Luluna
Peringatan, ada adegan kekerasan di dalam novel ini. Jangan ada yang meniru, ini hanya karya fiksi belaka. Terinspirasi oleh kejadian lampau pada tahun berikut.
............
"Luluna, Luluna, Luluna aku beri nama Luluna Febri Ana." Suara itu keluar dari mulut ayahku pada saat itu hari kelahiran Luluna adik keduaku. Ayah tampak senang tapi ada yang membuatku heran itu adalah ibuku dia tak gembira dia tak senang.
Keluargaku mengharapkan anak perempuan dalam keluarga kami karena itu ibu sangat kecewa. Aku tak paham tapi itu kenyataan yang membuatku bingung, apa masalahnya anak perempuan? Apa salahnya? Adikku tidak salah ibu.
Kejadian itu terjadi sudah lama sekali dan aku masih ingat betul kejadiannya walau ada beberapa yang ku lupa. Ku akan menceritakan sedikit tentang kisah cinta dan perjuangan yang ku lalui bersama adikku Luluna. Akankah kau membaca?
☣☣☣
Next..
"Luluna!" Seru ayahku bahagia, saat itu aku sedang ada di rumah bersama Lilina kembaranku. Tapi kulihat Lilina kecewa kurasa dia memang tidak mengharapkan adik perempuan yang lahir.
"Huh andai anak itu tidak lahir sekalian!" Kata Lilina seperti pada dirinya sendiri.
"Ehh Lilina!?" Aku bingung tapi Lilina sudah lari ke kamarnya.
***
Beberapa jam kemudian ayah dan ibu pulang, ibu tampak kesal tak mau menggendong Luluna, ada apa?
Aku mendekati ibu dan ayah, Lilina dia ada disana tapi tak mengatakan apapun. Ayah mengambil Luluna dan menggendong Luluna, ibu? Ibu tak acuh dia tampak tak peduli.
"Anak bisu macam ini? kau mau aku menggendong bayi pembawa aib ini?'' Bentak ibu pada ayahku.
"Dia ini anak kita!'' Balas ayah.
''Anakmu bukan kita lagi!'' Kata ibu lalu menghampiri Lilina dan pergi.
"Ayah adikku perempuan, ayah." Panggilku.
"Iya!" Ayah membalas dengan senyum, aku juga begitu.
"Adiknya manis ya!" Kataku.
"Iya seperti kamu dulu Lilani!" Kata ayah.
Aku merasa kalau aku jauh lebih manis dari Luluna tentu saja haha...
****
Beberapa jam, hari, minggu, bulan bahkan tahun ibu masih mengacuhkan Luluna.
Aku tak mengerti ibu kenapa? Aku dan Lilina sudah SMA ketika itu, sedangkan Luluna masih SD.
"Ibu aku pulang!" Seru Lilina pada ibu.
"Kau pulang ahh ayo kau pasti lapar gimana kalo kita ke resto bareng Lilina Lilani?"Ajak ibu.
"Ya!" Lilina semangat.
"Luluna di ajak apa tidak?" Tanyaku pelan karena takut jika ibu malah marah padaku tapi nyatanya tidak padaku tapi pada Luluna.
"Apa kau mauku ajak?" Tanya ibu pada Luluna dan Luluna mengangguk. ''Belajar dulu buat bicara bocah!" Kata ibu bagai menggertak.
"Aku di rumah saja ya bu ada beberapa tugas sekolah." Aku beralasan. ''Juga habis itu aku mau nulis lagu." Kataku hati-hati karena jika aku bilang tidak ikut karena Luluna ibu pasti marah pada Luluna.
"Iya !" Ujar ibu. "Dan kau tengik jangan ganggu Lilani yang lagi belajar!" Kata ibu menunjuk sambil mendorong Luluna hingga adikku jatuh, ibu kenapa harus mendorong Luluna? Apa tidak cukup dengan kau salahkan dan kau tunjuk Luluna sebagai pembawa aib?
Luluna yang malang itu hanya mengangguk sambil tersenyum manis pada ibu, ibu yang telah menyakitinya. Oh Tuhan terbuat dari apa hati Luluna? Kenapa mudah sekali ia maafkan ibu yang mengacuhkan dirinya? Memaafkan ibu yang belum tentu aku mau memaafkan kelakuan dari ibu.
Aku rasa aku harus melakukan sesuatu. Melakukan yang seharusnya kulakukan dari dulu. Kau tahu aku iya kau tak tahu apa yang akan ku lakukan? Kalau tidak aku maklum. Karena aku sangat sayang pada adikku Luluna sangat menyayanginya dan jika ada yang berani sakiti Luluna aku tak akan diam walau itu ibuku sendiri.
Bersambung.....
Terimakasih atas dukungan dari kalian...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
AdminSlot_✓
Kukira Lucinta Luna, ternyata Luluna🤭. Jan lupa mampir dan liat karya mimin ya😁
2023-05-13
0
Cantika Putry
aku mampir Thor
2022-03-30
0
Dhina ♑
⭐⭐⭐⭐⭐ Rate
♥️ Favorit
👍 Like
thor, mengapa karya yang lain pada dihapus??
2021-04-22
0