Hana akhirnya bisa menerima kebenaran kalau Lucas, yang berprofesi sebagai dokter anak itu ayah anak-anaknya.
Kondisi Ryu juga sudah cukup baik. Ryu diperbolehkan pulang ke rumah. Hana hendak kembali pulang ke kota B. Tapi Lucas tidak mengijinkannya.
“Lebih baik untuk sementara waktu Ryu tinggal di sini. Bukannya aku sombong tapi fasilitas kesehatan di kota ini lebih baik. Terutama rumah sakit ini.” Lucas tidak ingin berpisah dari Hana terutama anak-anak mereka.
Hana berpikir sejenak. Ia melihat Rei, Rio kemudian Ryu. Mata mereka berkata seolah-olah ingin tetap tinggal di kota A supaya mereka bisa tinggal dekat dengan ayah mereka. Tapi mereka tahu mereka hanya bisa mengikuti keinginan ibunya. Keputusan ibunya adalah keputusan mutlak.
“Kalian mau tetap tinggal di sini?”
Rei, Rio dan Ryu secara bersamaan menganggukkan kepalanya.
“Baiklah. Untuk sementara waktu aku dan anak-anak akan tinggal di sini.”
Triplet itu sangat senang dengan keputusan Hana.
Lucas lalu membawa Hana dan triplet ke rumahnya.
Rei, Rio dan Ryu memandang takjub rumah milik ayah mereka. Rumah itu sangat besar dan megah dengan banyak kamar. Berbeda dengan rumah mereka di kota B yang hanya memiliki satu kamar tidur membuat mereka berempat harus tidur dalam satu kamar.
“Ini kamar Rei.” Lucas memperlihatkan kamar bernuansa pink lengkap dengan ranjang cantik ala princess.
“Terima kasih, Pa.” Rei langsung berbaring di kasurnya.
“Kamar Rio?” Rio sudah tidak sabar ingin melihat kamarnya.
Lucas membawa Rio menuju kamarnya. Sekali lagi Rio tercengang. Di kamarnya sudah ada komputer keluaran terbaru yang memang sudah Rio incar.
Ryu menarik-narik baju ayahnya.
Lucas lalu membawa Ryu menuju ke kamarnya. Ada peralatan melukis di kamarnya. Ada kanvas, ada kuas, ada cat minyak.
Sekarang giliran Hana. Hana sudah sangat bersyukur ia dan anak-anaknya punya tempat untuk tinggal. Karena tidak mungkin ia tinggal di rumah ayahnya yang jelas-jelas sudah menolak dirinya.
Nenek Lucy dan Kakek Lukman datang.
“Nenek ...” Ryu langsung memeluk neneknya. Entah kenapa Ryu lebih lengket dengan neneknya. Sedangkan Rei dan Rio lebih condong ke kakek mereka.
“Nanti malam kalian menginap di rumah nenek dan kakek, ya?” pinta Lucy. Sedari dulu ia memang ingin mempunyai cucu tetapi baik Lucas dan Luke tidak pernah serius menjalin hubungan walaupun Lucy selalu berusaha menjodohkan mereka. Lucas lebih memilih kariernya. Sedangkan Luke yang berjiwa bebas lebih memilih bersenang-senang. Hidup hanya satu kali ~ begitu pikir Luke yang menganut prinsip YOLO (You Only Live Once).
Rei, Rio dan juga Ryu melihat ke arah Hana “Boleh, ya, Ma?”
Triplet R ingin ayah dan ibunya bisa menjadi lebih dekat bila mereka ditinggal berdua.
“Apa tidak merepotkan bila kami berempat menginap di rumah tante?”
“Jangan panggil tante. Panggil mama mulai sekarang. Dan yang mama ajak menginap itu cuma cucu-cucu mama.” Nenek Lucy mengedipkan matanya ke Lucas. Memberi kode agar Lucas bisa memanfaatkan malam ini dengan baik.
Eh? Aku nggak termasuk?
Aku tetap tinggal di sini?
Berdua dengan Lucas?
Apa malam panas itu akan terulang?
“Kalian jadi anak yang baik di sana. Jangan nakal.” Hana berpesan ke ketiga anaknya.
Hana memandang ketiga anaknya yang ikut pulang bersama Lucy dan Lukman. Dalam hatinya ia ingin ikut. Selama ini ia tak pernah berpisah dari anak-anaknya.
Sekarang tinggal Lucas yang bersama Hana. Suasana menjadi sedikit canggung. Hana langsung masuk ke dalam kamarnya. Tapi dicegah oleh Lucas.
“Aku hendak keluar sebentar. Apa kau bisa menemaniku?” tanya Lucas.
Hana menganggukkan kepalanya. Ia tidak sempat berkeliling kota karena harus terus menjaga Ryu. Lucas membukakan pintu mobil untuk Hana. Memasangkan seat belt untuk Hana. Untuk sesaat jantung Hana berdetak kencang.
Mobil Lucas mengitari jalanan. Hana melihat rumahnya dulu. Tempat ayahnya tinggal. Ayah yang sudah tidak mengakui dirinya. Ayah yang lebih percaya dengan istri barunya ketimbang anak kandungnya sendiri.
Sedangkan itu di rumah nenek Lucy dan kakek Lukman ...
Rei, Rio dan Ryu berkumpul dalam satu ruang. Mereka sedang merundingkan rencana-rencana untuk menyatukan Hana dan Lucas.
“Mama diculik trus diselamatin papa.” Rei mengusulkan.
“Tapi nanti Mama kira prank.” Rio tidak setuju.
“Mereka kita kunci satu kamar.” Rei memberi usul baru.
“Mau mama ngambek?” Rio masih ingat jika mamanya ngambek itu bencana besar.
“Mama itu paling suka sama uang. Kita minta papa bikin buket bunga dari uang trus melamar mama. Mama pasti mau.” Rio berkata dengan sangat yakin.
“Sudah malam ... Waktunya tidur.” Lucy mengingatkan cucu-cucunya.
“Besok dipikirkan lagi.” Lucy tadi mendengar ucapan cucu-cucunya. Membuatnya gemas saat Rio mengusulkan buket bunga dari uang.
Tengah malam Ryu terbangun. Ia mencari neneknya. Ryu lalu tidur bersama neneknya.
Keesokkan harinya Lucas menjemput anak-anaknya dan mengantarkan mereka ke sekolah. Hanya Rei dan Rio yang bersekolah. Ryu untuk sementara home schooling di rumah karena kondisi kesehatannya.
Di sekolah yang baru ...
Rei yang sudah populer melalui YouTube dimintai tanda tangan oleh teman-teman di sekolahnya. Berbeda lagi dengan Rio. Rio lebih populer di kalangan siswi di sekolahnya. Gelar Prince pun disematkan di depan nama Rio. Prince Rio mereka menyebutnya. Rio tidak masalah karena ia tahu wajahnya memang tampan.
“Rei ... Aku sering lihat videomu.”
“Terima kasih.”
“Aku sudah subcribe channel Rei’s World.”
“Terima kasih.”
Bahkan di hari pertama Rei sekolah, Rei langsung diminta mengisi acara ulang tahun sekolah yang akan dilaksanakan keesokkan harinya.
Berita langsung menyebar membuat kursi yang disediakan tidak cukup bahkan ada yang rela berdiri demi bisa melihat Rei.
Bagi Rei tidak masalah. Ia memang dilahirkan untuk menjadi selebriti. Bakat menarinya ternyata turunan dari Lucy, neneknya yang dulunya seorang penari sebelum menikah dengan Lukman.
Lucy yang mendandani Rei.
Rei masuk ke dalam panggung. Ia berdiri menunggu musik dimainkan. Rei mulai menarikan How You Like That dari Blackpink, girl group Korea yang jumlah subscribernya di YouTube sudah mengalahkan jumlah subscriber Justin Bieber.
Selasai menari Rei membungkukkan badannya dan meninggalkan panggung.
“Encore ... Encore ...” Penonton ingin melihat tarian Rei lagi.
Rei masuk ke atas panggung lagi memberi penampilan tambahan.
Hana melihatnya. Bakat dari Rei tentu saja bukan turunan darinya karena Hana itu sangat kaku saat menari. Ia seperti robot. Berbeda dengan Rei. Tubuh Rei sangat lentur dan luwes.
🌼🌼🌼
Lucas mengajak Hana berkencan di restoran bintang lima. Ia hendak melamar Hana. Suasana begitu mendukung. Cahaya lilin menambah keromantisan. Cahaya lampu yang temaram. Musik klasik dimainkan. Selesai makan malam Lucas mengeluarkan cincin dan mengajak Hana menikah.
Tapi Hana menolaknya “Maafkan aku.”
Hana mengira Lucas menikahinya karena anak-anak mereka. Atau mungkin juga karena kasihan. Hana tak mau menikah hanya karena Lucas merasa bertanggung jawab.
“Aku tak bisa menikah denganmu.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
hana_story
terima kasih sudah membaca
2023-05-28
0
hana_story
happy reading
2023-05-27
0
hana_story
selamat membaca
2023-01-22
0