Malam menjelang. . .
Valerie yang telah dandan dengan begitu cantik mengenakan sebuah mini dress berwarna hitam yang di lengkapi dengan sepatu hak tinggi serta hand bag keluar dari kamarnya dan menapaki beberapa anak tangga.
"Mau kemana kamu Val?" tanya Vanya sang mommy.
"Jalan mom sama friska." Sahut Vale.
"Clubing lagi?" Tanya Vanya kembali.
"Hm, hanya sebentar kok janji gak sampai larut malam." Sahut Valerie.
"Tidak." Ucap Vanya dengan begitu tegas.
"Oh ayolah.. mommy mana boleh seperti ini." Sahut Valerie merengek.
Di saat ibu dan anak sedang berdebat, seorang pria tampan menhampiri keduanya. Ya, siapa lagi kalau bukan Ernan sang Daddy, melihat Daddy nya datang di jadikan kesempatan oleh gadis kecil itu untuk meminta izin keluar, ia menggandeng tangan Daddy nya dan memohon dengan wajah yang memelas, sampai akhirnya Ernan memberi izin putrinya untuk bersenang-senang. Valerie merupakan anak gadis satu-satunya yang dimiliki Ernan bersama dengan Vanya, maka dari ini ia selalu memanjakan nya dengan mengikuti semua kemauan putrinya.
Dengan cepat Valerie melesat meninggalkan rumah itu menggunakan mobil pribadinya. Di sebuah club malam ia memarkirkan mobilnya dan bergegas masuk mencari sosok yang di kenalnya yang tak lain adalah Friska. Mulai dari pintu masuk sampai akhirnya ia menemukan temannya itu yang sedang duduk di depan sebuah meja bar, tak hentinya Vale melihat beberapa pasangan yang sedang berjoget bersama, berpelukan atau bahkan berciuman, bagi mereka mungkin itu adalah sebuah kenikmatan yang sudah biasa di lakukan, namun bagi dirinya sendiri sungguh hal yang sangat menyebalkan.
"Kenapa kau begitu lama sekali?" Tanya Friska.
"Sorry, tadi mommy sempat mencegah ku untuk pergi." Sahut Vale.
"Lalu bagaimana kau bisa keluar? apa kau mengelabuinya?" Tanya Friska.
"Tidak, aku hanya minta bantuan daddy." Sahut Valerie.
Gadis itu pun meminta sang pelayan untuk memberikannya sebotol wine dengan harga yang begitu fantastis, tak lupa juga ia menyuruh sang pelayan untuk menuangkannya kedalam gelas. Seteguk demi seteguk gadis itu mulai meminumnya, perlahan Vale turun dari kursinya dan berjalan ke arah keramaian orang-orang dan ikut berjoget bersama yang di iringi musik DJ.
Malam semakin larut, namun seperti biasa Valeri lupa akan waktu jika ia telah bersenang-senang bersama dengan temannya itu. Sampai akhirnya seorang pria muda datang menerobos dengan menggunakan kartu identitas palsu untuk menemui Valerie dan mengajaknya pulang.
"Ayo pulang." Ucap Alan menarik tangan Valerie.
"Hey bocah, kenapa kau ada disini?" Tanya Valerie menghentikan langkahnya.
"Utusan, ayo cepat."
"Dan kau! sungguh menyusahkan." Sambung Alan ketika melihat Friska yang setengah sadar.
"Kau bantulah dia, aku bisa ke mobil sendiri." Ucap Vale.
Gadis itu pun melangkah dengan sedikit sempoyongan leluar dari club' itu di susul dengan Alan yang membantu Friska hingga akhirnya mereka berhasil keluar.
"Wow.. apa kau seorang aktor? ahh.. kenapa wajah mu begitu tampan?" Ucap Friska yang telah tak terkendali.
"Ya kau benar aku seorang aktor, kenapa? mau minta foto bareng? atau tanda tangan?" Sahut Alan dengan usil mempermainkan Friska.
"Haha.. itu terlalu biasa, bagaimana kalau aku minta ciuman mu." Ucap Friska.
Mendengar apa yang di ucapkan gadis itu membuat Alan terdiam, ia sungguh tak percaya jika ada yang meminta first kiss nya dengan secara tiba-tiba. Di saat Friska hendak mendarat kan bibirnya di bibir Alan, dengan cepat pria muda itu mengelak untuk menghindarinya hingga membuat Friska hampir terjatuh.
"Yak! bagaimana bisa kau melakukan itu?" Ucap Alan.
"Oh ayolah, aku ingin merasakan apa yang mereka rasakan, sekali saja oke?" Ucap Friska.
Gadis itu pun menyeret Alan ke mobilnya, tanpa menunggu lama Friska berhasil mengecup bibir Alan yang perlahan menjadi sebuah lum*tan. Sementara dengan Valerie yang sedari tadi memperhatikan tingkah sahabatnya mengabadikan momen itu dalam sebuah video ponselnya. Setelah berhasil mengambil first kiss Alan, Friska pun tertidur dalam pelukan pria yang masih muda itu.
"Haishh.. bisa-bisanya kau melakukan itu, kau harus bertanggung jawab Tante." Ucap Alan menggerutu.
Ia pun menggendong Friska masuk kedalam mobil nya, di saat akan melakukan mobil gadis itu, tiba-tiba Alan teringat akan suatu hal yaitu tugas utamanya untuk menjemput Valerie si nona muda yang menyebalkan. Alan kembali turun dari mobil Friska dan menghampiri mobil Valerie.
"Kakak buka kacanya." Ucap Alan mengetuk kaca jendela mobilnya.
Valerie pun menurunkan kaca mobilnya.
"Ada apa?" Tanya Vale.
"Katakan bagaimana caranya aku mengantarkan kalian pulang dengan 2 mobil sekaligus?" Ucap Alan.
"Kamu antarkan saja dia." Ucap Valerie.
"Lalu bagaimana dengan mu?" Tanya Alan.
"Aku bisa pulang sendiri" Sahut Valerie.
"Bagaiman kau akan menyetir dalam keadaan mabuk hah? apa kau gak sayang nyawa?" Ucap Alan.
"Kamu tenang aja, aku bisa melakukannya sana pergi."
"Ahh begini saja, karena aku gak tau rumah dia dimana lebih baik kamu menunjukkan arahnya dan aku akan mengikuti mu dari belakang, gimana?" Ucap Alan.
"Baiklah."
Sesampainya di sebuah apartemen, Alan menggendong Friska hingga masuk kedalam rumahnya dan menidurkannya di atas sebuah ranjang, sementara dengan Valerie hanya menunggunya di dalam mobil. Bagaimana Alan bisa masuk? ia menggunakan sidik jari tangan Friska untuk membuka pintu rumahnya.
Di sebuah parkiran dengan kepala yang sedikit pusing, entah itu halusinasi atau nyata Valerie melihat sosok pria yang di kenalnya di masa lalu. Ya, pria itu terlihat seperti Elang yang selama ini ia rindukan, meski tidak pernah bertemu setelah mereka terpisah, namun Vale masih menyimpan fotonya saat mereka bertukar foto di usia 16 tahun.
"Elang.." Ucap Valerie yang kemudian keluar dari mobilnya.
"Elang tunggu...."
"Elang..." Teriak Valerie mengejar pria yang bersama dengan wanita itu.
Sampai akhirnya ia berhasil meraih tangan pria itu dan menariknya hingga keduanya berbalik dan kaget.
"Elang aku merindukan mu." Ucap Valerie yang langsung memeluk pria itu tanpa melihat wajah nya terlebih dulu.
"Hey kau siapa?! beraninya memeluk pacar orang seenaknya!" Ucap gadis yang berada di samping pria itu.
Mendengar pernyataan itu, Vale langsung melepaskan pelukannya dan melihat pria yang telah di peluk nya itu ternyata orang lain,
"Ah, maafkan aku, ternyata aku salah orang." Ucap Valerie membungkuk.
Dengan waktu yang bertepatan, Alan telah kembali dan melihat Valerie yang sedang bersama dengan dua orang asing itu. Ia bergegas menghampiri Valerie dan menanyakan apa yang telah terjadi.
"Aku minta maaf, dia sedikit mabuk jadi salah mengenali orang." Ucap Alan.
Ia pun merangkul Valerie dan membawanya masuk kedalam mobil.
"Hahhh sial! bisa-bisanya aku memikirkan dia." Ucap Valerie menghela nafas beratnya.
"Tidurlah, akan ku bangunkan setelah sampai." Ucap Alan yang kemudian melajukan mobilnya.
***
Bersambung. . .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Iiq Rahmawaty
elang ko bisa ga ada kabarnya si,,
sebegitu sibuknya kah kau elang
2021-12-24
0
Tri Sulistyowati
anak.sma.tapi dewasa.banget
2021-12-20
0
Rosalina Lilla
lanjut
2021-12-08
0