Namaku Aru

Chapter 03. Namaku Aru.

Cahaya keemasan mulai menghilang dan cahaya gelap datang kembali disertai dengan suara burung yang berkicau. Aku yang sudah sadar akan hal itu maka, kubuka mata dan pandangan pertama disuguhi dengan atap kayu yang sudah tua dan lapuk dari sebuah ruangan.

“Sudah sampaikah?”

Aku menyadari itu sontak bangun dari rebahan di kasur yang kotor dan rusak.

“Iya, pria ini memang hidup susah.”

Aku memeriksa keberadaanku dan seluruh tubuhku semua terlihat normal dan saat ini sepertinya, aku sedang berada kamar di sebuah rumah yang terbengkalai. Lalu, aku menoleh kearah jendela.

Terlihat dibalik jendela sebuah pohon yang besar mengelilingi tempatku berada saat ini dan sepertinya, tempat ini berada di tengah hutan. Tidak ada kehidupan diluar sana yang terlihat dari balik jendela. Aku bisa mengambil kesimpulan mungkin pemilik tubuh ini hidupnya dirundung kemiskinan dan terasingkan.

Saat melihat ke jendela, tiba-tiba ada panggilan masuk di ponselku. Lalu, aku mengambil ponsel dari saku dan ternyata itu panggilan dari Dewa.

“Dewa? Orang tua ini memang narsis menyebut dirinya Dewa.”

Aku pun mengangkat panggilan tersebut.

“Halo?”

“Oh, akhirnya bisa tersambung! Syukurlah, kamu sampai dengan selamat,” suara Dewa yang menjawab.

“Ya, begitulah.”

“Begini, aku lupa bilang sesuatu dengan soal smartphone mu. Aku sudah menyatukan system yang ada smartphone milik mu dengan jiwamu. Selain itu, ada beberapa aplikasi yang masih bisa kamu gunakan dan beberapa aplikasi juga yang aku tambahkan. Cobalah gunakan!”

Saat mendengar itu, aku sonta tersenyum bahagia. “Benarkah? Terima kasih. Itu sangat membantu.”

“Yasudah. Selamat berpetualang nak!” ucap Dewa.

“Oh, iya.”

Setelah itu, panggilan terputus.

“Oke, sekarang kita lihat apa saja yang masih ada.”

Aku mencoba beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi disini masihlah sedikit diantaranya kontak, pesan, galeri, musik, kamera dan video, browser dan beberapa game offline yang sudah terunduh sebelumnya namun, aplikasi Oracle tidak terlihat satu pun yang terunduh.

“Sudah aku duga?” ucapku sambil menghela nafas.

Namun tidak lama kemudian, ada sebuah pesan masuk dan aku pun membukanya. Pesan itu berisikan sebuah aplikasi Oracle.

“Eh? Usoo! Aplikasi ini masih ada!”

Tanpa ragu aku pun mengunduhnya dan menginstallnya. Namun, aplikasi oracle ini berbeda dari sebelumnya karena dia tidak mengenali identitasku sama sekali dan layar ponsel berubah menjadi sebuah text obrolan.

“Halo, namaku Oracle. Dan, aku akan membuat hidupmu lebih baik,” suara wanita beserta tulisannya.

Aku tidak kaget karena sebelumnya sudah memiliki aplikasi yang sama dan aku bersyukur bisa mengunakannya di dunia lain.

“Oke, terima kasih telah datang kembali.”

Oracle mengabaikanku, “Mau kah anda menerima Perjanjian pengguna baru kami?”

“Ya, tentu saja.”

“Maukah anda membacanya terlebih dahulu?” saran Oracle.

“Tunjukan kepadaku!”

“Dimengerti!”

Layar ponsel berubah menjadi tulisan panjang yang membentang kebawah. Saat aku membacanya perjanjian itu berbeda dari sebelumnya yang dimana ada disalah satu tulisannya bahwa aku bisa mengunakan sihir dan skill dari aplikasi. Aku pun memahami itu.

“Aku mengerti. Lanjutkan langkah berikutnya!”

Layar pun terganti menjadi beranda kembali dan Oracle melanjutkan intruksinya, “Bisa sebutkan namamu?”

Aku ingin menyebutkan namaku namun ingatan dalam raga ini mulai terbaca olehku. Dia bernama Aru, seorang pemuda yang lemah dari lahir. Ini sebabkan karena kecelakaan dirinya yang jatuh kedalam sungai yang banjir. Sejak saat itu hidupnya selalu dirundung kemalangan.

Maka dari itu, aku memutuskan untuk menghormati pemilik dari tubuh ini.

“Aru!” itulah nama di dunia ini.

“Pendaftaran selesai. Apakah anda ingin mengunduh aplikasi Status?” saran Oracle.

“Iya. Silahkan!”

Sebuah pesan pun masuk yang berisikan aplikasi status dan tanpa ragu, aku menginstall nya.

“Baiklah, sekarang kita lihat statusku.”

Aku membuka aplikasi status.

[Aplikasi Status.

- Personal.

Nama: Aru.

Ras: Manusia.

Umur: 15 tahun.

Jenis Kelamin: Pria.

Rambut / Warna: Pendek / hitam.

Warna mata: biru.

Tinggi: 172 cm.

Gelar: Reinkarnator.

Pekerjaan: Tidak ada.

- Combat.

Level. 2.

Health Point (HP) \= 100 persen.

Mana \= 100 persen.

Stamina \= 100 persen.

Kekuatan Fisik \= 1 (+100).

Daya tahan \= 4 (+100).

Kekuatan Sihir \= 5 (+100).

Kecepatan \= 2 (+100).

Ketangkasan \= 4 (+100).

Kekuatan Mental\= 5(+100).

Keberuntungan: Normal.

- Kemampuan.

Unique Skill:

o Berkat Dewa.

o Oracle System. ]

Saat melihat layar itu ada beberapa hal yang bisa aku mengerti diantaranya, kekuatan yang bertambah menjadi seratus itu dikarenakan unik skill Berkat Dewa dan Oracle muncul kembali juga berasal dari unik skill ku.

Hal itu, aku jadi penasaran dengan adanya Oracle yang muncul mendadak di ponselku.

“Oracle, kamu berasal dari mana?”

“Aku diciptakan dari Dewa Machina untuk memilih kandidat yang terbaik agar bisa membantu kandidat tersebut,” jawab Oracle.

“Oh, begitu. Lalu, siapa Dewa Machina?”

“Informasi dirahasiakan. Mohon maaf!” jawab Oracle.

Sungguh disayangkan namun aku menduga Dewa Machina itu juga seorang Agen Oracle di bumi mungkin kah, Syaher. Tapi, aku tidak berani menebak tanpa bukti. Lalu, suara Oracle menyadarkan lamunanku.

“Tuan, Apakah anda ingin memberikan nama untuk system ini?”

“Menarik. Tapi, apa keuntungan memberikanmu nama lain?”

“Anda bisa menikmati keuntungan upgrade poin system dan dari upgrade anda akan diberikan aplikasi atau kemampuan untuk Tuan!” jawab Oracle.

Aku pun tertarik dalam penjelasan Oracle itu maka aku pun memikirkan dengan matang nama yang bagus untuk nya. Tidak lama kemudian, aku terpikir sesuatu dan mengingat sebuah film yang pernah kutonton.

“Elsa! Itulah namamu mulai sekarang!”

“Lapor. System telah diperbaharui dari 1.00 menjadi 1.05. Dengan ini anda berhak untuk mendapatkan aplikasi index dan satu aplikasi acak.”

“Aplikasi Index? Apa itu?”

“Jawab. Sebuah aplikasi yang membantu memberikan informasi apapun baik benda, monster atau lainnya.”

Saat mendengar itu, aku pun ingin mencoba sesuatu pada aplikasi tersebut.

“Baiklah, kalau begitu. Elsa, tunjukan dimana Adine berada!”

“Jawab. Tidak ditemukan,” jawab Elsa.

Aku dapat mengerti ini mungkin karena memang tidak bisa ditemukan ataukah kemampuanku yang masih kurang.

Langkah selanjutnya, aku pun memerintahkan Elsa untuk membuka aplikasi acak.

“Elsa, buka aplikasi acak!”

“Dimengerti!”

Layar beranda pun berubah menjadi layar putaran undian. Lalu, putaran itu berputar dan berhenti disalah satu aplikasi yang berwarna emas.

“Lapor. Selamat anda mendapatkan Aplikasi Download! Apakah anda ingin menginstallnya?”

“Iya.”

“Dikonfirmasi. Aplikasi Download telah terinstall.”

Aku sungguh sembrono memasang aplikasi yang tidak kumengerti. Maka dari itu, aku meminta penjelasan dari Elsa.

“Elsa, aplikasi Download itu apa?”

“Jawab. Aplikasi Download ialah sebuah aplikasi yang mampu mengunduh kekuatan, sihir dan kemampuan lainnya dari suatu benda atau makhluk hidup.”

Lagi-lagi, aku tersenyum bangga. Bagaimana tidak? Aku hidup disini sudah seperti didalam anime atau novel ringan yang pernah ku baca.

“Baiklah, kedepannya aku membutuhkan bantuanmu!”

“Dimengerti!”

Setelah mendapatkan penjelasan itu, aku pun beranjak dari kasur dan memutuskan untuk memeriksa rumah Aru yang mungkin ada sesuatu yang berguna untuk ku.

Perjalananku di dunia lain, dimulai hari ini …

€€€

Ilustrasi Aru:

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***