EMMMUUUUAAACCCHHHH

"Ngapain kamu ngikuti Aku." Ujar Citra.

"Kangen Kamu lah." Jawab Aslan sambil melangkah pergi meninggalkan Citra yang merasa risih dengan kelakuan Aslan. "sampai jumpa lagi sayang,emmmmuuuaaaccchh"Tak lupa kiss by lalu mengedipkan satu matanya pada Citra.

"Dasar jaelangkung, datang tak di jemput pulang tak di antar." Gumam Citra melihat kelakuan Aslan yang aneh.

****

2 jam kemudian."Segarnya habis mandi." Ucap Citra yang duduk di depan cermin mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Triiiing,triiiing,triiiiing." Citra terperanjat mendengar bunyi sesuatu yang cukup nyaring"Bunyi apaan tuh?" Citra menoleh ke kanan dan ke kiri mencari asal suara itu.

"Triiiiing,Triiiiing,triiiing."

"Sepertinya bunyinya berasal dari dalam tasku." Citra mengambil tasnya yang di gantung di belakang pintu kamar.

Ketika Citra membuka tasnya ternyata bunyi itu berasal dari Handphone keluaran terbaru. Citra kebingungan bercampur rasa takut menatap Handphone itu.

"Hp siapa nih."

"Angkat nggak ya."

"Angkat? nggak? angkat ?nggak.?"

"Kok aku jadi takut gini sih? Aku kan nggak nyolong." Langsung saja Citra menggeser tombol warna hijau ke atas.

"Assalamu'alaikum." Citra mengucapkan salam.

"Wa'alaikumsalam."Jawab telpon dari sebrang.

"Kok lama banget sih angkat telponnya."Tanya si penelepon.

"Maaf kamu ini siapa?"Citra bertanya.

"Coba tebak?"Ujar si penelepon bukannya menjawab.

"Kamu yang punya Hp ini ya?"tanya Citra.

"No no no no, aku sengaja beli HP itu khusus buat kamu" Si penelepon menjelaskan.

"Kenapa?"Citra melongo keheranan.

"Biar kita bisa komunikasi"Jawab si penelepon.

Citra mulai mengerutkan alisnya"Sebenernya kamu tuh siapa sih?....."

Kemudian panggilan video call masuk,,, Citra langsung saja mengangkatnya.

"Kamu lagi."Citra terkejut melihat siapa sebenarnya yang telepon. Si Aslan malah tersenyum memperlihatkan sederet gigi putihnya.

"Kamu ngapain naruh Hp dalam tas ku? Kamu mau ngejebak aku yq? Mau ngefitnah aku? Nuduh nuduh aku nyuri gitu? Blaa blaa blaa blaa blaa?" Si Aslan hanya fokus memandangi wajah cantik Citra. Citra terlihat lebih cantik dari biasanya. Apa lagi dengan rambut basahnya Citra malah terlihat seksi di mata Aslan.

Sedangkan omelan Citra terdengar merdu di telinga Aslan. Melihat Citra seperti ini tubuh Aslan meremang. Benar benarkah lelaki sejati.

"Benarkan, maksud kamu apa gangguin aku terus?"Citra nyerocos dengan menggebu gebu. Dadanya sudah naik turun karena kesal.

Yang di tanya akhirnya merespon

"Siapa yang bilang kamu nyuri?"

"Ya kamu lah,apa coba maksdunya naruh Hp dalam tasku kalo bukan mau nuduh aku." Tuduh Citra."benar benar menguras emosi." Imbuhnya

Aslan menarik nafasnya dalam, lalu mengeluarkannya dengan dari mulut.

"Aku kangen kamu. Aku beli Hp itu buat kamu supaya bisa komunikasi sama kamu." Aslan menjeda kata katanya. "Aku sendiri nggak tahu perasaan apa ini, tapi aku merasa nyaman dekat kamu." Aslan mengutarakan isi hatinya tanpa rasa malu. Citra hanya melongo mendengar ungkapan Aslan.

"Jantungku berdebar lebih kencang saat lihat kamu." Sambungnya sambil megusap dada bidangnya yang hanya di balut kaos tipis warna putih.

Citra melihat gerakan kecil Aslan bahkan pandangan Citra tak luput dari bangunan yang ada di belakang Aslan. Sangat bagus pasti Aslan anak orang kaya pikirnya. Beda dengan tembok yang berada di belakang Citra sudah mulai cuil dengan cat yang sudah pudar.

"Perrcaya atau tidak tetapi sejak pertama ketemu kamu aku sudah tertarik sama kamu." Aslan melanjutkan.

"BOHONG. Kalo tertarik ngapain kamu ngejekin aku terus malam itu." Sergah Citra tak percaya.

****

Dukung author pake

like komentar favorit vote

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***