Kenyataan

" Bos aku sudah siap." Sila yang keluar dari kamarnya dengan riasan tipis tapi terlihat sempurna.

Evan termangu tak menjawab Sila.

Dia terus menatap kearah Sila, Evan berfikir ingin membungkus Sila agar tak ada yang bisa melihat kecantikan gadis itu.

"Bos." Sila mulai salah tingkah. Dia takut melakukan kesalahan, Dia berbalik ingin masuk ke kamarnya lagi.

Menyadari hal itu Evan menarik tangan Sila " Kamu mau kemana pintu keluarnya ada di arah sebaliknya, Aku tidak menjawab karena kamu terlihat sangat cantik."

Sila menatap Evan dan mengikuti langkah kakinya,Di dalam mobil Sila gemetaran.

Sampai di tempat pesta Sila mencoba memberanikan diri.

" Aku akan bicara pada seseorang lebih dulu kau tunggu aku disini jangan kemana - mana." Evan meninggalkan Sila sendirian.

" Sila.." seseorang memanggil Sila.

" Ami, Kenapa kamu ada disini.". Ujar Sila sembari memeluk sahabatnya itu.

" Oh, Siapa yang mengijinkan kamu datang kemari, Kami tidak mengundangmu." Sarah dan Alex tiba - tiba muncul. Dalam hati, Alex tak menyangka Sila bisa datang ke acara pertunangannya dengan Sarah.

Sarah langsung menyiram Sila dengan minuman yang di bawa pelayan.

Sontak Ami berlari menghadang di depan Sila, Ami basah kuyup. Sarah masih tidak mau menyerah dia menyuruh para pelayan membawakan dia minuman lagi dan lagi.

" Dasar perempuan ****** tidak tahu diri, Kamu tidak layak datang ke pesta pertunangan aku dengan Alex." Sarah yang marah - marah dan trus menyiram Sila dengan minuman.

Ami dan Sila terlihat begitu kacau. Sila kaget tidak menyangka Alex yang pacaran dengannya selama tiga tahun telah membohonginya.

" Lancang!!!!" Evan berteriak dari belakang semua orang ketakutan.

" Tuan Evan ini hanya ada sedikit masalah aku akan membereskannya dengan cepat." Ayah Sarah yang ketakutan melihat aura membunuh yang sangat kuat dari Evan.

" Oh, Aku ingin lihat bagaimana kamu membereskan masalah ini." Suara lima orang serempak dari belakang Evan.

Sila semakin tak bisa berfikir, Dia kini sok mengetahui masalah pertunangan Alex dengan Sarah, Kini ditambah lagi kenyataan tentang Evan adalah bos sekaligus ia baru sadar orang yang ingin ia jauhi justru dia tinggal serumah dengannya.

" Pengawal usir kedua gadis hina ini keluar." Ayah Sarah berteriak memanggil pengawal.

Evan semakin marah, Ia menarik tangan Sila dan memeluk erat gadis itu. Semua orang yang hadir terkejut dan ketakutan.

" Aku ingin lihat siapa yang berani menyentuh wanita ku, Dia ku perlakukan layaknya seorang ratu tapi beraninya kalian menghina dan merendahkannya ha!!!" Evan berteriak kemarahannya memuncak.

" Gadis kecil pakailah jaket ini dan terima kasih sudah membela bibiku." Teo menyerahkan jaketnya pada Ami.

Dia menarik Ami kebelakang nya.

" Leon lakukan padanya sama seperti yang ia lakukan pada wanitaku."Evan melambaikan tangan sebagai perintah.

" Tunggu dulu, Ada yang ingin aku tanyakan pada mereka.!!" Ujar Sila sembari menatap Evan.

" Kau... Huh, Baiklah hanya sebentar.." Evan yang tak pernah bisa menolak perkataan Sila.

" Apa lagi yang kau inginkan hah, Lebih baik kau cepat pergi dari sini aku muak melihat mu" Sarah tetap angkuh dan tak sadar akan bahaya sama sekali.

" Aku hanya memiliki satu pertanyaan harusnya kau tau bukan selama SMA tiga tahun aku dan Alex berpacaran." Sila bertanya dengan nada keras pada Sarah.

" Hanya dalam mimpi mu aku dan Alex sudah bersama sejak kami SMP." Ujar Sarah dengan nada merendahkan.

" Kalau begitu aku akan bertanya padamu, Alex apa kau pernah pacaran dengan ku." Sila menatap Alex.

"Sila, Apa yang akan kau lakukan, Cepat pergilah dari sini, Saat urusan ku dengan keluarga Sarah selesai aku hanya milik mu, Aku hanya mencintai mu, Tunggulah aku sebentar lagi!!?" Alex bermonolog dalam hati, Berharap Sila bisa mengerti.

" Tidak." Jawab Alex dengan tegas.

" Baiklah, Aku mengerti kalian memang layak bersama dalam kehancuran." Sila melangkah dengan tegas kembali ke dalam pelukan Evan.

"Maafkan Sil, Aku belum bisa mengatakan apapun pada mu" Ucap Alex dalam hati sambil menatap sedih ke arah Sila.

" Aku sudah memberi mereka kesempatan tapi sampai akhir mereka tetap berbohong sekarang terserah apa yang ingin kau lakukan aku tidak peduli lagi," Sila menatap Evan. "Deg" Jantung Alex seakan berhenti berdetak, Ia seakan tak percaya dan tak terima jika Sila pergi ke dalam pelukan pria lain.

" Tutuplah matamu, Mulai hari ini aku bersumpah siapapun yang berani menyakitimu mereka harus membayarnya berkali - kali lipat dari penderitaan mu." Evan memeluk Sila dengan kelembutan.

Leon terus menerus menyiram wajah Sarah dengan minuman hingga dia jatuh pingsan.

" Rian dalam satu jam buat kedua keluarga ini hancur."

" Oke bos." Rian menyentuh hpnya tiba - tiba kedua keluarga mendapat kabar bahwa perusahaan milik mereka telah bangkrut. Sontak mereka memohon ampun, Namun sudah terlambat karena tak ada ampun bagi siapapun yang berani menyinggung monster satu ini.

" Rian hancurkan semua keluarga yang ada disini juga karena saat wanita ku di permalukan mereka hanya menonton." Kemarahan Evan masih meledak tak terkendali. Semua yang ada di sana ketakutan dan memohon belas kasihan dari Evan.

" Tidak boleh...." Tuba - tiba Sila berteriak kepada Evan dan mendorongnya.

" Ada apa..? Cepat kembali ke sini" Evan bingung dengan sikap Sila.

" Mereka semua tidak bersalah kau tidak boleh menghancurkan bisnis mereka, Jika bisnis mereka hancur mau hidup dengan apa keluarga mereka..!" Sila menangis sembari melangkah mundur.

" Aku tidak peduli, Yang aku pedulikan hanya kau." Evan trus melangkah maju mengikuti Sila yang terus berjalan mundur.

" Kau benar - benar seorang psikopat, Kau sangat kejam." Sila masih terus berusaha menjauhi Evan.

" Ya, Aku akan menjadi seorang psikopat bahkan aku bisa sangat kejam jika ada sesuatu hal yang bisa menyakiti mu maka aku akan menghancurkannya." Evan menangkap tangan Sila menariknya ke dalam pelukannya.

" Aku mohon lepaskan saja orang - orang tidak bersalah itu, Mereka sama sekali tidak tahu kejadian yang sebenarnya." Sila memohon kepada Evan.

" Begini saja, Apa yang akan kau berikan padaku jika aku melepaskan semuanya kecuali kedua keluarga itu." Evan menatap Sila dengan tajam dan menyeringai licik seakan mengharapkan sesuatu.

" Apa, Apa yang kau inginkan, Aku tak punya apa - apa.." Sila kebingungan dan merasa geelisah karena Evan sudah memiliki segalanya.

" Gadis bodoh ini benar - benar membuat orang ingin mengurungnya dan tak membiarkannya keluar." Kata hati Evan.

" Bersumpah lah bahwa kau tidak akan meninggalkan aku, Kau akan hidup bersama ku sampai mati." Evan menatap Sila dengan perasaan dan penuh harapan.

Melihat Evan yang seperti itu Sila yang bodoh pun bisa merasakan cinta yang begitu dalam dari seorang pria psikopat dan kejam, Tapi selalu bersikap lembut dan penuh kasih sayang padanya.

" Baiklah" suara Sila terdengar lirih tapi jelas, Tanpa pikir panjang tanpa sadar ia langsung menjawabnya.

" Apa, Kau setuju..??! Kau benar - benar mau hidup bersamaku selamanya..." Evan masih belum percaya dengan apa yang ia dengar.

" Aku bilang, Iya aku mau hidup bersama dengan pria psikopat sepertimu.." Sila berteriak hingga satu ruangan dibuat bengong semua olehnya.

Evan sontak menggendong Sila "Rian biarkan saja yang lain hanya saja jangan lepaskan dua keluarga itu dan ayo pulang semuanya baru datang biar nanti aku kenalkan kakak ipar kalian." Evan beserta lima lainnya keluar dan pulang.

" Hei gadis kecil pakai jaket ku dengan benar ikut aku ke tempat paman dan bibi nanti aku yang antar kamu." Teo memakaikan helm dan naik motor boncengan dengan Ami.

" Tunggu dulu, Dimana Ami..?" Sila hendak turun dari mobil ingin mencari Ami.

Evan menarik tangan Sila dan menyuruh Sila bersandar padanya.

" Gadis kecil itu sudah ada di rumah kita sekarang, Teo membawanya naik motor."

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

***Rasa hati masih tak percaya

Enggan menerima rasa

Berusaha bersembunyi di balik kebohongan

Membawa cerita lama pergi

Ingin hati menutup diri

Menjauh dari kata cinta

Menutup diri dari harapan

Harapan yang akhirnya tinggal khayalan

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

🤗Selamat membaca🤗

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!