"Aku berharap mampu memundurkan waktu sehingga aku bisa bertemu denganmu lebih awal dan meluangkan waktu lebih banyak bersamamu."---quotes
......treng teng teng teng.....
Suara khas mesin vespa menggema di udara pagi hari ini aku dan Bony Melucur dengan kecepatan luar biasa normal.
Dikarenakan padatnya arus lalu lintas pagi hari selalu ramai dikarenakan angkutan umum yang membawa pedagang ke pasar, ada pula angkutan yang tiba tiba berhenti untuk sekedar menurunkan penumpang yang otomatis akan membuat pengemudi yang berada di belakang angkutan terkaget-kaget, dan pengemudi yang latah bisa saja menimbulkan kemacetan.
SMA yang akan aku datangi ini adalah SMA swasta yang berbasis relligi, jadi siswa disana tidak diperbolehkan memakai jilbab. Hanya Siswi yang diwajibkan memakai jilbab.
"~Perjalanan ini, terasa sangat menyedihkan, karena tidak ada yang bonceng dibelakang..~"
Aku sengaja mengubah lirik lagu untuk memecah kesendirianku sambil mengendarai Bony.
Memang karena kesibukanku di masa lalu dan juga karena kekurangan dibidang ekonomi aku sering merasa tidak percaya diri, untuk sekedar berkenalan atau berteman dengan perempuan.
Keadaan Itulah, yang membuatku masih jomblo hingga saat ini.
Padahal aku tahu, wajahku ini tidak termasuk jelek dan tidak pula pas-pasan, aku termasuk cowok diatas rata-rata dalam penampilan, yah namun mana ada cewek yang mau sama cogan tapi kere?.
Di tengah perjalanan aku melihat sesosok makhluk nan anggun memakai seragam sekolah SMA swasta itu gadis itu melengganng dengan indahnya sendirian.
Naluriku sebagai lelaki jantan yang lemah lembut tidak bisa membiarkan ada sesosok gadis nan anggun sampai berkeringat sendirian.
Dengan sedikit memaksakan diri aku beranikan menawarkan jasa ojek gratis ke cewek tersebut.
"Kak, mau barengan? Masih jauh lho sekolahannya."
Tawarku kepadanya,
walaupun aku memasang senyum yang paling indah yang aku punya, namun itu malah semakin terlihat kalau aku memaksakan senyum dan malah semakin terlihat kalau aku grogi.
".........."
Gadis itu tersenyum dan melihatku dari atas sampai bawah, mungkin dia belum pernah liat cogan naik vespa kali ya?.
"Boleh, makasih lho tumpangannya".
Jawabnya dengan senyuman manis yang belum pernah aku lihat sebelumnya.
Dan kamipun berangkat ke sekolah bersama.
"~perjalanan ini, terasa sangat menyenangkan, karna ada kau yang bonceng dibelakang..~"
secara reflek aku menyanyikan itu di tengah perjalanan kami.
Sesampainya di parkiran sekolah gadis itu turun dari Bony dan mengtakan hal yang sangat tidak aku duga sebelumnya.
"Akbar, kamu kalau mau daftar sekolah langsung aja ke ruangan yang ada di sebelah situ, yang ada tulisannya Ruang PPDB,
Aku langsung masuk kelas yaa, aku juga gak akan bilang makasih lagi, kan tadi aku sudah bilang pas mau naik motormu".
Kata gadis itu sambil melambaikan tangan dia berlalu dengan senyuman manis diwajahnya,
Memang tidak semanis senyuman gadis yang ada d mimpiku semalam, tapi setidaknya senyumannya juga tidak kalah.
Selama perjalanan tadi kami memang tidak saling bicara,namun entah kenapa dia bisa tau namaku, dan juga tau kalau aku belum mendaftar sekolah, padahal, aku sudah pakai seragam OSIS yang sudah dibeliin emak, ya walaupun masih belum ada badge lokasi sekolah namun itu semua tertutupi jaketku, yang seharusnya aku terlihat seperti anak SMA pada umumnya.
"Kok dia bisa tau namaku ya? dan juga kok dia tau kalo aku mau daftar?
Padahal bisa jadi aku seperti anak pindahan atau gimana kek, kalau gitu kan berarti dia kenal sama aku,
tapi masalahnya dia itu siapa siih??"
sok misterius tuh cewek batinku kesal, tapi dia manis juga sih..
Setelah parkir motor aku berjalan dengan santai dan maksain buat PeDe ditengah banyak sorot mata dari siswa dan siswi tertuju padaku saat menuju Ruang PPDB.
"Assalamualaikum, kak, Minta Form Pendaftaran donk."
"Waalaikumsalam, silahkan duduk dulu".
Jawab seorang gadis cantik dari balik meja pendaftaran.
"Akbar, yang mau daftar kamu atau bukan? Kalau kamu yang daftar, silahkan diisi, ini formulirnya."
Akupun kaget, emang aku se terkenal apa? kok pagi ini aja udah ada 2 cewe cantik yang kenal sama aku, tapi aku sama sekali gak kenal mereka.
"eh, iya kak, aku yang daftar, tolong bantu ngisi form ya kak.."
jawabku aku agak sopan biar dibantu ngisi formulir pendaftaran.
"Hahaha, kok manggil aku kak sih bar? pangling ya sama aku? tambah cantik ya?". Gadis itu tertawa melihatku yang kebingungan.
"haha, enggak donk, mana bisa aku pangling sama kamu Wulan, dari dulu kamu itu gak berubah, selalu saja sok cantik."
Jawabku penuh rasa gengsi padahal aku hanya melihat sekilas nama wulan di id card petugas PPDB yang menggantung di lehernya, dan aku sama sekali tidak ingat wulan ini kenal aku dari mana??
"Heleh, Akbar, akbar gak usah pura-pura deh, dari dulu kamu yang gak berubah, sering lupa, aku apal banget kelakuanmu dari jaman SMP."
*degg aku tersenyum kecut ketahuan kalo aku pura-pura.
Aku langsung teringat kalo wulan itu pernah sekelas denganku di SMP dan dia anak yang pinter dan kalem, bukan sok cantik seperti yang aku ilang tadi.
"Hahaha, Eka Wulan Sari Binti Bapak Sumarjono?"
hahahahaha aku dan wulan tertawa bersama.
"Bar, kamu kemana aja?" kok baru mau daftar sekolah?, sayang lho, padahal kamu pinter, tapi kok ya malah putus sekolah."
"Haissh, panjang ceritanya wul, kapan-kapan aja aku ceritain sekalian kita reunian, gimana? malam minggu ini free gak?"
Aku sama Wulan emang dekat, aku juga sering godain dia dulu jaman SMP, jadi akku secara reflek godain Wulan,
Tapi yang benar-benar aku gak nyangka, Wulan berubah banget wajahnya bertambah cantik dengan balutan jilbab, soalnya dulu jaman SMP wulan anak yang tomboi, sering potong rambut model cowok.
"Heleh, gaya mau ngajak aku malem mingguan, gak takut mbak Dhewi marah po?" Tanya Wulan penasaran.
"Dhewi? siapa tuh?? gak kenal aku."
Jawabku santai, karena emang aku masih jomblo dan gak tau siapa Dhewi itu.
Tapi kok namanya familiar ya? batinku mungkin aku pernah mengenalnya dan lupa??
"Lho Kok gak kenal lagi?, amnesiamu kambuh po?
Kok yo kamu ini sering banget lupa nama orang sih? heran aku."
"Lha siapa?? aku beneran gak kenal siapa yang namanya Dhewi itu."
"Ooooh gitu, tadi pagi ngerasa ada yang bonceng motormu gak? atau jangan jangan lupa lagi?, jahat banget ya kamu bar, sama pacar sendiri pura-pura gak kenal."
....jadi cewek tadi namanya dhewi, tapi siapa dia ya? kok namanya familiar banget dan aku sama sekali gak ada bayangan pernah kenal sama dia gitu.
"oowh yang tadi itu, aku cuma ngasih dia tumpangan ke sekolah, kasihan lah dia jalan kaki sendiri."
"Asal kamu tau ya bar, mbak Dhewi itu gak mau sembarangan bonceng cowok lho, dia itu termasuk alim banget di kelasku."
"Heee.., jadi dia satu kelas sama kamu? berarti kelas 3 donk? boleh juga nih kalo kelas 1 punya gebetan kelas 3 pasti cepet tenar... hahahha"
aku ngomong asal sekenanya, untuk menghindari Wulan bahas si Dhewi itu.
"Yoowes bar, terserah kamu, Kalo udah selesai ngisi formulir, balik lagi tanggal 17 sekalian bawa persyaratan yang udah ditentuin, buat syarat ikut tes masuk."
"Oke wul, makasih bantuannya, kalo malem minggu free tak apelin ya, aku kangen sama bapakmu hahaha.."
"Owalah dasar, jangan lupa tanggal 17 tes masuk."
Jawab wulan sambil cemberut dengan imutnya.
"Oke bye, aku tak pulang dulu, salam buat pak Marjono, hahahaha."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
nEVe®_ENd
wul...tiwul owal awul 🤣🤣🤣
2020-08-02
0
Sept September
Hi kak aku mampir lagi nih membawa jempollll untukmu 💕
2020-07-27
0
🎀√Ratu Preman🎁🎀
bgusss bett critny
2020-05-04
1