BAB4

Setelah memakan waktu yang cukup lama akhirnya mereka telah sampai di kerajaan, walaupun sebenarnya lumayan cepat karna Raja mereka menggunakan mobil dengan kecepatan yang jika menunggang kuda dengan memacu kuda untuk berlari.

Ketika sampai di kerajaan awan mereka langsung menuju ke istana, banyak rakyat disana yang memandang takjub benda merah yang berjalan itu, dan yang membuat mereka penasaran, benda merah itu di kawal langsung oleh sang Jendral Alexander dari kerajaan awan, tak lama tibalah mereka di depan gerbang istana.

Jendral Alex lebih dulu maju untuk memerintahkan prajurit penjaga gerbang untuk membuka gerbang istana, dan gerbang istana pun terbuka, mereka pun masuk dan Alikapun menghentikan mobilnya tak lama setelah masuk ke istana, istana yang megah pada zamannya yang membuatnya takjub, dia penasaran untuk melihat bagimana dalamnya, walaupun dia tidak terlalu menyukai sejarah namun Alika ada rasa penasaran tentang seluk beluk istana, meski di ruang dimensinya ada istana namun ia tak pernah mengelilingi istana tersebut karna ada banyak kenangan sang kakek yang selalu membuatnya sedih.

Alika berdiri menyender di depan mobilnya sambil memegang kunci mobil, setelah raja Erland menyuruhnya keluar dari mobil untuk masuk ke dalam istana.

Banyak yang menyambut kedatangan ronbongan Raja Erland, dari para pejabat istana dan yang lainnya, mereka memandang herang bertanya - tanya, tentang seorang wanita yang bersama Raja nya, dan benada merah besar yang bisa berjalan teraebut.

Bisik - bisik mereka terdengar riuh namun tidak di perdulikan oleh Raja Erland karna dia pun mengerti mengapa mereka seperti ini.

Mereka melihat tatapan penasarannya, dan banyak pertanyaan di benak mereka, namun mereka tidak akan bertanya saat ini, mengingat Raja mereka yang baru sampai bersama rombongannya, mereka mengurungkan niat untuk bertanya, mungkin nanti Raja mereka lah yang akan menjelaskannya ketika sudah di dalam istana, penasaran pada sosok wanita yng bersam Raja nya dan dengan pakaian yang sangat berbeda dengan wanita di zaman ini dan benda bersamanya yang ia bawa.

''yang mulia selamat datang kembali dan selamat atas kemenangannya '' kata salah satu mentri yang berdiri menyambut mereka.

Raja Erland hanya menganggukan kepalanya dengn sambutan seorang mentri istana.

''yang mulia boleh kami bertanya tentang benda yang di naiki yang mulia dan siapa nona ini ??'' celetuk seseorang mentri yang sudah sangat tidak sabar dan sagat pemasaran dengan Alika.

Mereka semua pum mengangguk setuju karna mereka pun penasaran akan apa yang mereka lihat saat ini, dan menatap Raja Erland seolah menunggu jawabannya.

''nanti saya akan menjelaskan nya, biarkan lebih dulu nona ini untuk beristirahat,

dayang Ana tolong kau antar nona Alika ke paviliun timur untuk beristrahat'' perintahnya pada salah satu dayang di sana.

''baik yang mulia, mari nona '' ajak dayang Ana pada Alika.

Mereka semua tersentak kaget karna tak biasanya Raja mereka memperlakukan wanita dengan seperti itu, bahkan membiarkan wanita yang baru ia kenal bisa tinggal di istananya.

apa Raja mereka mulai tertarik dengan perempuan mereka pun mulai berpikit jika mulai saat ini mereka bisa mengenalkan anak - anak wanita mereka pada Raja Erland, walau di jadikan selirpun tak masalah bagi mereka asal mereka mempunyai kedudukan di istana ini.

Setelah kepergian Alika bersama dayang Ana, Raja Erland pun mulai melangkahkan kaki nya menuju paviliunya untuk beristirahat, di ikuti para dayang, pelayan dan oenawal yang menjaga nya di istana dan yang melayaninnya, Raja Erland meninggalkan para pejabat dan mentri di kerajaannya yang telah menyambutnya.

Kepergian Raja Erland membuat semua orang pun mulai membubarkan dirinya, dan kembali ke aktivitasnya masing - masing.

Kini Alika telah berada di paviliun timur dengan nuansa asri nan sejuk, karna banyaknya pepohonan dan taman bunga yang membuat siapapun betah berada disana.

''nona saya berada di luar jika nona membutuhkan bantuan saya'' ucap dayang Ana.

Alika hanya mengangguk, lalu ia mengedarkan pandanganya ke seluruh paviliun dan dia pun duduk di dekat jendela yang mengarah keluar, Alika lalu berpikir apa yang harus ia lakukan disini.

Alika pun teringat akan keinginannya mendirikan sebuah bisnis, dan ia pun terpikir akan mendirikan bisnisnya di zaman, namun ia mesti lebih dulu melihat kehidupan orang - orang di zaman ini, untuk menentukan bisnis apa yang akan ia dirikan.

tok tok tok ...

suara pintu di ketuk dari luar.

Alika pun berkata dan menyuruhnya untuk masuk, dan ternyata itu adalah dayang Ana, yang kini datang dan membawakan makanan untuknya, dan lalu Alika menyuruhnya untuk meletakkannya di meja, dan dayang tersebut mengikuti perintah Alika.

''terimakasih, kau ikutlah makan dengan ku '' ajak Alika pada dayang Ana.

''mohon maaf nona saya menolak, tapi terimaksih nona, saya hanya merasa tidak pantas '' dayang Ana menunduk dan tidak menyangka akan ajakan dari nona Alika.

''siapa bilang tidak pantas, sudah menurut lah aku tak suka makan sendirian, kemarilah dan duduk '' aja Alika kembali.

''tapi nona .. '' dayang Ana yang akan lanjut bicara terhenti karna melihat tatapan Alika yang tajam akhirnya dia pun mengikuti perintah dari noa Alika.

Dayang Ana kagum karna tidak banyak dari mereka yang di layani memberikan kata terimakasih kepadanya, apalagi Alika tidak pernah memandang rendah dinya yang hanya seorang dayang dan bahkan nona Alika mengajak nya makan bersama, dan tidak risih duduk sejajar dengan nya, walaupun dengan wajah yang datar yang di tujukan oleh Alika, namun ternyata Alika tidak sombong dan tidak semena - mena, malah Alika kini terlihat baik dan jika di ijinkan dayang Ana, ingin melayani nona Alika sampai seterusnya pikirnya.

''terimaksih nona saya akan kembali, silahkan nona beristarahat, nanti sore akan saya bangunkan karna yang mulia mengundang anda untuk makan malam bersama di aula,

dan nona, ini ada pakaian yang di berikan oleh yang mulia, dan nona Alika berkenan untuk memakainya" lanjuta Ana sambil menyimpan pakaian yang telah di berikan oleh Raja Erland di salah satu meja disana, setelahnya dayang Ana pun membereskan bekas makanan nya lalu pamit dan pergi dari paviliun yang di tempati oleh Alika.

Alika tidak berbicara, hanya anggukan kepala yang ditunjukannya, sambil melirik pakaian yang di berikan oleh Raja Erland, setelah dayang itu pergi Alika pun berniat beristirahat di tempat tidur yang tersedia di paviliunnya.

Setelah berada di tempat tidur nya dan Alika mencoba berbaring, Alika kembali terbangun duduk, ia mendengus kesal dan kembali berdiri '' inikah tempat tidur keras sekali" ucap Alika Kesal.

Akhirnya Alika pun memutuskan untuk masuk ke ruang dimensinya dan beristirahat di sana.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

bantu like dan komen nya author minta dukungannya 🤗

Terpopuler

Comments

Ibuk'e Denia

Ibuk'e Denia

halunya kebangetan thoor

2023-01-22

0

👍

2022-01-13

0

Astuti

Astuti

lain dari yg lain ceritanya. menarik

2021-12-01

3

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BABR 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75 ( bab baru )
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79 ( BAB BARU.)
80 BAB 80 ( BAB BARU)
81 BAB 81 ( BAB BARU)
82 BAB 82 ( BAB BARU )
83 BAB 83 ( bab baru )
84 Penyataan Raja Basil
85 Raja Basil dan Alika
86 rencana yang di ketahui
87 Bab sekian
88 persiapan 1
89 Persiapan 2
90 Rumor dan fitnah
91 mengusir
92 92
93 2 kerajaan
94 perang 1
95 Perang 2
96 perang 3
97 PENGUMUMAN
98 PENGUMUMAN
99 pengumuman bab baru
100 pengumunan
Episodes

Updated 100 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BABR 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75 ( bab baru )
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79 ( BAB BARU.)
80
BAB 80 ( BAB BARU)
81
BAB 81 ( BAB BARU)
82
BAB 82 ( BAB BARU )
83
BAB 83 ( bab baru )
84
Penyataan Raja Basil
85
Raja Basil dan Alika
86
rencana yang di ketahui
87
Bab sekian
88
persiapan 1
89
Persiapan 2
90
Rumor dan fitnah
91
mengusir
92
92
93
2 kerajaan
94
perang 1
95
Perang 2
96
perang 3
97
PENGUMUMAN
98
PENGUMUMAN
99
pengumuman bab baru
100
pengumunan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!