Alika, dia sama sekali tidak menyangka akan hal ini. Apa didunia ini memang ada kehidupan kedua? Pikir nya heran dan tidak percaya.
''Lalu, bisakah kau beri aku jawaban benda apa itu dan dari mana kau berasal?'' tanya sang Raja.
Alika mendongkakkan kepalanya dan menatap sang Raja yang bertanya kepadanya.
'' Ini mobil, aku berasal di abad di mana tidak ada lagi kerajaan, yang ada adalah sistem demokrasi !'' singkat Alika yang perasaan sedang tidak nyaman saat ini.
Raja mengerutkan keningnya," masa depan kah?''
''Ya, bisa di bilang seperti itu," jawab Alika.
''Yang mulia apa kita akan istrahat disini ? matahari sudah terik, saatnya yang mulai makan siang," sang jendral mendekati Rajanya dan sedikit berbisik untuk melanjutkan perkataannya dan mencoba tidak mempedulikan Alika yang menurutnya aneh.
"Dan apa yang mulia akan membawa wanita ini sebagai tawanan kerajaan, mungkin saja dia adalah seorang mata - mata dari kerajaan lain bukan?'' ucap nya yang membuat Rajanya sedikit tersenyum.
''Ya, kita istrahat disni kalian carilah makan siang !'' titah sang Raja.
''Baik yang mulia.''
"Dan Jendral serpertinya nona ini tidak seperti apa yang kau pikirkan, nona apa anda mau bergabung dengan kami ?''
''Tidak terimakasih.''' singkatnya, setelah berkata seperti itu, ia kembali masuk ke mobilnya, ada sesuatu yang ia lupakan. kalungnya, apa kalungya ikut bersama dengannya? dia meraba lehernya dan ternyata kalung nya ikut bersama dengan nya.
Helaan nafas lega terdengar darinya, lalu ia mulai memfokuskan dirinya untuk masuk kedalam ruang dimensinya, dan sesaat dia telah masuk ke ruang dimensinya, suasananya yang berbeda, ruang dimensinya berubah, ada sebuah istana, yang memang sudah ada sejak lama di ruang dimensi, namun tak jauh disana ada sebuah rumah yang ia tempati di zamannya, yang kini ikut masuk ke dalam ruang di mensinya.
Alika bergegas melangkah masuk ke rumahnya, dan benar saja saat ia sudah berada dalam rumahnya semua keadaannya persis sama, sama seperti saat terakhir dia tinggalkan untuk melaksanakan misi yang ia dapati.
Sedangkan di luar dimensi tepatnya Raja dan pasukanya terbengong dengan penolakkan Alika pada Rajanya, Raja itu tersenyum, ia menemukan wanita dengan sikap dan sifat yang berbeda dengan wanita yang biasa ia temui, namun ia pun sedikit kesal karna penolakkan Alika.
Jendral yang menyadari kekesalan Raja nya pun berkata. "Yang mulia apa perlu ku bawa wanita itu dan menghukumnya karna berani menolak ajakan yang mulia."
''Tidak perlu,"jawab singkatnya, dan berbalik berjalan menuju tempat yang telah di sediakan oleh para prajuritnya.
Alika yang berada di rumahnya yang berada di dalam ruang dimensi, dia terlihat segar karna sudah membersihkan dirinya dan juga mengganti pakaiannya, sekarang dia sedang berada di dapur untuk menyiapakan makanannya karna perutnya sudah lapar.
Setelah selesai dia bersiap keluar dari ruang dimensinya, mau bagaimanapun ia harus bisa menerima takdirnya tinggal di tempat berbeda dengan masanya, jika perlu dan jika bisa dia akan mencari cara agar bisa kembali ke zamannya.
Setelah keluar dari ruang dimensinya, Alika masih berada di dalam mobil, dia melihat keluar orang - orang kerjaan yang sedang melayani rajanya.
Alika pun memutuskan keluar dari mobil dengan style yang berbeda dari sebelumya, semua orang yang berada disana melihat dengan tatapan nafsu, karna pakaian yang Alika kenakan dibilang sangat terbuka di zaman ini, namun Alika tidak peduli dia acuh dan melangkah menuju sang Raja .
''Bisakah kau tunjukan padaku jalan keluar dari hutan ini?" Alika tidak peduli sama sekali dengan tatakrama kerjaan, toh dia bukan berasal dari sini dan dia hanya akan hormat kepada orang tua saja dan menurutnya ini pun ia sudah menhormati nya dan dia pun akan hormat pada orang yang juga menghormatinya dan lagi yang dia liat Raja itu seumuran dengannya.
''Kau! bisa kah kau sopan dengan Raja kami, tundukan kepalamu jika bertanya terhadap Raja!'' kata sang Jendral yang kesal pada Alika.
Alika dia tidak peduli dan terus menatap Raja, lalu tanpa dia sadari sebauh pedang sudah berada di lehernya, namun ia tetap tenang, sang Raja pun hanya diam, dia ingin lihat keberanian Alika sampai mana, dia sedikit tertarik dengan keberanian Alika.
Raja Erland, dia adalah Raja muda di kerajaan Awan yang terkenal akan kekejamannya, dia adalah Raja yang tampan tapi belum ada perempuan yang menarik perhatiannya tidak seperti Raja di kerajaan lain yang sudah punya permaisuri dan juga mempuanyai banyak selir, Raja Erland sendiri dia paling anti di dekati oleh wanita menurutnya wanita itu merepotkan dan menjijikan dan hanya menginginkan harta, tahta dan kekuasaan.
Dengan gesit Alika menendang sang Jendral dan menjatuhkan pedang yang di pegangnya, lalu Alika membalikan Jendral itu dan memukul tengkuk lehernya hingga pingsan.
''Lemah!" ucap Alika.
Sesaat para prajurit kerajaan awan tercengang, Jendral mereka dikalahkan dengan mudahnya, namun detik kemudian mereka mulai bersiap untuk melawan Alika, prajurit yang akan menyerang Alika terhenti karna suara sang Raja.
''Hentikan ! '' sahut sang Raja yang matanya sambil menatap Alika.
''Nona kau hebat juga bisa mengalahkan jendral kami,'' lanjut Raja Erland.
'' Jendral?" Alika mengangkat kedua halisnya heran, Jendral seperti ini dengan mudah ia lawan, lalu bagaimana nasib kerjaannya pikirnya, ''tapi maaf kemampuan nya jauh di bawahku, '' jawab Alika sombong, dia tidak tau bahwa Jendral yang ia kalahkan adalah yang bisa di bilang Jendral terkuat dari ke empat kerajaan di benua timur ini, tapi mau bagaimanapun Alika memang perempuan di zaman era modern yang menguasai segala bidang beladiri hingga persenjataan, dia sudah terlatih menjadi agen wanita terkuat maka misi- misi yang ia dapatkanpun adalah misi yang musuhnya terbilang sangat berbahaya, namun Alika dan teamnya selalu bisa menyelesaikan misinya dengan cepat dan sempurna.
Prajurit kerajaan yang tidak percaya dan tidak terima dengan yang di katakan Alika, mereka ingin kembali menyerangnya, namun di hentikan kembali oleh isyarat tangan sang Raja .
Sang raja tertawa, '' hahaha menarik, sungguh menarik nona, maukah kau ikut dengan kami, menuju kerajaan awan, kau bisa tinggal di istana jika nona mau ?''
Raja Erland berpikir ingin menjadikan nya permaisuri kerajaan namun harus mendekatinya dengan perlahan karna dia bukan wanita yang mudah di goda, dan Alika sungguh menarik perhatinya dia tidak pernah bertemu dengan wanita seperti ini dan wanita seperti inilah yang dia cari cantik, kuat dan tidak seperti kenyakan wanita yang dengan mudahnya merayu Raja dengan tubuhnya.
Raja Erland dia bukan Raja yang sukar memaksa dia akam mendekati Alika dan menjadikannnya Permaisuri jika Alika pun menginginkan dirinya.
''Bagai mana nona ?'' tanya nya lagi karna belum mendapatkan jawaban dari Alika.
''Siapa namamu ?''
''Hey nona kau mau di hukum mati ?'' teriak salah satu prajurit.
Alika yang heranpun bertanya, '' apa salahnya menanyakan sebuah nama?"'
Raja Erland kembali tertawa, '' kau tau nona, di zaman ini menanyakan nama sang Raja itu sangatlah dilarang, apa lagi menyebut nama sang Raja, namun untukmu adalah pengecualian aku akan memberitahukan namaku padamu dengarlah baik - baik, Erland Steve Malfoy.''
Alika hanya menganggukkan kepala singkat dan tidak peduli dengan penjelasan sang Raja dan hanya menangkap namanya saja yaitu Erland itu sudah cukup untuknya.
''Nona apa kau tidak ingin memberi tahukan namamu ?''
''Alika.''
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Ufika
Lumayan keren juga nama untuk di zaman itu🤭
2022-10-17
2
Ufika
Yap benar itu🤭
2022-10-17
0
Hanum Anindya
ceritanna sae pisan teh, salut. semangat kangge teteh. semangat ya kak, nyicil bacanya.
2022-10-17
0