Belenggu Seorang Istri
Deburan ombak yang mengejar manisnya bibir daratan pantai. Membuat sebuah senyuman manis seorang wanita cantik yang masih setia dengan langkahnya. Meninggalkan jejak kaki kecil di tepi pantai yang basah oleh asin-nya air laut. Mata yang sayu dan lentiknya membuat orang engan untuk berkedip. Kedua alisnya yang bersatu bak jembatan menuju surga dengan kilauan cahaya dari matanya membuat semua orang ikut merasakan kebahagiannya. Bibir mungil berwarna merah muda menjelaskan adanya sebuah senyuman disana. Membuat setiap mata yang menatapnya engan untuk berpaling darinya meski hanya sedetik.
Langkahnya terhenti ketika melihat seorang Nenek tua yang sedang membuat istana pasir bersama Anak kecil. Dia pun menghampiri Nenek dan Anak kecil itu. Melemparkan senyuman di bibir merah mudanya.
"Hai sayang, kamu lagi bikin apa? " sahut wanita itu memberikan senyum manisnya. Tidak lupa ia juga memberi hormat kepada Nenek yang berada disamping Anak kecil itu .
"Hallo Nek, apa dia Cucumu? Sungguh manis sekali dirinya. Membuatku enggan untuk tidak menyentuh pipi gembulnya ini." ucap wanita itu sembari mengelus lembut rambut Anak kecil itu .
" Iya Nak, dia terus meminta Nenek untuk menemaninya walau hanya sekedar membuat istana pasir di tepi pantai ini. Membuat Nenek tidak tega untuk menolaknya apalagi dia adalah Cucu Nenek yang paling Nenek cintai." balas Nenek itu tersenyum sembari melihat cucunya yang asik membentuk pasir yang diambilnya untuk membuat istana pasirnya.
Seketika wanita itu membayangkan wanita paruh baya yang sangat ia cintai dan juga ia hormati. Namun, lamunannya terhenti karena ada suara pria yang tidak asing memanggilnya dari kejauhan dan mulai mendekatinya.
" Sayang, apa yang kamu lakukan, huh! Kan sudah mas bilang tunggu mas sebentar disana. " Menyematkan jemarinya di jemari wanita manis tadi. "Kamu tuh yah, susah dibilangin kalau terjadi sesuatu kepadamu mas harus gimana jelasin sama mama, huh! " ucap pria itu sembari mencubit lembut hidung kecil wanita itu.
" Auuuhhh! Kenapa mas selalu mencubit hidung ku sih mas? " Balas wanita itu manyun sembari mengusap hidungnya. Namun, pria itu tersenyum mendengar rengekan wanita yang dia cubit hidungnya tadi dan sesaat pria itu melihat sekilas Nenek dan Anak kecil yang ada didekatnya.
" Pfttt..." Sesaat Nenek itu tertawa melihat dua pasangan yang terlihat romantis menurutnya.
" Apa kalian pasangan suami istri yang sedang berbulan madu disini? " tanya Nenek itu dengan senyum tulusnya.
" Iya Nek? Kami mau mempererat hubungan kami dengan berlibur ke kota yang asri ini. Istri saya sangat menyukai pantai makanya saya pilih daerah ini yang masih bersih dan tidak tercemar sama sekali. " balas pria itu mengelus kepala wanita yang ada disampingnya. Namun, wanita itu malu dengan perkataan pria disampingnya dan malah mencubit pinggang pria yang ada disampingnya sampai pria itu merintih kesakitan.
" Auuhhh, apaan sih yank! Kenapa kamu malah mencubit pinggang mas? Apa kamu mau dapat hukuman dari mas, huh." sahut pria itu yang malah mengelitik wanita yang disampingnya. Wanita itu segera menjauhinya dengan larian kecilnya. Larian kecilnya seakan membuat dia menjauhi pria yang ada di dekatnya. Namun, hal itu tidak mempersulit langkah pria tadi. Dia tidak mau kalah oleh wanitanya. Dia malah mengejar balik wanita yang disampingnya tadi. Dia pun menangkap wanita yang bertubuh mungil itu. Menangkap pinggang wanitanya dan merangkulnya kedalam pelukannya dan kembali mengelitiknya hingga kedua pasangan itu lelah karena berlarian dan akhirnya mereka merebahkan tubuh mereka di pinggir pantai.
" Pfffttt ... sungguh pasangan yang berbahagia yang saling mencintai. Semoga kalian selalu dipersatukan dalam keadaan suka dan duka, kaya ataupun miskin, hingga maut memisahkan kalian. " Do'a nenek tua itu yang tidak melepaskan pandangannya dari kedua pasangan yang sedang berbahagia itu. Ikut bahagia melihat kebahagian pasangan suami istri di depannya
" Mas, aku mau kita selalu bahagia seperti ini. Jangan pernah kamu tinggalkan aku. Janji selalu bersamaku selamanya dan selalu berada disampingku meski disaat aku berada dalam keadaan terpuruk sekalipun. " pinta wanita itu yang sudah merebahkan tubuhnya di pantai dengan berbantalkan lengan kekar pria itu sembari menatap langit-langit yang tidak terlalu terik sehingga matanya masih bisa melihat keatas.
" Kenapa kamu bicara seperti itu yank! Bagaimana pun keadaan kita nanti, mas akan selalu berada di sampingmu dan tidak akan pernah meninggalkanmu. Meski kamu dalam keadaan terpuruk sekalipun karena mas sangat mencintaimu. " balas pria itu menarik tubuh wanita itu kepelukannya dengan lenganya yang kekar .
" Terima kasih mas karena kamu sangat mencintaiku. Aku juga sangat mencintaimu mas, sangat, sangat mencintaimu. " balas wanita itu membenamkan wajahnya di dada bidang pria disampingnya.
Sudah lama mereka merebahkan tubuhnya di bawah langit yang sudah mulai tertutup oleh kegelapan awan yang hendak di turuni hujan hingga mereka berdua tertidur di hamparan pasir yang berselimutkan dengan langit gelap itu. Pria itu membuka matanya, mengusap wajahnya yang terkena pasir yang lalu lalang. Ketika hendak bangun pria itu pun mendapati wanita yang ia cintai sedang tertidur pulas di lenganya. Dia pun tidak tega membangunkannya, sehingga dia mengendongnya ke mobil.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung.
Terima kasih 😚😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Tri Widayanti
menarik
2020-12-08
1
kang bullsit
hai, thor aku mampir nih.
semangat author 💪
2020-10-26
1
seizy Kurniawan
hai kak aku mampir. udah aku rate5 juga like
salaam dari my enemy is my love
2020-07-12
1