Pamela Ridhliani

SMA Tunas Sakti

Suara gemuruh terutama para siswi memadati lapangan saat para Idola SMA Tunas Sakti mereka bermain di tengah lapangan seakan nonton artis idol nya yang sedang perfom. Berbeda dengan seorang gadis cantik yang bernama Pamela Ridhliani lebih suka duduk di taman sekolah sambil membaca buku novel kesayangan dan mendengarkan musik pakai earphone.

Pamela Ridhliani gadis cantik, berhidung mancung dan terkenal sangat pintar di sekolahan lebih suka membaca buku disaat jam istirahat daripada bertebar pesona dengan siswa SMA Tunas Sakti seperti cewek centil di sekolah nya. Meskipun sedikit tertutup tapi selalu care dengan sahabat nya bahkan kini sudah menginjak kelas 3 Pamela tak pernah berpikir untuk pacaran karena ingin mengejar cita-cita nya menjadi seorang dokter.

"Nah tuh mela, kalau tahu di sini kan nggak capek capek nyariin elo." kata Bona saat melihat Pamela duduk di taman.

"Iya nih muter-muter kami nyariin elo, nih minuman yang elo pesan." Desi menyerah teh botol sama mela terlihat kesal karena kecapekan nyari mela.

"Iya deh gue minta maaf sama kalian tadi gue bosen aja dikelas." kata Pamela sambil melepas earphone dari telinga nya.

"Hahahaha......." tawa Desi dan Bona bersamaan.

"Kami prenk elo kali hahaha...." Bona senang membuat sahabat nya Mela panik.

"Dasar kalian ya.... kan kalian bisa nelpon gue, tanya gue lagi dimana?" Pamela merasa senang punya teman seperti mereka berdua.

Desi dan Mela adalah sahabat Pamela sejak dari kelas satu hingga sekarang dan kebetulan mereka sekelas.

Drrrt drrrt drrrt

Saat asyik bercanda bersama Desi dan Bona, ponsel Pamela berdering ternyata dari mama nya. Mela langsung mengangkat telepon nya karena penasaran tak biasa nya bunda nya menelepon saat di sekolah karena tahu mama nya seharusnya ada jadwal mengajar mata kuliah.

"Iya mah ada apa?" tanya Pamela saat tersambung dengan mama nya

"Mama lagi di rumah sakit harapan kita sayang, papah jatuh sakit saat di kantor." suara mama Ratih jauh di seberang sana.

"Apa? papah gimana sekarang mah?"

"Sudah ditangani dokter tapi masih belum sadar sayang."

"Kalau begitu Mela nyusul mama ke rumah sakit sekarang ya mah?"

"Ya udah, hati hati sayang."

"Iya mah" jawab Pamela sebelum menutup telepon nya.

Firman adalah papah yang sangat menyayangi keluarga bahkan saat sibuk selalu menyempatkan untuk berkumpul dengan keluarga. Firman bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang kontruksi di perusahaan infrastruktur terbesar di Indonesia dan Ratih berprofesi sebagai dosen di universitas ternama di jakarta. Terlihat gurat wajah sedih Pamela setelah menerima telepon barusan membuat Desi dan Bona ikut khawatir.

"Ada apa mel, elo nggak papa?" tanya Desi.

"Papah gue masuk rumah sakit, gue harus nyusul mama ke rumah sakit sekarang." kata Pamela dengan penuh khawatir.

"Oke, elo tenang dulu mudah mudahan papah elo nggak kenapa napa? gue akan mengantar elo ke rumah sakit." Desi ikut khawatir saat melihat Mela begitu juga Bona.

"Nggak usah gue pergi sendiri saja, kalau bu Retno nanyain gue bilang aja gue izin pulang papah gue sakit." pinta Pamela.

"Baiklah elo hati hati, titip salam buat mama Ratih." kata Desi.

"Hemm.... " Pamela mengangguk kepala sebelum pergi.

"Eh kita ngapain nih? Mela pergi, paling bu Retno ngasih tugas aja tuh seperti kemaren karena anaknya masih sakit yang gue dengar sih." kata Desi

"Ya udah kalau gitu kita ke lapangan aja yuk nonton cogan main basket." ajak Bona semangat apalagi saat melihat jatmiko, Andreas dan Dika, cowok most wanted SMA Tunas Sakti. Diantara kedua teman Pamela, Bona lah yang paling heboh diantara mereka.

Setelah mengambil tasnya, Pamela yang jalan terburu buru tanpa disadari menabrak seseorang.

"Ahk....sorry gue nggak sengaja" Pamela terjatuh saat tubuhnya menabrak cowok dengan pakaian olahraga.

"Lo mau kemana mela? kenapa buru buru jalan nya." tanya Jatmika cowok yang ditabrak Pamela.

"Hmm gue mau pulang papah gue masuk rumah sakit." jawab Pamela.

"Apa mau gue antar?" jatmiko terlihat khawatir.

"Nggak usah, terima kasih. Gue pergi." tolak Pamela lembut karena tidak mau merepotkan orang lain.

Jatmiko adalah Ketua basket juga ketua OSIS merupakan salah satu cowok most wanted. Melihat Pamela pergi jatmiko jadi khawatir karena sebenarnya jatmiko menyukai Pamela sejak dulu namun Pamela sangat susah di dekati bahkan di ajak jalan pun nggak akan mau.

Saat melewati koridor Jesy dan kawan kawan nya sengaja menabrak Pamela saat akan melintas. Jesy juga teman satu kelas Pamela tapi jesy sangat jesy tidak menyukainya. Saat SMP jesy selalu juara umum tapi Pamela selalu unggul di atasnya.

"Eh elo! kalau jalan tuh liat pakai mata." kata jesy sambil melipat tangannya di depan dada, di samping kanan kiri nya teman teman jesy.

"Ya maaf, gue nggak sengaja kali." jawab Pamela. Padahal jesy memang sengaja menyenggol bahu Pamela.

"Mau kemana lo bawa tas segala, mau kabur lo?" ejek wati teman jesy saat liat pamela bawa tas juga.

"Maaf deh bukan urusan kalian, permisi." jawab Pamela kesal lalu pergi meninggalkan jesy dan teman-temannya karena malas harus berurusan dengan mereka.

"Huh songong, pergi lo sana!" kata jesy kesal liat saat Pamela pergi.

"Ya udah gaess kita ke kantin aja yuk, tadi gue lihat jatmiko pergi ke sana juga." ajak wati dan di setujui jesy dan nia.

____________

Saat sudah sampai didepan gerbang sekolah, Pamela langsung menghentikan taksi untuk mengantar ke rumah sakit. Tak berselang lama taksi itu sudah sampai di depan rumah sakit Pamela langsung bergegas mencari keberadaan mama nya.

"Mamah.... bagaimana keadaan papah sekarang?" teriak pamela saat melihat mama Ratih duduk di depan ruangan perawatan.

"Mela......" sahut mama Ratih lalu memeluk Pamela. "Papah sudah di pindah di ruang rawat inap sayang tapi masih belum sadar. Dokter masih memeriksa keadaan papah, kita tunggu saja." mama Ratih mengurai pelukan nya.

"Keluarga firman prayogi?" panggil dokter saat keluar dari ruangan.

"Bagaimana keadaan suami saya dokter?" tanya Ratih mendekat ke dokter.

"Suami ibu sudah sadar, tapi masih butuh istirahat. Silakan melihat pak firman, saya permisi." pamit dokter ridwan

"Terima kasih dok." Pamela masuk ke ruang rawat inap papah firman diikuti mama Ratna.

Setelah membuka pintu, Pamela melihat keadaan papa firman yang masih terlihat lemas dengan infus di tangan kiri nya.

"Pah... " papa firman menoleh saat Pamela memanggilnya.

"Pah, bagaimana keadaan nya sekarang, apa yang papah rasakan?" tanya mama Ratna menggenggam tangan suaminya.

"Papah sudah enakan, kalian tidak usah khawatir." jawab papah firman sambil tersenyum.

"Syukur deh pah kami takut, papa kenapa napa?" kata Pamela dengan menitikkan air matanya.

"Papa sudah sembuh, kamu nggak sekolah?" tanya papa firman saat melihat tas dan Pamela masih memakai seragam sekolah.

"Mela tadi izin pah, mau lihat keadaan papah."

"Kamu nggak balik ke sekolah sayang?" tanya mama Ratih yang duduk di kursi dekat tempat tidur papa firman.

"Nggak mah, Mela mau di sini ntar sore pulang nya." kata Pamela lalu duduk di sofa kemudian mengambil buku dari dalam tas dan membacanya.

__

__

Bersambung

Terpopuler

Comments

Yuen

Yuen

Elo elo agak gak enak di dengar 😁

2021-11-20

0

Julia 05

Julia 05

next 👍

2021-11-15

1

lihat semua
Episodes
1 Malvino Damares
2 Pamela Ridhliani
3 Kepulangan Malvino
4 Bertemu Teman Lama
5 Hari Pertama Sekolah
6 Pesona Malvino
7 Usaha Jesy
8 Rencana Promnight
9 Menuju Malam Promnight
10 Acara Promnight
11 Acara Promnight (2)
12 Apa Yang Terjadi
13 Oh Ternyata
14 Dua Garis Biru
15 Ketahuan Hamil
16 Setelah Kepergian Papa
17 Rencana Mama
18 Ada Rasa Kebahagiaan
19 Hari Kelulusan
20 Rasa Bersalah Vino
21 Pengakuan Meisya
22 Bertanggung Jawab
23 Ada Rasa Dalam Hati Vino
24 Acara Perpisahan Sekolah
25 Keberangkatan Pamela
26 Rasa Kesal, Benci Atau Senang
27 Memulai Awal Baru
28 Oh My Baby Boy
29 Penyemangat Ku
30 Kehangatan Keluarga
31 Pindah Ke Apartemen
32 Wisuda dan Kejutan
33 Alvin Ulang Tahun
34 Harapan Dan Karir
35 Bukan Dokter Magang Lagi
36 Usaha Dokter Richard
37 Richard Mengantar Pulang Pamela
38 Dilabrak Laura
39 Kebahagiaan Dan Kesedihan
40 Mengundurkan Diri
41 Kembali Ke Indonesia
42 Pertemuan Tak Sengaja
43 Curhatan Pamela
44 Mobil Baru
45 Alvin Anakku
46 Usaha Malvino
47 Makan Siang Bersama
48 Mengantar Pamela
49 Mencoba Mendekat
50 Taman Bermain
51 Bingung Harus Bagaimana?
52 Berperang Dengan Batin
53 Berharap
54 Saatnya Membuka Hati
55 Bimbang
56 Hatinya Bukan Untukku
57 Menghindar
58 Kecelakaan
59 Kecelakaan (2)
60 Berduka Kembali
61 Perasaan Hati
62 Ketulusan Vino
63 Kemarahan Rudi
64 Berbesar Hati
65 Mendapat Restu
66 Calon Istri Dan Calon Mertua
67 Vino Di Bully
68 Akhirnya Sah!
69 Sekretaris Kepo!
70 Mama Tahu Apa Yang Ku Mau
71 Kedatangan Teman Lama
72 Mulai Bucin
73 Pengganggu Bikin Cemburu
74 Patah Hati Rio
75 Kita Masih bisa Berteman
76 Berat Meninggalkan Mu
77 Merindukan Mu
78 Nggak Peka
79 Kesiangan
80 Pencemaran Nama Baik
81 Kepanikan Sarah
82 Jumpa Pers Dadakan
83 Setelah Badai Ada Pelangi
84 Kau Milik Ku Selamanya
85 Keluarga Harmonis
86 Sepupu Menyebalkan
87 Acara Pertunangan Desi dan Dika
88 Terbakar Cemburu
89 Hari Menyebalkan
90 Kita Masih Bisa Berteman Asal Bersamamu
91 Takut Kehilangan Mu
92 Rahasia Jatmiko
93 Curahan Hati Jatmiko
94 Kesialan Raymond
95 Tidak Bisa Menolak Takdir
96 Melampiaskan Emosi
97 Perasaan Sesungguhnya
98 Pasangan Absurd
99 Bukti Cinta Kita
100 Perayaan Ulang Tahun
101 Takdir Yang Indah
102 Bu Hamil Yang Agresif
103 Drama Di Pagi Hari
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Malvino Damares
2
Pamela Ridhliani
3
Kepulangan Malvino
4
Bertemu Teman Lama
5
Hari Pertama Sekolah
6
Pesona Malvino
7
Usaha Jesy
8
Rencana Promnight
9
Menuju Malam Promnight
10
Acara Promnight
11
Acara Promnight (2)
12
Apa Yang Terjadi
13
Oh Ternyata
14
Dua Garis Biru
15
Ketahuan Hamil
16
Setelah Kepergian Papa
17
Rencana Mama
18
Ada Rasa Kebahagiaan
19
Hari Kelulusan
20
Rasa Bersalah Vino
21
Pengakuan Meisya
22
Bertanggung Jawab
23
Ada Rasa Dalam Hati Vino
24
Acara Perpisahan Sekolah
25
Keberangkatan Pamela
26
Rasa Kesal, Benci Atau Senang
27
Memulai Awal Baru
28
Oh My Baby Boy
29
Penyemangat Ku
30
Kehangatan Keluarga
31
Pindah Ke Apartemen
32
Wisuda dan Kejutan
33
Alvin Ulang Tahun
34
Harapan Dan Karir
35
Bukan Dokter Magang Lagi
36
Usaha Dokter Richard
37
Richard Mengantar Pulang Pamela
38
Dilabrak Laura
39
Kebahagiaan Dan Kesedihan
40
Mengundurkan Diri
41
Kembali Ke Indonesia
42
Pertemuan Tak Sengaja
43
Curhatan Pamela
44
Mobil Baru
45
Alvin Anakku
46
Usaha Malvino
47
Makan Siang Bersama
48
Mengantar Pamela
49
Mencoba Mendekat
50
Taman Bermain
51
Bingung Harus Bagaimana?
52
Berperang Dengan Batin
53
Berharap
54
Saatnya Membuka Hati
55
Bimbang
56
Hatinya Bukan Untukku
57
Menghindar
58
Kecelakaan
59
Kecelakaan (2)
60
Berduka Kembali
61
Perasaan Hati
62
Ketulusan Vino
63
Kemarahan Rudi
64
Berbesar Hati
65
Mendapat Restu
66
Calon Istri Dan Calon Mertua
67
Vino Di Bully
68
Akhirnya Sah!
69
Sekretaris Kepo!
70
Mama Tahu Apa Yang Ku Mau
71
Kedatangan Teman Lama
72
Mulai Bucin
73
Pengganggu Bikin Cemburu
74
Patah Hati Rio
75
Kita Masih bisa Berteman
76
Berat Meninggalkan Mu
77
Merindukan Mu
78
Nggak Peka
79
Kesiangan
80
Pencemaran Nama Baik
81
Kepanikan Sarah
82
Jumpa Pers Dadakan
83
Setelah Badai Ada Pelangi
84
Kau Milik Ku Selamanya
85
Keluarga Harmonis
86
Sepupu Menyebalkan
87
Acara Pertunangan Desi dan Dika
88
Terbakar Cemburu
89
Hari Menyebalkan
90
Kita Masih Bisa Berteman Asal Bersamamu
91
Takut Kehilangan Mu
92
Rahasia Jatmiko
93
Curahan Hati Jatmiko
94
Kesialan Raymond
95
Tidak Bisa Menolak Takdir
96
Melampiaskan Emosi
97
Perasaan Sesungguhnya
98
Pasangan Absurd
99
Bukti Cinta Kita
100
Perayaan Ulang Tahun
101
Takdir Yang Indah
102
Bu Hamil Yang Agresif
103
Drama Di Pagi Hari

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!