Bab 3

Sesampainya di halte bus Valerie duduk menunggu bus yang masih belum tiba, tak lama disusul dengan Alan yang kebetulan akan menggunakan bus yang sama untuk pergi ke sekolah nya. Tak lama kemudian bus pun tiba, ini untuk pertama kalinya Valerie menggunakan alat transportasi umum, setelah memasuk seorang sopir menyuruhnya untuk membayar terlebih dulu dengan menggunakan sebuah kartu sebagai alat transaksi.

"Sial, bagaimana aku membayarnya? Kartunya pun bahkan aku gak punya." Gumam Valerie sambil menengok samping kiri kanan nya.

"Hey nona cepatlah, ini sudah siang kita bisa terlambat." Ujar beberapa orang yang telah mengantri di belakang.

"Maaf pak, apa tidak bisa menggunakan kartu kredit atau semacamnya?" Ucap Valerie dengan polosnya.

"Ini bus nona, bukan tempat perbelanjaan." Sahut sang sopir.

"Tapi aku hanya punya ini." Ucap Valerie mengeluarkan black card dan gold card nya.

Seketika semua tercengang melihat apa yang di pegang gadis itu, mereka tak habis pikir bisa-bisanya putri seorang sultan menggunakan bus sebagai alat transportasi nya bahkan masih banyak taksi yang berlalu lalang atau dia bisa menggunakan mobil pribadi, pikir dari beberapa orang.

"Jika tidak bisa bayar, sebaiknya turun lah lihat di belakang mu sudah mengantri." Ucap sang sopir.

"Sial! Benar-benar hari yang menyebalkan." Gumam Valerie yang bergeser ke pinggir.

Sementara dengan Alan hanya cekikikan di belakang menertawakan gadis yang tampak kesal itu, sampai akhirnya ia pun masuk dan membayar ongkosnya berikut dengan Valerie.

"Ayo masuk." Ucap Alan.

"Benarkah? Apa aku boleh masuk?" Tanya Valerie.

"Ya, anak muda itu telah membayarkan nya untuk mu." Sahut sopir.

Akhirnya Valerie pun masuk kedalam bus itu dan duduk bersampingan dengan Alan. Ternyata tidak buruk juga pergi ke kampus dengan menggunakan sebuah bus, begitulah pikir Valerie saat ini ia begitu menikmati perjalanannya dan melihat takjub pemandangan kota dari dalam bus lain halnya dengan ia membawa mobil sendiri yang asal jalan dengan kecepatan yang selalu di atas rata-rata.

Entah karena kurang tidur atau terlalu nyaman sampai rasa kantuk pun datang, Alan yang duduk di sebelahnya menempelkan sebelah earphone pada telinga Valerie yang kebetulan ia sedang mendengarkan sebuah lagu. Dengan kaget gadis itu langsung menoleh ke arah pria di sampingnya itu.

"Dengarkan lah, lagunya sungguh enak untuk di dengar." Ucap Alan.

Valerie pun membenarkan earphone nya dan menikmati lagu yang sedang di putar Alan sampai akhirnya ia tertidur. Bus berhenti di sebuah halte dekat sekolah Alan, namun karena ia tak tega membangunkan Valerie yang bersandar di bahunya, akhirnya Alan terdiam dan melanjutkan perjalanannya sampai akhirnya bus kembali berhenti di halte berikut nya.

"Kak udah sampai, apa kau tidak mau turun?" Ucap Alan membangunkan gadis itu.

"Ehh udah sampai ya? Bagaimana bisa aku tertidur." Sahut Valerie.

"Sudahlah cepat turun." Ucap Alan.

Mereka berdua pun turun bersama, setelah menyadari ada sesuatu yang aneh Valerie pun menghentikan langkahnya dan melihat ke arah anak SMA yang berada di belakang nya itu.

"Hei.. bukan kah halte sekolah mu sudah terlewat? Kenapa kau malah turun disini?" Tanya Valerie.

"Kau sendiri tau jawabannya." Sahut Alan.

Setelah berpikir sejenak akhirnya ia menemukan jawaban sendiri.

"Apa gara-gara aku ketiduran kamu jadi gak turun?" Tanya Valerie.

Alan hanya mengangguk pelan dan tersenyum tipis.

"Ah, baiklah hari ini aku akan menemani kamu untuk bolos gimana?" Ucap Valerie.

"Ehh tidak tidak.. Kakak gak boleh bolos, akan bahaya jika om Ernan tau apalagi tante Vanya." Ujar Alan.

"Tak apa, aku bisa mengatasinya jarang-jarang loh di ajak bolos sama gadis cantik seperti ku." Ucap Valerie memuji dirinya sendiri.

"Cantik sih iya, kelakuan rada minus." Gumam Alan yang telah mengetahui seluk beluk kelakuan Valerie yang terkadang di luar batas.

Valerie pun mengubungi Friska untuk mengantarkan mobilnya ke luar gedung kampus. Tak lama setelah menelpon sebuah mobil berwarna merah pun datang menghampiri pemiliknya. Terlihatlah seorang gadis seksi berparas cantik keluar dari mobil itu, ia berjalan menghampiri Valerie dan juga Alan yang menatapnya tanpa berkedip.

"Tolong absenkan aku hari ini." Ucap Valerie.

"Mau kemana?" Tanya Friska.

"Cari hiburan." Sahut Valerie.

"Wait, siapa pria tampan di samping mu itu?" Tanya Friska dengan mode centilnya.

"Dia bocah woy! Bukan selera kamu." Sahut Vale.

"Hai ganteng, siapa namamu?" Tanya Friska.

"Alan tante." Sahut Alan.

"What? Tante? Apa aku terlihat setua itu?" Sahut Friska yang tak terima di sebut Tante.

Seketika tawa Valeri pecah mendengar Alan memanggil temannya itu dengan sebutan Tante, begitu juga dengan Alan yang tertawa melihat wajah Friska yang begitu syok.

"Canda kakak." Ucap Alan mengedipkan sebelah matanya.

"Sial, kenapa dia sengaja menggoda ku?" Gumam Friska.

Valerie pun menarik Alan masuk kedalam mobilnya, tak lupa juga dengan Friska yang tak mau ketinggalan yang langsung masuk dan duduk di kursi belakang. Sebelum ke tempat tujuan, Valerie menghentikan mobilnya di sebuah mall dan masuk ke sebuah toko baju, ia memilih beberapa pakaian pria yang cocok untuk di kenakan Alan.

"Kamu coba semua ini." Ucap Vale memberikan beberapa baju pada Alan.

"Untuk apa? Bukan kah berpakaian seperti ini lebih cocok?" Sahut Alan.

"Tidak, itu terlihat seperti anak kecil, cepat pakai aku dan Friska akan memilihkannya untuk mu." Ucap Valerie.

"Baiklah." Sahut Alan.

Pria muda itu pun masuk ke ruang ganti dan mengganti bajunya, setelah mengganti beberapa baju yang tidak cocok akhirnya dengan sepakat Valerie dan Friska menunjuk satu baju yang begitu cocok di kenakan Alan. Selesai dari toko baju merek pun bergegas pergi dan melanjutkan perjalanannya menuju sebuah taman hiburan dan arena bermain.

Satu orang pria dengan dua wanita cantik di sampingnya itu seketika menjadi pusat perhatian orang-orang yang berlalu lalang di tempat itu.

"Lihatlah anak muda jaman sekarang bisa menggandeng dua wanita cantik sekaligus."

"Siapa tau mereka kakaknya."

"Mana mungkin, bahkan anak itu terlihat dewasa." Dan bla bla bla...

Begitulah kira-kira ucapan mereka yang melihat Alan, Valerie dan juga Friska. Hampir semua wahana mereka naikin sampai puas, dan tak hanya itu mereka nikmati semua makanan kuliner yang ada di tempat itu. Jika untuk Valerie itu hanya sebagai hiburan lain halnya dengan Friska yang menjadikannya ajang pendekatan dengan Alan si handsome boy yang begitu menggoda.

"Apa kau punya pacar?" Tanya Friska yang to the poin.

"Tidak, mereka terlalu segan unyuk memacari ku." Sahut Alan dengan rasa percaya dirinya.

"Kau pikir kau setampan apa hah?" Tanya Friska.

"Jelas sangat tampan, sampai seorang mahasiswa pun tertarik dengan ku, benar begitu?" Ucap Alan yang lagi-lagi mengedipkan sebelah matanya.

***

Bersambung. . .

Terpopuler

Comments

Rosalina Lilla

Rosalina Lilla

haaa si alan mulay dech

2021-12-08

2

🐝⃞⃟𝕾𝕳 TerlenARayuAn

🐝⃞⃟𝕾𝕳 TerlenARayuAn

km tuh bnr2memiliki rs prcy diri yg tinggiby

2021-12-08

0

baby zid

baby zid

hehehe si Alan kecentilan amat😁😁😁

2021-10-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!