Seketika wajah Nana pucat, matanya hampir keluar dan tenggorokan nya tercekik, perusahaan apa tadi Perkasa group, itu adalah perusahaan tempat ku bekerja, mati aku jika sampai dia tahu aku salah pegawai ya. Kenapa aku bisa sebodoh ini tak menanyakan siapa dia sebelumnya. Habislah aku...
"Pe...perkasa group?" Tanya Nana berharap pendengaran nya salah.
Anggukan Dimas menghancurkan semua harapannya.
"Sebaiknya kita batalkan saja," ucap Nana langsung. Takut jika berlama lama Dimas mengetahui kebohongannya.
Matilah aku jika sampai dia tahu aku berbohong, bisa bisa aku kehilangan pekerjaan ku, Vina kamu benar benar menjebak ku. Aku harus segera pergi dari sini. Eh..tapi kenapa aku harus takut? dia kan tidak mengenaliku! Hem...Nana tenang, jangan gugup.
"kenapa buru buru? Bukankah kau bilang kau suka uang, aku bisa memberimu banyak uang tapi kau harus jadi kekasihku."
"Aku tidak mau, aku tidak suka terikat. Aku ingin bebas, karena aku mudah bosan."
"Tak masalah, yang penting kau tetap menjadi kekasihku, aku takkan ikut campur masalah pribadimu. kau bebas bersama pria mana yang kau mau, asal kau tetap menjadi kekasihku." Jawab Dimas santai.
Jawaban yang jauh dari perkiraan dan harapan Nana. Bahkan dia tak bisa menutupi rasa terkejutnya.
Apa apaan ini, harusnya dia marah tapi Kenapa dia menerima ku?
"Apa kau seorang gay, hingga kau tak marah pasanganmu bersama pria lain?" Tanya Nana dengan kesal, mana ada pria yang mau dengan seorang wanita yang sering ONS.
"Aku normal" ucap Dimas.
Pertanyaaan Nana mencubit harga dirinya sebagai seorang pria, Dengan hati kesal Dimas menarik Nana kepangkuannya, Nana terduduk dan tanpa basa basi dia lalu mencium Nana, ciuman yang hangat dan dalam. Nana terdiam tak tahu harus berbuat apa apa, tubuhnya kaku, matanya membulat sempurna, dia bahkan tidak percaya jika Dimas menciumnya di pertemuan pertama mereka.
Nana berontak, dia memukul dada Dimas berharap Dimas melepaskannya, namun Dimas terus menciumnya hingga kehabisan nafas.
Dia tak terima dengan perlakuan Dimas yang seenaknya, dia pikir aku wanita apa? ucapnya dalam hati
Hosh...hosh... terdengar nafas Nana yang tak beraturan setelah pertautannya terlepas. Dia menatap kesal kearah Dimas.
"Kenapa kau mencium ku?" bentak Nana, tak sadar jika pria dihadapannya itu adalah bosnya.
"Kenapa kau marah, bukankah kau bilang kau sering melakukannya, aku hanya menciummu tapi reaksi mu, seolah kau gadis perawan yang belum pernah disentuh." tutur Dimas mengejek.
Sial, aku terjebak, bagaimana ini, oh my first kiss. Bathin Nana semakin kesal
"Tapi bukan begini caranya? Kau tidak bisa seenaknya" jawab Nana asal, dia bingung harus menjawab apa.
"Ok, aku minta maaf. Apa kau mau kita lanjutkan di hotel setelah ini?" tanya Dimas dengan smirk nya.
"Kau bisa lihat seberapa hebatnya aku diatas ranjang! Jika kau meragukan ku." bisiknya dengan senyum sensual Membuat tubuh Nana bergidik ngeri. Dimas menatapnya dengan sorot mata tajam.
Nana terkesiap, ini tak sesuai dengan kemauannya. Alarm dikepalanya berbunyi.
Aku harus segera kabur dari tempat ini, dia sangat berbahaya. Aku tidak mau berlama lama dengannya.
Brengsek, dia malah mengajakku ke hotel. Emang dia pikir aku perempuan apa, sial...sial.
"Maaf, tapi aku tidak tertarik."
Dimas dapat melihat sinar ketakutan dalam tatapan mata Nana, didalam hatinya dia tersenyum penuh kemenangan.
Dia mengatakan jika dia seorang player, tapi mengapa tubuhnya tegang dan terkejut, aku tahu dia bohong, hahaha...mau main main denganku, akan aku tunjukkan seperti apa seorang player padanya. bathinnya.
Dimas memajukan lagi wajahnya tapi langsung di tahan oleh Nana.
Suara ketukan di pintu menyelamatkannya, Nana kembali ke kursinya dan pelayan masuk membawakan pesanan mereka berdua.
Suasana menjadi cangging, Nana jadi sedikit pendiam, walau mereka masih mengobrol tapi Nana tak seantusias tadi.
Makanan di hadapannya hanya dia makan sedikit, rasanya hambar. ***** makannya lenyap berganti rasa takut dan was was pada Dimas. Nana kehabisan ide dan kata kata dibuatnya.
"Mana ponselmu?"
"Aku tak bawa ponsel," Dimas mengambil tas kecil Nana.
"Kau mau apa?" tanya Nana mencoba menyembunyikan tasnya.
Dimas tak menjawab dia mengeluarkan ponsel Nana , lalu mengetik namanya disana. Kemudian dia menelpon ponselnya sendiri.
"Ok pacar, Sampai ketemu lagi " ucap Dimas di akhir pertemuan mereka.
"Kita tak akan bertemu lagi, aku tegaskan aku menolak " ucap Nana,
"Aku menerima, aku lelah dengan nenek dan aku sudah bertekad seperti apapun itu asal nenek suka, aku akan menerimanya. Jadi kita tetap akan menikah tiga bulan kedepan.*
"Aku tidak mau!"
Setelah itu Nana keluar dan berlari memanggil taksi dan hilang dari pandangan Dimas.
Didalam mobil nya Dimas terdiam, mengingat beberapa potongan kejadian tadi, ciuman tadi begitu berkesan baginya, hangat dan manis bibir Nana membuatnya terbuai.
Ini bukan ciuman pertamanya, karena Dimas juga beberapa kali melakukannya dengan beberapa wanita yang dekat dengannya, tapi kali ini terasa berbeda, hangat dan begitu manis, jantungnya ikut berdetak cepat saat ciuman tadi.
Dimas kembali tersenyum , gadis polos yang berpura pura, apa dia pikir aku sebodoh itu. Hehehe...dimas kembali tertawa.
Jelas jelas aku melihat matanya berkaca kaca saat tadi aku menciumnya, macam gadis perawan yang tak pernah dicium dan tak rela karena ku menciumnya tiba tiba. Gadis yang menarik, aku jadi penasaran.
"Dion cari tahu tentang putri keluarga Agung, Aku mau datanya dalam dua jam lagi." Ucap Dimas pada asistennya yang sedang menyetir
Dion mengangguk dan langsung menyuruh anak buahnya melakukan pencarian. Tak butuh waktu lama data tentang Vina Desta Agung sudah ada di tangannya.
Ting... ponsel Dimas berbunyi. Saat ini Dimas masih belum tidur. Dia masih terbayang dengan ciuman Nana tadi.
Wajah dimas berubah antara marah dan lucu, marah karena gadis yang datang tadi bukanlah putri dari Agung melainkan oranglain yang dia bayar, dan lucu mengingat wajah lugu dan polos gadis itu namun mencoba bersikap ******.
Jika dia bukan Vina, lalu siapa gadis itu? aku sangat penasaran. Aku akan menikah dengannya bagaimanapun caranya.
Dimas kembali menghubungi Dion.
"Cari tahu siapa gadis yang menemui ku tadi".
Dimas kemudian meletakkan ponselnya dan bersiap tidur.
***
Dikamarnya Nana juga tak dapat tidur, dia terus merutuki kebodohannya yang tergiur dengan tawaran vina.
Bagaimana dia besok ke kantor? Bagaimana jika pria itu mencarinya? Dan bagaimana mengatakan pada Vina jika usahanya gagal?
Dan parahnya dia harus kehilangan first kiss nya, " arkh......sial sial...sial..." ucapnya terus mengusap bibirnya hingga memerah.
Hangat nya ciuman Dimas masih terasa jelas, walau dia sudah mengusapnya berulang kali.
"Vina....." geram Nana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Nur Aini
kayaknya ini sama dg ceritanya dramkor
A BUSSINIS PROPOSSAL
2023-10-19
0
Kar Genjreng
ga tau Dimas jatuh cinta sama Nana...Vina asal buang saja tu Pria CEO 🤭🤭🤭👍👍
2022-10-22
0
bunda fz
emang kalo sudah profesional akan cepet tahu mana yang polos mana yang bukan
2022-03-02
0