Di kamar tempat Ryu dirawat ...
Baik Ryu dan Luke masih harus menjalani rawat inap setelah operasi. Dokter juga terus memantau kondisi mereka berdua.
“Papa ...” Rio berlari menuju ke Luke, ayah palsunya yang baru saja membuka pintu kamar hendak melihat Ryu. Rio dan saudara-saudaranya memang ingin punya ayah sejak dulu. Ia bahkan sering berkelahi dengan teman-temannya di sekolah karena sering diejek tidak punya ayah. Walaupun ada sosok Hana sebagai ibu mereka tetapi ada sesuatu yang kurang. Sesuatu yang hanya bisa diisi oleh sosok seorang ayah.
“Papa ... Liat game yang baru Rio bikin.” Rio menunjukkan game baru buatannya. Lebih tepatnya ia pamer. Biasanya ibunya dan saudara-saudaranya yang menjadi pemain pertamanya tetapi sekarang ada ayahnya.
Luke yang memang menyukai game, mencoba game buatan Rio. Saat menjual sebuah game, pembeli tidak hanya melihat dari sisi menariknya saja tetapi juga dari komersil. Apa mereka bisa untung atau tidak. Dari sisi pemain juga harus melihat apakah game yang dimainkan seru atau tidak? Menantang atau tidak? Kemudian update yang berkala juga penting.
“Game yang Rio bikin bagus tapi coba karakternya diperbanyak lagi, juga item-item dalam game.” Luke memberi saran.
“Papa suka main game apa?” Rio bertanya.
“PUBG.”
“Rio juga suka PUBG.”
“IDnya Rio apa?”
“Anak tengah.”
“Anak tengah?” Luke merasa pernah mendengar nama itu.
“Kalau Papa?”
“Middle child.”
“Middle child? Dulu kita pernah tanding bareng.”
Luke ingat ada yang pernah mengalahkannya beberapa saat yang lalu.
“Ayo kita main lagi. Papa harus menang kali ini.” Luke mengeluarkan ponselnya. Ia tidak mau kalah dari Rio lagi.
Rio dan Luke bertanding lagi. “Ayah” dan anak itu serius dengan ponselnya. Terdengar suara-suara tembakan dari kedua ponsel.
“Sst ... Jangan ribut. Ryu tidur.” Hana mengingatkan.
Rio dan Luke lalu memperkecil volume ponsel mereka.
Hana melihat keakraban mereka. Dalam hatinya ia bersyukur. Ayah dari anak-anak mereka mau mengakui dirinya. Sebenarnya ada beberapa pria yang mendekati Hana tetapi saat tahu Hana sudah punya anak apalagi kembar tiga, mereka langsung mundur.
Ryu sebenarnya sudah bangun sedari tadi tetapi ia masih menutup matanya. Ada yang menjadi pikiran di kepala bocah lelaki berusia lima tahun itu.
Apa aku bilang ke kak Rio kalau Luke bukan papa?
Tapi nanti kak Rio sedih.
Ryu melihat Rio yang begitu menyukai Luke, sosok “ayah”nya.
Kemarin Ryu tanpa sengaja mendengar percakapan Lucas dan Luke saat ia dalam posisi tidur. Ia mendengar ada suara dua pria dewasa di kamarnya. Ryu mengintip dan terkejut melihat ada dua orang Luke di kamarnya. Satunya memakai pakaian pasien dan satunya lagi memakai jas dokter.
Papa ada dua?
Rio mengira ia salah lihat. Tapi kemudian ia mendengar pembicaraan mereka.
“Sampai kapan aku harus berbohong?” Luke bertanya ke Lucas.
Bohong apa? ~ pikir Ryu.
“Sampai aku bisa mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.”
“Aku merasa bersalah tiap kali mereka memanggilku papa.”
Ada serangga di tangan Ryu yang membuatnya geli. Tanpa sadar Ryu bergerak.
Lucas yang melihatnya langsung pergi terburu-buru keluar dari kamar Ryu.
Luke melihat Ryu yang masih terpejam.
Buat apa kak Lucas bohong ke anak-anaknya?
Apa yang sebenarnya terjadi enam tahun yang lalu?
Flashback end.
Saat Luke kembali ke kamar tempat ia dirawat, Ryu melihat Rio. Ia masih bingung akan cerita ke Rio atau tidak.
“Kak ...” Ryu masih ragu.
Bilang atau tidak, ya?
“Iya ...” Rio menjawab.
“Gimana kalau papa Luke itu bukan papa kita?”
“Maksud Ryu?” Rio belum paham arah perkataan Ryu.
“Papa kita itu bukan papa Luke.” Ryu memberitahu Rio.
“Jadi, papa kita itu siapa?”
“Papa Luke itu kembar, Kak.”
“Kembar?”
“Ryu liat sendiri. Papa Luke ada dua.”
“Ryu nggak boong?”
“Ryu nggak boong, Kak.”
“Nanti kalau Ryu boong, kakak akan minta Ryu lukis 10 lukisan.” Rencananya Rio akan menjual lukisan Ryu untuk membeli gadget baru.
Rio langsung melihat ponselnya dan masuk ke database rumah sakit. Ia mengetik beberapa kode dan berhasil melihat data dokter di sana. Rio mengetik nama Luke. Tapi tidak ada dokter yang bernama Luke. Rio melihat foto-foto profil dokter di rumah sakit. Ada foto yang sangat mirip dengan papa Luke. Dokter itu bernama Lucas.
Rio melihat data dokter Lucas. Mencari informasi tentang Lucas. Anak pertama dari dua bersaudara. Berprofesi sebagai dokter anak.
Ryu nggak boong.
Rio mencari tahu ruangan Lucas. Setelahnya ia langsung menuju ke ruangan Lucas. Rio terkejut. Begitu juga Lucas yang melihat putranya berdiri di depannya.
“Dokter Lucas? Bukan ... Tapi papa?” Rio langsung bicara ke intinya.
Lucas sudah terpojok. Ia lalu mengaku. Rio langsung membawa Lucas bertemu ibunya.
“Ma ... Papa Lucas mau bicara.”
“Nama papa itu Luke bukan Lucas.” Hana mengira Rio salah sebut.
“Pa ...” Rio melihat Lucas.
“Sebenarnya aku ayah Rei, Rio dan Ryu. Bukan Luke. Luke itu adik kembarku.”
Hana melihat lagi Lucas. Wajah Lucas memang sangat mirip Luke.
Apa ini prank dari Rei dan Rio untuk konten mereka?
Hana memandangi sekitarnya kalau-kalau ada kamera tersembunyi.
“Ini prank, kan? Mama nggak akan ketipu lagi.” Hana percaya ia kena prank anaknya. Dan Luke ikut ambil bagian.
“Ma ... Rio nggak boong.”
“Aku ingin kita bicara berdua.” Lucas merasa tidak enak bila pembicaraan mereka didengar oleh anak-anak mereka yang masih kecil.
Hana mengikuti Lucas yang ia kira Luke.
Di ruangan Lucas ...
“Hana ... Sebelumnya aku minta maaf. Aku telah membohongimu. Aku ayah kandung Rei, Rio dan Ryu.”
Hana sekali lagi tidak percaya. Ia melihat sekelilingnya. Berusaha menemukan kamera tersembunyi.
“Rei keluar. Mama nggak akan ketipu.” Hana memanggil putri sulungnya.
“Kita melakukannya di club xxx. Saat itu aku mengira kau wanita bayaran. Aku memberimu tips satu juta rupiah. Kau punya tanda lahir di pinggul sebelah kirimu. Dan ada tato mawar 🌹 di perutmu.”
Hana terkejut. Tidak ada yang tahu soal tato di tubuhnya. Kecuali pria yang pernah melihat tubuh polosnya. Pria yang jadi ayah anak-anaknya.
Ia benar-benar ayah anak-anakku?
“Aku sudah mencarimu kemana-mana sejak malam itu. Tapi aku tidak menemukanmu,” ucap Lucas lagi.
“Kenapa kau baru cerita sekarang? Kenapa Luke ...”
“Aku yang memintanya berbohong di depanmu dan anak-anak. Aku juga meminta ayah dan ibu untuk tidak bercerita tentang aku.”
Hana merasa semua kepingan puzzle cocok.
Makanya saat itu aku bilang aku hamil, Luke bersikeras tidak pernah tidur denganku itu betul.
Pria yang tidur bersamaku waktu itu Lucas?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
hana_story
selamat membaca
2023-05-26
0
hana_story
baca terus ya
2023-05-25
0
hana_story
happy reading
2023-01-21
0