Dinikahi Majikan
Seorang gadis cantik baru saja sampai di rumah tempat tinggal nya bersama sang ibu, rumah sederhana tempat nya berlindung dari terik nya panas matahari, dan dingin nya air hujan, rumah yang sudah ia tempati 18 tahun ini.gadis itu sudah di tinggal ayah nya saat usia nya Dua tahun, cuma sang ibu yang menemani keseharian gadis itu.gadis ceria yang selalu tersenyum meskipun keadaan yang serba kekurangan.
Nama nya Rania, gadis 18 tahun yang sebentar lagi lulus sekolah menengah atas itu terpaksa harus mengubur impian nya meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Di saat teman-teman nya sibuk mencari Universitas impian mereka,apalah daya dia cuma bisa berangan-angan, ia tidak mungkin membebani ibu nya dengan biaya kuliah yang tidak sedikit. Ibu nya setiap hari cuma penjaga warung kecil-kecilan,itu satu-satu nya harta ia dan ibu nya untuk menyambung hidup,hasilnya cuma cukup buat Memenuhi kebutuhan sehari-hari Rania dan ibu nya.
Rania langsung mengganti baju sekolah nya dengan pakaian santai, dan langsung nyamperin ibu nya di warung yang terletak di samping rumah nya, itu keseharian dia membantu menjaga warung ibu nya.
"Ibu,ibu istirahat aja biar Rani yang jaga warung nya. "kata Rania Begitu masuk.
"Kamu ga capek Ran? "tanya bu Lilis.
"Engga ibu, lagian di sekolah juga kan udah ga belajar cuma ngisi absen aja, kan sudah bebas. "jawab Rania.
"Ya udah kalo gitu, ibu balik ke rumah dulu ya Ran, kalo kamu bosen tutup aja lagian dari tadi sepi jarang ada yang beli. "kata bu Lilis.
"Iya ibu, mudah-mudahan aja nanti masih ada yang beli jadi kita punya uang bu. "kata Rania.
"Amiin."ucap bu Lilis sambil keluar dari warung.
Setelah ibu nya pergi Rania langsung duduk di atas kursi plastik yang memang tersedia di dalam warung nya, Rania membuka buku yang ia bawa dari rumah nya, meskipun ia tidak akan kuliah tapi belajar tetep penting dan jadi prioritas utama nya. Ia berharap suatu saat ada jalan buat ia meneruskan pendidikan nya.
Tidak terasa waktu sudah menunjukan jam 5 sore itu waktunya ia menutup warung nya, ia bergegas menutup warung dan pulang ke rumah nya. Sesampainya di rumah ia langsung nyamperin ibu nya yang lagi masak di dapur,ia pun langsung membantu ibu nya masak buat makan malam mereka berdua.
"Kamu sudah nutup warung nya Ran? "tanya sang ibu.
"Udah bu, makanya aku di sini bantuin ibu. "jawab Rania.
"Ran kamu mau kuliah tidak? " tanya ibu nya.
"Ya mau lah bu, tapi kan kita tidak punya biayanya bu, bayar kuliah itu mahal bu, nanti aku nyari kerja dulu,kalo udah dapat kerja baru ngumpulin uang nya buat kuliah bu. "jawab Rania.
"Maafin ibu ya Ran, ibu ga bisa sekolahin kamu,seandainya bapak mu masih ada pasti kamu bisa kuliah sampai tinggi Rin. "ucap ibu Lilis merasa sedih.
"Ga papa ibu Rania ngerti ko, ibu jangan berandai-andai,ini sudah takdir kita bu,kita harus ikhlas nerima nya."ucap Rania.
"Ya udah kamu mandi sana,nanti keburu malam anak gadis ga baik mani malam-malam nanti susah jodoh loh. "ucap Bu Lilis.
"Ih amit-amit bu susah jodoh,mudah-mudahan jodoh Rania cepat datang, orang kaya,ganteng,baik,amin kan ya bu supaya ibu cepat dapat mantu ha ha ha.
"Emang kamu mau cepetan nikah Ran? "tanya ibunya.
"Mau bu asal orang kaya. "jawab Rania.
"Nanti ibu jodohkan sama juragan Beni yang punya perkebunan teh Rin,mau gak? " tanya sang ibu sambil tersenyum.
"Juragan Beni yang istrinya sudah 3,bukan bu? "tanya Rania.
"Iya, kalo kamu mau, Ibu bakal bilang sama dia,kalo kamu Nyari suami orang kaya, juragan Beni pasti semangat Rin,apalagi dapat daun muda yang cantik seperti kamu. "jawab bu Lilis.
"Ih ibu, kalo nawarin tuh yang bener dong,masa sama aki-aki bangkotan kaya gitu, sudah gitu doyan kawin lagi,kalo itu mah buat ibu aja,baru pantas."ucap Rania sambil lari ke kamar mandi.
"Dasar anak kurang ajar kamu. "teriak ibu Lilis.
Rania yang denger teriakan ibu nya cuma tertawa, dan cepat-cepat mandi, ia masih ingat kata-kata ibu nya kalo terlalu lama di kamar mandi bakal jadi perawan tua, ah memang ibunya itu banyak sekali aturan jaman dulu,ibunya selalu bilang pamali entah itu benar atau tidak tapi Rania selalu nurut kata ibunya,karena takut kejadian.
Setelah selesai mandi Rania langsung nyamperin ibunya yang lagi menonton tv di ruang tengah,di hadapan nya sudah tersaji nasi juga lauk seadanya yang ia masak tadi bersama ibunya,Rania langsung duduk di samping ibu nya.
"Ibu nonton apa bu? "tanya Rania.
"Itu,nonton film orang bule Ran, seru tuh banyak yang mati di tembak, ko aneh ya Rin?."tanya bu Lilis.
"Aneh apa nya bu?. "tanya Rania.
"Ya aneh,kan main film tuh di bayar, tapi dia mati di tembak, terus nanti uang nya buat orang lain Kan, kalo ibu sih ogah di bayar berapapun juga kalo akhirnya di tembak mati. "ucap bu Lilis
"Dasar ibu, itu orang nya di tembak nya bohongan bu, cuma pura-pura aja. "ucap Rania.
"Masa bohongan Ran,tadi ibu lihat ada darah nya ko, berarti beneran mati lah. "ucap bu Lilis ngotot.
"Terserah ibu ratu aja deh, lagian ngapain nonton film kaya gitu.kaya ngerti bahasanya aja. "ucap Rania jengah.
"Kan itu ada bacaan nya rosalinda. "ucap bu Lilis.
"Emang ibu ratu bisa baca? "tanya Rania meledek.
"Heh dasar anak kurang ajar. Ibu juga dulu sekolah sampai kelas 1,jadi kalo cuma baca mah kecil buat ibu. "ucap bu Lilis sombong.
"Kelas satu apa bu? "tanya Rania penasaran.
"Kelas satu SD Ran. "jawab Lilis.
"kirain satu SMA bu, berarti ibu pintar ya cuma sekolah sampai kelas satu SD tapi sudah bisa baca."ucap Rania.
"ibu kan baca nya sambil di eja Ran,jadi pas ibu mengeja yang awal itu tulisan nya sudah pergi. "ucap bu Lilis masam.
"ha..ha..ha.. Ibu-ibu,kirain ibu bener bisa baca ternyata cuma bisa mengeja doang. "kata Rania sambil memegang perutnya yang sakit gara-gara tertawa.
"Heh kamu itu durhaka ya ngetawain ibunya."ucap bu Lilis sambil menggeplak kepala Rania.
"Habisnya ibu ratu lucu, lagian ga usah nonton yang kaya gitu lah, jadi nya ibu harus ngeja dulu terus ga ke kejar tulisan nya keburu kabur, mending nonton film ikan terbang aja bu, biasa nya kan ibu-ibu suka film kaya gitu bu. "ucap Rania.
"Ah ibu bosen film kaya gitu,suka gedeg sendiri ibu, takut nanti ibu malah punya penyakit darah tinggi gara-gara nonton sinetron nya Rin, ibu ga punya uang buat berobat nya Rin. "ucap bu Lilis.
Lagi seru-serunya mengobrol tiba-tiba hape nya dinda berdering, dinda langsung bangkit mengambil hp yang sudah ketinggalan jaman itu.
"Siapa yang nelpon Rin? "tanya bu Lilis.
"Wa Tuti bu ratu. "jawab Rania.
Astuti atau yang biasa di panggil Tuti adalah kaka nya bu Lilis, almarhum ibu nya bu Lilis cuma punya dua(2) anak yaitu Astuti dan Lilis.
Jadi Rania cuma punya ibu dan uwa nya, dulu bapak nya cuma sebatang kara waktu nikah sama ibunya.
"Assalamuallaikum wa."ucap Rania.
"Waalaikumsalam Ran, gimana kabar kamu saba ibu? "ucap Tuti.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
223
sukaaaaa
2023-01-10
1
Bzaa
hadirrrr...
2022-07-12
0
Hasrie Bakrie
Aq mampir ya thor
2022-04-10
1