Setelah memakan waktu yang cukup lama akhirnya mereka telah sampai di kerajaan, walaupun sebenarnya lumayan cepat karna Raja mereka menggunakan mobil dengan kecepatan yang jika menunggang kuda dengan memacu kuda untuk berlari.
Ketika sampai di kerajaan awan mereka langsung menuju ke istana, banyak rakyat disana yang memandang takjub benda merah yang berjalan itu, dan yang membuat mereka penasaran, benda merah itu di kawal langsung oleh sang Jendral Alexander dari kerajaan awan, tak lama tibalah mereka di depan gerbang istana.
Jendral Alex lebih dulu maju untuk memerintahkan prajurit penjaga gerbang untuk membuka gerbang istana, dan gerbang istana pun terbuka, mereka pun masuk dan Alikapun menghentikan mobilnya tak lama setelah masuk ke istana, istana yang megah pada zamannya yang membuatnya takjub, dia penasaran untuk melihat bagimana dalamnya, walaupun dia tidak terlalu menyukai sejarah namun Alika ada rasa penasaran tentang seluk beluk istana, meski di ruang dimensinya ada istana namun ia tak pernah mengelilingi istana tersebut karna ada banyak kenangan sang kakek yang selalu membuatnya sedih.
Alika berdiri menyender di depan mobilnya sambil memegang kunci mobil, setelah raja Erland menyuruhnya keluar dari mobil untuk masuk ke dalam istana.
Banyak yang menyambut kedatangan ronbongan Raja Erland, dari para pejabat istana dan yang lainnya, mereka memandang herang bertanya - tanya, tentang seorang wanita yang bersama Raja nya, dan benada merah besar yang bisa berjalan teraebut.
Bisik - bisik mereka terdengar riuh namun tidak di perdulikan oleh Raja Erland karna dia pun mengerti mengapa mereka seperti ini.
Mereka melihat tatapan penasarannya, dan banyak pertanyaan di benak mereka, namun mereka tidak akan bertanya saat ini, mengingat Raja mereka yang baru sampai bersama rombongannya, mereka mengurungkan niat untuk bertanya, mungkin nanti Raja mereka lah yang akan menjelaskannya ketika sudah di dalam istana, penasaran pada sosok wanita yng bersam Raja nya dan dengan pakaian yang sangat berbeda dengan wanita di zaman ini dan benda bersamanya yang ia bawa.
''yang mulia selamat datang kembali dan selamat atas kemenangannya '' kata salah satu mentri yang berdiri menyambut mereka.
Raja Erland hanya menganggukan kepalanya dengn sambutan seorang mentri istana.
''yang mulia boleh kami bertanya tentang benda yang di naiki yang mulia dan siapa nona ini ??'' celetuk seseorang mentri yang sudah sangat tidak sabar dan sagat pemasaran dengan Alika.
Mereka semua pum mengangguk setuju karna mereka pun penasaran akan apa yang mereka lihat saat ini, dan menatap Raja Erland seolah menunggu jawabannya.
''nanti saya akan menjelaskan nya, biarkan lebih dulu nona ini untuk beristirahat,
dayang Ana tolong kau antar nona Alika ke paviliun timur untuk beristrahat'' perintahnya pada salah satu dayang di sana.
''baik yang mulia, mari nona '' ajak dayang Ana pada Alika.
Mereka semua tersentak kaget karna tak biasanya Raja mereka memperlakukan wanita dengan seperti itu, bahkan membiarkan wanita yang baru ia kenal bisa tinggal di istananya.
apa Raja mereka mulai tertarik dengan perempuan mereka pun mulai berpikit jika mulai saat ini mereka bisa mengenalkan anak - anak wanita mereka pada Raja Erland, walau di jadikan selirpun tak masalah bagi mereka asal mereka mempunyai kedudukan di istana ini.
Setelah kepergian Alika bersama dayang Ana, Raja Erland pun mulai melangkahkan kaki nya menuju paviliunya untuk beristirahat, di ikuti para dayang, pelayan dan oenawal yang menjaga nya di istana dan yang melayaninnya, Raja Erland meninggalkan para pejabat dan mentri di kerajaannya yang telah menyambutnya.
Kepergian Raja Erland membuat semua orang pun mulai membubarkan dirinya, dan kembali ke aktivitasnya masing - masing.
Kini Alika telah berada di paviliun timur dengan nuansa asri nan sejuk, karna banyaknya pepohonan dan taman bunga yang membuat siapapun betah berada disana.
''nona saya berada di luar jika nona membutuhkan bantuan saya'' ucap dayang Ana.
Alika hanya mengangguk, lalu ia mengedarkan pandanganya ke seluruh paviliun dan dia pun duduk di dekat jendela yang mengarah keluar, Alika lalu berpikir apa yang harus ia lakukan disini.
Alika pun teringat akan keinginannya mendirikan sebuah bisnis, dan ia pun terpikir akan mendirikan bisnisnya di zaman, namun ia mesti lebih dulu melihat kehidupan orang - orang di zaman ini, untuk menentukan bisnis apa yang akan ia dirikan.
tok tok tok ...
suara pintu di ketuk dari luar.
Alika pun berkata dan menyuruhnya untuk masuk, dan ternyata itu adalah dayang Ana, yang kini datang dan membawakan makanan untuknya, dan lalu Alika menyuruhnya untuk meletakkannya di meja, dan dayang tersebut mengikuti perintah Alika.
''terimakasih, kau ikutlah makan dengan ku '' ajak Alika pada dayang Ana.
''mohon maaf nona saya menolak, tapi terimaksih nona, saya hanya merasa tidak pantas '' dayang Ana menunduk dan tidak menyangka akan ajakan dari nona Alika.
''siapa bilang tidak pantas, sudah menurut lah aku tak suka makan sendirian, kemarilah dan duduk '' aja Alika kembali.
''tapi nona .. '' dayang Ana yang akan lanjut bicara terhenti karna melihat tatapan Alika yang tajam akhirnya dia pun mengikuti perintah dari noa Alika.
Dayang Ana kagum karna tidak banyak dari mereka yang di layani memberikan kata terimakasih kepadanya, apalagi Alika tidak pernah memandang rendah dinya yang hanya seorang dayang dan bahkan nona Alika mengajak nya makan bersama, dan tidak risih duduk sejajar dengan nya, walaupun dengan wajah yang datar yang di tujukan oleh Alika, namun ternyata Alika tidak sombong dan tidak semena - mena, malah Alika kini terlihat baik dan jika di ijinkan dayang Ana, ingin melayani nona Alika sampai seterusnya pikirnya.
''terimaksih nona saya akan kembali, silahkan nona beristarahat, nanti sore akan saya bangunkan karna yang mulia mengundang anda untuk makan malam bersama di aula,
dan nona, ini ada pakaian yang di berikan oleh yang mulia, dan nona Alika berkenan untuk memakainya" lanjuta Ana sambil menyimpan pakaian yang telah di berikan oleh Raja Erland di salah satu meja disana, setelahnya dayang Ana pun membereskan bekas makanan nya lalu pamit dan pergi dari paviliun yang di tempati oleh Alika.
Alika tidak berbicara, hanya anggukan kepala yang ditunjukannya, sambil melirik pakaian yang di berikan oleh Raja Erland, setelah dayang itu pergi Alika pun berniat beristirahat di tempat tidur yang tersedia di paviliunnya.
Setelah berada di tempat tidur nya dan Alika mencoba berbaring, Alika kembali terbangun duduk, ia mendengus kesal dan kembali berdiri '' inikah tempat tidur keras sekali" ucap Alika Kesal.
Akhirnya Alika pun memutuskan untuk masuk ke ruang dimensinya dan beristirahat di sana.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
bantu like dan komen nya author minta dukungannya 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Ibuk'e Denia
halunya kebangetan thoor
2023-01-22
0
👍
2022-01-13
0
Astuti
lain dari yg lain ceritanya. menarik
2021-12-01
3