EP 2

"Eh, Lana..." sergah Sasha.

"Baiklah, Sasha, baiklah aku akan pergi ke terminal bus dan kau bisa menjemputku disana." potong Lana dengan cepat. Bukan tanpa alasan Sasha melarang lana untuk menyewa mobil. Lana telah menabrakkan dua mobil dalam waktu dekat.

"Na, lebih baik kau pergi ke kantor kakakku. sehingga kalian bisa berangkat bersama-sama!" pinta Sasha dengan sedikit memohon.

"Gila kau ya?! Menyuruhku untuk berangkat dengan kakakmu. Lebih baik masukkan aku ke kandang singa!" balas Lana. Hanya melihatnya saja, tubuhku bisa lemas, apalagi sampai berdekatan dengannya, batin Lana.

Sasha hanya tertawa kecil mendengar perkataan sahabat dari kecilnya itu. Sasha juga menyadari kalau Lana sudah menyukai kakaknya, Hans, sejak dari kecil. Namun, Sasha tidak tahu bagaimana perasaan kakaknya ke Lana. Apakah itu perasaan seorang kakak ke adiknya atau seorang pria ke wanita! Sasha sendiri juga awam untuk masalah percintaan karena dia terlalu terobsesi untuk mengejar cita-citanya sebagai seorang desainer yang terkenal.

Bahkan dirinya berusaha untuk membuat pesta-pesta kecil dan hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas. Pesta tersebut untuk mencari investor atau orang yang bisa membuat brand yang dia bikin melambung.

"Aku hanya ingin kau datang kesini dengan selamat, sayang!" ujar Sasha dengan lambat. "Sekarang benahi barang-barangmu dan masukkan ke kopermu dan bilang ke atasanmu supaya dia tidak memintamu untuk lembur di hari Jumat nanti, Oke?" tambah Sasha.

"Baiklah. Sampai ketemu nanti." Lana memberitahu Sasha dan menyudahi telponnya.  Begitu mereka menyudahi telpon, Lana memaki dirinya sendiri karena dirinya telah begitu lemah. Hans akan mengoyak-oyak dirinya dan dirinya tahu betul itu. Pria itu tidak menyukainya dan tidak pernah menyukainya. Sikap pria itu semakin bermusuhan sejak Lana memutuskan untuk pindah ke ibukota dimana pria itu bekerja. Tambahan lagi penyesalan yang datang terlambat, karena begitu dia menyetujui untuk datang ke perkebunan, berarti akhir pekan yang biasa Lana gunakan untuk istirahat, menjadi akhir pekan untuk memasak karena juru masak yang bekerja di perkebunan akan kabur karena wanita tua itu sangat tidak betah untuk berada di dekat Hans tetapi ia sangat menyayangi Sasha yang manja dan manis.

Bukannya Lana keberatan dengan memasak, tetapi kadang Ia hanya merasa dimanfaatkan.

Dan kendati Sasha sudah menyakinkannya, Lana tidak tahu Ia akan terlibat dalam pertarungan terhebat dalam hidupnya begitu menginjakkan kakinya di perkebunan Alexander. Karena Sasha sama sekali tidak memberitahu Lana kalau Ia juga sudah mengundang kekasih Hans saat ini, Joy Callista.

Sasha tahu bahwa Lana tidak akan menolaknya karena merasa berutang budi kepada keluarga Alexander. Ketika orang tuanya, pekerja di perkebunan, tenggelam ketika sedang pergi liburan di pantai. Kedua orang tuanya meninggal saat itu juga ketika Lana masih berusia hampir tujuh belas tahun. Hans adalah orang yang membereskan segala sesuatu dan menenangkan Lana yang masih shock. Ketika Lana memutuskan untuk melanjutkan ke sekolah bisnis, Hanslah yang mengantarkan dan membayarkan biaya untuk Lana. Lana juga selalu pulang setiap liburan ke rumah perkebunan keluarga Alexander dan akan membantu pekerjaan apapun disana.

Hidupnya begitu tergantung dengan keluarga Alexander sehingga ia bahkan tidak bisa membayangkan hidupnya tanpa mereka. Tetapi Hans memiliki hubungan yang ambigu dengan Lana. Kadang-kadang pria itu  bersikap penuh sayang dengan caranya yang kasar. Tetapi sepertinya pria itu juga membenci kehadiran Lana dan kerap mengusilinya. Semua perlakuan itu, sudah Lana terima sejak setahun terakhir dan sering membuat Lana kebingungan dimana letak kesalahannya.

Lana bangkit dari sofa dan langsung menuju kamarnya untuk berkemas. Melupakan sikap permusuhan Hans kepada dirinya untuk sejenak. Tidak ada gunanya untuk memikirkan semua itu karena Hans seperti kekuatan alam yang harus diterima, karena tidak bisa dikendalikan.

Terminal bus di puncak sangat ramai di akhir pekan. Terminal disana bisa dibilang kecil jika dibandingkan dengan terminal-terminal yang ada di kota besar. Disana hanya terdapat warung-warung kecil yang menjajakan dagangannya berupa makanan kecil dan minuman-minuman. Hanya ada satu warung yang menjajakan makanan berat dan terlihat selalu penuh.

Lana nyaris bungkuk dengan tas punggungnya yang lumayan berat dan tas koper yang rodanya sedikit bermasalah di salah satu tangannya. Dia terlihat kepayahan menyeret kopernya. Lana memandang sekeliling dan mencari sosok Sasha. Wanita berambut coklat itu tidak akan sulit untuk ditemukan karena dia  cukup jangkung bagi seorang wanita, dan selalu mengenakan sesuatu yang mencolok-biasanya dari salah satu rancangannya yang semarak.

Tetapi Lana tidak mendapati sosok jangkung berambut coklat itu. Yang Lana lihat, dan yang mebuatnya menghentikan langkahnya seketika adalah seorang pria jangkung yang memesona dengan rambut gelapnya dalam setelan kerja berompi abu-abu. Seorang pria dengan bahu bidang, Pinggul ramping dan kaki besar yang dibalut dengan sepatu bot kulit buatan tangan. Pria itu berbalik, memandang sekeliling dan melihat Lana.

Bahkan dari kejauhan, sorot mata yang dalam, dingin dan abu-abu terang itu tampak luar biasa. Begitu juga dengan sosok pria itu. Tetapi sekarang yang Lana lihat dari sosok pria itu adalah kemarahan. Lana berdiri ditempatnya, mematung, seperti sedang berhadapang dengan ular kobra yang sangat beracun dan menunggu sementara pria itu menghampirinya dengan langkah kakinya yang panjang dan cepat seperti yang ia ingat dari tahun-tahun penuh perseteruan yang menyakitkan. Dagu Lana terangkat dan matanya menyipit. Nafasnya terasa memburu seolah ia sedang bersiap-siap untuk berperang.

Terpopuler

Comments

Nur Hikma

Nur Hikma

bagus

2021-12-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!