Chapter 3 Kehebohan di Sekolah

"Harus apa?" sahut temannya.

"Kalian harus melakukan satu tantangan tambahan dariku!" ia tertawa mengejek.

"Siapa takut... Jasmine pasti mau pacaran sama aku," teman di sampingnya percaya diri.

"Gak mungkin mau kalau sama kamu, dia itu pasti suka sama cowok ganteng kayak aku ini!" satunya menyahut.

"Gak usah berdebat! kita buktikan saja nanti!" mereka berpisah setelah bel masuk kelas berbunyi.

Tantangan yang disepakati hanya berlaku untuk seminggu kedepan.

*Flashback off

"Ha...ha, aku pasti menang dari kalian semua," ia tertawa terbahak-bahak di kamarnya.

Ia pun berbaring dan memejamkan netranya, sebuah senyuman masih terpampang jelas di wajahnya.

Malam telah larut dan semua anggota keluarga sudah masuk kedalam kamar masing-masing. Tapi, disebuah kamar masih nampak lampu menyala dengan terangnya.

"Beneran besok kita mau kasih kejutan buat Nissa? tapi apa kamu bisa bujuk Bapak dan Ibu untuk mau singgah dirumah ini?" tanyanya pada suami disamping.

"Semoga aja mereka mau, Nissa itu kan cucu kesayangan mereka. Lagipula sudah lama Nissa tak mengunjungi Eyangnya," ia tersenyum pada istrinya.

"Sekarang jatahku mana?" Malik mengedipkan sebelah matanya.

"Udah tua masih minta jatah!" ia melempar bantal pada suaminya.

"Masih pengen dapat jatah nih si dedek gemes yank!" ia merayu istrinya.

Mereka berdua saling berpandangan lama dan tersenyum penuh arti. Malam ini mereka habiskan untuk melepaskan gairah yang sudah berkobar di dalam diri.

****

Ervin menunggu kedatangan seseorang, ia duduk di batu bata besar yang tersusun rapi di sebelah pagar sekolah yang masih terbuka. Ada seorang gadis muda keluar dari mobilnya, ia melambaikan tangan pada Ervin.

"Korban sudah di lokasi," ia terkekeh geli melihat Mimi yang datang.

"Siapa yang nganterin? Om Evans sibuk ya?" tanyanya.

"Bukannya nanyain aku malah nanyain Daddy," gerutunya sebal pada Ervin.

"Maaf, aku kangen juga kok sama kamu!" ia tersenyum lebar.

"Kalau gitu kita masuknya barengan aja apa sambil gandengan?" tanya Mimi spontan.

"Kamu gak malu kalau gandengan sama aku? kamu ini cewek cantik lho," ia tak percaya dengan pendengarannya.

Mendengar ucapan Ervin yang menyebutnya cantik, ia merasa malu dan bahagia. Ia tak menyangka bahwa Ervin bisa berkata seperti itu. Ya, walaupun ia memang cantik karena keturunan darah campuran.

"Aku gak malu kok, tapi gandengannya sebentar aja!" ucapnya lagi.

"Baiklah kalau begitu, sinikan tanganmu!" ia meraih tangan Mimi.

Mereka berdua berjalan beriringan dengan bergandengan tangan dan menjadi pusat perhatian.

"Yang bener si Jasmine udah jadian sama Ervin?" mereka berbisik-bisik setelah pasangan itu melewatinya.

"Entahlah aku gak tahu! tapi mereka sampe gandengan tangan segala. Aku pikir memang jadian sih mereka," sahut lainnya.

Sampai dikelasnya Jasmine dan Ervin berpisah karena tempat duduk mereka berjauhan.

Teman-temannya yang mengajak taruhan sungguh teramat kaget karena ia sudah bisa menaklukkan hati Jasmine dan malah sudah berpacaran dengannya.

"Gila kamu Vin, sejak kapan kalian jadian? aku kalah taruhan deh," ia mengutuk dirinya sendiri.

"Sejak semalem," sahutnya santai.

"Yang lain udah pada tau gak tuh?" tanyanya.

"Mungkin mereka udah tahu," ia terkekeh geli melihat reaksi temannya yang kalah taruhan.

Bel masuk berbunyi, mereka pun sudah duduk dengan rapi di bangku masing-masing dan mengeluarkan buku pelajaran yang akan dipelajari hari ini.

***

"Mas, sepertinya kita harus pergi sekarang! mumpung Nissa hari ini kuliah pagi!" sarannya.

"Kalau begitu kamu siap-siap dulu! kita berangkat sekarang juga!" ia pun mengambil kunci mobil yang tergantung.

"Aku ambil tas dulu ya! aku gak mau nelpon Ibu biar jadi kejutan aja untuk mereka," ia tersenyum lebar.

Elisa berjalan masuk kedalam kamarnya. Suaminya hanya tersenyum melihatnya dan bangkit dari tempat duduknya. Ia memanaskan mesin mobil, supir pribadinya menawarkan diri untuk membantunya.

"Biarkan saya saja Bos yang mengantar!" ia menawarkan diri.

"Gak usah Pak! biar Bapak disini saja! kalau Ervin mau keluar Bapak bisa antar dia kemanapun." Sahutnya ramah.

"Tapi bukankah sudah menjadi pekerjaan saya Bos untuk mengantar Anda sekeluarga?" ia malah kebingungan.

"Sekarang biar aku yang menyetir, kami berangkat dulu ya Pak!" ia berpamitan pada supirnya ketika istrinya sudah masuk mobil.

"Hati-hati Bos," ia melambaikan tangannya.

"Baik bener punya Bos seperti itu, beruntung sekali saya!" ia tersenyum lebar.

Perjalanan kali ini tak butuh waktu lama, jalanan tergolong ramai lancar. Dua jam perjalanan barulah mereka sampai pada tempat tujuan.

"Lho, Om Malik kesini lagi?" Zeta tak percaya dengan pandangannya.

"Kenapa Ta?" tanya si Mbah disampingnya.

"Itu lho Mbah, Om Malik datang lagi mengunjungi si Mbah." Ia menunjuk pada mobil Malik yang sudah berada di halaman rumah.

Sumiyati yang sudah sangat sepuh memicingkan netranya, ia ingin memastikan perkataan cucunya.

"Iya, beneran Malik!" ia tersenyum cerah.

Setelah mengucapkan salam dan mencium punggung tangan ibunya yang sudah sepuh, mereka masuk kedalam rumah.

"Bu, Bapak kemana? masih aja mantau ladang ya?" tanyanya.

"Begitulah, Bapakmu kan gak pernah betah di rumah!" sahutnya.

"Kalau begitu panggilin Bapak ya Ta!!?" ia menyuruh keponakannya.

"Tunggu sebentar ya Om," Zeta keluar dari rumah dan mengendarai motor.

"Bu, ibu ikut kami ke kota ya?! kemarin Nissa ultah, akan tetapi kita tidak ingat dan belum bisa memberikannya kado yang spesial." Malik menunduk.

"Kalian sibuk sampai segitunya ya!! ultah anak sendiri malah lupa," rungut ibunya.

"Makanya kami kemari mau mengajak Ibu, Bapak dan Zeta agar menginap dirumah selama beberapa hari." Pintanya.

"Kita tunggu Bapakmu dulu! Ibu sih mau saja pergi karena Ibu sudah lama tidak bertemu Nissa. Kuliah itu sampai menghabiskan waktu ya! selama dua tahun dia tidak pernah kemari," ia sedih karena sudah lama tak bertemu dengan cucunya.

"Sebentar lagi Nissa lulus kuliah kok Bu, mungkin setelah itu barulah ia bermain dengan Eyangnya sampai puas." Elisa yang terdiam akhirnya bersuara.

Sugeng sudah masuk kedalam rumah dan menyapa anak beserta mantunya. Mereka berbincang sebentar dan bersiap-siap untuk ikut anaknya ke kota.

****

Ervin sudah pulang dari sekolahnya, ia tak melihat ada orang lain selain dirinya dan pembantu rumah.

"Selalu gak ada dirumah," ia kesal sampai-sampai membanting pintu kamarnya.

Ia melempar tas sekolahnya ke sembarang arah. Ia mandi dan berganti baju.

Criing.

Sebuah pesan singkat masuk.

"Kebetulan nih, boleh juga deh!" senyum mulai terukir diwajahnya yang tampan.

Ia mengambil smartphone dan menaruh dompet di kantong celananya. Dengan cepat ia masuk kedalam mobil dan menyuruh pak supir untuk pergi ke suatu tempat.

"Buruan Pak!! temen-temenku udah ada di sana," tegasnya.

Mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Mereka sampai disebuah lapangan basket yang besar.

"Vino...aku disini!" Jasmine melambaikan tangannya.

"Belum mulai kan battlenya?" tanya Ervin pada Mimi.

"Sebentar lagi, oh iya...ini temen deketku. Namanya Tania!" ia mengenalkan temannya pada Ervin.

"Kenapa tanganmu mendadak....

*

*

Bersambung

Terpopuler

Comments

zamal78901

zamal78901

berikutnya

2022-11-12

0

zamal78901

zamal78901

teruuusss kan

2022-11-12

0

Putra_Lombok

Putra_Lombok

next

2022-01-09

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Part Ervino Remaja
2 Chapter 2 Sebuah Taruhan
3 Chapter 3 Kehebohan di Sekolah
4 Chapter 4 Membujuk Orangtua
5 Chapter 5 Musibah yang Terjadi
6 Chapter 6 Selamat Jalan Eyang Sugeng
7 Chapter 7 Bertengkar dengan Jasmine
8 Chapter 8 Kegundahan hati Jasmine
9 Chapter 9 Ervin beranjak Dewasa
10 Chapter 10 Rencana Malik yang Gagal
11 Chapter 11
12 Chapter 12 Masa Suram Toni
13 Chapter 13
14 Chapter 14 Kedatangan Toni
15 Chapter 15 Menunaikan Janji
16 Chapter 16 Latihan Pertama
17 Chapter 17 Part Kisah Clara Adeline
18 Chapter 18 Perjalanan Pulang
19 Chapter 19 Welcome Home
20 Chapter 20 Pertemuan Pertama
21 Chapter 21 Pulang Liburan
22 Chapter 22 Memulai Pencarian
23 Chapter 23 Musibah keluarga Royan
24 Chapter 24 Kebohongan keluarga Royan
25 Chapter 25 Mencari Ide
26 Chapter 26 Mulai Bertindak
27 Chapter 27 Mulai Bekerja
28 Chapter 28 Tugas Pertama
29 Chapter 29. Merepotkan
30 Chapter 30 Tes dari Tuan D
31 Chapter 31 Berhasil Lolos Tes
32 Chapter 32 Adu Mulut
33 Visual Tokoh Utama
34 Chapter 33. Kekesalan Clara
35 Chapter 34 Kenyataan Pahit Clara
36 Chapter 35 Cuplikan Masalalu
37 Chapter 36 Ervin Kecewa
38 Chapter 37 Pria Aneh
39 Chapter 38 Perkelahian Sengit
40 Chapter 39 Perhatian Ervin
41 Chapter 40 Keputusan Frank
42 Chapter 41 Kebohongan Ervin
43 Chapter 42 Membujuk Orang Tua
44 Chapter 43 Kecurigaan Tuan D
45 Chapter 44 Menyelesaikan Tugas
46 Chapter 45 Berjuang atau Menyerah?
47 Chapter 46 Masalah Clara
48 Chapter 47 Terkunci
49 Chapter 48. Cinta Yang Sulit Digapai
50 Chapter 49. Rencana Tuan D
51 Chapter 50 Penyandraan di Kantor
52 Chapter 51 Pengintaian
53 Chapter 52 Pengintaian di Apotek
54 Chapter 53. Menguak Rahasia Supir
55 Chapter 54 Rahasia Tuan D
56 Chapter 55 Kemarahan Clara
57 Chapter 56 Perasaan Clara
58 Chapter 57 Alasan Ervin
59 Chapter 58 Weekend Yang Mendebarkan
60 Chapter 59 Kesalahpahaman
61 Chapter 60 Butuh Penjelasan?
62 Chapter 61 Bermesraan Denganmu
63 Chapter 62 Malam Huru-hara
64 Chapter 63 Reaksi Clara
65 Chapter 64 Tak Terduga
66 Chapter 65 Haruskah Ervin Jujur?
67 Bab 66. Akhirnya Mengaku
68 Chapter 67 Berita Besar
69 Chapter 68 Rencana Memburu Informasi.
70 Chapter 69 Fakta Royan Terkuak
71 Chapter 70 Keluarga Parasit
72 Chapter 71 Kematian Delima
73 Chapter 72 Trauma yang Mendalam
74 Chapter 73 Kisah Pilu Clara
75 Chapter 74 Mengulik Kasus Delima
76 Chapter 75 Sebuah Informasi Penting
77 Chapter 76 Bekerja sama
78 Chapter 77 Pengakuan Lainnya
79 Chapter 78 Ruang Penyiksaan
80 Chapter 79 Kemunculan Tania
81 Chapter 80 Musibah Royan
82 Chapter 81 Menyambut Tamu Penting
83 Chapter 82 Pertemuan Kembali Malik dan Dendi
84 Pengumuman Pemenang GA
85 Chapter 83 Tak Sengaja Bertemu
86 Chapter 84 Dendi dan Diana
87 Chapter 85 Clara Tersiksa
88 Chapter 86 Pertemuan Kembali
89 Chapter 87 Beradu Mulut
90 Chapter 88 Clara yang Sudah Sadar
91 Chapter 89 Sopir Baru Clara
92 Chapter 90 Pria Licik
93 Chapter 91 Keinginan untuk Bertemu
94 Chapter 92 Bertemu Kembali
95 Chapter 93 Siasat Roy
96 Chapter 94 Menyusun Strategi Baru
97 Chapter 95 Keputusan Ervin yang Terpaksa
98 Chapter 96 Kecemasan Clara
99 Chapter 97 Ceroboh atau Berani?
100 Chapter 98 Hukuman Firda
101 Chapter 99 Clara Menghilang
102 Chapter 100 Dikurung
103 Chapter 101 Nekad
104 Chapter 102 Berubah Target
105 Chapter 103 Ketakutan Clara
106 Chapter 104 Misi Penyelamatan
107 Chapter 105 Hukuman Royan
108 Chapter 106 Balasan Yang Setimpal
109 Chapter 107 Keterlibatan Tania
110 Chapter 108 Pencarian
111 Chapter 109 Dipercepat
112 Chapter 110 Acara Pertunangan
113 Chapter 111 Rencana Ervin
114 Chapter 112 Akhir Kisah
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Chapter 1 Part Ervino Remaja
2
Chapter 2 Sebuah Taruhan
3
Chapter 3 Kehebohan di Sekolah
4
Chapter 4 Membujuk Orangtua
5
Chapter 5 Musibah yang Terjadi
6
Chapter 6 Selamat Jalan Eyang Sugeng
7
Chapter 7 Bertengkar dengan Jasmine
8
Chapter 8 Kegundahan hati Jasmine
9
Chapter 9 Ervin beranjak Dewasa
10
Chapter 10 Rencana Malik yang Gagal
11
Chapter 11
12
Chapter 12 Masa Suram Toni
13
Chapter 13
14
Chapter 14 Kedatangan Toni
15
Chapter 15 Menunaikan Janji
16
Chapter 16 Latihan Pertama
17
Chapter 17 Part Kisah Clara Adeline
18
Chapter 18 Perjalanan Pulang
19
Chapter 19 Welcome Home
20
Chapter 20 Pertemuan Pertama
21
Chapter 21 Pulang Liburan
22
Chapter 22 Memulai Pencarian
23
Chapter 23 Musibah keluarga Royan
24
Chapter 24 Kebohongan keluarga Royan
25
Chapter 25 Mencari Ide
26
Chapter 26 Mulai Bertindak
27
Chapter 27 Mulai Bekerja
28
Chapter 28 Tugas Pertama
29
Chapter 29. Merepotkan
30
Chapter 30 Tes dari Tuan D
31
Chapter 31 Berhasil Lolos Tes
32
Chapter 32 Adu Mulut
33
Visual Tokoh Utama
34
Chapter 33. Kekesalan Clara
35
Chapter 34 Kenyataan Pahit Clara
36
Chapter 35 Cuplikan Masalalu
37
Chapter 36 Ervin Kecewa
38
Chapter 37 Pria Aneh
39
Chapter 38 Perkelahian Sengit
40
Chapter 39 Perhatian Ervin
41
Chapter 40 Keputusan Frank
42
Chapter 41 Kebohongan Ervin
43
Chapter 42 Membujuk Orang Tua
44
Chapter 43 Kecurigaan Tuan D
45
Chapter 44 Menyelesaikan Tugas
46
Chapter 45 Berjuang atau Menyerah?
47
Chapter 46 Masalah Clara
48
Chapter 47 Terkunci
49
Chapter 48. Cinta Yang Sulit Digapai
50
Chapter 49. Rencana Tuan D
51
Chapter 50 Penyandraan di Kantor
52
Chapter 51 Pengintaian
53
Chapter 52 Pengintaian di Apotek
54
Chapter 53. Menguak Rahasia Supir
55
Chapter 54 Rahasia Tuan D
56
Chapter 55 Kemarahan Clara
57
Chapter 56 Perasaan Clara
58
Chapter 57 Alasan Ervin
59
Chapter 58 Weekend Yang Mendebarkan
60
Chapter 59 Kesalahpahaman
61
Chapter 60 Butuh Penjelasan?
62
Chapter 61 Bermesraan Denganmu
63
Chapter 62 Malam Huru-hara
64
Chapter 63 Reaksi Clara
65
Chapter 64 Tak Terduga
66
Chapter 65 Haruskah Ervin Jujur?
67
Bab 66. Akhirnya Mengaku
68
Chapter 67 Berita Besar
69
Chapter 68 Rencana Memburu Informasi.
70
Chapter 69 Fakta Royan Terkuak
71
Chapter 70 Keluarga Parasit
72
Chapter 71 Kematian Delima
73
Chapter 72 Trauma yang Mendalam
74
Chapter 73 Kisah Pilu Clara
75
Chapter 74 Mengulik Kasus Delima
76
Chapter 75 Sebuah Informasi Penting
77
Chapter 76 Bekerja sama
78
Chapter 77 Pengakuan Lainnya
79
Chapter 78 Ruang Penyiksaan
80
Chapter 79 Kemunculan Tania
81
Chapter 80 Musibah Royan
82
Chapter 81 Menyambut Tamu Penting
83
Chapter 82 Pertemuan Kembali Malik dan Dendi
84
Pengumuman Pemenang GA
85
Chapter 83 Tak Sengaja Bertemu
86
Chapter 84 Dendi dan Diana
87
Chapter 85 Clara Tersiksa
88
Chapter 86 Pertemuan Kembali
89
Chapter 87 Beradu Mulut
90
Chapter 88 Clara yang Sudah Sadar
91
Chapter 89 Sopir Baru Clara
92
Chapter 90 Pria Licik
93
Chapter 91 Keinginan untuk Bertemu
94
Chapter 92 Bertemu Kembali
95
Chapter 93 Siasat Roy
96
Chapter 94 Menyusun Strategi Baru
97
Chapter 95 Keputusan Ervin yang Terpaksa
98
Chapter 96 Kecemasan Clara
99
Chapter 97 Ceroboh atau Berani?
100
Chapter 98 Hukuman Firda
101
Chapter 99 Clara Menghilang
102
Chapter 100 Dikurung
103
Chapter 101 Nekad
104
Chapter 102 Berubah Target
105
Chapter 103 Ketakutan Clara
106
Chapter 104 Misi Penyelamatan
107
Chapter 105 Hukuman Royan
108
Chapter 106 Balasan Yang Setimpal
109
Chapter 107 Keterlibatan Tania
110
Chapter 108 Pencarian
111
Chapter 109 Dipercepat
112
Chapter 110 Acara Pertunangan
113
Chapter 111 Rencana Ervin
114
Chapter 112 Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!