EPISODE 2

...🐓 Hai aku angsa 🐓...

Bagi Siska, Abeb teman sebangkunya itu bermasalah. Untuk logika otak kepintaran Siska yang tiada tara, tidak ada yang menandingi. Bahkan albert einstein saja masih rata-rata bagi Siska.

Perdebatan di antara keduanya selalu terjadi. Guru-guru pun hanya bisa menggeleng, marah, ngamuk, menghukum, dan menjewer saja. Sifat keras kepala keduanya menjadi ciri khas.

Saat ini permasalahan terletak pada meja. Sudah sangat jelas, di sekolah SMA Raksa tidak boleh mencoret meja.

Tapi ada satu murid, ah tidak, dua murid dalam satu bangku yang kini mejanya penuh dengan coretan.

Nama, tanda tangan, contekan, garis pembatas. Permasalahan terletak pada Abeb yang melewati garis saat meletakkan bukunya.

"Enggak bisa! Seenaknya lo melewati batas yang paling suci ini!" teriak Siska tidak terima.

Tidak ingin mengalah. Anak kelas semakin gencar mengompori. Mengeluarkan bekal makanan mereka sembari mendengar perdebatan harian ini.

Sudah jadwal Abeb dan Siska berkelahi di jam segini.

Dengan berkacak pinggang, Abeb menatap tajam penuh dengan ilmu pembelajaran yang afdhol.

"Buku gue cuman melewati sedikit garis jahanam ini. Tapi amukan lo semakin bikin jantung dan isi dalam perut gue melambung tinggi!"

Tak mau kalah. Siska berdiri juga, ikut berkacak pinggang dan meletakkan kaki kanannya di atas kursi.

"Sejak jaman Nenek gue di invite Tuhan. Nih batas paling suci, langsung dari kesucian abadi."

"Suci?" Abeb meremahkan.

"Wah, Sis. Nggak bisa nih, kirim dia ke jerman sama Jubri aja. Biar bahagia," kompor Izur dengan semangat membara.

Kelas mereka sedang tidak ada guru. Hanya diberikan tugas dari guru piket saja.

"Jerman negara?" tanya Jubri dengan tampang polosnya. "Kenapa aku sama Abeb bisa bahagia di jerman. Ada apa disana?"

Satu kelas di bikin kesal. Selain polos, Jubri juga penakluk hati Parida. Berkali-kali di tolak dengan sarkas. Jubri tidak pernah meloloskan begitu saja. Ya, namanya Jubriyadi, dia anak culun yang berada di kelas nakal ini.

"Lo meremehkan meja gue! Mau gue belah dua nih meja! Biar lo tau kekuatan supranatural gue!"

Kehebohan terjadi. Anak kelas mulai bersorak kencang. Terhalang oleh bel istirahat yang berbunyi. Abeb mengangkat tangannya, menunjuk kedua matanya. Pertengkaran mereka belum usai.

Perang dunia ke sepuluh ini akan berlanjut hingga bom atom dinyatakan kritis.

"YAAHH KITA KECOWAAA!!" teriak anak kelas dengan nada memelasnya.

"Hobi banget sih berantem hal sepele sama Abeb?" ujar Riantika yang hanya menjadi penonton saja.

"Ih seru tauk! Cara mereka berantem mengalahi perang. Biarpun biasa aja," bela Anindya.

Siska masih kesal. Melempar buku Abeb ke sembarang arah. Tidak peduli jika abis ini akan terjadi perang lagi.

Pak Mulyadi memanggil Siska. Gadis itu segera pergi dan melambaikan tangannya. Kepergian Siska bertepatan dengan kedatangan Iwak dan teman-temannya.

"Ayang Anin, mau ke kantin bareng gak?" tawar Iwak dengan nada menggoda.

Anindya tersenyum malu-malu. "Iwak, jangan gitu. Malu."

Riantika menatap keduanya dengan jijik. Kapan Iwak dan Anindya menjadi pasangan yang tidak menggelikan ini. Seluruh bulunya terasa merinding hebat. Ah sudahlah...

"Cinta Ayang Anin ke Iwak makin besar kan? Mungkin sekarang udah sedalam palung mariana."

"Jijik gue dengarnya. Sedalam palung mariana. Sedalam palung markoah kali!" sinis Riantika dan pergi.

Anindya mengerjapkan matanya lucu. Memang semenjak pacaran dengan Iwak. Ke-alay-an keduanya mendarah didih.

"Ini siapa?" tanya Anindya.

"Tornado Natakusuma, teman aku."

Iwak pun memperkenalkan Anindya pada Tornado. Gadis itu tersenyum hangat saja.

"Panggilan kepada seluruh pasukan pramuka untuk segera ke lapangan. Regu meteor, regu angkasa, regu lembu, dan juga regu angin. Harap berbaris dengan rapi. Sekian terimakasih. BARIS YA WOYY!! GAK BARIS GUE JITAK ATU-ATU!!"

Siapa lagi yang berulah di ruang pemberitahuan selain Siska. Gadis itu pemimpin pramuka dengan empat pasukan sekaligus.

Lomba akan diadakan secepatnya. Sebelum 17 agustus. Siska berprestasi dalam bidang ekstrakulikuler, tapi tidak pernah di pandang oleh orangtuanya.

Karena Shella itu spesial. Pakai telor tiga ya, nggak usah pedas. Kecapnya banyakin. Kerupuknya 20 biji. Martabok satu pakai daging halal.

Anindya pun berpamitan pergi saat mendapatkan panggilan. Segera berbaris di lapangan.

Lapangan yang sepi kini perlahan terisi. Satu regu diisi 8 orang dengan satu danton.

Dan kini empat regu itu digabungkan dan Siska lah pemimpinnya sebagai danton.

"Udah kelas tiga masih ikut lomba?" tanya Tornado.

Ketiganya kompak duduk di koridor melihat anak pramuka yang bergurau sambil membagikan tongkat.

"Lomba terakhir. Siska danton favorit saat lomba. Nada suaranya itu punya ciri khas tersendiri," jawab Stevanno.

Tak lama Siska pun keluar dari ruang guru bersama Pak Mulyadi. Mereka yang berada di kantin memilih makan di koridor saja.

Tentunya setiap latihan seperti ini, tepi lapangan akan sedikit penuh dengan anak gabut menurut Siska.

"Noh, Siska Anne Tamara. Adiknya Shella Anna Tamira, cewek yang duduk di sebelah lo. Kalo Shella bidang akademik, maka Siska bidang eskul. Shella lebih ke perempuan tulen dan Siska itu tomboy. Dia...." Stevanno menjeda ucapannya saat melihat Tornado tak lepas menatap Siska.

Tornado menoleh karena penasaran saat Stevanno menjeda ucapannya. "Dewi perang handal, pemimpin pasukan geng motor di kota. Dia dipercaya oleh geng motor Ragupati untuk memimpin segala perang. Peperangan yang diketuai Siska tak pernah kalah."

Tornado pun kembali menatap Siska. Sepertinya gadis ini lebih spesial, Tornado ingin tahu Siska lebih dalam. Kenapa gadis ini disebut 'dewi perang handal' di hadapan Tornado, di gedung yang berbeda. Shella berada menyemangati Siska.

"SIAP GERAK!!" tidak diragukan lagi suara Siska dalam memimpin.

Ciri khas suara serak basah dan nada tegasnya, panas-panasan sudah biasa. 32 anggota berbaris rapi saat danton mengintrupsi.

Latihan pramuka ini cukup lama. Tak bosan Tornado mendengarnya. Saat sudah selesai, Siska segera menepi. Memisahkan dirinya dengan anggota.

Iwak yang baru saja dari kantin membawa sebotol air mineral yang masih bersegel pun dirampas paksa oleh Tornado.

"Monyet minuman gue!" teriak Iwak yang tak diindahkan oleh Tornado.

Tornado pun segera menghampiri Siska. Menyodorkan air minum itu padanya. Siska yang tak pernah melihat lelaki ini sebelumnya heran dan bertanya pada dirinya sendiri.

"Suara lo bagus. Haus kan? Nih minuman."

"Nggak usah repot!" tolak Siska dengan wajah datar.

"Nggak ngerepotin kok. Bidadari langka kayak lo harus dilindungi."

Siska tersenyum miring. Menerima minuman itu dan membukanya sendiri. Meneguk hingga tandas dan mengembalikan secara kasar.

"Ini pertemuan pertama dan terakhir. Jaga diri lo, kalo gak mau jadi korban gue." menepuk bahu Tornado dengan pelan namun menusuk.

"Eits, apa salahnya jika ini pertemuan terakhir. Kenalan dulu bisa 'kan?"

Apa yang ada di otak lelaki ini. Siska pun memperhatikan dari atas sampai bawah. Lumayan juga, ganteng sih. Namun Siska tidak tertarik.

"Tanya sama anak sekolah disini. Siapa gue, oke." Siska pun melangkah pergi. Namun Tornado kembali menghalangi dengan senyuman yang manis.

"Oke, gue tau nama lo. Setidaknya lo harus tau nama gue." Tornado mengulurkan tangannya. "Tornado Natakusuma, teman baik Siska Anne Tamara. Sebentar lagi nama lo dan nama gue berada di satu kartu. Lebih tepatnya kartu keluarga." Tornado menyugarkan rambutnya ke belakang saat merasakan panas matahari.

"Gue murid baru yang pertama akan masuk kedalam kehidupan lo."

"Gue kasi tau sama lo. Jangan pernah ingin tau kehidupan gue."

Siska pun pergi dari hadapan Tornado. Setiap kali Siska berbicara yang Tornado lihat adalah mata gadis itu.

Banyak kekecewaan disana dan penderitaan yang Siska tutupi. Tornado semakin penasaran, dan ingin tau siapa Siska.

Baru kali ini ia melihat lelaki seperti Tornado yang memiliki tekad besar. Tidak akan biarkan satu orangpun berhasil masuk kedalam kehidupannya. Cukup ia dan Tuhan yang tau takdir selanjutnya.

...🐓 Rembo pamit yaa 🐓...

Terpopuler

Comments

wina 2480

wina 2480

ngakak gua gitu baca grup lembu nggak ada nama laen thor😆😆😂😂😂😂

2021-11-17

0

shychylove❤️❤️

shychylove❤️❤️

seru sih.. semoga sampai akhir tdk mngecewakan ☺☺☺lanjut thor

2021-10-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!