Menikah Dengan Romantika Cinta

"Zia, kamu mau kan jadi istri Kakak?" tanya Dev lagi di sertai tatapan seriusnya.

"I -- iya Kak, Zia mau." Zia tersenyum bahagia ke arah Devan.

Grep!

Cup!

Cup!

Dev memeluk Zia erat dan tak henti-henti nya ia mengecup wajah Zia karena ia teramat senang setelah mendengar jawaban Zia, sementara Zia hanya tersenyum bahagia saat mendapat perlakuan romantis dari Dev.

"Sayang, kita akan menikah sore ini. Apakah kau siap?" tanya Dev lagi dengan posisi yang masih memeluk Zia.

"Apa gak terlalu cepat, Kak?" tanya Zia.

"Gak Sayang, karena Kakak takut kalo Kakak ga bisa nahan diri Kakak untuk nyentuh kamu, jika kita terus bersama di bawah satu atap. Jika kita sudah menikah maka semuanya tidak ada yang perlu di takut kan dan Kakak bisa leluasa merawat kamu," jelas Dev panjang lebar.

"Yaudah Kak, Zia siap," balas Zia, Dev semakin mengerat kan pelukan nya saat mendengar jawaban dari Zia.

Jam telah menunjukkan pukul 16:00, artinya sebentar lagi waktu yang di tunggu-tunggu oleh Zia dan Dev akan segera tiba, kini Zia tengah bersiap-bersiap dengan di temani oleh 2 wanita perias yang merias nya.

"Yaampun, istri Tuan Dev cantik sekali." Wanita itu menatap kagum pada wajah Zia yang cantik dengan sedikit polesan make up tipis, sementara Zia hanya membalasnya dengan senyuman manis.

Di karenakan pernikahan mereka secara dadakan, mereka pun melaksakan acara sakral itu di rumah Dev, karena itu juga permintaan dari Zia. Tamu undangan pun telah hadir walau pun tak banyak tapi semua tamu yang hadir adalah tamu istimewa Dev.

"Apakah Nyonya sudah siap?" tanya bi sari salah satu maid nya Dev.

"Sudah Bi, Nona Zia hanya tinggal di bawa turun saja," jawab salah satu wanita perias itu.

Bi sari mendekati Zia dan menggandeng tangan Zia untuk membawanya turun ke bawah, karena Dev dan yang lainnya telah menunggunya.

"Bi, Zia takut dan gugup," ucap Zia kepada maid nya.

"Hhhe ini sudah biasa Nyonya, semua pengantin akan merasa gugup menghadapi pernikahan mereka, apa lagi pernikahan dadakan seperti ini," jelas bi Sari seraya terkekeh pelan.

Saat Zia sedang menuruni tangga, semua mata para tamu tak henti-hentinya memandang Zia kagum karena kecantikan nya termasuk Dev sendiri, ia sama sekali tak berkedip melihat Zia.

"Waw istri Tuan Dev sangat cantik"

"Seperti bidadari"

"Tuan Dev benar-benar beruntung"

Begitu lah beragam pujian yang di lontar kan para tamu undangan kepada Zia. Dev kemudian bangkit dari tempat duduk nya dan berjalan ke arah Zia untuk menjemput nya.

Dev meraih tangan Zia dan membawanya untuk duduk bersama nya di depan penghulu yang sudah menunggu.

"Apa Tuan, sudah siap?" tanya penghulu itu.

"Sudah, bisa kah kita mulai sekarang?" tanya Dev lagi.

"Baik, kita mulai sekarang." Kemudian penghulu itu mulai mengulurkan tangan nya dan menjabat tangan Dev.

"Semoga yang keputusan ku ini benar, semoga Kak Dev adalah cinta pertama dan terakhir ku." Zia mengulas senyum bahagia sekaligus haru saat menatap wajah tampan Dev dari samping.

Semua tamu undangan kini diam dan hanya menyisakan keheningan di ruangan itu, satu persatu mata mereka menatap ke arah Dev yang tengah menjabat tangan penghulu. Mereka terdiam dan menyaksikan acara sakral itu.

"Bismillah, saya nikah kan Ananda Ziana Sofia Andara binti Rizwan Andara dengan mas kawin berjumlah 5 Miliyard uang dan seperangkat alat salat di bayar, tunai!" ucap penghulu itu dengan serius.

"Saya terima nikah nya Ziana Sofia Andara binti Rizwan Andara dengan mahar 5 Miliyard dan separangkat alat salat di bayar, tunai!" jawab Dev lantang seraya menghentak tangan penghulu di akhir ucapan nya.

"Bagaimana para saksi, Sah?" tanya penghulu itu sambil melihat sekeliling.

"SAH!" Jawab mereka dengan serempak dan senang.

"Alhamdulillah, dan bagaimana para Reader apakah Sah?" tanya penghulu itu kepada para Readers.

***

Akhirnya kini Dev dan Zia telah resmi menjadi sepasang suami istri. Senyuman bahagia tak henti-hentinya terlihat di wajah keduanya.

"Zia, apakah kamu senang?" tanya Dev seraya meraih tangan Zia dan mencium nya.

"Zia senang bangat, Kak." Zia mengembangkan senyum manis di wajah cantiknya sambil menatap Dev.

"Zia, akhirnya Kakak bisa memiliki kamu seutuhnya." Dev berbisik mesra tepat di telinga Zia dengan suara seksinya, hingga membuat Zia menelan saliva nya dengan susah payah.

"Ciee pengantin baru lagi bisik-bisik," ucap seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah disigner terkenal kepercayaan Dev. Zia hanya tersenyum malu menatap wanita itu.

"Selamat ya, Tuan. Selamat menempuh hidup baru, semoga sakinah mawaddah warahmah." Wanita bernama Desi itu mengucap selamat kepada Dev dan Zia.

"Terima kasih, Bu. Karena sudah meluang kan waktunya untuk menghadiri acara kami." Dev membalas ucapan Desi seraya tersenyum.

"Tuan, istri anda benar-benar sangat cantik. Anda benar-benar beruntung," ucap Desi seraya memandang wajah cantik Zia.

"Kau benar, dia memang sangat cantik," balas Dev seraya ikut memandangi wajah cantik Zia.

"Tuan, saya mau pamit sekarang. Sekali lagi selamat ya, Tuan." Desi meraih tangan kedua mempelai itu dan menjabatnya.

Satu persatu tamu menghampiri mereka di atas pelaminan yang terkesan sederhana namun sangat mewah itu, satu persatu dari mereka menjabat tangan mereka bergantian dan mengucapkan doa-doa terbaik mereka untuk Zia dan Dev.

Setelah satu jam bersalam salaman akhir para tamu pun telah bubar semuanya, yang tertinggal hanya lah Zia dan Dev serta para maid yang sedang membersihkan ruangan itu.

"Kak, Zia pamit ke kamar duluan ya, badan Zia udah gerah bangat ni. Zia pengen mandi," ucap Zia sambil melihat kearah Dev.

"Baik lah, Baby. Tunggu Kakak dikamar ya," balas Dev sambil tersenyum jail yang membuat Zia gugup seketika.

"Kak Dev, jangan macam-macam deh." Zia beranjak pergi ke kamar nya dengan perasaan kesal kepada suaminya itu.

Dev hanya tertawa kecil saat melihat wajah gugup istri kecilnya.

--------------------------------

Ceklek!

Dev mamasuki kamar nya yang sudah terhias indah itu, perlahan matanya mulai menatap istrinya yang sedang mengeringkan rambutnya di depan meja rias dengan badan yang hanya di balut handuk. Perlahan Dev pun mendekat ke arah Zia dan memeluk nya dari belakang.

Grep!

Betapa terkejut nya Zia, di saat menerima pelukan mesra dari Dev. Ia sempat ingin menolak namun apalah daya karena sekarang Dev sudah resmi menjadi suami nya.

Dev mulai mencium tengkuk dan punggung Zia dengan mesra, Dev bisa leluasa mencium punggung putih Zia karena Zia hanya memakai handuk sebab ia habis dari kamar mandi.

"Aahh, wangi mu sangat menggodaku Zia." Dev kembali mencium punggung dan leher Zia dengan mesra, sementara Zia hanya diam karena ia benar-benar gugup.

Dev semakin tergoda dengan tubuh mulus Zia apalagi tubuhnya sangat lah wangi karena habis mandi, Dev pun mengangkat tubuh Zia dan membaringkan nya di atas kasur king size miliknya yang kini sudah bertabur bunga mawar merah.

Zia hanya menutup matanya di saat Dev mulai menindih tubuh mungil Zia.

Cup!

Cup!

Dev mengecup seluruh wajah istrinya dan terakhir berhenti di bibir mungil Zia.

Cup!

Dev menci*m bibir Zia dengan lembut dan perlahan Dev mulai mel*matnya, Zia kemudian juga ikut membalas ci*man Dev karena ia juga mulai luluh oleh Dev.

Jari jemari Dev dengan perlahan mulai membuka handuk yang di kenakan oleh Zia. Mereka pun mulai melewati malam pernikahan mereka layaknya pengantin pada umumnya.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Renna April

Renna April

semangat thor

2021-10-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!