Chapter 2.

Heroin dalam jumlah besar berhasil di amankan.

Anggota Kru dari Jhose sebagian meninggalkan kapal itu dengan sekoci.

"Kirimkan Helicopter kemari"

Sesuai perintah dari Jhose.Helicopter datang menciptakan angin bergemuruh disana hingga mendarat di atas kapal.

"Jalan Kau Brengs*k..!!"

Jhose menarik paksa bandit ka..cung Mafia itu menuju helicopter.

Jhose memaksa nya untuk naik. tentu dengan pengawalan super ketat.

"Amankan Mereka."

Jhose memberi perintah.

"Siap Komandan."

Anggota Jhose yang masih tersisa memborgol mengamankan para penjaga juga bodyguard dari ka..cung tersebut.

"Masuk!!."

Jhose memaksa bandit itu menaiki Helicopter.

Helicopter meninggi mengudara meninggalkan kapal itu. menciptakan angin bergemuruh hendak menerbangkan apa saja yang ada di sana.

Di kawal oleh 2 Helicopter di belakang sana.

Speedboat datang dengan lambang ICPO-Interpol.

Mendekat pada kapal besar tempat Jhose berdiri saat ini. Kapal yang berisi 3ton heroin yang akan di selundupkan menuju ke kota tokyo berhasil di gagalkan.

Anggota ICPO-Interpol datang memberi hormat disambut dengan Jhose melakukan hal yang sama.

Anak buah Mafia yang masih hidup dipaksa untuk dipindahkan secepat nya ke atas speedboat tidak terkecuali kapten dari kapal itu juga wanita se..xy kekasih bandit ka..cung Mafia.

"Segera lah menjauh Sekarang!!."

Jhose memberi perintah dengan Radio HT.

Speedboat menjauh membawa anak buah dari sekelompok Mafia yang baru saja tertangkap. Anggota Jhose yang lain ikut mengawal di atas speedboat yang telah menjauh.

"Bagaimana dengan anda Mr Jhos???."

Pekik salah satu Anggota nya.

"Jangan pedulikan aku."

"Luncurkan Sekarang..!"

Jhose memberi perintah dengan Radio HT di tangan nya menghubungkan dengan Seluruh Anggota.

Peluru sejenis rudal meluncur dari atas kapal militer yang jauh disana menuju arah kapal tempat Jhose berdiri.

"Doooooorrrrrrrrr............?!!!!!!!"

"Buuuu......mmmmmm"

Kapal meledak menguap kan gumpalan asap meninggi ke udara dengan api yang sangat besar.

"MR. JHOS...?!!!"

Pekik salah satu anggotanya yang telah menjauh dengan Speedboat.

Dada Anggota Kru berdebar. Dalam hatinya berkata "Apakah MR Jhose telah gugur?"

Berkata sambil menunduk disana.

Speedboat kecil yang hanya muat dua orang tiba tiba keluar dari gumpalan Api dan Asap yang

begitu besar.

Wuuusssss.....Byuuu...rrr?!

"Itu Dia...!"

Di sambut tepuk tangan dari Anggota Kru nya yang berada di atas kapal Militer.

"Mr. Jhos kau mengagetkan saja."

Ujar Kapten Hwo sambil memperbaiki topi putih yang merupakan identitasnya sebagai seorang Kapten.

Jhose melesat diatas hamparan laut dengan Speedboat kecil menuju kearah kapal militer disana.

Kapten Hwo melemparkan tali secepat itu Jhose meraih nya kemudian mendaki menuju keatas kapal.

"Kami bangga pada anda MR. Jhos."

ujar Kapten Hwo mengadukan kepalan tangan Jhose pun membalas nya.

"Semua berkat kerjasama kita semua, Kapten."

Jhose bersama Kapten Hwo masuk kedalam kapal.

Hari sudah semakin sore, matahari pun tampak akan tenggelam terlihat dari langit yang berubah warna. Hamparan laut yang luas belum menampak kan ujungnya disana.

"Hhhhhh"

Jhose menarik nafas nya panjang.

Duduk di sofa menaik kan kaki nya di atas meja.

"Kau lelah Jhos?."

Ujar Kapten berbicara dengan bahasa tidak formal jika diluar jam kerja.

"Jam berapa kita akan sampai di tokyo?."

Melihat arloji yang melingkar di tangan nya sambil menurunkan kaki dari atas meja kemudian melirik pada Kapten Hwo disana.

"Ada apa?, Ada yang ingin kau kunjungi?."

Kapten Hwo duduk di hadapan Jhose terhalang meja di depan kedua nya.

"Hanya ingin mengunjungi kawan lama."

Jhose menyandarkan kepalanya di sofa memijat pelipisnya kemudian.

"Ada apa Jhose?"

Kapten Hwo meninggikan alis nya.

"Tidak, hanya sedikit berfikir keras."

"Kau punya rencana?."

"Informasi terahir Mafia dalang dari semua ini berada di EL SALVADOR."

Melempar korek api secepat itu Jhose langsung menangkap nya.

"Apa ini?."

Memperhatikan korek api yang bentuk nya tidak seperti biasa.

"Di dalamnya terdapat sighnal JPS yang bisa melacak keberadaan mu."

ujar Kapten Hwo.

"Aku tidak membutuhkan ini."

Melempar jauh pemberian Kapten Hwo hingga tenggelsm kedalam lautan.

"Apa yang kau lakukan?!."

Kapten Hwo meninggikan suara.

"Sudah ku katakan aku tidak membutuhkan mainan itu. Akan aku pertimbangkan jika itu bisa meledak kan seperti bom."

"El Salvador ya..."

Jhose tapak berfikir keras menyentuh rahang nya.

" Meringkus Mafia sekelas itu bukan lah hal yang mudah. Nyawa sudah pasti adalah menjadi taruhan nya. Mafia kali ini adalah Orang yang seolah telah kebal dengan hukum. Hidup berpindah pindah dari satu Mansion ke Mansion yang lain hingga dari satu negara ke negara lain bahkan hinggap seperti lalat dari satu pulau ke pulau lain menyebarkan penyakit seperti heroin yang merusak mental masa depan manusia seluruh dunia."

Kapten Hwo berkata panjang lebar setengah menasehati agar lebih berhati hati.

Sebelum nya Jhose meringkus Mafia sekelas Aziz saja harus dengan bantuan dari kakak nya yang bekerja sama dengan kawan kawan nya.

Kapten Hwo menepuk bahu Jhose kemudian berlalu meninggalkan ruangan itu membiarkan Jhose sendiri dengan dunia nya.

"Hwo?!."

Memanggil nama jika diluar jam kerja.

"Hm"

Menjawab sekenanya tanpa menoleh.

"Apa ini alasan mu hingga hari ini kau belum juga menikah?."

"Apa maksud mu?!."

Meninggikan suara kesal karena Jhose berkata di luar topik pembicaraan.

"Kau bekerja dikelilingi bahaya. apa itu alasan mu untuk tidak mendekati wanita."

Jhose memicingkan mata nya.

Usia Kapten Hwo diatas kepala empat.(40thn lebih) Namun tidak pernah dirinya dekat dengan wanita manapun.

"Mungkin karena aku begitu terobsesi dengan pekerjasn hingga melupakan kearah itu.Ah.. Sudahlah. Jika sudah waktu nya, aku juga akan menikah."

"Lalu bagaimana dengan mu SIALAN?!. Kau terlihat berkali kali berkencan dengan wanita tapi tidak satu pun yang serius tertarik pada mu!!"

Berkata kemudian berlalu dari sana.

"Jhose Sialan?!.Sempat sempat nya membahas masalah pribadi?!. Ah.. lalu kenapa aku jadi terpancing?!!!...Aaaa.. Brengs*k?!."

Umpat Kapten Hwo disana.

"Berkali kali berkencan?.Hah..Sial! Aku tidak pernah serius akan hal itu."

Gumam Jhose di dalam ruangan teratas di dalam kapal.

*******

EL SALVADOR

(Republik El Salvador adalah sebuah negara di Amerika Tengah yang berbatasan dengan Honduras dan Guatemala.)

Di tempat ini

Sebuah Mansion dengan penjagaan yang sangat ketat.

"Prrrraaaaang....!!!!"

Pria berdarah latin, bertubuh tinggi tegap berusia kisaran 50 tahun menghantam meja kaca di hadapan nya.

Para pelayan juga anak buahnya berdebar ketakutan.

Pimpinan mereka murka setelah mendapatkan berita bahwa penyelundupan yang Klan nya rencanakan harus gagal mengakibatkan kerugian jutaan dolar.

"Cari tau siapa nama agen yang menghancurkan rencana kita!!"

Pekik Pria latin itu.

"Baik tuan."

Anak buahnya membungkuk hormat.

Pria latin itu mengepal erat dengan gigi yang menggelutuk pertanda kemarahan nya memuncak.

-

-

Like...like..like..

Mohon dukungan nya kawan

Terpopuler

Comments

Anita Vivo

Anita Vivo

lanjut Thor,,,,

2021-10-06

1

rekha keysha

rekha keysha

lanjut thor....

2021-10-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!