“Pilihan yang bagus,” keluar senyuman kecil dari Anna saat melihat Brian mengambil kotak berwarna hitam. Anna pun mengembalikan revoler ke dalam topinya. Meski pun Brian selalu diperlakukan buruk, dia tidak merasakan dendam di dalam hatinya.
“Kamu boleh buka kotak hitam itu. Benda itu milikmu sekarang,” seru Anna. Setelah Brian membuka kotak hitam itu, dia melihat ada dua benda di dalamnya.
Benda yang pertama terlihat seperti A-Phone 12 dengan tiga kamera di bagian belakang. Benda yang kedua terlihat seperti A-Watch yang berbentuk persegi.
“Ini semua buat aku?” Brian masih tidak percaya karena bisa mendapatkan smartphone yang harganya berkali-kali lipat dari handphone miliknya yang lama.
Saat benda yang selama ini hanya bisa dia impikan berada di depan matanya, tangan Brian menjadi gemetaran ketika mengambil kedua barang itu.
“Iyap, coba kamu hidupkan. Aku akan membantumu untuk penyetelan awal,” ucap Anna. Brian mencoba menghidupkan A-Phone 12 itu, dengan tangan yang masih gemetaran.
Setelah A-Phone 12 itu hidup, Anna memandu Brian untuk proses setup awal seperti seorang pegawai di toko smartphone.
Meskipun aplikasi yang ada pada smartphone itu tidak lah jauh berbeda dari A-Phone 12 lainnya, tetapi ada satu aplikasi tambahan yang bernama Battle Of Token yang memiliki icon bergambar koin dan ada dua pedang yang saling bersilangan di tengah koin.
Anna kemudian memandu Brian untuk proses pendaftaran game Battle Of Token. Anna terlihat sabar dan tenang dalam memandu Brian yang sangat berhati-hati karena baru pertama ini menggunakan smartphone mahal.
Setelah proses setup awal dan pendaftaran Battle Of Token selesai, Anna juga membantu Brian dalam mengkoneksikan A-Phonenya dengan A-Watch. Ke suluruhan proses itu memakan waktu sekitar lima belas menit.
“Fiuh, akhirnya selesai juga. Oh ya ada hadiah tambahan. Coba ambil satu koin dari sini,” ucap Anna sambil menyodorkan sebuah kantong berwarna hitam. Brian kemudian memasukkan tangannya dan mencoba meraih satu koin. Brian merasakan banyak koin di dalam kantong itu.
Setelah beberapa waktu Brian mengaduk-aduk koin di dalam kantung, akhirnya memantapkan pilihannya. Brian mengeluarkan tangannya dari kantong hitam itu, dan mengambil satu koin hitam.
“Apa ini?” tanya Brian sambil membolak balik koin hitam yang ada ditangannya.
“Wah koin hitam ya. Itu artinya token kejutan. Simpan saja dulu. Oh ya, nanti kalau mau main, tinggal pencet aja tombol Start di aplikasi BoT,” Ucap Anna.
“Kalau begitu, aku pamit undur diri,” tambah Anna sambil memberikan salam khas bangsawan. Anna pun berjalan pergi menuju arah Brian di mana dia tadi datang.
Tanpa basa basi, Brian kemudian langsung memencet tombol start. Tiba tiba di sekitar Brian muncul asap yang tebal menyelimuti tubuhnya.
“Oh ya, aku lupa bilang kalau... Lah, sudah pergi,” ucap Anna yang ingin menyampaikan sesuatu hal penting kepada Brian. Namun Brian sudah keburu masuk ke dalam permainan.
“Yah, ya sudah lah, kalau dia mati, tinggal cari yang lain lagi,” kata Anna. Dia pun pergi dengan bersiul. Dia senang akhirnya dia mendapatkan pemain baru.
Di lain sisi, asap yang mengelilingi Brian mulai memudar. Setelah asap itu menghilang sepenuhnya, Brian akhirnya bisa melihat sekelilingnya lagi. Namun dia dikejutkan oleh sosok tinggi besar dengan kulit berwarna biru.
Makhluk itu membawa tongkat pemukul sepanjang satu setengah meter yang terbuat dari kayu di tangan kananya. Matanya berwarna merah menyala, memancarkan aura jahat yang membuat bulu kuduk siapa saja yang melihatnya berdiri.
Melihat Brian yang jatuh terduduk, makhluk itu maju mendekati Brian dan mengayunkan pemukulnya ke arah Brian. Saat akan mengenai Brian, tiba-tiba terdengar suara petir.
Petir itu menyambar makhluk hijau tersebut bukan dari atas langit, melainkan dari arah belakang Brian. Makhluk itu terdorong ke belakang sejauh lima meter.
“Apa yang kamu lakukan dengan menutup matamu? Apa kamu ingin mati?” Mendengar itu Brian mulai membuka matanya. Brian melihat seorang gadis yang sedang berdiri di depannya.
Gadis itu membawa katana di tangan kanannya. Terlihat sisa kilatan-kilatan listrik yang memancar dari tubuh gadis itu.
Melihat makhluk biru itu masih bisa berdiri, gadis itu berlari menghampiri makhluk biru itu. Merasa terancam, makhluk itu memukulkan tongkatnya ke arah gadis itu. Namun gerakan gadis itu jauh lebih cepat, sehingga tidak dapat mengenai gadis itu.
Dengan cepat gadis itu memberi balasan serangan yang membuat makhluk itu kehilangan tangan kanannya. Tidak hanya itu, dengan cepat gadis itu langsung menyerang kepala makhluk biru itu, sehingga terpisahlah kepala dari tubuhnya.
Tak lama kemudian, makhluk itu berubah menjadi asap hitam. Dari asap itu keluar beberapa koin. Kemudian gadis itu memungutnya.
“Apa yang kamu lakukan?” Tanya gadis itu saat melihat Brian yang masih terduduk di tanah. Gadis itu tampak seumuran dengan Brian namun tampak lebih dewasa.
Tidak hanya takjub dengan kekuatan gadis itu, Brian juga takjub dengan kecantikan gadis berkulit putih itu.
“Siapa kamu? Makhluk itu apa?” Brian masih bingung dengan kejadian yang baru saja terjadi.
“Bukannya seharusnya berterimakasih dulu,” kata gadis itu dengan nada sedikit kesal.
“Oh maaf, terima kasih, namaku Brian,” kata Brian sambil berdiri dan membersihkan celananya.
“Namaku Shina, makhluk itu biasa dikenal dengan nama Troll. Apa kamu pemain baru?” kata Shina.
“Pemain? Oh Iya” kata Brian yang terlihat tidak fokus. Dia masih terpesona dengan kecantikan Shina.
Shina kemudian mengikat rambutnya ke belakang, sehingga terlihat leher putihnya yang membuat Brian membuang wajahnya kebawah.
“Memangnya siapa promotormu? seharusnya dia menyuruhmu masuk ke sini di pagi atau siang hari,” ucap Shina.
“Kalau tidak salah namanya Anna. Apa di sini dunia game?” Brian masih bingung, karena posisinya sekarang masih berada di dekat jembatan yang sama.
“Pantas saja, wanita gila itu! Kamu beruntung masih bisa hidup,” ucap Shina dengan nada kesal.
Kemudian Shina menjelaskan tentang Battle Of Token. Game ini membuat player masuk ke dimensi lain yang terlihat mirip dengan dunia asli yang disebut dengan Dark Side.
Namun bedanya dengan dunia manusia, Dark Side dihuni oleh banyak monster. Di malam hari monster-monster ini menjadi lebih agresif dan kuat.
Player bisa berpindah ke Dark Side hanya dengan menggunakan fitur aplikasi. Namun untuk kembali ke dunia manusia, player harus melewati portal yang tersebar di Dark Side.
Memasuki Dark Side tanpa tau letak portal untuk kembali sama saja dengan bunuh diri.
“Pegang tanganku, di sini tidak aman,” ucap Shina sembari menyodorkan tangan kanannya. Kemudian dengan tangan kirinya, Shina mengambil sebuah kartu dari dek kartu yang terpasang di pinggan bagian kanan.
Brian kemudian mengambil kopernya, dan menggapai tangan Shina. Brian sedikit gemetaran saat mengganggam tangan Shina yang halus. Brian juga baru kali ini dia menggenggam tangan seorang gadis cantik selain Lisa.
“Return,” ucap Shina. Setelah mengucapkan kata itu, kartu yang berada di tangan kiri Shina menghilang. Setelah itu tubuh mereka berdua memancarkan cahaya yang terang.
Kemudian mereka berubah menjadi cahaya, dan mereka terbang ke angkasa. Orang yang melihat pasti mengira kalau itu adalah bintang jatuh.
Tak lama berselang, mereka tiba di depan sebuah kafe. Di depan kafe tersebut ada kristal berwarna biru setinggi satu meter yang melayang.
Shina menyuruh Brian untuk mendekatkan smartphonenya ke batu kristal itu. Kristal itu biasa disebut dengan Return Crystal sebagai penanda saat mereka menggunakan Spell Card: Return.
Setelah mendekatkan-nya, Brian mendapatkan notifikasi di smartphonenya. Apa kamu ingin menyimpan tempat ini sebagai tempat kembali? kemudian Brian memencet tombol Ya. Setelah itu mereka berdua memasuki kafe tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Mina_Cheyo
Sungguh beruntung si Brian ditolong wanita cantik...
2021-11-01
2