Pacar Bayaran

Pacar Bayaran

Please, bantu aku Na

Hana putri Utami biasa di panggil Nana, gadis manis berusia dua puluh lima.tahun. Belum memiliki pacar, waktunya dia habiskan untuk bekerja dan bekerja. Kehidupannya yang sedikit tertutup juga merupakan salah satu faktor dia tidak memiliki kekasih.

Nana memiliki seorang sahabat baik bernama Vina. Dan dia menerima tawaran sahabatnya untuk menggantikannya dalam acara perjodohan oleh orangtuanya. Vina tidak mau datang ke perjodohan, dan dia bersedia membayar mahal Nana untuk menggantikan nya.

Dimas memutuskan akan menari siapapun yang akan datang lada perjodohan ini, Dia sudah lelah mendengar Omelan sang nenek yang terus memintanya untuk menikah.

****************

Na, please bantu aku." Rengek Vina sahabat baik Nana.

Vina dan Nana sudah sejak lama.bersahabat.

"Aku nggak bisa Vin, aku nggak mau. Kenapa nggak kamu aja sih yang langsung ketemuan ma dia dan bilang kalau kamu udah punya pacar, gampang bukan " jawab Nana yang masih terus menolak.

"Aku nggak mau dia lihat aku, terus kalau dia naksir dan nggak menolak, gimana? Aku nggak mau pokoknya nggak mau, kamu satu satunya sahabat aku na, please...." Vina memohon dan mengatupkan kedua tangannya.

Nana menghela nafas panjang. Sulit menolak keinginan Vina jika sudah memohon seperti ini. Vina tahu kelemahannya dan kini memanfaatkan nya.

"ok, gini deh. Kamu, aku bayar 10 juta, kamu lagi butuh uang buat ibumu di kampung, kan?" Tawar Vina

"benar benar licik," cebik Nana.

Vina menyeringai, "saling menguntungkan na, kamu bisa bantu ibu kamu dan aku membatalkan perjodohan ini" jawab Vina tersenyum.

"Please, Na..Nggak susah kok! Cuma datang terus batalkan, beres deh. Bayarannya juga gede kan?" rayu vina

Tampaknya kali ini sedikit berhasil karena Nana terdiam dan berpikir. 

benar juga, dengan uang segitu aku bisa mengirim ibu di kampung.

Vina tak menyia nyiakan kesempatan, "Aku tambahin lima juta buat jajan kamu deh." Rayunya lagi 

 

"tugasku apa?" Tanya ragu

"Cukup temuin dia dan buat dia ilfil ma kamu lalu batalin perjodohan ini, Mudah kan!" ucap Vina bersemangat.

Please, Na, cuma kamu yang bisa bantu aku. Aku nggak mau nikah dengan pria yang nggak aku kenal, aku mencintai Evan." rengek Vina dan tampaknya berhasil.

Vina sudah setahun berpacaran dengan Evan, Nana tahu itu. Namum Vina masih merahasiakan hubungannya dari kedua orangtuanya. 

Vina adalah putri pengusahaan kaya, dan pasti orangtuanya ingin mencarikannya jodoh pria yang sederajat dengan mereka, sementara Evan,dia  hanya pria biasa dan seorang manager di kantor papanya Vina. Vina takut jika dia berterus terang papanya akan memisahkan mereka dan kemungkinan terburuknya Evan akan di pecat.

"Kapan aku harus menemuinya?" Tanya Nana.

Senyum sumringah langsung muncul di bibir Vina, "Yes, berhasil" teriaknya dalam hati.

  Dia berhasil membujuk Nana. Walau harus keluar sedikit uang tak masalah, yang penting hubungan ku dan Evan aman, bathinnya

"Malam ini, dan aku sudah menyiapkan semuanya, kau tenang saja."

"keterlaluan" gerutu Nana.

Vina hanya tersenyum lebar. "Kamu sahabat terbaik aku, Na." ucapnya memeluk Nana.

***

Nana sudah di make over oleh Vina, Nana yang tak pernah sekalipun berdandan terlihat sangat cantik, dia sudah berubah menjadi sangat cantik. Bahkan dia sendiri sampai tak mengenali wajahnya.

Benarkah ini aku? ucapnya meraba wajahnya.

'Kamu cantik, Ma. Hanya saja kamu selalu menutupi nya. Lihatlah..." puji Vina.

"Kamu bicara begitu karena ada maunya" ucap Nana. Dia malu saat bina memujinya tadi.

"Tugasmu hanya menemuinya dan membuatnya membatalkan perjodohan ini," ucap Vina sambil menyerahkan paper bag berisi gaun yang akan dipakai oleh Nana.

Nana mengeluarkan gaun yang diberikan vina, seketika matanya membulat sempurna. "Apa aku harus pakai ini?" Tanya nya tak percaya

Vina menganguk dengan perasaan tak berdosa. "kau harus membuatnya ilfeel.

"Tapi, apa nggak ada gaun lain yang..."

"Tidak" potong Vina.

"Justru dengan melihatmu seperti ini, dia akan menganggap kamu wanita gadis liar, dengan image buruk dan akhirnya dia menyerah." tutur Vina.

Nana mengganti pakaiannya, dengan gaun yang dibawa vina. Sebenarnya dia merasa  risih menggunakan dress pendek dan ketat, tapi mau bagaimana lagi. "Demi sepuluh juta" ucapnya menyemangati dirinya sendiri.

Wajahnya yang sudah dipoles hingga tak seorangpun mengenali jika itu adalah Nana, gadis biasa yang selalu pakai kacamata tebal jika di kantor. Sangat kontras dengan penampilannya yang selalu berpakaian longgar.

Tidak ada yang akan mengenaliku, jadi aku tak perlu takut. bathinnya

"Sempurna!" Puji Vina setelah semaunya selesai.

"ayo aku antar" ucap Vina bersemangat.

Evan dan Vina mengantarkan Nana hingga di depan restoran, Setelah Nana turun mereka melajukan mobilnya entah kemana.

"Selamat bertugas, aku tunggu kabar baiknya." 

Vina melambaikan tangannya sebelum menutup kaca mobilnya dan berlalu.

Nana berbalik dan melangkah menuju restoran. Sempat dia menyesali keputusannya menerima tawaran ini, tapi apa boleh buat dia sudah setengah jalan.

Semangat Nana demi sepuluh juta. ucapnya terus menyemangati dirinya sendiri.

Langkahnya gontai memasuki restoran, banyak pasang mata menatapnya aneh. Sebagian mungkin memujinya, atau menatapnya lapar dan sebagian lagi merasa bahwa dia wanita murahan entahlah dia tidak memperdulikan itu. Tugasnya hanya satu segera menemui pria itu dan batalkan perjodohan, selesai.

Di depan resepsionis dia menyebutkan nama pasangannya yang telah membooking tempat tersebut, seorang pelayan mengantarkannya  ke sebuah ruangan tertutup. Sebuah ruang VIP.

Nana membaca doa sebelum membuka pintu. 

cklek...

Terlihat seseorang berdirimembelakangi nya, menatap keluar jendela. Dari belakang terlihat postur tubuhnya yang tinggi berbalut jas mewah.

Nana menarik nafas panjang dan melangkah dengan anggun menuju meja.

mendengar suara heells yang sengaja diciptakan Nana, pria itu berbalik dan menatapnya.

"maaf sudah membuat anda menunggu lama." Ucapnya manja.

Nana sendiri geli di dalam hatinya saat ini, tingkahnya sudah hampir seperti wanita malam saja.

Nana mengulurkan tangannya, "Vina" ucapnya santai.

"Dimas" jawab pria itu masih terus memperhatikan nya.

Pria itu menatap Nana intens. Nana sempat terpesona, dia sangat tampan, bahkan ini pria tertampan yang pernah Nana lihat, hidung nya mancung, kulitnya putih, rahangnya, matanya dan ah...dia begitu sempurna. Nana terdiam menganggumi mahluk tampan di hadapannya ini.

"Hai nona, nona Vina!" Sapa Dimas. membuyarkan lamunan manisnya.

"eh ..iya...." Ucap Vina sambil tersenyum manis

"saya Dimas Aditya, cucu dari Alina Aditya." Ucap Dimas memperkenalkan dirinya.

"Silahkan duduk" ucap Dimas padanya. Dengan sopan Dimas membuka kan kursi untuk Vina. Kemudian dia duduk berhadapan dengannya.

Dimas Aditya adalah cucu satu satunya Rangga aditya dan Alina yang sudah memasuki usia tiga puluh tiga tahun, hingga saat ini dia belum juga menikah. Jangankan menikah memiliki kekasih saja dia belum, kesibukannya di kantor membuat nya tak ada waktu untuk menjalin cinta dengan wanita. Dia pria penggila kerja.

Dimas sebenarnya lelah dengan berbagai upaya neneknya yang terus saja menjodohkan dengan anak atau cucu rekan bisnisnya, seperti sekarang dia di jodohkan dengan putri dari pengusaha kaya raya Agung group.

Namun dia sudah memutuskan akan menerimanya dan meminta gadis itu menjadi pacarnya ,agar sang nenek tak terus terusan memaksanya dan mencarikannya kekasih. seperti apapun gadis itu, aku akan menerima nya.

"Senang berkenalan dengan anda, boleh aku panggil  mas," ucap Nana dengan nada sensual. Dia berpindah memilih duduk di sebelah Dimas.

Nana memulai aksinya. Tangannya terulur mengusap lembut wajah Dimas.

"Kamu sangat tampan, aku nggak yakin kamu nggak punya pacar?" Tanya Nana menggoda.

Pelayan datang menghentikan aksinya dan mereka memesan makanan. Dimas kembali berucap setelah pelayan pergi.

"Langsung saja, saya menerima perjodohan ini" ucap Dimas 

"Tapi mas belum mengenalku, apa mas yakin?" tanya Nana masih dengan gaya centilnya.

"Aku yakin." jawab Dimas mantap.

"Mas belum tahu, aku ini matre, hobi ku belanja dan menghabiskan uang. Apa mas yakin mau menikah dengan ku?" Tanya nana tangannya bergerilya dari wajah Dimas turun ke dadanya.

Fix aku sudah seperti ******. Tak apa semua demi sepuluh juta.

" Tak  masalah aku punya banyak uang, dan tak  akan habis walau kau beli swalayan sekaligus isinya. Aku adalah CEO dari perkasa group, perusahaan nomor tiga terbesar Asia. " Jawab Dimas enteng.

Seketika Nana terdiam, wajahnya pucat, tenggorokan nya seperti tercekik,

"APA? Perkasa Group? Mengapa aku tidak menanyakan sebelumnya?" Ucap Nana dalam hati.

hai, semuanya ketemu lagi dengan novel mamie, semoga kalian suka. Bantu like, vote dan poin ya. Terima kasih

Terpopuler

Comments

Kar Genjreng

Kar Genjreng

ha ha ha 🤗🤣🤣 mampir lembur week and

2022-10-22

1

Wardah Wilda

Wardah Wilda

hahahaha..nana..nana..bukan malah iilfiil..malah mau lajutt..perjodohan nya..gmana ni nana...

2022-09-13

0

Man Cian

Man Cian

wah3 nana terjebak nih menerima permohonan temannya untuk menggantikan posisi temannya 😔😔😔😔

2022-05-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!