Aku pergi ke rumah ibu bersama ayah sesuatu dengan petunjuk pak Toni, aku melawan Lilina tapi itulah resiko ku pergi ke rumah ibu hal yang aku sadari adalah disini aku sendiri, atau dalam bahasa inggris Alone.
Luluna aku berharap adik kecil itu masih hidup, aku harap di baik-baik saja atau setidaknya dia tidak terluka, walau aku tahu dia pasti terluka, menderita dan alone tanpa siapa pun di sisinya sama seperti diriku kini entah apa yang sedang dirasakan dan di alaminya tapi kuharap dia baik dan tidak takut, kuharap dia kuat.
"Aaaaaa kuharap kau cepat pergi dan enyah dari hadapanku DASAR KAU KEMBAR MENYUSAHKAN!" Lilina tampak tak sabar lagi untuk menghabisi ku yang sudah jelas malas melawannya sebagai adik kembarku sendiri, tapi dia juga membunuh Luluna dan bukan berarti aku tidak marah padanya. Selain karena malas juga karena aku yang sudah bagaikan tidak bertenaga lagi melawannya.
"Mulutmu bau tahu sial!" Maki ku ya cuma itu kepada pembunuh Luluna, aku bilang pembunuh haha padahal belum jelas Luluna hidup atau mati, tapi aku tahunya Lilina sudah menyakiti Luluna.
"Hah Berisik kau diam lah kau Lilani!" Balasan yang kasar bukan dari Lilina padahal kembarku sendiri.
" Ukg. "Keluhku pada diri sendiri.
Kala itu aku merasa akan ada yang menolong diriku dan kurasa firasat ku benar dan memang biasanya benar, semoga benar.
''Buk buk buk buk!" Itu adalah Yudi dia dan beberapa orang sepertinya Pak Toni, Bibi Ida dan Juga Ayahnya Yudi, aku kaget tapi tetap percaya kalau yang menolong diriku saat itu memang Yudi. "Kau baik tidak Lani? Untung aku datang kalau ngak ni pisau bisa ngapa -ngapain kamu!"
Aku melebarkan mataku dan memastikan yang kulihat tidak salah dan benar seperti yang aku duga dan memang benar ada yang menolongku kan? Dan memang benar itu Yudi kan? "Iya tolong cari adikku Yudi!" Kataku pada Yudi pelan tapi jelas.
"Iya tapi lu gimana?" Cemas Yudi tampak, tapi biar sajalah, lagi pula menemukan Luluna lebih penting.
"Luluna lebih perlu, tolong lah aku Yudi!" Kataku memelas dan ceritanya waktu itu memelas nya terpaksa hehehe.
"Iya tunggu Lina !"
"Iya Lina tunggu ini, tapi lama jangan !"
"Ngak lama ,bentar "
Aku menunggu Yudi untuk mencari Luluna tak lama dia kembali lagi dan bilang kalau Luluna ketemu, Ya Tuhan aku senang takjub dan apa lagi ya? Lupa mau bilang apa lagi habis itu.
Ayah datang bareng Ayahnya Yudi di dampingi Polisi, ambulan dan satpam. Aku ada di bawah pohon.
Yudi bilang Luluna di jurang dan ada di atas pohon Kawis, pohon yang aku tahu adanya tuh agak jarang tapi dulu daerah Rembang Jateng banyak dan semoga sekarang sebanyak dulu atau minimal masih ada pohonnya.
______________________________________________
Note Author: Pohon kawis memiliki buah dengan kulit agak keras, buahnya biasa di jadikan olahan minuman seperti sirup dan makanan seperti Rujak. Buah ini berasa manis dan agak masam.
______________________________________________
Pohon itu seolah menunjang agar kami dapat dengan mudah menemukan Luluna dan menyelamatkannya dan aku mulai kehilangan kesadaran ketika itu aku melihat Yudi yang tampak lemah tak seperti biasanya Yudi kenapa?
***
Aku mulai sadar lagi ketika itu ada Ayah, dan pak Toni juga, tapi aku bingung dimana Yudi dan ayahnya. Aku tanya ke ayah di mana Yudi sebelum akhirnya Yudi muncul dan mengagetkan semua orang.
"Yudi mana?" Tanyaku pelan dan tipis tipis sekali.
"Dia ada di ...." Ayah ingin menjawab hingga remaja itu datang dan mengagetkan semua orang.
"Ya elah ini segede ini ngak kelihatan ya?" Dia ketawa pada diriku Yudi tampak tidak ada beban berbeda dengan ayah atau yang lain dan bagiku Yudi itu seperti Luluna ceria dan tampak ringan, tapi kenyataannya banyak masalah.
"Iya maaf, iya maaf, maaf !" Aku sudah tidak bisa lagi menahan tangisku dan akhirnya pecah ketulang-tulang remuk rasanya.
"Loh kok nangis ngapain sih nangis segala?" Yudi seolah tanya ke pada dirinya sendiri. "Eh ada kabar baik lho!"
"Em eh Iya apa itu? Eh Luluna apa kabar? Ayahmu apa kabar?" Tanyaku berturut-turut pada Yudi yang bagiku tampak pucat-pucat saja.
"Dia dia Luluna ada di ruang sebelah, dan kalau Lina sudah baikan bakalan bisa di jenguk. Kalau ayah baik ayah ada di depan lagi nunggu Yudi sambil ngobrol sama sapi " Kata Yudi padaku dengan boneka kaus kaki yang di mainin di tangannya itu.
"Yudi apa kabar? Yudi_kun nakal?" Aku mengatakan itu dengan sengaja agar Yudi tahu apa yang aku maksud.
"Kamu ingat sama Yudi_kun ya Lina gemuk hihihi !" Kata Yudi dengan bonekanya lagi "Yudi seneng loh."
"Yudi seneng, kata siapa tuh?" Aku mencoba menirukan kata-katanya.
"Kata Polisi !" Yudi agak serak serak .
***
Hari berakhir dengan baik tanpa ada hambatan, Yudi pulang dengan ayahnya dan ayah pergi ke tempat Luluna dia juga bilang habis itu mau jenguk Ibu kami di Rumah Sakit Jiwa, karena ternyata ibu punya gangguan jiwa.
Seminggu berlalu dan aku bisa pulang sedangkan Luluna dia masih terbaring dan belum sadar, ayah bilang aku koma selama 2 bulan setengah sedangkan Luluna sudah 3 bulan ini. Sebelum pulang aku jenguk Luluna dahulu habis itu pulang karena tak boleh lama-lama di rumah sakit kata pak tua ayahku sendiri.
Aku masuk ke kamar langsung pas aku sampai rumah disana ada Pak Toni yang menjaga keamanan rumah dan juga Yudi yang temani aku. Kau pasti pada bingung tentang apa maksud Yudi dan aku ngomong apa pas di Rumah sakit itu.
Aku akan jelaskan maksud nya sudah ingat dan Yudi senang. Sebenarnya aku dan Yudi adalah kawan lama yang terpisah karena kecelakaan dulu Yudi itu punya panggilan Yudi_kun karena opah nya Yudi asli Jepang pas zaman tempo itu opah nya Yudi nikah sama oma nya Yudi yang orang Indonesia asli jadilah Yudi dengan bahasa campur-campur, walau wajah Yudi itu lebih ke Eropa karena dia anak angkat jadi cuma bahasanya doang yang bisa cocok cuman wajahnya tak mirip sama sekali, aduh malah ngawur ngomong ngelantur gini bahas apa jadi apa?
Yudi itu intinya dia temen lamaku yang ketemu lagi kan, habis kecelakaan aku amnesia terus tak mengingat apa pun kecuali ayah, ibu dan Lilina karena Luluna belum lahir. Sedangkan Yudi sudah berpisah tempat dengan diri ku jadi aku saat bertemu dengan Yudi ku anggap dia teman baru, itu karena kebiasaan Yudi kenalan ulang setelah pisah tempat lebih dari satu bulan.
***
Luluna mulai sadar setelah beberapa hari usai kepulanganku dan dia ada di rumah setelah ayah bilang dia boleh pulang.
______________________________________________Lanjut ke episode selanjutnya, jangan lupa di baca ya.........
..Silahkan tinggalkan jejak berupa Like, komen dan Vote dari kalian. Karena setiap dukunganmu itu berharga terimakasih sudah mampir di Lapak Luluna..
... Jauhadi.❤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Little Peony
Like like like
2021-02-27
1
#Radella_3to3
Semangat kak dalam berkarya
aku udah mampir bawain like + rate 5 bintang
jangan lupa feedback ya kak
di tunggu kehadiran nya
Dapet salam dari "Permaisuri Yang Tercampakan"
2020-06-29
1