The Police
Kapal besar militer menerjang ombak laut di hamparan laut yang sangat luas dibawah matahari yang belum terbit.
"Good morning Mr Jhos."
Pria dengan seragan kepolisian memberi hormat.
Jhose membalas melakukan hal yang sama.
Kemudian meraih teropong memperhatikan meneliti hamparan laut untuk mengatasi kemungkinan apapun disana.
" Berapa hari lagi kita akan sampai di tokyo."
Jhose berkata dengan masih memperhatikan sekitar dengan teropong.
"Kita akan sampai kurang dari 36 jam."
Balas Pria berseragam angkatan laut.
"Mengapa anda memilih jalur ini Mr? Bukan kah akan lebih praktis melewati udara?."
Kapten Hwo mendekat menuju tempat Jhose berdiri.
"Misi kali ini tidak lah praktis."
Masih terus menggunakan teropong nya.
"Ada sesuatu?." Kapten Hwo memicingkan mata nya.
"Menurut perhitungan ku, Mereka akan melewati tempat ini." Berkata sambil melihat arloji.
"Mr Jhos,Kapal berjarak sekitar 50 mil dari arah jam 3."
Seseorang menghubungi Jhose menggunakan Radio HT.
"Bergerak!!."
Jhose bergergas menuruni tangga kapal menuju kamar nya. meraih revolver menyelip kan pada paha dan kaki nya meraih rompi anti peluru kemudian mengenakan jaket hitam di bagian luar.
Jhose keluar menuju atas kapal dengan laras panjang melekat di sana.
"SIAGA..!!"
Berbicara pada Radio HT yang menghubungkan pada semua orang.
Kapter Hwo menjadikan Kapal berbelok menuju arah jam 3 sesuai arahan.
"Siap Mr Jhos."
Terdengar suara dari dalam Radio HT.
Kapal terus berlayar hingga semakin mendekat dengan kapal yang mereka curigai.
"Doo...rrr" "Dooooo...rrr?!"
Peluru menghujani kapal yang mbawa Jhose dan anggota ICPO- Interpol lain nya.
"Sial..?!"
Umpat Jhose.
"Turunkan sekoci sekarang."
Jhose memberi perintah.
Jhose membawa 10 orang anggota nya masuk kedalam sekoci
dengan persenjataan yang lengkap pun turut serta.
Sedangkan kapal militer berbalik arah menuju tempat nya semula.
Jhose menyusun strategi singkat yang akan mereka gunakan saat menghadapi mu..suh di sana.
" Titik yang aku curigai."
Menyentuh peta gambar kapal yang menghampar. "Lindungi aku. Kita gagalkan penyelundupan heroin seperti rencana awal."
"Siap Pak"
Semua yang ada di sana memberi hormat.
Sekoci canggih yang terbuat khusus untuk pe..rang memang sangat membantu. Lapisan baja sehingga kebal terhadap amunisi jenis apapun.
Jhose meng endap endap keluar dari sekoci melempar tali mengaitkan pada Kapal besar yang berada di samping nya pun ahir nya Jhose mendaki kapal besar itu dengan seuntas tali.
Kecurigaan Jhose benar adanya. para penjaga dengan laras panjang lalu lalang di atas kapal.
Terus berjaga di atas kapal itu.Jhose masih tetap di persembunyian nya.
"Berapa jam lagi kita sampai di tokyo?."
Pria berstelan Jas hitam duduk menyilangkan kaki dengan cerutu di tangan nya.
Pelayan itu menyalakan korek api membakar ujung cerutu.
"Silahkan tuan."
"Ada perintah selanjut nya dari bos?."
Bertanya sambil menghisap cerutu nya.
"Tidak ada tuan."
Bodyguard berbicara sambil membungkuk.
"Aku mencium bau penyusup."
Menghisap cerutu nya.
"Tidak ada tuan Semua telah kami beres kan."
Jari tangan bos mereka bergerak menghempas perlahan menyuruh Bodyguard itu pergi tanpa mengeluarkan suara. bos mereka bangkit dari duduk nya menuju kamar dengan fasilitas Vvip tentu nya.
Telah menunggu wanita cantik disana dengan kain serba mini melekat pada tubuh nya mengekspose setiap lekuk disana.
Wanita itu menghisap rokok sambil menyilangkan kaki dengan highheals sebagai alas kaki.
"Kau membuatku menunggu lama."
Wanita itu menarik dasi bos nya menghempaskan ke atas ranjang.
Kain yang melekat di sana satu per satu terhempas di lantai. terdengar suara suara laknat yang semakin men..da..yu da..yu di sana.
******************Sen...Sor.*******
"Brengs*k?!. Mengapa aku harus menyaksikan a..deg..an menjijikan secara live disini."
Jhose terjebak di dalam kamar mengumpat dalam hati.
"Ah..Sial."
Jhose mengusap wajah nya kasar yang masih bersembunyi di balik dinding kamar di dalam kapal yang terbuat dari besi.
Jhose yang membawa laras panjang di punggung nya, pada ahir nya mampu menyelinap ke ruangan lain meng endap endap bersembunyi menghindari orang yang lalu lalang.
"Bergerak!!. Kita memiliki waktu 43 menit 22 detik."
Berbicara pada Radio HT yang menghubungkan pada anggota Kru nya di dalam sekoci.
10 anggota Kru dengan Jhose sebagai komandan mereka mengikuti perintah.
Melempar tali tali mengaitkan pada kapal mulai keluar satu persatu dari dalam sekoci. mendaki menaiki kapal besar disana dengan seuntas tali.
Di tempat lain Jhose mulai menabur kan bubuk bius dengan menggunakan sapu tangan mendekap menutup mulut dan hidung mereka dari belakang satu per satu para penjaga yang dijumpai nya. hingga para penjaga satu persatu limpung tidak sadarkan diri.
"Doorrtt..?!" "Doorrtt?!"
"Doorrtt..?!" Doorrtt..?!
Hujan Amunisi mengenai tu..buh para penjaga seketika limpung tidak sadarkan diri. hingga baku tembak dengan laras panjang di sana tidak lagi bisa di elak kan.
"Doorrtt..!!"
Doorrtt.. ?!"
Doorrtt..?! "
Anggota Kru dari kepolisian baku tem..bak dengan para anak buah Mafia yang masih tersisa.
"Dorrtt..?!"
"Doorrtt..?!
" Doorrtt..?! "
Satu persatu penjaga berhasil di lumpuh kan.
Jhose melempar laras panjang yang telah kehabisan peluru.
menyelinap masuk mengendap endap sesekali bersembunyi di balik dinding kapal yang terbuat dari besi dengan membawa revolver ditangan nya.
"Ceklek"
"Diam di tempat dan jangan bergerak.!!"
Jhose menod*ng kan revolver di ke..pa..la nahkoda ( Kapten kapal) itu.
Kapten kapal mengangkat kedua tangan dengan dada yang berdetub takut.
Seluruh anak buah Mafia itu hingga para penjaga berhasil dilumpuhkan.
Pada ahir nya tersisa satu bandit di dalam kamar.
Bos mereka sedang sibuk dengan aktifitas nya di dalam kamar tidak tau jika diluar telah bergelimpangan anak buah nya.
"Brrrraaaaakkkkkkk....!!!!"
Jhose menendang pintu kamar itu.
"Brengs*k !!!."
Umpat bos mereka yang sedang asik berc*nta polos tanpa sehelai pun.
"Aaaa..."
Pekik wanita itu melompat dari atas ranjang memunguti pakaian nya yang berserakan di lantai berlari menuju kamar mandi.
"Bugh..!! Bugh...!! Bugh..."
Jhose melampiaskan kekesalan nya dengan kepalan tangan mendarat tepat di tubuh dan pipi itu.
"Penjaaaggaaa..?!" Pekik bandit menjijik*an yang di se..ret oleh Jhose keluar dari kamar tanpa sehelai benang pun.
"LEPASKAN AKU BRENGS*K...?!!!...."
"PENJAGAAAA....."
Pekik Pria itu lagi.
"Buuugggghhh..."
Jhose menampak kan ke..ke..jaman nya di sana.
"Doorrtt...?!"
Amunisi melayang di udara sebagai peringatan agar pria yang barusaja mendapatkan han..ta..man di pipi kanan dan kiri diam.
Pada ahirnya bandit itu menyerah mengangkat tangan memohon ampun karena dirinya hanyalah seorang ka..cung dari kelompok Mafia.
"Ini Mr Jhos."
Salah satu anggota Kru nya memberikan sehelai celana untuk diberikan pada bandit yang sedang berlutut memohon ampun.
Jhose melemparkan ce..lana secepat itu langsung di raih dan secepat nya Ia kenakan.
-
Vote...Vote...vote..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
#whoyoucalwhenthepolicemurder#
#percumalaporpilisi
2021-10-12
1
Bellaayusyafitri@gmail.com agustinnn
semangat Thor...aku yg tadi disebelah e njenengan😊😊
2021-10-07
1
Anita Vivo
lanjut Thor
2021-10-06
1