Citra sangat malu pada Aslan. Alasan pertama karena Citra tersesat di jalan. Alasan kedua Citra membuat wajahnya jadi jelek seperti tikus curut. Di saksikan oleh pemuda yang sama.
"Citra mandi dulu kak." Pamit Citra langsung lari terbirit birit memasuki rumah. Aslan tersenyum tipis melihat tingkah unik Citra.
Tiga puluh menit kemudian. Setelah selesai mandi dan berpakaian Citra langsung menuju ruang tengah.
Dengan rambut yang di gulung ke atas lalu di jepit, dia terlihat sangat segar. Air dari rambutnya yang basah masih menetes menuruni leher Citra dan hilang di balik handuk yang masih terselempang di lehernya.
Citra menghampiri keluarganya yang sedang berkumpul menikmati hidangan kecilnya.
"Wah enak nih. "Ujar Citra sambil duduk bersila dan mengambil potongan terang bulan.
"Beli di mana kak ???...."Tanya Citra sambil mengunyah terang bulan itu.
"Lah... Katanya kamu yang pesan." Ujar sang kakak.
"Kata siapa?" Tanya Citra yang heran langsung mengerutkan alis sambil meminum air putih dari gelas di depannya.
"Kata temanmu Aslan." Seketika Citra langsung tersedak mendengar jawaban dari pertanyaannya.
"Pelan-pelan nak, Jadi tersedakkan."Nasehat ibu sambil mengusap punggung sang putri. Citra yang terbatuk batuk sambil menepuk nepuk dadanya hanya bisa mengangguk mendengar penuturan ibunya.
****
Sedangkan sang pemilik nama yang di sebut-sebut malah bersin-bersin." Siapa yang gosipin aku ya?" Gumam Aslan.
Di dalam kamar yang luas, warna silver perpaduan dengan warna putih terlihat elegant. Dan barang barang mewah tertata sangat rapi dan bersih.
Terlihat di atas ranjang yang empuk dan berbatalkan kedua tanganya memandangi plafon menerawang setiap kejadian lucu dan wajah yang begitu cantik.
"Gadis yang unik dan menggemaskan" Sejak kejadian itu senyumnya tak bisa surut. Memikirkanya saja membuat Aslan tak bisa tidur.
Keesokan harinya Citra terlihat kebingungan melihat ban sepedanya kempes. Pesan ojol nggak punya hp, naik angkot jauh pangkalannya.
"Bareng yuk!!!" Ajak Aslan yang tiba tiba datang menggunakan motor gede.
"Ogah" Tolak Citra.
"Dari pada telat."Aslan masih kekeh. Citra tampak berpikir. Melihat ada kesempatan Aslan menimpali lagi "Sekolah kamu jauh loh, ini udah jam setengah tujuh."....
"Citra kok belum berangkat?...."Tanya pemuda yang mengendarai motor dan berhenti tepat di depan rumah Citra. Seragamnya sama dengan yang di kenakan Citra.
"Farel....sepeda aku kempes."Ucap Citra dengan wajah memelas.
"Bareng aku saja yuk." Citra sangat antusias mendengar ajakan Farel"Boleh, yuk"Jawab Citra dengan senyuman manisnya.
Saat Citra hendak naik motor Farel, Aslan dengan sigap menarik pergelangan tangan Citra.
"Nggak boleh, tadi aku kan yang ajakin ngantar kamu duluan."Protes Aslan.
"Mau ikut siapapun itu bukan urusan kamu, dasar tukang maksa"Ujar Citra yang sudah tersulut emosi dan langsung menggigit tangan Aslan. Karena tadi Citra sudah berusaha melepaskan tangan Aslan tapi tidak bisa karena cengkraman Aslan sangat kuat.
Yang di gigit hanya mengusap bekas gigitan itu dan memberikan tatapan tajam pada Farel.
"Dia siapa cit?" Tanya Farel yang sudah geram melihat temannya di perlakukan seperti itu.
"Bukan siapa siapa."Jawab Citra.
"Bukan siapa siapa saja belagu."Ujar Farel.
"Udah yuk rel kita berangkat." Kemudian Citra langsung naik motor Farel dengan duduk menyamping.
Aslan yang di melihat pemandangan di depan matanya sangat geram. "Sial, Aku yang ngempesin ban sepedanya malah dia yang metik hasilnya."
*****
Jam pulang sekolah pun tiba.....
Dua gadis berjalan sejajar di lorong sekolahan yang satu mengerucutkan bibirnya dan yang satunya tertawa terbahak bahak mendengarkan cerita citra tentang kejadian semalam dan tadi pagi.
"Hahahah kamu croboh banget cit" Angel mentertawakan Citra.
Angel menghentikan tawanya setelah sampai depan gerbang. "Kok Farel bisa ada di daerah rumahmu? Kan rumah Farel jauh dari sana?"Tanya Angel.
"Kebetulan dia nginep di rumah pamannya yang deket rumahku"Jawab Citra.
"Tuh mobil jemputan aku datang....Duluan ya....daaaaahhhh." Angel melambaikan tangannya dan pergi berlalu, meninggalkan Citra di depan sekolah menunggu angkutan umum.
Tiba tiba ada yang merangkul lengan Citra spontan Citra menghindar dan mengusap usap lengannya karena merasa jijik dengan sikap Aslan."Kamu lagi." Citra sudah mengerutkan alisnya karena sudah jengkel berkali kali.
"Memangnya aku ulet bulu di gosok sampai segitunya, biasanya cewe tuh klepek klepek ku belai" Tak terima dengan reaksi Citra yang menurut nya berlebihan.
"Ngapain sih kamu ngikutin aku?"
****
Dukung author pake
like komentar vote favorit
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
🌟æ⃝᷍𝖒ᵐᵉN^W^NH^Ti᭄💫
ohhh kshn🤣🤣🤣🤣🤣
2022-08-12
0
🌟æ⃝᷍𝖒ᵐᵉN^W^NH^Ti᭄💫
😄😄😄😄
2022-08-12
0
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀
ceritanya benar² ABG banget
okelah, berasa jadi ABG lagi, qiqiqie 😁😁😁🤭🤭
2022-03-29
1