Selingkuh

"Rin, tadi aku melihat suamimu sedang makan di restaurant dengan seorang gadis. Sepertinya masih muda. Apa kamu sudah tahu itu, Rin'?" Tanya Sandra salah satu teman baik Rina di kantor.

"Apa itu benar San? Apakah kamu tidak salah lihat?" Tanya Rina dengan serius sambil memegang kedua pundak Sandra.

"Benar Rin... tadi aku lihat dengan mata kepalaku sendiri. Tuh ada saksinya si Hendra dan si Budi. Benar kan, Bud?" Sandra kembali menegaskan.

Lalu Rina kembali ke tempat duduknya dengan wajah sedih. Dia termenung memikirkan ucapan yang telah disampaikan oleh Sandra.

"Tega kamu mas, mengkhianatiku... Aku sudah melakukan segalanya untukmu. Namun kau berselingkuh di belakangku." Ucap Rina dalam hati.

"Sabar ya Rin... Aku tahu kamu sedih, kamu terluka tapi kamu harus kuat ya Rin. Anak-anak kamu masih pada kecil, butuh perhatian dari kamu. Kamu harus tegar, aku akan selalu ada untukmu." Ucap Sandra menenangkan Rina yang sedang bersedih.

Tet... Tet... Tet...

Suara bel kantor berbunyi. Seluruh karyawan mulai meninggalkan tempat kerja mereka dengan tertib.

Rina yang dari tadi tidak sabar ingin buru-buru pulang ke rumah.

"Teman-teman, maaf aku duluan ya... "Ucap Rina kepada rekan-rekan kerjanya.

"Iya, Rin. Hati-hati di jalannya!" Sahut Hendra dari belakang.

Sebelum pulang ke rumah Rina menjemput anak-anaknya dulu di rumah orang tuanya. Sesampainya di sana Rina langsung membawa mereka pulang ke rumah.

"Bu... aku segera pulang ke rumah. Aku tidak bisa berlama-lama di sini. Mereka langsung aku bawa ya " Ungkap Rina dengan terburu-buru.

"Kenapa Rin, kok buru-buru? Kamu tidak seperti biasanya. Kamu tidak makan dulu? Ibu sudah memasak banyak makanan di dapur." Tanya ibu dengan penasaran.

"Tidak usah Bu, nanti saja di rumah aku makannya. Sekarang aku masih sangat kenyang." Ucapnya lagi.

"Sepertinya kamu lagi ada masalah ya Rin, Cerita sama ibu. Mungkin ibu bisa membantu kamu." Terang ibu.

Permisi...

Apa benar ini ibu Rina yang tadi pesan ojek? Tanya tukang ojek kepada Rina.

"Iya bang, tadi saya yang pesan ojek. Sebentar ya bang saya ambil barang-barangnya dulu." Jawab Rina.

Lalu ibu mengantarkan mereka naik ojek. "Kalian hati-hati ya, Rin" Saran Ibu kepada Rina dan anak-anaknya. Setelah mereka pulang ke rumah diantar oleh ojek online. Rita lalu menidurkan putrinya yang sudah mengantuk. Sementara itu Daffa pergi ke luar bermain bersama teman-temannya di dekat rumah.

Pada saat yang sama, Rio suami Rina yang sedang makan bareng bersama teman wanitanya terlihat asyik bergandengan tangan ke luar dari restauran. Mereka berencana untuk menghabiskan malam mingguan dengan berwisata ke luar kota. Namun, sebelum berangkat ke luar kota. Rio menelpon istrinya bahwa malam ini ia tidak pulang ke rumah dengan alasan ada lembur dai kantor.

Dengan rasa curiga, Rina lalu menelpon sahabat baik dari suaminya dan menanyakan apakah malam ini ada lembur di kantor? Ternyata jawaban dari sahabat suaminya itu benar. Suaminya tidak lembur di kantor.

Rina lalu menelpon suaminya, ternyata nomor handphone suaminya tidak aktif. Rina mulai kesal lalu menangis sejadi-jadinya dengan mengunci pintu kamarnya.

"Kenapa kamu tega mas? Kenapa kamu bohongi aku lagi? Apa salahku padamu selama ini? Kenapa kamu selingkuh?" gumam Rina dalam hati.

"Mah aku lapar, aku mau makan. Mamah masak apa?" Tanya Daffa sambil menyingkap tutup Magicom yang ada di dapur.

"Maafkan mamah ya sayang, mamah belum masak. Mamah masak dulu ya." Ucap Rina sambil memeluk putranya.

Setelah selesai memasak di dapur, Rina menyuapi anak-anaknya makan. Lalu setelahnya memandikan mereka.

Keesokan harinya, Rio pulang ke rumah tanpa merasa bersalah sedikitpun.

"Kamu masak apa mah? aku lapar ingin makan." Tanya Rio ke istrinya.

"Memangnya kantor tidak menyiapkan makan malam?" Tanya balik Rina.

"Menyiapkan sih, tapi semalam aku tidak makan, akhirnya sekarang aku lapar." Terangnya lagi.

"Kenapa kamu membohongiku mas, ke mana saja kamu semalam? kamu tidak lembur di kantor kan?" Ucapnya lagi.

"Kamu kata siapa? aku memang lembur kok."

Rio menyangkal.

"Kamu ga usah bohong mas, aku tahu kok. Aku telpon temanmu ternyata memang benar di kantor tidak ada karyawan yang lembur." Sambung Rina.

"Sudahlah aku capek, malas aku berdebat denganmu." Sahut Rio sambil melepaskan jaketnya. Lalu ia membaringkan tubuhnya di atas kasur.

"Dari dulu sampai sekarang memang kamu tidak pernah berubah mas. Selalu saja menyakitiku. Memang apa salahku, kenapa kamu tega sih seperti ini, selalu saja menyakiti hati dan perasaanku. Bila diajak bicara sengaja pura-pura tidur." Keluh Rina dengan kesal.

Rio yang pura-pura tidur, bangkit dari tidurnya lalu ia mengelitiki Rina yang sedang menggerutu dan menggombalinya lagi. Rina yang awalnya marah akhirnya memaafkan Rio yang sudah membuatnya kecewa.

"Mas, kamu jangan mengkhianati aku ya! aku memaafkan mu tapi kamu harus berjanji untuk tidak mengulanginya lagi." Pinta Rina.

Beberapa bulan kemudian Rina sudah melupakan kejadian itu, dan biasa beraktivitas seperti sedia kala.

"Rin, Minggu besok kita liburan yuk! Anak-anak juga pastinya senang bisa liburan ke tempat wisata." Ajak Rio.

"Liburan ke mana mas? memangnya kamu ada uang?" Tanya Rina sambil melipatkan pakaian yang sudah menumpuk.

"Ada, tenang aja." Rio kembali menjawab

"Tapi jalan-jalan ke mana ya?" Tanyanya lagi.

"Ya kamu tanya dulu aja anak-anak, liburannya mau pergi ke mana." usul Rina.

"Oh ya, anak-anak pergi ke mana? dari tadi aku belum lihat mereka." Tanya Rio sambil menyingkap tirai kamar.

"Rio ada les di sekolahnya. Sedangkan Diva diajak main oleh teman-temannya. Tuh di rumah sebelah." Tunjuk Rina.

"Ya, nanti kalau mereka sudah pulang kita tanya mereka. Mereka mau liburannya ke mana. Oh ya, temanku juga mengajak kita jalan-jalan. Apa sekalian kita liburan bareng mereka, Rin?" Rio kembali bertanya.

"Teman kamu yang mana? yang waktu itu pernah datang ke rumah?" Tanya Rina sambil memikirkan wajahnya.

"Iya, kamu benar. Teman aku yang waktu itu pernah datang ke rumah. Istrinya juga mengajak kita jalan-jalan. Katanya dia bosan di rumah terus." Ujarnya.

"Ya sudah, nanti aku akan persiapkan barang apa saja yang harus kita bawa." Ucap Rina penuh ceria.

Tak lama kemudian Daffa tiba di rumah. Lalu mengucapkan salam kepada kedua orang tuanya. Ibunya sangat senang melihat perubahan pada diri Daffa. Awalnya Daffa anak yang pemalu dan penakut. Tapi sekarang tidak lagi, ia justru menjadi anak yang pemberani. Bahkan ia ditunjuk sebagai ketua kelas.

Terpopuler

Comments

Sri Wahyuni

Sri Wahyuni

males sbner y bca novel yg karakter istri goblog dah tau suami slingkuh msih az mau

2022-08-27

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!