diva sebentar lagi akan masuk SD, kita perlu mempersiapkan keperluan sekolah Diva. Kamu siapkan biayanya ya." Rina berkata kepada suaminya.
"Iya nanti aku akan Carikan uang, memangnya kapan masuk sekolahnya Diva? Tanya Rio kepada Rina.
"Sebulan lagi mas, nanti daftar masuknya online. Tunggu link untuk pendaftarannya dibuka. Kalau sekarang masih belum buka. Tapi kita perlu mempersiapkan seragam sekolahnya." Ucap Rina.
"Ya sudah kita tunggu saja pendaftarannya dibuka." Ujar Rio lagi.
"Mas, malam Minggu aku mau nginep ya di rumah kakakku. Dia mau mengadakan acara syukuran rumah barunya. Kita bawa apa ya mas?" Tanya Rina sambil membuatkan secangkir kopi susu untuk Rio.
"Belikan saja bolu 2 loyang, keuangan kita kan lagi kurang bagus. Apalagi kita akan memasukkan Diva sekolah SD. Ya kita ukur dari kemampuan kita saja." Sambung Rio sambil menyeruput secangkir kopi yang sudah dibuatkan oleh Rina.
"Nanti kita antarkan aku ya beli bolu di toko kue." Ucap Rina.
"Ngomong-ngomong Daffa sekolah belum pulang mah?" Tanya Rio kepada Rina.
"Belum mas, di sekolahnya ada acara pertunjukkan seni. Dan Daffa terpilih untuk memerankan drama musikal. Jadi, setiap pulang sekolah Daffa harus latihan drama agar pertunjukkannya berjalan lancar." Ucap Rina menjawab pertanyaan Rio.
"Apa nanti kita diundang mah dalam pertunjukkan pentas seni itu? Tanya Rio kembali.
"Kemarin sih aku dengar, kata Daffa seluruh orang tua murid diwajibkan hadir untuk menyaksikan pertunjukkan Seni yang digelar sekolah." Jawab Rina.
"Assalamu'alaikum, mah... pah... aku pulang"
Salam Daffa sepulang sekolah.
"Bagaimana latihanmu Daffa pertunjukkanmu Daffa? ayah dengar kamu memerankan drama musika." Tanya Rio kepada Daffa.
"iya pah aku terpilih memerankan drama di pentas nanti, baru saja aku latihan drama di sekolah. Acaranya seru pah... mah... aku senang sekali bisa berakting drama tersebut.
teman-teman aku juga pada senang dengan jalan ceritanya. Sangat bagus pah... Doakan acaranya berjalan lancar ya pah... mah..." Pinta Daffa.
"Tentu saja Daffa, mamah dan papah selalu mendoakan kamu Nak, semoga acaranya berjalan dengan lancar dan sukses." Sahut Rina sembari memberi semangat kepada putranya.
"Terima kasih mah... pah... aku sayang kalian." Ujar Daffa sambil memeluk kedua orang tuanya.
Beberapa hari kemudian saat yang dinantikan telah tiba. Di sekolah diselenggarakan pentas seni. Seluruh orang tua siswa mendapatkan undangan. Ketika acara akan dimulai para orang tua siswa mulai berdatangan satu persatu. Mereka terlihat sangat antusias ingin menyaksikan secara langsung pentas yang menampilkan anak-anak mereka. kursi penonton terlihat sangat padat, karena semuanya hadir di acara tersebut. Rina dan Rio duduk di kursi paling depan. Mereka ingin menyaksikan pentas seni yang diperankan oleh putra mereka dari dekat. Mereka sudah menyiapkan kamera yang akan digunakan untuk memotret dan merekam pentas seni tersebut.
Acara itu berlangsung sangat meriah. Banyak dihadiri oleh tamu undangan dari pejabat setempat. Tentu saja hal ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi penyelenggara sekolah dan siswa serta orang tua.
"Daffa kamu sangat hebat dan juga keren...
kamu bisa memerankan tokoh cerita itu dengan sangat penghayatan. Sehingga kami dan seluruh penonton seakan terbawa dalam suasana cerita tersebut." Puji Rina kepada putranya. Bahkan Daffa dan teman-temannya mendapatkan piala penghargaan dari gubernur dan pihak sekolah.
Setelah acara pentas seni usai seluruh siswa dan tamu undangan mulai meninggalkan panggung tempat pementasan seni itu berlangsung. Rina, Rio, Difa dan Daffa kembali ke rumah. Mereka begitu sangat bahagia bahwa putranya mendapatkan penghargaan. Dan mereka juga berjanji akan memberikan hadiah kepada Daffa.
Hari pun telah berganti malam, suasana kebahagiaan di siang hari lalu masih membekas di dalam hati mereka. Akhirnya karena hari sudah semakin larut dan karena kecapean juga, sehingga mereka semua tertidur dengan nyenyak.
kuk kuk ruyuk.... kuk kuk ruyuk... kuk kuk ruyuk... suara ayam jantan mulai berkokok membangunkan orang yang sedang tertidur pulas dan pertanda hari sudah mulai pagi. Sebagian orang sudah melaksanakan aktivitasnya seperti biasa. Ada yang pergi ke kantor, ada yang berbelanja, ada yang pergi ke pasar dan juga ada yang pergi ke sekolah.
Hari itu adalah hari yang dinanti-nantikan oleh para orang tua yang ingin menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah negeri.
Waktu pembukaan pendaftaran di mulai pukul 08.00 WIB. Para orang tua mulai menunggu dibukanya pendaftaran siswa baru. Ada yang sudah siap di depan laptop dari pagi hari, ada juga yang pantengin handphonenya. Khawatir anak mereka tidak bisa bersekolah. Makanya orang tua sangat heboh.
Saat yang dinantikan telah tiba, mereka berlomba-lomba mendaftarkan anak-anak nya. Satu persatu bergantian mengisi form pendaftaran siswa baru melalui google form. Setelah Rina mendaftarkan putrinya di sekolah negeri, tinggal menunggu pengumuman diterima atau tidaknya.
Setelah pengumuman hasil pendaftaran siswa baru. Para orang tua mulai sibuk mencari baju seragam untuk sekolah. Pasar dipadati oleh para orang tua yang membeli sepatu dan seragam sekolah. Begitu pula dengan mall-mall juga tak kalah ramainya. Karena mereka sangat sibuk memborong barang keperluan sekolah anak-anak mereka.
"Rina tak mau kalah, ia juga langsung ikutan menyerbu pasar tradisional. Meskipun pasar dipadati oleh banyaknya pengunjung yang berdatangan akan tetapi Rina tetap ikut memadati pasar tersebut. Pasalnya banyak pengunjung yang kehabisan stok seragam karena stok yang tersedia jumlahnya terbatas. Tidak sesuai dengan banyaknya pengunjung yang berdatangan. Tak mau kehabisan stok barang, akhirnya Rina ikut memesan seragam yang belum sempat dibeli karena sudah kehabisan stok.
"Mah... pulang yuk!" Ajak Rio yang dari tadi sudah mulai kelelahan karena terlalu lama ke sana ke mari mencari seragam yang cocok dan juga stok yang tersedia.
"Sebentar lagi mas, masih ada beberapa perlengkapan lagi yang harus aku beli. Kalau tidak sekarang belinya, nanti bisa-bisa kehabisan lagi stoknya." Ujar Rita sambil menenteng bawaan yang lumayan banyak.
"Besok lagi aja kita cari, sekarang kita pulang dulu yuk! Bawaan kita juga udah banyak nih, Rin" Ajaknya lagi. Sabar ya mas, satu lagi ya, baru kita pulang." pinta Rina lagi kepada Rio.
Rina ingin mencari gesper yang cocok untuk putrinya, dari tadi ia belum juga menemukan gesper yang akan dibeli. Setelah mereka mendapatkan keinginannya akhirnya mereka bergegas masuk ke mobil dan pulang ke rumah.
Cuaca di luar lumayan sangat panas, mereka merasa kegerahan padahal AC mobil sudah dinyalakan tapi tetap saja mereka merasa gerah. Karena di luar cuacanya sangat ekstrem, mereka terpaksa istirahat sebentar di bahu jalan. Lalu setelah cuacanya mulai redup mereka bersiap-siap untuk pulang ke rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments