Kepulangan Malvino

Melbourne airport

Malvino dan Farhan sudah di ruang tunggu untuk penerbangan ke Indonesia. Ponsel Vino berdering ternyata Ryo yang meneleponnya.

"Vin what happened to you why don't you let me know?" tanya Ryo jauh dari seberang sana.

"Sorry Ryo today I'm back in Indonesia." jelas Vino dari ponsel nya.

"what?? how long have you been in Indonesia?."

"I'm not on vacation, Ryo. Tapi bokap gue sudah mengurus kepulangan gue ke Indonesia."

"Aku rasa papah lo ingin menjodohkan mu, let's not play with bitches anymore hahaha......"

"Damn it......kalau iya pasti gue dapat yang bersegel dan bukan bekas lagi hahahaha......." balas Vino sebelum menutup telepon nya.

Setelah menutup telepon nya Vino mengeluarkan rokok dari dalam saku celananya.

"Sebaiknya tuan muda tidak merokok di sini." kata Farhan datar saat Vino ingin menyalakan pemantik.

"Iisshh....." Vino langsung menyimpan rokok nya ke dalam saku celana nya. "Farhan, gue pengen ke toilet bentar." kata vino berbohong.

"Tuan muda tetap disini karena setengah jam lagi pesawat akan berangkat." cegah farhan karena tahu Vino bisa saja berbohong ingin kabur tapi pengawal sudah di siapkan tanpa sepengetahuan Vino.

"Kau benar-benar seperti papah, farhan? menyebalkan." Vino sangat kesal.

Terdengar panggilan dari petugas bandara untuk penerbangan Indonesia akan segera berangkat Vino yang sudah duduk di kursi kelas bisnis memilih tidur. Saat pesawat akan berangkat Farhan mengirim pesan pada seseorang yang tak lain adalah mengabari ke tuan Antoni.

_____

Soekarno Hatta airport

Beberapa jam kemudian pesawat yang ditumpangi Vino dan farhan sudah mendarat di bandara soekarno-hatta. Dengan langkah melenggang Vino jalan tanpa menghiraukan farhan yang membawa koper koper miliknya.

"Den Vino..." Pak Umar, sopir keluarga Damares melambaikan tangan saat melihat kedatangan anak majikan nya.

"Apa kabar pak umar." sapa Vino langsung masuk ke dalam mobil saat pak umar membuka pintu mobil.

"Den Vino tambah ganteng, pak umar jadi pangling." kata pak umar karena sudah lama tidak bertemu anak majikannya. Vino yang mendengar nya hanya tersenyum.

Mobil yang dikendarai pak umar melaju dengan lancar kurang lebih 1 jam 30 menit, mobil tersebut sudah sampai di depan gerbang rumah mewah dan besar. Mobil berhenti didepan rumah setelah dibuka pintu gerbang oleh satpam.

"Vino...... Anak mama" teriak wanita cantik meskipun sudah paruh baya saat melihat anaknya keluar dari mobil langsung memeluk nya, farhan yang melihat moments itu hanya tersenyum. "Mama sangat rindu padamu Vino." ujar mama Dewi

"Iya mah Vino juga, rindu sama mama" ujar Vino setelah mengurai pelukan mama nya.

"Mah, Vino pulang ke Indonesia tidak memberitahu om Ferdy, Vino nggak tahu kepulangan Vino dipercepat sebenarnya Vino ingin menyelesaikan sekolah dulu, kan bentar lagi kelulusan mah?" tanya Vino karena masih kesal kepulangan nya dipercepat dan terkesan mendadak.

"Kalau soal om Ferdy? papah sudah kasih tahu dia, kalau soal alasan pulang mu mendadak tanya aja sama papah? memang nya kamu nggak senang ketemu mama?" mama Dewi menarik telinga Vino pelan.

"Aduh apa sih mah, kan mama bisa video call atau on call?" jawab Vino sambil mengelus telinganya.

"Bagi mama beda sayang, lebih senang Vino berada disini karena Vino anak mama satu satunya." mama Dewi tak mau kalah.

"Issh masih aja tuh mama anggap Vino masih kecil, I'm not a little kid anymore."

"Ahk udah ah masuk yuk, papah ada didalam." ajak mama Dewi merangkul lengan Vino yang sekarang tinggi badannya lebih dari mama Dewi.

Sementara farhan sudah selesai membawa semua koper milik vino di bantu bi isah, salah satu pembantu kediaman tuan Antoni.

"Papa tidak ke kantor mah?" tanya Vino saat masuk kedalam rumah melihat tuan Antoni duduk diruang tamu sambil membaca koran. Pria paruh baya yang masih terlihat muda karena berwajah blasteran dan wajah Vino yang ganteng menurun dari papah nya dan mama Dewi dengan wajah cantiknya perpaduan yang sempurna.

"Papah pulang cepat karena mau lihat anak mama pulang." jelas mama Dewi.

Tuan Antoni melipat koran dan meletakkan ke meja saat mendengar suara Vino.

"Apa kabar pah?" sapa Vino mendekat lalu ikut duduk di sofa

"Hmm.... bagaimana penerbangan mu hari ini?" tanya tuan Antoni.

"Melelahkan... " jawab Vino lalu menyandarkan kepala nya di sofa. "Pah, kenapa Vino mendadak pulang ke Indonesia tidak menunggu Vino lulus dulu pah?" Vino melirik kearah tuan Antoni.

"Kamu masih bertanya kenapa Vino? Papa tahu kehidupan kamu di Australia seperti apa, itu yang membuat papa kecewa. Papa cuma berharap kau belajar dan menjadi lebih baik karena kamu yang akan meneruskan perusahaan papa, Vino. Jadi jangan ada protes bahkan Ferdy pun jarang bertemu sama kamu." jelas tuan Antoni terlihat marah membuat Vino kesal.

"Jadi papa berpikir Vino masih kecil harus selalu di awasi kemana pun pergi?" mata Vino melirik ke Farhan yang duduk di sofa yang menghadap tempat Vino duduk.

"Papah sudah mengurus sekolah mu di jakarta jadi mulai senin besok kamu sudah bersekolah." jelas tuan Antoni.

"Terserah papah....." kata Vino lalu bangun dari tempat duduk kemudian menaiki tangga kelantai dua dimana kamar Vino berada.

"Loh Vino..... " teriak mama Dewi saat melihat Vino menaiki tangga. "Mama buat jus kesukaan mu." mama Dewi yang datang sambil membawa jus mangga juga minuman buat Farhan dan tuan Antoni. Vino yang dipanggil mama Dewi dengan cueknya menaiki tangga kelantai dua.

"Ayo Farhan diminum." mama Dewi meletakkan jus untuk Farhan di meja dan kopi buat suaminya.

"Terima kasih......" jawab Farhan dengan senyum.

Farhan sudah dianggap seperti anak sendiri oleh keluarga Antoni selain kepiawaian dan kepintaran dalam bekerja juga anak dari asisten tuan Damares yang sudah almarhum, setelah ayah farhan pensiun lalu farhan yang menggantikan nya.

"Pah, jangan terlalu keras sama Vino." kata mama Dewi lembut.

"Vino jangan dimanja terus mah biar tahu hidup itu seperti apa, jangan berfoya-foya saja tahu nya." kata tuan Antoni lalu melanjutkan membaca koran nya.

"Pak Antoni dan bu Dewi kalau tidak ada yang perlu saya kerjakan, saya mau permisi pulang dulu." pamit farhan.

"Farhan kenapa buru buru pulang? sudah menjelang malam kita makan bersama dulu, atau tidur di sini biar Vino ada kawan nya." mama Dewi menahan farhan yang ingin pulang.

"Iya farhan ikut kita makan bersama dulu, besok kan hari minggu kantor nggak ada kerjaan besok kamu bisa liburan." Tuan Antoni juga mencoba menahan farhan pulang.

"Maaf Pak Antoni saya pulang saja sudah ditunggu ibu di rumah." farhan menolak dengan halus karena farhan tidak ingin mengganggu acara keluarga tuan Antoni dimana anak nya yang sudah kembali ke rumah meskipun tuan Antoni dan istrinya selalu memperhatikan farhan seperti anak sendiri. Farhan 3 tahun lebih tua dari usia Vino. Setelah farhan pulang berapa saat kemudian bi asri dan bi isah sudah siap menyiapkan makan malam.

"Permisi nyonya dan tuan, makan malam sudah siap." bi isah mendekat ke ruang tamu dimana majikan nya berada.

"Oh iya bi, terima kasih. Pah makan yuk biar mama panggil Vino." ajak mama Dewi lalu menaiki tangga kelantai dua menuju kamar Vino.

Mama Dewi memanggil Vino beberapa kali tidak ada jawab saat ingin mengetuk pintu ternyata pintu kamar Vino tidak terkunci.

CEKLEK

"Vino..... ayo bangun terus turun kita makan malam bersama, dah lama loh kita nggak makan bersama." mama Dewi membangun kan Vino yang ternyata tidur dengan kamar masih keadaan gelap kemudian mama Dewi menghidupkan lampu yang dekat tempat tidur nya.

"Vino bangun sayang.... ayo makan dulu, papa dah nunggu dibawah." Vino menggeliat saat mendengar suara mamanya.

"Vino nggak lapar mah biarkan Vino tidur dulu, ntar kalau lapar Vino cari sendiri kebawah." jawab Vino dengan suara kas orang tidur.

"Baiklah terserah Vino deh, mama mau turun kasian papah nunggu."

"Iya mah..." Vino kembali melanjutkan mimpi indah nya sementara diruang makan tuan Antoni dan istrinya makan malam berdua kemudian setelah makan mereka berdua masuk kamar untuk istirahat.

_

_

Jangan lupa tekan jempol dan komentar nya biar othor tambah semangat. Terima kasih

Episodes
1 Malvino Damares
2 Pamela Ridhliani
3 Kepulangan Malvino
4 Bertemu Teman Lama
5 Hari Pertama Sekolah
6 Pesona Malvino
7 Usaha Jesy
8 Rencana Promnight
9 Menuju Malam Promnight
10 Acara Promnight
11 Acara Promnight (2)
12 Apa Yang Terjadi
13 Oh Ternyata
14 Dua Garis Biru
15 Ketahuan Hamil
16 Setelah Kepergian Papa
17 Rencana Mama
18 Ada Rasa Kebahagiaan
19 Hari Kelulusan
20 Rasa Bersalah Vino
21 Pengakuan Meisya
22 Bertanggung Jawab
23 Ada Rasa Dalam Hati Vino
24 Acara Perpisahan Sekolah
25 Keberangkatan Pamela
26 Rasa Kesal, Benci Atau Senang
27 Memulai Awal Baru
28 Oh My Baby Boy
29 Penyemangat Ku
30 Kehangatan Keluarga
31 Pindah Ke Apartemen
32 Wisuda dan Kejutan
33 Alvin Ulang Tahun
34 Harapan Dan Karir
35 Bukan Dokter Magang Lagi
36 Usaha Dokter Richard
37 Richard Mengantar Pulang Pamela
38 Dilabrak Laura
39 Kebahagiaan Dan Kesedihan
40 Mengundurkan Diri
41 Kembali Ke Indonesia
42 Pertemuan Tak Sengaja
43 Curhatan Pamela
44 Mobil Baru
45 Alvin Anakku
46 Usaha Malvino
47 Makan Siang Bersama
48 Mengantar Pamela
49 Mencoba Mendekat
50 Taman Bermain
51 Bingung Harus Bagaimana?
52 Berperang Dengan Batin
53 Berharap
54 Saatnya Membuka Hati
55 Bimbang
56 Hatinya Bukan Untukku
57 Menghindar
58 Kecelakaan
59 Kecelakaan (2)
60 Berduka Kembali
61 Perasaan Hati
62 Ketulusan Vino
63 Kemarahan Rudi
64 Berbesar Hati
65 Mendapat Restu
66 Calon Istri Dan Calon Mertua
67 Vino Di Bully
68 Akhirnya Sah!
69 Sekretaris Kepo!
70 Mama Tahu Apa Yang Ku Mau
71 Kedatangan Teman Lama
72 Mulai Bucin
73 Pengganggu Bikin Cemburu
74 Patah Hati Rio
75 Kita Masih bisa Berteman
76 Berat Meninggalkan Mu
77 Merindukan Mu
78 Nggak Peka
79 Kesiangan
80 Pencemaran Nama Baik
81 Kepanikan Sarah
82 Jumpa Pers Dadakan
83 Setelah Badai Ada Pelangi
84 Kau Milik Ku Selamanya
85 Keluarga Harmonis
86 Sepupu Menyebalkan
87 Acara Pertunangan Desi dan Dika
88 Terbakar Cemburu
89 Hari Menyebalkan
90 Kita Masih Bisa Berteman Asal Bersamamu
91 Takut Kehilangan Mu
92 Rahasia Jatmiko
93 Curahan Hati Jatmiko
94 Kesialan Raymond
95 Tidak Bisa Menolak Takdir
96 Melampiaskan Emosi
97 Perasaan Sesungguhnya
98 Pasangan Absurd
99 Bukti Cinta Kita
100 Perayaan Ulang Tahun
101 Takdir Yang Indah
102 Bu Hamil Yang Agresif
103 Drama Di Pagi Hari
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Malvino Damares
2
Pamela Ridhliani
3
Kepulangan Malvino
4
Bertemu Teman Lama
5
Hari Pertama Sekolah
6
Pesona Malvino
7
Usaha Jesy
8
Rencana Promnight
9
Menuju Malam Promnight
10
Acara Promnight
11
Acara Promnight (2)
12
Apa Yang Terjadi
13
Oh Ternyata
14
Dua Garis Biru
15
Ketahuan Hamil
16
Setelah Kepergian Papa
17
Rencana Mama
18
Ada Rasa Kebahagiaan
19
Hari Kelulusan
20
Rasa Bersalah Vino
21
Pengakuan Meisya
22
Bertanggung Jawab
23
Ada Rasa Dalam Hati Vino
24
Acara Perpisahan Sekolah
25
Keberangkatan Pamela
26
Rasa Kesal, Benci Atau Senang
27
Memulai Awal Baru
28
Oh My Baby Boy
29
Penyemangat Ku
30
Kehangatan Keluarga
31
Pindah Ke Apartemen
32
Wisuda dan Kejutan
33
Alvin Ulang Tahun
34
Harapan Dan Karir
35
Bukan Dokter Magang Lagi
36
Usaha Dokter Richard
37
Richard Mengantar Pulang Pamela
38
Dilabrak Laura
39
Kebahagiaan Dan Kesedihan
40
Mengundurkan Diri
41
Kembali Ke Indonesia
42
Pertemuan Tak Sengaja
43
Curhatan Pamela
44
Mobil Baru
45
Alvin Anakku
46
Usaha Malvino
47
Makan Siang Bersama
48
Mengantar Pamela
49
Mencoba Mendekat
50
Taman Bermain
51
Bingung Harus Bagaimana?
52
Berperang Dengan Batin
53
Berharap
54
Saatnya Membuka Hati
55
Bimbang
56
Hatinya Bukan Untukku
57
Menghindar
58
Kecelakaan
59
Kecelakaan (2)
60
Berduka Kembali
61
Perasaan Hati
62
Ketulusan Vino
63
Kemarahan Rudi
64
Berbesar Hati
65
Mendapat Restu
66
Calon Istri Dan Calon Mertua
67
Vino Di Bully
68
Akhirnya Sah!
69
Sekretaris Kepo!
70
Mama Tahu Apa Yang Ku Mau
71
Kedatangan Teman Lama
72
Mulai Bucin
73
Pengganggu Bikin Cemburu
74
Patah Hati Rio
75
Kita Masih bisa Berteman
76
Berat Meninggalkan Mu
77
Merindukan Mu
78
Nggak Peka
79
Kesiangan
80
Pencemaran Nama Baik
81
Kepanikan Sarah
82
Jumpa Pers Dadakan
83
Setelah Badai Ada Pelangi
84
Kau Milik Ku Selamanya
85
Keluarga Harmonis
86
Sepupu Menyebalkan
87
Acara Pertunangan Desi dan Dika
88
Terbakar Cemburu
89
Hari Menyebalkan
90
Kita Masih Bisa Berteman Asal Bersamamu
91
Takut Kehilangan Mu
92
Rahasia Jatmiko
93
Curahan Hati Jatmiko
94
Kesialan Raymond
95
Tidak Bisa Menolak Takdir
96
Melampiaskan Emosi
97
Perasaan Sesungguhnya
98
Pasangan Absurd
99
Bukti Cinta Kita
100
Perayaan Ulang Tahun
101
Takdir Yang Indah
102
Bu Hamil Yang Agresif
103
Drama Di Pagi Hari

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!