ch.5 - Bencana Kecil yang bernama HP

"Berkunjunglah ke hatiku bukan sebagai tamu,

tetapi sebagai pemilik rumah,

sebab di sana kau yang akan tinggal selamanya." --- quotes

                ===========

Sepulang dari mendaftar sekolah, aku langsung memacu Bony ke Rumah, aku ingin segera menyiapkan diri ini yang terlampau ganteng agar tampil maksimal hari dimana aku akan merubah statusku  dariyang jomblo menjadi berpacaran, aku cukup percaya diri dengan penampilan fisikku yang terbilang diatas rata-rata ini. Bukannya aku terlalu percaya diri, namun memang survey membuktikan,

8 dari 10 orang yang aku tanyai, "aku ganteng gak?" mereka semua menjawab "Ya, Ganteng, gak cantik."

Lalu sisanya yang 1 Abstain, dan yang 1 langsung pingsan.

 

 

Aku mulai mencari-cari hal apa aja  yang harus aku persiapkan untuk malam minggu besok, "deodoran? Masih ada, parfume? Masih penuh, trus apa lagi yaa..??"

aku ngomong sendiri di depan cermin sambil melihat-lihat benda di sekitar kamarku.

Aku teringat satu Hal, ya, Hand Phone.

 

 

Memang tabunganku lebih dari cukup untuk membeli HP tapi aku sampai sekarang belum membelinya, karena aku masih merasa kalau aku harus menghidupi adekku, aku sampai lupa kalau adekku suda hidup bersama paman, dan mungkin sekarang dia sudah hidup berkecukupan.

 

 

Karena memang itu kebiasaanku dari dulu, kalau adekku belum makan, ya aku bakal nungguin dia makan dulu baru aku makan sisanya.

kalau adekku belum tidur, ya aku nungguin dia tidur dulu baru aku bisa tidur.

 

 

"Maaak.. maak...!!"

Aku memanggil Emak cukup keras, takutnya beliau gak dengar karena masih asik berbincang dengan segala sayur mayur yang ada di dapur.

 

 

" Apa sih, pulang dari sekolah dah berisik aja."

Tiba - tiba emak nongol dari arah dapur sambil membawa pisau di tangan kiri, dan di tangan kanannya ada Terong yang terbaring pasrah karena sudah terkelupas kulitnya.

"Idiiih, serem amat sih mak, sampai bawa pisau segala kesininya."

" Lha wong kamu pulang dari sekolah tiba-tiba teriak kayak gitu, kirain emak, kamu liat kecoa apa tikus."

 Seperti biasa Emak menjawab dengan santai.

 

 

"aduuuh, bukan gitu mak, Kirain Akbar, emak lagi asik ngobrol sama ketimun di dapur, taunya lagi bantai si terong hahahaha. "

Jawabku godain emak.

 

 

" ada apa tho nak? coba ngomong sama emak.. siapa tau emak bisa bantu."

"gini lho mak, Akbar kan ada simpenan uang di Bank, nah Akbar lagi pingin beli HP mak, biar gampang kalo mau nelfon paman,emak juga gampang kalo kangen sama Yanuar, bisa Telponan."

Aku beralasan agar emak memberiku ijin buat beli HP, memang itulah salah satu alasanku membutuhkan HP.

Namun ada alasan lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu agar aku bisa dengan mudah sms cewek. hahaha.

 

 

"Oalah HP tho, kalau cuman HP sih, emak juga udah beli buat kalian, udah dari dulu malahan pas emak masih kerja di negara tetangga.

Tapi emang belum emak kasih ke kamu sama Yanuar, emak nunggu waktu yang tepat, biar keliatan surprise gitu." jawab emak sambil senyum-senyum  tengil.

 

 

Lalu menghilanglah emak ke dalam kamarnya.

 

 

Aku melihat ke arah  meja makan, di mana emak menaruh sebilah pisau dan terong yang sudah sekarat, aku memandangi terong cukup lama dengan penuh rasa iba, karena aku ingin segera mengakhiri penderitaannya.

"Jurus Pisau Dapur Pemersatu Bangsa."

Dengan satu tarikan nafas aku mengakhiri penderitaan si Terong dan memotongnya menjadi beberapa bagian kecil.

Itu adalah jurus rahasia emak-emak yang diturunkan langsung oleh nenekku, dimana dulu saat di rumah hanya ada aku dan Yanuar, akulah yang bertugas sebagai seorang chef yang memasak untuk kita berdua.

Kata Nenekku dalam jurus itu tersimpan makna yang dalam, yaitu kasih sayang seorang ibu yang harus tersalurkan melalui rasa masakannya.

 

 

 

 

"Taddaa..!!"

Akhirnya emak keluar dari kamarnya dengan membawa 2 buah kotak kecil, aku melihat kedua kotak itu dengan mata penuh takjub.

Nokia N-Gage QD dan Nokia 5300 Express Music Black.

 

 

"Emak gak tau, kalian bakal suka apa nggak, tapi emak harap, kalian bakal suka sama kado kecil dari emak."

Dengan penuh senyum aku menjawab "suka mak!! Yanuarpun pasti suka sama HP ini."

 

 

"Kalau gitu kamu pilihin buat adekmu, kamu yang lebih tau selera anak muda jaman sekarang, sekalian kalau pas kamu ada waktu anterin HP ini buat adekmu."

 

 

"Ok shiyap bossku.." Jawabku penuh semangat.

Aku tahu kalau adekku sering maen ke Rental PS sama teman-temannya, makanya aku pilihin dia N-Gage QD.

Sedangkan aku memilih Nokia 5300 karena ada tulisan Express Musicnya, jadi aku berharap kalo HP ini punya speaker yang mumpuni buatku memutar music rock kesukaanku.

 

 

"Matur nuwun emakku sayangku bawelku. Aku langsung menarik tangan ibuku dan mencium punggung tangannya tak lupa akupun menciumi kedua pipinya.

Ibuku hanya tersenyum geli melihat tingkahku.  (FYI) Ibuku ini termasuk dalam golongan emak-emak gaul lho gaes.

 

"Yowes, emak lanjut masak lagi ya, kasian tuh terong sama cabe udah nungguin emak dari tadi, kamu jangan lupa kalau ada waktu anterin HP adekmu ke rumah paman."

"Beres mak, kalo gitu Akbar juga mau siap-siap dulu buat ke rumah paman, sekalian beliin Yanuar kartu perdananya."

"Yo, hati-hati di jalan, gak usah lirak-lirik cewek kalu lagi nyetir."

Jawab Emakku sambil nyengir.

 

 

Rumah paman memang ada di luar Kota, Kalau lewat jalur pantura cuma butuh waktu sekitar 1 jam, namun kalau lewat jalur memutar akan memakan waktu kurang lebih 1 setengah jam namun jalur itu lebih aman dari razia polisi, dan karena aku belum punya SIM maka aku lebih memilih jalur memutar.

 

 

Aku memakai jaket army kesayanganku dan mengambil helm pilotku yang sedang bersembunyi di semak-semak di atas lemari kamar.

Aku juga memastikan agar bahan bakar Bony cukup untuk mengantarkanku ke rumah paman.

"Maaak, Akbar berangkat dulu yaa... Assalamu'alaikuum" teriakku dari depan rumah.

"yoo.. hati-hati.. wa'alaikumsalam.."

Balas emak yang juga berteriak dari kedalaman rimba dapur.

 

 

"Mbak, kartu perdana yang kalo nelpon murah tapi sinyalnya bagus apa ya mbak?"

Tanyaku kepada mbak-mbak pegawai konter  HP yang aku datangi di tengah perjalananku ke barat mencari rumah paman.

"Owh,  pakai kartu ini aja mas, selain murah juga banyak bonus SMSnya, apalagi kalau telpon di tengah malam banyak gratisannya."

Jawab mbaknya dengan ramah.

 

 

"yaudah beli yang itu mbak, 2 biji, cariin yang nomornya mirip ya mbak.."

"beli buat pacarnya ya mas? biar couple juga nomernya? "

Tanya mbaknya sambil senyum-senyum geli

"nggak kok mbak, aku beli buat aku sama adekku."

Jawabku dengan nada agak ketus karena merasa disindir sama mbaknya.

 

"hihihihi, becanda kok mas, jangan marah gitu donk."

"iya..mbak, iyaa.. sekalian isiin lagu juga donk, isi lagu LinkinPark, Aero smith,pokoknya lagu lagu rock ya mbak."

Jawabku sambil menyodorkan HPku.

 

 

 

Setelah semua ritual yang dilakukan  oleh para pegawai Konter HP selesai, akupun melanjutkan perjalananku menuju rumah paman yang masih setengah jalan lagi.

Memang, di kampungku ini keberadaan konter HP masih terbilang Langka, dan harus mengambil langkah sedikit jauh untuk mendapatkan pelayanan dari sebuah Konter HP

 

Setelah melewati gunung dan melewati lembah, akhirnya aku sampai di kediaman paman dan terlihat Yanuar sedang duduk dan asik memainkan HP di teras rumah paman.

Terpopuler

Comments

nEVe®_ENd

nEVe®_ENd

author ini kayaknya seangkatan sama aku... lagunya jadul semua..tp masih bersemayam di hati 🤣🤣

2020-08-02

0

Ayunina Sharlyn

Ayunina Sharlyn

oke thor

2020-08-01

0

Sept September

Sept September

jempollll buat Kakak 😀

2020-07-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!