Cinta Tuan Pshychopat

Cinta Tuan Pshychopat

Prolog

Selamat membaca🤗🤗

Sebulan yang lalu dia baru lulus SMA,

Sila begitulah orang-orang memanggilnya.

Sila adalah gadis yang periang, Dia selalu tersenyum pada setiap orang yang ia temui,Tapi siapa yang menyangka dibalik senyumnya yang manis tersimpan sejuta derita.

"Hah...!!!"Sila mendesah sembari menutup pintu kamarnya.

"Jika aku ingin kuliah, Aku harus mencari pekerjaan...!!" Tekad dalam hati Sila.

Sila adalah putri kedua dari keluarga Sanjaya seorang pengusaha yang cukup kaya.

Namun karena Sila hanyalah seorang anak perempuan dia selalu diabaik?an dan hanya dijadikan alat pertukaran bisnis jika saatnya tiba nanti. Keluarga Sanjaya hanya mengutamakan anak lelaki.

Berbeda dengan Sila, Yohan kakaknya sangat disayang, Apapun yang dia inginkan orang tuanya selalu menurutinya. Dari kecil Sila tak pernah mendapat kasih sayang orang tuanya.

Dia sudah terbiasa dengan sikap dingin orang tuanya.

"Jika aku ingin kuliah dan mengejar impian ku, Yang pertama harus ku lakukan adalah kabur dari rumah...!" Ujar Sila dalam hati sembari memasukan bajunya kedalam koper.

Saat pulang dari sekolah siang tadi tanpa sengaja Sila mendengar orang tuanya membicarakan tentang pernikahan.

Orang tuanya ingin menikahkan Sila dengan seorang pria kaya penguasa kota, Pria itu terkenal dengan sifat kejam dan beringasnya.

Evan Raditya Anggara itulah nama pria yang akan dinikahkan dengannya.

Evan tidak hanya kejam dan beringas,

Dia juga terkenal dengan sikap dinginnya pada perempuan, Pernah ada perempuan yang berusaha menggoda dan naik ke atas ranjangnya, Tanpa kasihan Evan menyuruh bawahannya menyeret wanita itu keluar dan memotong tangan beserta kakinya, Evan paling benci dan jijik pada wanita yang berusaha dan merayunya.

"Bagaimana bisa ayah berfikir untuk menikahkan aku dengan psikopat sepertinya.."Keluh Sila pelan.

"Aku tidak mau berakhir menyedihkan seperti para wanita yang mencoba mendekatinya.."Ujar Sila dengan tekat ingin kabur dari rumah.

"Malam ini adalah kesempatan terakhir ku..,Aku harus bisa pergi dari rumah ini."

Tekat Sila sambil mengepalkan tangannya memberi semangat pada dirinya sendiri.

Malam itu hujan lebat, Rumah terasa sunyi seperti tiada orang.Semua orang sudah tertidur, Tepat tengah malam Sila secara perlahan dan hati- hati berjalan keluar menuju pintu depan rumahnya.

"Aku harus berhati- hati agar tidak menimbulkan suara yang bisa membangunkan ayah..," Kata Sila dalam hati.

Malam itu Sila tidak sadar bahwa ada seseorang yang sedang mengawasi gerak geriknya.

" Aman...!!!Setelah melewati pintu ini aku akan bebas..hii.....hii.." Ujar Sila sambil tertawa kecil.

"Apa yang ingin dilakukan gadis bodoh ku di tengah malam begini...!!Bahkan dia berbicara sambil tersenyum bodoh." Kata Yohan dalam hati sembari mengikuti adiknya.

Saat Sila hendak membuka pintu, Tiba- tiba ada yang menyentuh pundaknya dari belakang.

Sila kaget, Dia berpikir bagaimana jika orang itu adalah ayahnya. "Mati aku!! Ayah pasti akan mengurung dan menghukum aku" Sila bermonolog dalam hati.

" Apa yang ingin kamu lakukan...,? Tengah malam begini membawa koper...!" Tanya orang yang berada di belakang Sila.

Sila tau betul suara siapa itu.

"Kakak kamu belum tidur..?"Tanya Sila pada Yohan.

"Kamu belum menjawab pertanyaan ku..! Ditanya malah balik tanya!!"

Kata Yohan tegas dan dingin.

Sila bingung harus bagaimana, Menjawab apa. Dia tidak ingin berbohong pada kakaknya, Tapi dia juga tidak bisa mengatakan yang sebenarnya.Karena di rumahnya itu Yohan lah satu- satunya orang yang peduli padanya.

Jika Yohan tau Sila ingin pergi dari rumah dia pasti sedih.

"Sila kenapa kamu diam...? Jawab kakak"Yohan kembali bertanya.

" Jangan bilang kamu mau pergi dari rumah tanpa memberitahu kakak..! Jawab La!!? Kamu tega ya mau meninggalkan kakak tanpa pamit!!?"Kata Yohan sembari memegang tangan kecil adiknya.

"Kak..., Aku...!"Sila tak mampu menjawab pertanyaan Yohan.

"Bodoh...!!! Kau pikir kakak tidak tau apa yang terjadi..." Yohan tersenyum pahit sambil menatap wajah Sila.

" Pergilah...!! Lakukan apapun yang kau inginkan, Satu hal yang harus kamu ingat!! Kakak akan selalu ada kapan pun kamu butuh, Kakak juga akan memikirkan jalan keluarnya, jadi lebih baik kamu pergi dulu dari rumah!!." Suara Yohan terdengar lirih dan berat, Karena dia tau semua penderitaan adiknya.

" Jaga dirimu dan berhati- hatilah.." Sebenarnya berat bagi Yohan membiarkan Sila pergi dari rumah.Tapi jika Sila tidak pergi dia akan semakin menderita karena dinikahkan dengan seorang pria psikopat.

" Ingatlah untuk selalu menghubungi ku".

Mendengar kata- kata Yohan sila menangis sambil memeluk kakaknya itu.

Sila melangkah keluar dari rumah, Berjalan seorang diri ditengah hujan lebat.Yohan terus memperhatikan punggung Sila yang berjalan semakin jauh hingga hampir tak terlihat karena gelapnya malam dan derasnya hujan.

Sebenarnya Sila tak tau harus pergi kemana.

Yang ada dipikirannya hanyalah dia harus kabur sebelum pria itu datang.

" Aku pasti bisa..!!!" Teriak sila ditengah hujan lebat.

Sila tak pernah tau hal apa yang sedang menantinya.Sila mencari taksi dan pergi ke hotel.Dia berpikir untuk menginap di hotel semalam.Besok dia akan mencari tempat kos.Dia hanya mempunyai uang pemberian kakaknya tadi. Dia harus mencari tempat kos yang murah, Agar uangnya cukup setidaknya sampai dia mendapat pekerjaan. Tanpa ia sadari ada beberapa orang yang terus mengikutinya. Orang itu menelfon bosnya mengabarkan gerak gerik Sila.

"Kalian katakan pada pihak hotel untuk memberikan harga termurah pada gadis ku" Ucap pria di seberang telfon.

"Baik bos!!?" Pria berbaju hitam segera menemui manajer hotel dan menyampaikan perintah dari bosnya.

Setelah memesan kamar dengan harga murah, Sila menarik kopernya menuju ke kamar.

"Hah...Aku harus segera mandi jika tidak aku akan flu karena kehujanan tadi." Sembari mengambil baju ganti dari dalam kopernya.

Malam itu Sila tidak bisa tidur, Dia memikirkan bagaimana jika pria itu menyakiti keluarganya, Terutama kakaknya. Bagaimanapun pernikahan antara dia dan Evan sudah ditetapkan, Tapi dia kabur begitu saja.

" Kepala ku sakit sekali..."Sila memegang kepala yang sakit karena semalaman tidak bisa tidur.

Dia bergegas keluar dari hotel,Sila ingin naik taksi tapi dia juga sadar harus mulai berhemat.

"Seperti yang ku perkirakan, Gadis kecil ku tak mungkin tinggal diam" Seorang pria tersenyum melihat video yang di kirim anak buahnya mengenai gerak gerik Sila.

"Leon, Sebarkan brosur bahwa aku sedang membutuhkan pelayan di sepanjang jalan yang akan dilewati gadis kecil ku" Evan memberi perintah pada Leon.

Sila berjalan sambil menoleh kanan kiri mencari tau jika ada pekerjaan yang menyediakan tempat tinggal sekaligus.

"Ketemu..!!" Sila kegirangan karena melihat sebuah lembaran bertuliskan lowongan kerja sebagai pelayan.

" Dengan begini aku tidak perlu mencari tempat kost., Aku mendapat pekerjaan dan tempat tinggal gratis..."Dila langsung menuju alamat yang tertera pada selembaran itu.Dia sampai di alamat itu.

" Wah, Rumahnya besar sekali..!! Ini sih tiga kali lipat lebih besar dari rumah ku." Sila y

termangu menatap rumah yang ada di depannya.

"Hei, Apa yang kamu lakukan di depan situ." Tanya satpam rumah itu.

" Saya datang karena melihat selembaran ini.." Sila menyerahkan selembaran tadi pada satpam.

" Apa kau yakin ingin melamar pekerjaan ini..? Sudahlah tunggu sebentar aku akan melapor pada bos terlebih dulu." Ujar satpam

Tak berapa lama satpam keluar dari dalam rumah megah itu.Satpam menyuruh Sila masuk dan mengantarnya masuk kedalam rumah bak istana itu.

"Leon, Bagaimana penampilan ku??!" Evan sedikit gugup karena akan berjumpa dengan gadis pujaannya, Sementara Leon menganga tak percaya bahwa pria gugup yang ada di hadapannya adalah bosnya.

" Kasihan gadis ini.., Apa dia tidak mendengar orang seperti apa bos itu." Ujar satpam dalam hati.

" Bos dia adalah gadis yang aku katakan tadi.."Kata satpam sembari menundukkan kepala memberi hormat pada pria tampan yang ada didepan Sila.

" Siapa namamu..?" Tanya pria tampan yang ada didepan Sila, Berpura - pura tidak mengenalinya. Sila melongo melihat ketampanan pria di hadapannya hingga akhirnya ia sadar dan langsung menjawab pertanyaan Evan. Sila tak pernah tahu bagaimana wajah Evan itu sebabnya ia tak sadar bahwa pria dihadapannya adalah calon suaminya.

" Sila.." Jawabnya dengan singkat.

" Kau hanya perlu menyiapkan segala sesuatu yang aku perlukan, Kau harus selalu ada saat aku memanggil mu, Kau tidak perlu melakukan hal lainnya." Pria itu menjelaskan.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

***Bergetar hati ini saat melihat mu

Berdebar jantung ini saat kau tersenyum

Rasa ini membuat ku seakan melayang tinggi di awan

Indah mu bagai surga dunia

Membuai hati bagai ilusi

Apa ini Cinta, Cinta yang tak pernah ku rasa

Hadir mu beri warna indah di hidup ini

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

🤗Selamat membaca🤗***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!