Ingat Ayah

...Karena pertemuan tak sengaja, kita di pertemukan kembali dengan cara yang berbeda....

.

.

.

.

" Mbak nanti ibu check up jam sepuluh, tolong mbak Santi anterin sama pak yanto ya. Soalnya aku sudah ada janji dengan castamer." Kata Lisa, setelah menyuapi ibunya sarapan pagi dan minum obat.

" Iya mbak." Jawab Santi, membawa nampan makanan yang sudah kosong dan keluar kamar untuk menaruhnya di dapur.

" Maaf ya buk, Lisa gak bisa antar ibu ke rumah sakit. Lisa sudah ada janji sama castamer dari luar kota." terang Lisa, merasa bersalah tak bisa menemani ibunya ke rumah sakit untuk check up. Lantaran jadwal ibunya ke rumah sakit bersamaan dengan janji dirinya bertemu dengan castamernya.

" Eng gak papa Li sa?" Jawab ibunya, mengusap punggung tangan Lisa saat anaknya merasa bersalah lantaran tak bisa menemaninya ke rumah sakit.

Setiap dua minggu sekali Ibu Lisa selalu cek up ke rumah sakit, Dan ini pertama kali Lisa tak bisa mengantarkan ibunya. Bagi ibunya tidak masalah Lisa tidak mengantarnya, tapi bagi Lisa itu semua salah, seharusnya ia mengantarnya dan menanyakan langsung perkembangan kesehatan ibunya pada dokter yang sudah dua tahun menjadi dokter kepercayaannya untuk kesembuhan ibunya.

" Lisa janji, lain kali Lisa akan perhatikan lagi buk, biar enggak seperti ini lagi." Kata Lisa, saat dirinya lupa tak melihat jadwal ibunya dan pekerjaannya.

" I ya." Jawabnya, membuat Lisa tersenyum dan mencium tangan punggung ibunya.

" Ma u li hat ka mu be rang kat ker ja." Pinta Ibu Lisa, membuat Lisa mengangguk dan tersenyum.

Menurunkan kaki ibu dengan pelan, mencoba mendirikan tubuh ibunya dan berjalan pelan menuju taman halaman rumah yang setiap pagi dan sore ibu selalu di jemur di sana. menikmati pemandangan bunga kesukaan ibunya dan juga kolam ikan koi yang di sukai Ayahnya. Saat ayahnya pernah bilang ingin mempunyai taman di halaman rumah dan juga kolam ikan koi kala dirinya sudah tua dan tak bekerja lagi.

Mendudukkan ibunya di kursi taman, dengan dirinya yang juga ikut dan menikmati sebentar taman yang di rancang untuk ke orang tuanya, tapi sayang Ayahnya tak menikmati jerih payahnya yang membuatnya sukses dan berkarir. Menggerakkan tangan ibunya yang selalu di sarankan oleh dokter untuk tulang dan otot ibunya agar bisa bisa bergerak dan kembali seperti semula.

" Kenapa buk?" Tanya Lisa, melihat wajah ibunya mulai sedih.

" Ka ngen ba pak?" Jawabnya.

Seperti tertusuk mendengar ibu merindukan ayahnya, sama seperti dirinya. Ia pun juga merindukan Ayahnya, merindukan tutur kata dan bercandanya ayah setiap harinya.

Air mata jatuh untuk kesekian kalinya dari mata ibu yang sangat mencintai ayahnya. Yang tak akan bisa melupakan kenangan masa lalu begitu indah di dalam hatinya, meskipun ayah sudah tidak ada di dunia ini.

" Kapan-kapan kita pulang ke rumah yang dulu ya buk, kita ke makam ayah." Kata Lisa, menghapus air mata ibunya dan mencoba tegar saat ia berada di samping ibunya.

" Tapi ibu harus sehat, biar dalam perjalanan tidak lelah nanti." Ujarnya lagi, kala ibunya masih tak percaya akan ucapan putrinya. Dan ibunya pun menganggukkan kepala serta tersenyum melihat mata Lisa yang tidak berbohong dan akan menempati janjinya.

" Mbak?" Sapa Santi, menemuinya dan membawa tasnya, yang dirinya suruh untuk mengambilnya di kamarnya. Hanya menatapnya dan tersenyum

" Jangan menangis lagi ya buk, biar sehat dan bisa pulang ke rumah kita yang dulu." Ucapnya.

" Iya." Sambil tersenyum dan mengangguk semangat.

" Kalau gitu Lisa berangkat kerja dulu, ibuk sama mbak Santi." Pamit Lisa, mencium tangan dan pipi ibunya sebelum ia melangkah keluar rumah.

" Ha ti-Ha ti."

" Iya."

" Makasih mbak." Kata Lisa, menerima tasnya dari Santi.

" Sama-sama mbak."

" Ini nanti buat bayar chek up ibu." Menyerahkan uang yang sudah di siapkan Lisa semalam untuk ke rumah sakit.

" Iya mbak?"

" Kalau gitu aku berangkat mbak." Pamit Lisa.

" Iya mbak, hati-hati." Ucap Santi dan di anggukkan Lisa hingga sekali lagi menatap ibunya dengan senyum melambaikan tangan, dan di balas ibunya yang juga tersenyum melambaikan tangan.

****

Rasanya punggung sangat lelah, pekerjaan gudang begitu banyak. Bertemu dengan castamer dan juga ikut mempaking baju yang sudah di beli castamer dengan harga grosir. Ya, meskipun Lisa membuka toko sendiri dengan harga ecer, dirinya juga melayani dengan harga grosir dan mengarahkanya langsung ke tempat gudang untuk memilih barang yang di gantung di display sebagai contoh.

Pekerjaan begitu banyak hingga sore hari, berganti siff dan gudang akan tutup jam sepuluh malam untuk mempaking dan mengirimkan ke rumah castamer bagi para driver.

" Mbak gak pulang?" Tanya Rizky, kepercayaan Lisa untuk mengurus dan mengawasi para pekerja di gudang.

sebenarnya bukan gudang, tapi seperti ruko. khusus stock pakaian-pakain yang di kirim oleh produsen padanya, dan akan di cek kembali sebelum di kirim ke toko-tokonya untuk di jual.

Ruko terdapat tiga lantai, lantai satu dan dua khusus gudang dan juga ruangannya, dan lantai ke tiga khusus untuk karyawan pria yang tidak mempunyai tempat tinggal. dan Bagi karyawan perempuan akan menempati rumah yang sudah di belinya dulu khusus karyawatinya.

Ya para pekerja Lisa, rata-rata anak desa yang merantau untuk mencari kerja dan mengubah nasibnya untuk lebih baik.

Dirinya juga pernah merasa sengsara dan pernah merasakan paitnya bekerja keras hingga dirinya sukses. Bukan hanya di rumah saja ia memperlakukan baik pada Art, tapi pada semua karyawan tokonya juga dirinya baik dan mereka begitu betah bekerja dengannya.

Terkadang bukan Bos yang jahat, tapi bahawannya yang sudah lama dan semena-mena dengan karyawan baru hingga ada yang merasa tak betah bekerja dan mengundurkan diri dari pekerjaan.

Pernah menegur dan menasehati karyawan toko untuk tidak semena-mena dengan karyawan baru dan juga harus adil dalam pembagian shif kerja serta libur. Dan juga harus menjadi patner yang baik sesama karyawan. Serta harus memberikan pelayanan ramah pada castamer, agar pelayanannya juga di cap ramah oleh pembeli dan mau kembali lagi ke tokonya.

Tidak pernah marah, hanya memberi peringatan. Jika masih saja mengulangi dan mendapatkan keluhan dari castamer yang mengadu tentang pelayanannya ia akan marah dan memotong uang kerja seharinya. meskipun sebenarnya tak tega, untuk melakukan itu. Bersyukurnya toko yang ia miliki tak pernah mendapatkan keluhan tentang bahan pakaiannya, harganya dan juga pelayanan. Hingga itu ia sangat senang dan memberikan tips untuk karyawan toko jika mereka bisa melebihi omset yang di tentukan.

.

.

.

.🍃🍃🍃🍃

Terpopuler

Comments

Rahmalia Nurodin

Rahmalia Nurodin

next

2021-10-06

1

Ika Sartika

Ika Sartika

waow... salut sama Lisa

2021-10-03

1

Tarisa Fatimah

Tarisa Fatimah

semangat terus thoor....


ceritanya bang Hendra kpn di lanjuut lg thoor...

2021-10-03

1

lihat semua
Episodes
1 Rumah.
2 Ingat Ayah
3 begal somplak
4 ghibah bersama begal
5 toko mall
6 menolong kembali
7 menyentuh tangannya
8 segelas wine
9 Dia lagi
10 Memaksanya
11 Mengusap punggung
12 dompet
13 tak bisa membantah
14 Kondangan
15 kondangan part 1
16 Mengantar pulang
17 saling menatap
18 karna ponsel
19 Dingin
20 puncak
21 Villa
22 Masih di Villa
23 Jalan-jalan
24 sungai.
25 sedikit mulai berubah
26 tanpa beban
27 mentraktir
28 pantai malam
29 Senang hati
30 Mall
31 Kemeja
32 mengantarnya
33 Rumah lama
34 vidio call.
35 Takut kehilangan
36 Dia kembali
37 menjemputnya.
38 Memalukan
39 Apartemen
40 tamu.
41 reoni
42 rumah sakit
43 pemakaman.
44 menemaninya
45 Bandara
46 status
47 rumah sederhana
48 kembali tertawa
49 bau parfum
50 awal cerita cinta.
51 Tamu.
52 bar
53 pagi hari
54 drama meja makan
55 Menyebalkan
56 pertemuan tak terduga
57 dunia sempit
58 curhatan karyawan
59 Pesta orang kaya
60 sepasang suami istri
61 Sudah waktunya.
62 Alfrado Bima.
63 Wanitaku.
64 Mengungkapkan
65 berita.
66 Suka menggoda.
67 Realitis.
68 Orang spesial
69 Permintaan mertua
70 Saudara.
71 SAH.
72 seperti keluarga
73 bertanggung jawab
74 Kedekatan.
75 tak percaya.
76 bersama mu.
77 Lagi.
78 Kembali datang.
79 mantan
80 jujur.
81 Datang ke rumahnya.
82 cafe.
83 Di larang pulang
84 takut mengajaknya.
85 Bertemu masa lalu.
86 mengungkapkan pada semua orang
87 Candu
88 Ketakutan.
89 Martabak manis
90 sudah tidak ada harapan
91 siap tempur
92 gagal bertengkar
93 Kedatangan tak terduga
94 ke rumah kampung
95 Dadakan.
96 Kembali ke kota
97 Semoga nyata
98 Rasa syukur
99 makan malam keluarga
100 acara pernikahan
101 Kartu nama
102 mengembalikan uang
103 mengingat awal pertemuan
104 pulang ke rumah
105 Anugrah
106 Akhir cerita
107 sedikit promosi
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Rumah.
2
Ingat Ayah
3
begal somplak
4
ghibah bersama begal
5
toko mall
6
menolong kembali
7
menyentuh tangannya
8
segelas wine
9
Dia lagi
10
Memaksanya
11
Mengusap punggung
12
dompet
13
tak bisa membantah
14
Kondangan
15
kondangan part 1
16
Mengantar pulang
17
saling menatap
18
karna ponsel
19
Dingin
20
puncak
21
Villa
22
Masih di Villa
23
Jalan-jalan
24
sungai.
25
sedikit mulai berubah
26
tanpa beban
27
mentraktir
28
pantai malam
29
Senang hati
30
Mall
31
Kemeja
32
mengantarnya
33
Rumah lama
34
vidio call.
35
Takut kehilangan
36
Dia kembali
37
menjemputnya.
38
Memalukan
39
Apartemen
40
tamu.
41
reoni
42
rumah sakit
43
pemakaman.
44
menemaninya
45
Bandara
46
status
47
rumah sederhana
48
kembali tertawa
49
bau parfum
50
awal cerita cinta.
51
Tamu.
52
bar
53
pagi hari
54
drama meja makan
55
Menyebalkan
56
pertemuan tak terduga
57
dunia sempit
58
curhatan karyawan
59
Pesta orang kaya
60
sepasang suami istri
61
Sudah waktunya.
62
Alfrado Bima.
63
Wanitaku.
64
Mengungkapkan
65
berita.
66
Suka menggoda.
67
Realitis.
68
Orang spesial
69
Permintaan mertua
70
Saudara.
71
SAH.
72
seperti keluarga
73
bertanggung jawab
74
Kedekatan.
75
tak percaya.
76
bersama mu.
77
Lagi.
78
Kembali datang.
79
mantan
80
jujur.
81
Datang ke rumahnya.
82
cafe.
83
Di larang pulang
84
takut mengajaknya.
85
Bertemu masa lalu.
86
mengungkapkan pada semua orang
87
Candu
88
Ketakutan.
89
Martabak manis
90
sudah tidak ada harapan
91
siap tempur
92
gagal bertengkar
93
Kedatangan tak terduga
94
ke rumah kampung
95
Dadakan.
96
Kembali ke kota
97
Semoga nyata
98
Rasa syukur
99
makan malam keluarga
100
acara pernikahan
101
Kartu nama
102
mengembalikan uang
103
mengingat awal pertemuan
104
pulang ke rumah
105
Anugrah
106
Akhir cerita
107
sedikit promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!