...Seseorang dapat berubah karena dua hal. Hati yang terluka atau pikiran yang terbuka....
.
.
.
.
" Aku antar pulang ya Mbak?" Tawar Riski, Melihat Bosnya akan pulang di malam hari sendirian dan terlihat begitu lelah di wajahnya.
" Enggak usah Ki makasih?" Tolaknya dengan senyum. " Kamu istirahat sana, tadi tadi pagi kamu sudah bekerja gak ada istirahatnya sama sekali." Imbuhnya, mengingat Riski dan dirinya begitu sibuk dengan castamer dan juga banyaknya barang yang datang, hingga mendapatkan waktu sedikit untuk makan siang saja tanpa merebahkan punggungnya sebentar saja.
Lisa dan Risky hanya selisih dua tahun dan lebih tua Lisa darinya. Riski pertama kali orang yang bekerja dengannya, karyawan pertama kali yang menemaninya dari membuka toko yang pertama dan tau bagaimana perjuangannya hingga sukses hingga kini.
Mempunyai bos seperti Lisa, membuat kehidupannya berubah dan tentang keuangannya selalu mengalir berkat Lisa yang mengerti arti pengertian padanya.
Bekerja dengan Lisa selama ini, ia bisa merenovasi rumah, membeli motor untuknya dan bapaknya serta tak lupa pula, setiap mendapatkan thr Lisa memberikannya perhiasan untuk ibunya. Perhiasan dua kali lipat dari gajiannya selama satu bulan. Bos yang sangat royal dari pandangan karyawannya.
Bukan bersikap baik padanya saja, tapi juga dengan semua karyawannya. Hanya saja tingkatan gaji mereka berbeda, mungkin karena karyawan baru dan jika mereka bekerja dengan keras serta semangat, mereka akan mendapatkan tambahan lebih dari Lisa.
" Mbak juga, dari tadi enggak istirahat." Kata Riski.
" Ini pulang mau istirahat. Mbak pulang dulu, jangan lupa di kunci." Kata Lisa, Riski hanya bisa mengangguk dan pasrah. Tidak lagi memaksa jika bosnya tidak mau di antarkan. Karena tau jika Lisa tak suka di bantah ataupun di paksa.
Lisa jarang sekali pulang malam, jika tidak ada barang datang ataupun bertemu castamernya. Ketika ibunya sedang check up sang suster memvidio call dan juga ikut mendengar keterangan dari dokter soal kesehatan ibu yang semakin ada kamajuan dan semakin membaik.
Rasanya lega dan senang melihat ibunya sudah mulai sembuh. Lelahnya tak akan sia-sia karena mendengar kesembuhan ibunya.
Mengendarai mobil sendiri, Ya sudah satu tahun lebih Lisa mengendarai mobil sendiri kala dirinya memutuskan untuk ikut les mobil agar kemana-mana tak lagi menyusahkan pak yanto. Karena pak Yanto, sopir khusus ibunya serta khusus untuk menjaga rumah, jika dirinya tak ada.
Mobil jazz berwarna putih, melesat di jalan raya yang sepi di malam hari. Memilih jalan alternatif agar cepat sampai, tapi sial jalanan itu terhadang oleh dua motor hingga dirinya terpaksa berhenti.
Tak ingin turun, mencoba memutar balik. Sayangnya dari arah belakang ia juga di hadang dua motor.
" Astaga!" Lirih Lisa, sedikit takut akan segerombolan begal dengan dirinya yang mulai menyesal telah ambil jalan pintas agar sampai rumah.
dua orang dari lima begal menghampiri Lisa, Mengetuk-ngetuk kaca mobil, dengan Lisa mencoba untuk tidak takut, tapi tetap dirinya tak membukakan kaca mobilnya.
" Lindungi aku Tuhan." Doanya dalam hati, menutup mata mencengkram kuat setir mobil.
Brakkk...
Terkejut dan menjerit, mendengar suara tabrakan begitu nyaring dari luar hingga dirinya memberanikan diri untuk melihat.
Mobil hitam, menghantam dua motor dan satu begal terpental jauh. Bukan hanya dirinya saja yang terkejut, tiga begal pun sama terkejut mendengar dan melihat temannya di tabrak oleh mobil hitam hingga terpental.
Tak terima dua temannya terluka, empat begal pun berjalan ke arah mobil hitam. Dua begal dari depan, dua dari samping tepat bersebelahan dengan mobil Lisa, Hingga Lisa bisa melihat pria di dalam mobil hitam saat membuka kaca dan mengarahkan pistol ke arah begal.
Doorrr..
Suara tembakan tepat mengarah padanya, membuat dirinya menutup mata begitu erat dan kembali membuka mata sedikit untuk melihat apa yang terjadi.
Begal yang mengetuk pintu kaca mobilnya terjatuh kesakitan akibat tembakan pria itu yang mengenai kakinya dan tiga begal yang melihatnya lari terbirit-birit saat mendengar tembakan mengenai temannya. Dan meninggalkan dua teman yang sekarat.
" Tolong?" Rintih begal yang tertembak.
Berani membuka pintu mobil, menghampiri begal yang tertembak dan melihat satu begal yang sekarat akibat mobil hitam yang menabraknya begitu kencang tadi.
" Tolong aku mbak?" Rintihnya lagi, merasa sakit dan panas akibat timah yang masih tersarang di kakinya.
" Ampun Mas!! Ampun, Jangan bunuh saya!" Ucap begal itu melihat pria yang ada di belakangnya Lisa mengatungkan ke dua tangan memohon padanya untuk tidak membunuhnya saat melihat pria itu membawa pistol di tangannya, Hingga Lisa berbalik kebelakang dan terkejut melihat pria itu ada di belakangnya.
Tatapan tajam dan dingin, aura yang gelap dan juga rahang yang mengeras melihat begal ada di belakangnya. Tangan yang mulai mengangkat dan mengarah ke arah begal yang masih mengatupkan tangan.
" Jangan!!" Larang Lisa, menghadang pria itu untuk tidak menembak begal yang memohon padanya.
" Jangan tembak pria ini." Imbuhnya lagi, dirinya pun juga merasa takut akan tatapan elang pria dingin itu. Tapi demi kemanusiaan ia tak mau ada pembunuhan, ataupun pria itu membunuh begal yang sudah sekarat, biarkan saja begal itu berurusan dengan pihak yang berwajib.
" Saya akan telpon polisi." Ucap Lisa, meyakinkan pada pria itu yang masih menatapnya tajam tanpa bersuara, dan pria itu menurunkan pistolnya saat yakin dengan ucapan Lisa, Dan membuat Lisa bisa bernafas lega.
" Makasih mbak? Makasih." Ucap begal, merasa terselamatkan dari pria yang akan membunuhnya, walaupun dirinya tau jika ia akan masuk ke dalam penjara dan menerima akibat apa yang telah di perbuatnya.
Sangat membagongkan!
" Jangan tinggalkan aku mbak." Ucap begal itu pada Lisa, kala melihat Lisa akan menuju mobilnya dan melihat pria dingin itu masih menatapnya hingga dirinya ketakutan.
" Saya mau ambil ponsel!"
" Aku ikut mbak!" Pinta begal itu, membuat Lisa membulatkan mata dan pria dingin itu mulai kembali mengangkat senjata ke arah begal yang merengek kepada Lisa.
" Turunkan senjata anda Tuan!" Kata Lisa, melihat kembali pada pria dingin itu.
" Mbak!" Rengek begal, mulai menangis dan takut.
" Kamu ini begal, tapi cengeng!" Gerundel Lisa, merasa sebal karena begal itu merengek padanya dan takut akan tatapan elang pria dingin.
" Anakku masih kecil mbak, aku enggak mau mati." Jawab begal.
" Kalau begini ingat anak!" Gumam Lisa. "Jangan bergerak, diamlah. Dia ini enggak akan membunuh kamu, percaya padaku. Kalau dia membunuhmu, aku yang akan bertanggung jawab pada anak kamu nanti. " Meyakinkan begal, hingga begal itu membulatkan mata mendengar kata Lisa yang terakhir.
Begal itu mulai diam, mata tertutup dan tubuh yang bergetar tak berani memandang pria dingin yang masih menatapnya tajam.
.
.
.
.🍃🍃🍃🍃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
aal lia
hahaha sungguh begal yg membagongkan.
2022-06-05
0
Lizye Zahier
begal jg manusia ternyata,, bisa cengeng 🤣🤣
slalu suka karya2 mu thor ❤
2021-11-18
1
Rahmalia Nurodin
siapa ya....
2021-10-06
1