Chapter 04. Aru dengan sihir.
Aru hidup sebatang kara di rumah ini maka dari itu, aku mengingat semua denah rumah ini. Saat aku mengunjungi kamar yang lain. Ada sebuah cermin disana lalu, aku mengacakan diri pada cermin tersebut.
Wajah bule dengan rambut pendek serta badan yang tinggi dan berkulit putih. Ini jelas-jelas bukanlah tubuhku sebelumnya.
“Aku sungguh-sungguh berada di tubuh orang lain dan aku terlihat sangat muda,” ucap banggaku sambil memiringkan sedikit badanku.
Seusai berkaca, aku melihat ada sebuah lemari rak yang berisikan berbagai buku disana. Lalu, aku pun menghampirinya. Saat melihat judul buku dalam rak itu, aku mengerti dengan tulisannya. Hal ini mungkin berasal dari pengetahuan Aru tentang membaca dan menulis.
Lalu, aku pun mengambil salah satu buku yang bertuliskan ‘buku sihir air’. Saat melihat itu, aku pun menjadi penasaran dengan kemampuan sihirku dan mencobanya.
Dalam ingatan Aru, cara mengunakan sihir ialah meluruskan tangan kanan dengan telapak tangan terbuka menghadap ke depan. Lalu, merapalkan mantra didalamnya.
“Biarkan air yang luas dan diberkati bertemu ditempat yang kamu inginkan untuk memancarkan aliran murnimu. Water Ball.”
Rapalan itu aku langsung mengingatnya saat membaca salah satu mantra sihir. Seusai merapalkan itu, berlahan butiran air tercipta dan semakin membesar hingga berbentuk bola air yang cukup besar. Lalu, aku bisa mengendalikan bola air itu dan melemparkannya.
“Jadi begitu cara mengunakan sihir. Aku mengerti.”
Tidak lama kemudian, Elsa memberitahuku. “Tuan, anda mendapatkan data sihir Water Ball. Apakah anda ingin mengunduhnya?”
“Benarkah. Baiklah, Elsa. Download saja!”
“Lapor. Sihir water ball telah ditambah dan Aplikasi sihir telah terbuka. Apakah anda ingin mengunduhnya?”
“Iya.”
“Lapor. Aplikasi Sihir telah terpasang.”
“Lalu, bagaimana cara mengunakannya?”
“Jawab. Anda hanya harus membuka aplikasi sihir dan menekan sihir yang anda pilih.”
“Oh, begitu. Baiklah, aku akan coba!”
Setelah itu, aku membuka aplikasi sihir dan memilih sihir water ball. Tanpa aku rapalkan mantra, bola air terbentuk dari tanganku dan melemparnya ke tembok.
Buk!
Tembok dinding rumah menjadi berlubang karena water ball. Ini sangat berbeda dari sihir yang aku rapalkan sebelumnya.
“Sungguh kemampuan yang menarik.”
Disisi sudut rak terlihat sebuah tas slempang yang tersangku rapih berwarna hitam pekat. Saat aku melihat tas itu, Elsa memberikan saran kepadaku.
“Saran. Anda lebih baik mengunakan tas sihir itu untuk penyimpan barang-barang,” saran Elsa.
Saat mendengar ucapan dari Elsa, aku sontak mengambil tas itu dan mencoba menaruh buku sihir kedalam tas. Lalu, muncul sebuah layar udara yang berisikan 50 kotak dengan satu kotak yang sudah terisi buku sihir. Setelah menaruhnya, aku ingin mencoba mengeluarkannya dengan menekan barang di kotak dan sebuah cahaya muncul serta memunculkan buku sihir yang aku simpan sebelumnya.
“Menarik! Jadi begitu cara kerjanya!”
Lalu, Elsa mengunduh sihir Inventory jadi aku bisa mengunakan sihir penyimpanan tanpa harus mengunakan tas sihir. Selain itu, Inventory yang ada di aplikasi sihir memiliki kapasitas 100 kotak. Melihat perbedaan sihir itu membuatku menyadari mungkin ini juga berkat Dewa yang telah diberikan kepadaku.
Setelah mengetahui kemampuan sihir Inventory, Aku memasukan semua buku yang ada dirak diantaranya buku sihir element air, element api, element angin dan element tanah dengan tingkat dasar sampai menengah. Mungkin, sihir tingkat tinggi tidak bisa di publikasikan oleh sembarang orang.
Sesudah memasukan semua buku, aku pun pergi ke ruangan berikutnya yaitu ruang pembuatan ramuan. Setibanya disana, aku disuguhi oleh berbagai tanaman yang sudah layu adapun yang sudah tumbuh merabat ke sisi-sisi ruangan.
“Elsa, ini ruangan apa?”
“Jawab. Ini ruangan Alchemist yang biasa digunakan untuk meracik ramuan atau potion.”
“Sepertinya menarik untuk mengisi waktu luang ku.”
Aku pun pergi ke rak buku yang dimana terdapat berbagai buku tentang pengobatan dan ramuan. Lalu, aku memasukannya kedalam sihir Inventory. Adapun peralatan untuk membuat ramuan namun, aku tidak bisa membawanya karena semua alat-alat itu telah rusak.
Selanjutnya, aku pergi ke ruangan ritual yang dimana ruangan ini digunakan Aru untuk berlatih sihirnya. Setibanya disana, aku tidak melihat apapun kecuali sebuah buku yang tersimpan di sebuah meja batu besar. Aku yang penasaran dengan buku itu sontak menghampirinya dan terlihat disana sebuah buku besar yang bertuliskan buku sihir pemanggil.
“Oh, menarik.”
Lalu, aku membuka buku itu dan ada sesuatu yang membuatku tertarik. “Fenrir of God Wolf.”
“Baiklah, kita lihat batasan kemampuan ku ini mampukah memanggil sosok dewa.”
Setelah itu, aku berdiri ditengah lingkaran sihir sambil membawa buku pemanggil lalu, aku merapalkan mantra.
“Wahai penjaga gerbang dewa Odin. Sang raja para serigala. Aku memintamu untuk bersatu menguasai tanah ini. Aku Aru memanggilmu. Fenrir!”
Seusai merapalkan itu, asap hitam pekat muncul dari lantai dan keluarlah sosok serigala yang sangat besar berbulu hitam dengan mata yang merah menyala menatapku. Dia pun jalan berlahan menghampiriku.
“Grrr … menarik, ada manusia yang bisa memanggilku! Apakah kamu ingin mengikat kontrak denganku?”
Aku sempat terkejut saat serigala itu bisa berbicara namun ini dunia lain, hal ini mungkinlah wajar.
“Ya. Begitulah. Aku masih lemah jadi butuh bantuanmu.”
“Lemah? Bagaimana kamu bisa katakan lemah jika kamu mampu memanggilku? Tapi, terserahlah! Aku bisa mengikat kontrak denganmu dengan satu syarat!” ucap Fenrir.
“Syarat apa itu?”
“Kamu harus memiliki energy sihir yang menurutku cukup untuk menjadi tuanku.”
“Bagaimana caranya?”
“Cukup hanya menyentuhku saja,” ucap Fenrir yang mendekatkan kepalanya kearah tanganku.
Lalu, aku menyentuh kepalanya. Saat itu ada aliran yang mengalir keluar kearaha serigala tersebut.
“Apa-apa ini? apa kamu manusia sungguhan? …. Bagaimana bisa manusia memiliki energy sebesar ini?”
“Sudah cukup kah?”
Saat aku bertanya itu, serigala itu pun terlihat kesal. “Iya, sudah cukup. Apa kamu ingin membuatku mati?!”
Mendengar itu sontak aku melepaskan tanganku dari kepalanya,“Ah, maaf!”
Serigala itu pun mengembalikan posisi kepalanya, “Baiklah. Aku akan membuat kontrak denganmu! Aku Fenrir. Dan, siapa nama Tuan?”
“Aku Aru. Yoroshiku onegaishimasu!”
“Aku juga. Sa, jika kamu membutuhkan bantuan. Silahkan memanggilku!” ucap Fenrir.
“Iya.”
Sesudah itu, Fenrir mengadah keatas dan meraung. Lalu, dia menjadi bayangan dan masuk kedalam bayanganku.
Begitulah prosesku membuat kontrak dengan Fenrir.
Melihat matahari yang semakin tinggi berada diatas, aku pun memutuskan untuk meninggalkan rumah Aru karena sudah tidak ada lagi yang perlu aku beratkan untuk meninggalkan rumahnya. Saat sudah diluar, aku berhenti sejenak dan membalikan badan.
Rumah Aru sungguh buruk dan sudah tua memang rumah itu sudah tidak layak dihuni tapi aku akan kembali dan memperbaiki rumahnya setelah aku memenuhi tujuan Aru dan aku di dunia ini.
“Petualangku baru saja dimulai.”
Seusai mengatakan itu, aku membalikan badan dan meninggalkan rumah itu.
ΩΩΩ
Aplikasi Status.
- Personal.
Nama: Aru.
Ras: Manusia.
Umur: 15 tahun.
Jenis Kelamin: Pria.
Rambut / Warna: Pendek / hitam.
Warna mata: biru.
Tinggi: 172 cm.
Gelar: Reinkarnator.
Pekerjaan: Tidak ada.
- Combat.
Level. 2.
Health Point (HP) \= 100 persen.
Mana \= 100 persen.
Stamina \= 100 persen.
Kekuatan Fisik \= 1 (+100).
Daya tahan \= 4 (+100).
Kekuatan Sihir \= 5 (+100).
Kecepatan \= 2 (+100).
Ketangkasan \= 4 (+100).
Kekuatan Mental\= 5(+100).
Keberuntungan: Normal.
- Kemampuan.
Unique Skill:
o Berkat Dewa.
o Oracle System 1.05 // Codename: Elsa.
Aplikasi Status.
Aplikasi Download.
Aplikasi Sihir.
Aplikasi Download:
- Sihir Air:
o Water ball.
- Sihir Ruang:
o Inventory (sihir penyimpanan dengan 100 kotak barang).
- Sihir Pemanggil:
o Fenrir (Serigala penjaga gerbang dunia Asgard).
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Arief Nurohman
lanjuuut
2021-10-19
1
*Aang Santri* SALING FOLBACK Y
love u Thor terus semangat ya
2021-10-07
1