Di pavilium Alika, Alika terlihat tengah bersiap untuk menghadiri jamuan makan malam yang di adakan oleh kerajaan untuk merayakan kemenangan atas perang, dan Alika di undang secara resmi untuk menghadirinya, bahkan ia di berikan gaun yang di pilihkan langsung oleh yang mulia Raja namun Alika tidak ingin menggunakanya atau memakainya, ia lebih memilih menggunakan pakaiannya sendiri, walaupun terkesan tak menghormati tapi itulah Alika yang tak pernah mau di atur, dan hanya ingin bergerak atas keinginannya sendiri.
Dayang Ana pun menemui Alika bermaksud untuk menjemput dan mengantarkan Alika ke aula perjamuan makan, dayang Ana yang melihat Alika dengan gaun hitamnya terlihat sangat cantik dan anggun, namun ia pun mengetutkan kening dan merasa jika pakaian yang di berikan oleh Raja bukan seperti itu, lalu melirik ke arah tempat dimana ia menyimpan pakaian yang telah di siapkan oleh Raja nya, dan benar saja jika pakaian yang di berikan oleh Raja Erland utuh tidak tersentuh.
''nona apa anda telah siap, dan mohon maaf nona apa nona tidak memakai pakaian yang di berikan yang mulia ?'' tanya dayang Ana dengan sedikit ragu.
''tidak, aku tak menyukainya, kita berangkat '' ajak Alika dan acuh dengan jawabannya, sedangkan Ana di buat melongo dengan jawaban Alika yang begitu saja menolak pakaian dari Raja Erland.
apa nona Alika tidak takut di hukum karna menolak pemberiab Raja begitu saja pikir Ana.
Dayang Ana pun menghela nafas pasrah dan mengganggukkan kepalanya, walaupun ada rasa takut terjadi sesuatu dengan nona Alika karna tidak menghargai sang raja dengan tidak memakai pemberian dari Raja.
semoga tidak terjadi sesuatu pada nona Alika
Alika dan dayang Ana, mereka pun keluar dari paviliunnya dan pergi menuju aula perjamuan.
Sedangkan di aula semua telah hadir termasuk Raja Erland, namun yang membuat bingung untuk semua tamu yang datang, mereka bertanya - tanya mengapa acaranya belum di mulai, sedangkan yang mereka tau semua tamu undangan telah hadir disini bahkan Raja yang biaaa datang terakhir pun telah tiba di aula.
tiba - tiba teriakan kasim pu terdengar
''NONA ALIKA MEMASUKI RUANGAN''
Semua matapun tertuju pada pintu masuk termasuk sang Raja, seorang wanita yang berjalan dengan wajah datar namun terlihat sangat cantik, bahkan sang Raja terpaku melihat Alika yang terlihat sangat cantik dan yang membuatnya kesal semua orang pun yang disana ikut melihatnya dengan berbagai tatapan.
Para tamu yang hadir terutama para pria, mereka terpesona dengan kedatangan sosok wanita di acara jamuan makan malam ini.
Mereka walaupun sudah mndengar kabar tentang wanita cantik yang datang bersama Raja mereka saat pulangannya, namun mereka tidak menyangk wanita yang di bicarakan secantik ini.
''apa aku terlambat '' ucap Alika datar.
Mereka semua yang disana tersentak kaget dengan apa yang di katakan Alika bukan kata salam dan hormat kepada Raja malahan sebuah pertanyaan dan dengan suara datar dan dingin.
''lancang, apa kau tak punya sopan santun ?'' kata salah satu wanita yang diketahui jika ia sangat terobsesi dengan raja Erland dan ingin memilikinya.
Alika mengangkat salah satu halisnya ''ada yang salah dengan pertanyaanku '' pertanyaan kembali di lontarkan Alika degan rasa tidak bersalahnya, jarna menurutnya ini adalah hal yang benar.
''kau '' geram wanita itu '' apa orang tua mu tak pernah mendidikmu bagaimana bersikap pada yang mulia Raja '' ucap wanita itu keras.
''tidak '' jawab alika singkat karna memang ia anak yatim piatu yang tidak pernah tau siapa orang tuanya, dan lagi pula di zamannya tidak ada kerajaan, lalu Alika melihat tempat duduk kosong yang ia pikir itu adalah untuknya karna ia melihat semua tempat yang telah terisi, Alika langsung mendudukan dirinya tanpa sepatah katapun.
Raja Erland ia hanya tersenyum dengan tingkah Alika yang memang sudah ia ketahui sikapnya.
Sedangkan para tamu yang lainnya mereka melongo dengn sikao Alika, dan ekspresi Rajanya yang biasa saja.
''kau" geram wanita itu, dia sangat kesal karna Alika menjadi pusat perhatian sejak dari awal kedatangannya ke istana ini dan bahkan di acara jamuan makan malam sekarang, bukan dirinyalah yang menjadi pusat perhatian.
''seharusnya kau menghormati yang mulia Raja dengan memberikan salam dan permohonan maaf karna kau datang terlambat ''
Alika tersenyum '' dia bukan Rajaku maka untuk apa aku menghormatinya lagi pula bagiku semua sama, setara, tidak ada yang tinggi ataupun rendah dan oh ya aku terlambat, maka aku meminta maaf jika aku memang terlambat karna aku tidak tahu tepat nya jam berapa akan di mulai'' jawan Alika yang membuat wanita itu semakin kesal dan dengan semangatnya ia meminta hukuman untuk Alika pada yang mulia Raja.
''yang mulia wanita itu telah lancang terhadap anda berikan hukuman padanya'' kata wanita itu, ia berbicara kepada raja Erland dia berharap Alika mendapakan hukuman yang berat.
''begitukah ''? singkat Raja Erland.
''ya yang mulia'' dia sudah senang karna ia pikir Alika akan mendapat hukuman cambuk.
''benar yang mulia wanita itu sudah sangat lancang terhadap Anda '' kata salah satu mentri disana dan dia adalah ayah dari wanita itu.
Raja Erland mengangguk dan menatap Alika, sedangkan yang ditatap dan di bicarakan hanya acuh dan tak peduli.
''Alika mengapa kau tak memakai pakaian yang di berikan oleh ku ?'' tanya Raja Erland pada Alika.
''aku tidak menyukainya '' jawab nya singkat.
Satu pertanyaan lolos dari sang Raja dan jawaban yang di berikan Alika yang membuat seisi ruangan membelalakan matanya, pasalnya Raja mereka tidak pernah terlihat lembut terhadap wanita apa lagi memberikan hadiah dan ini Alika terang - terangan menolak apa yang di berikan Raja Erland, serorang Raja tampan yang sangat di minati oleh banyak wanita, begitu banyak wanita yang ingin bisa berada di sampinya, namun berbeda dengan Alika wanita itu memang benar - benar menarik pikir semua orang, khususnya untuk para pria.
Sedangkan wanita yang tadi yang meyerang Alika terlihat sangat emosi dengan tangan terkepal namun ekspresinya yang di buat santai agar tak terlihat oleh Raja, dia marah, dia yang lebih dulu mengejar Raja tapi tidak pernah mendapatkan apapun, sedangkan wanita itu, Alika dia dengan mudahnya mendapatkan perhatian sang Raja namun ia kembali tersenyum dia berpikir hukuman Alika akan bertambah berat karna selain ia tak punya tatakrama iapun terang - terangan tidak menghormati Raja Erland, karna tidak menyukai hadiah yang di berikan oleh Raja, itu bisa saja di sebut suatu penghinaan terhadap Raja, mentri Markus ayahnya yang sama mempunyai obsesi terhadap kekuasan, untuk itu ia menyuruh anaknya Margharet untuk mendekati sang Raja, ya, wanita yang memyerang Alika adalah Margharet anak dari Markus Sandres, Margharet tidak menolak keinginan ayah nya karna iapun menyukai Raja Erland yang tampan dan ingin menjdi Ratu dinkerajaa awan, dan dia berpikir harus bisa mendapatkan Raja Erland dengan cara apapun.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
xixi
padahal kan dijaman kuno banyak pohon kapas / kapuk
2022-01-25
0
Callysta Nungrum Amira
namanya zaman kuno pasti keras kasurnya alika wkwk🤣🤣🤣
2021-11-29
7
Riint Borrient
🥰
2021-11-16
4