NovelToon NovelToon

Dinikahi Majikan

Part 01

Seorang gadis cantik baru saja sampai di rumah tempat tinggal nya bersama sang ibu, rumah sederhana tempat nya berlindung dari terik nya panas matahari, dan dingin nya air hujan, rumah yang sudah ia tempati 18 tahun ini.gadis itu sudah di tinggal ayah nya saat usia nya Dua tahun, cuma sang ibu yang menemani keseharian gadis itu.gadis ceria yang selalu tersenyum meskipun keadaan yang serba kekurangan.

Nama nya Rania, gadis 18 tahun yang sebentar lagi lulus sekolah menengah atas itu terpaksa harus mengubur impian nya meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Di saat teman-teman nya sibuk mencari Universitas impian mereka,apalah daya dia cuma bisa berangan-angan, ia tidak mungkin membebani ibu nya dengan biaya kuliah yang tidak sedikit. Ibu nya setiap hari cuma penjaga warung kecil-kecilan,itu satu-satu nya harta ia dan ibu nya untuk menyambung hidup,hasilnya cuma cukup buat Memenuhi kebutuhan sehari-hari Rania dan ibu nya.

Rania langsung mengganti baju sekolah nya dengan pakaian santai, dan langsung nyamperin ibu nya di warung yang terletak di samping rumah nya, itu keseharian dia membantu menjaga warung ibu nya.

"Ibu,ibu istirahat aja biar Rani yang jaga warung nya. "kata Rania Begitu masuk.

"Kamu ga capek Ran? "tanya bu Lilis.

"Engga ibu, lagian di sekolah juga kan udah ga belajar cuma ngisi absen aja, kan sudah bebas. "jawab Rania.

"Ya udah kalo gitu, ibu balik ke rumah dulu ya Ran, kalo kamu bosen tutup aja lagian dari tadi sepi jarang ada yang beli. "kata bu Lilis.

"Iya ibu, mudah-mudahan aja nanti masih ada yang beli jadi kita punya uang bu. "kata Rania.

"Amiin."ucap bu Lilis sambil keluar dari warung.

Setelah ibu nya pergi Rania langsung duduk di atas kursi plastik yang memang tersedia di dalam warung nya, Rania membuka buku yang ia bawa dari rumah nya, meskipun ia tidak akan kuliah tapi belajar tetep penting dan jadi prioritas utama nya. Ia berharap suatu saat ada jalan buat ia meneruskan pendidikan nya.

Tidak terasa waktu sudah menunjukan jam 5 sore itu waktunya ia menutup warung nya, ia bergegas menutup warung dan pulang ke rumah nya. Sesampainya di rumah ia langsung nyamperin ibu nya yang lagi masak di dapur,ia pun langsung membantu ibu nya masak buat makan malam mereka berdua.

"Kamu sudah nutup warung nya Ran? "tanya sang ibu.

"Udah bu, makanya aku di sini bantuin ibu. "jawab Rania.

"Ran kamu mau kuliah tidak? " tanya ibu nya.

"Ya mau lah bu, tapi kan kita tidak punya biayanya bu, bayar kuliah itu mahal bu, nanti aku nyari kerja dulu,kalo udah dapat kerja baru ngumpulin uang nya buat kuliah bu. "jawab Rania.

"Maafin ibu ya Ran, ibu ga bisa sekolahin kamu,seandainya bapak mu masih ada pasti kamu bisa kuliah sampai tinggi Rin. "ucap ibu Lilis merasa sedih.

"Ga papa ibu Rania ngerti ko, ibu jangan berandai-andai,ini sudah takdir kita bu,kita harus ikhlas nerima nya."ucap Rania.

"Ya udah kamu mandi sana,nanti keburu malam anak gadis ga baik mani malam-malam nanti susah jodoh loh. "ucap Bu Lilis.

"Ih amit-amit bu susah jodoh,mudah-mudahan jodoh Rania cepat datang, orang kaya,ganteng,baik,amin kan ya bu supaya ibu cepat dapat mantu ha ha ha.

"Emang kamu mau cepetan nikah Ran? "tanya ibunya.

"Mau bu asal orang kaya. "jawab Rania.

"Nanti ibu jodohkan sama juragan Beni yang punya perkebunan teh Rin,mau gak? " tanya sang ibu sambil tersenyum.

"Juragan Beni yang istrinya sudah 3,bukan bu? "tanya Rania.

"Iya, kalo kamu mau, Ibu bakal bilang sama dia,kalo kamu Nyari suami orang kaya, juragan Beni pasti semangat Rin,apalagi dapat daun muda yang cantik seperti kamu. "jawab bu Lilis.

"Ih ibu, kalo nawarin tuh yang bener dong,masa sama aki-aki bangkotan kaya gitu, sudah gitu doyan kawin lagi,kalo itu mah buat ibu aja,baru pantas."ucap Rania sambil lari ke kamar mandi.

"Dasar anak kurang ajar kamu. "teriak ibu Lilis.

Rania yang denger teriakan ibu nya cuma tertawa, dan cepat-cepat mandi, ia masih ingat kata-kata ibu nya kalo terlalu lama di kamar mandi bakal jadi perawan tua, ah memang ibunya itu banyak sekali aturan jaman dulu,ibunya selalu bilang pamali entah itu benar atau tidak tapi Rania selalu nurut kata ibunya,karena takut kejadian.

Setelah selesai mandi Rania langsung nyamperin ibunya yang lagi menonton tv di ruang tengah,di hadapan nya sudah tersaji nasi juga lauk seadanya yang ia masak tadi bersama ibunya,Rania langsung duduk di samping ibu nya.

"Ibu nonton apa bu? "tanya Rania.

"Itu,nonton film orang bule Ran, seru tuh banyak yang mati di tembak, ko aneh ya Rin?."tanya bu Lilis.

"Aneh apa nya bu?. "tanya Rania.

"Ya aneh,kan main film tuh di bayar, tapi dia mati di tembak, terus nanti uang nya buat orang lain Kan, kalo ibu sih ogah di bayar berapapun juga kalo akhirnya di tembak mati. "ucap bu Lilis

"Dasar ibu, itu orang nya di tembak nya bohongan bu, cuma pura-pura aja. "ucap Rania.

"Masa bohongan Ran,tadi ibu lihat ada darah nya ko, berarti beneran mati lah. "ucap bu Lilis ngotot.

"Terserah ibu ratu aja deh, lagian ngapain nonton film kaya gitu.kaya ngerti bahasanya aja. "ucap Rania jengah.

"Kan itu ada bacaan nya rosalinda. "ucap bu Lilis.

"Emang ibu ratu bisa baca? "tanya Rania meledek.

"Heh dasar anak kurang ajar. Ibu juga dulu sekolah sampai kelas 1,jadi kalo cuma baca mah kecil buat ibu. "ucap bu Lilis sombong.

"Kelas satu apa bu? "tanya Rania penasaran.

"Kelas satu SD Ran. "jawab Lilis.

"kirain satu SMA bu, berarti ibu pintar ya cuma sekolah sampai kelas satu SD tapi sudah bisa baca."ucap Rania.

"ibu kan baca nya sambil di eja Ran,jadi pas ibu mengeja yang awal itu tulisan nya sudah pergi. "ucap bu Lilis masam.

"ha..ha..ha.. Ibu-ibu,kirain ibu bener bisa baca ternyata cuma bisa mengeja doang. "kata Rania sambil memegang perutnya yang sakit gara-gara tertawa.

"Heh kamu itu durhaka ya ngetawain ibunya."ucap bu Lilis sambil menggeplak kepala Rania.

"Habisnya ibu ratu lucu, lagian ga usah nonton yang kaya gitu lah, jadi nya ibu harus ngeja dulu terus ga ke kejar tulisan nya keburu kabur, mending nonton film ikan terbang aja bu, biasa nya kan ibu-ibu suka film kaya gitu bu. "ucap Rania.

"Ah ibu bosen film kaya gitu,suka gedeg sendiri ibu, takut nanti ibu malah punya penyakit darah tinggi gara-gara nonton sinetron nya Rin, ibu ga punya uang buat berobat nya Rin. "ucap bu Lilis.

Lagi seru-serunya mengobrol tiba-tiba hape nya dinda berdering, dinda langsung bangkit mengambil hp yang sudah ketinggalan jaman itu.

"Siapa yang nelpon Rin? "tanya bu Lilis.

"Wa Tuti bu ratu. "jawab Rania.

Astuti atau yang biasa di panggil Tuti adalah kaka nya bu Lilis, almarhum ibu nya bu Lilis cuma punya dua(2) anak yaitu Astuti dan Lilis.

Jadi Rania cuma punya ibu dan uwa nya, dulu bapak nya cuma sebatang kara waktu nikah sama ibunya.

"Assalamuallaikum wa."ucap Rania.

"Waalaikumsalam Ran, gimana kabar kamu saba ibu? "ucap Tuti.

Bersambung

part 02

"Alhmadulillah kabar Rani baik wa, uwa gimana sehat? "jawab Rania.

"Uwa juga baik Ran, syukur lah kalo kamu sama ibu baik, mana ibu mu Ran uwa mau ngomong sama dia? "tanya Astuti.

"Ibu ratu ini kaka tersayang ibu ratu mau bicara katanya. "ucap Rania pada ibu nya.

"Halo teh ada apa? Gimana kabar teteh di sana sehat? "tanya bu Lilis.

"Sehat Lis, jadi gini,tadi kan teteh udah bicara sama majikan teteh, kalo teteh mau berhenti kerja di sini,teteh sudah tua, mau tinggal di kampung aja mengahabiskan masa tua."kata Astuti.

"Jadi maksud teteh ,teteh mau pensiun gitu kerja di sana? "tanya bu Lilis.

"Pensiun kaya PNS aja Lis, jadi majikan teteh ngijinin teteh berhenti, tapi harus ada dari keluarga teteh yang gantiin kerja di sini Lis,katanya biar silaturahmi teteh sama majikan teteh ga putus Lis. "jawab Astuti.

"Terus Lilis harus gantiin teteh kerja di sana gitu bukan teh? "tanya Bu Lilis.

"Engga Lis, teteh tadi bilang sama majikan teteh kalo Rania yang bakal gantiin teteh di sini, majikan teteh juga bilang kalo Rania boleh sambil kuliah Lis,jadi kita ga bingung mikirin biyaya kuliah Rania, gimana menurut kamu? "tanya Astuti.

"Ya udah nanti aku bicara dulu sama Rania ya teh keputusan nya, mudah-mudahan dia mau biar bisa kuliah, kasian kalo tidak kuliah anakku kan pintar kaya ibunya. "jawab bu Lilis sombong.

"Mana ada kaya gitu yang ada Rania lebih mirip uwanya Lis, dia cantik juga pintar kaya aku, ya sudah nanti aku telpon lag kalo Rania sudah ada keputusan Lis, aku tutup telpon nya assalamuallaikum."ucap Astuti.

Astuti kerja sebagai pembantu di rumah majikan nya, dia janda tanpa anak suaminya sudah meninggal, Astuti sudah bekerja 20 tahun di rumah majikan nya jadi sudah di anggap seperti keluarga sama majikan tempat ia bekerja.Astuti menganggap Rania sebagai putrinya sendiri, Astuti sangat menyayangi Rania.

"Ibu ngomongin apa sama Wa Tuti,kayanya serius banget kaya lagi sidang aja. "tanya Rania

"Ran kamu mau kuliah tidak? "bu Lilis malah balik bertanya sama Rania.

"Ya mau lah bu, tapi kan keadaan kita kaya gini bu, boro-boro buat bayar kuliah buat sehari-hari aja kadang-kadang kurang bu. "jawab Rania

"Tadi wa Tuti bilang kalo dia mau berhenti kerja di rumah majikan nya, katanya dia cape kerja terus, mau tinggal di sini ngabisin masa tua nya Ran. "ucap bu Lilis.

"Terus hubungananya sama Rania apa ibu ratu? "tanya Rania.

"Dia bilang majikan wa Tuti ngijinin berhenti kalo ada dari keluarga nya yang 0gantiin dia kerja di sana Ran, baru boleh berhenti, kamu tau sendiri kan majikan Uwa mu itu sayang banget sama dia, sudah di anggap keluarga malahan Ran."jawab bu Lilis.

"Jadi intinya cerita ibu ratu itu apa? Apa ibu ratu mau gantiin wa Tuti kerja di sana supaya aku bisa kuliah gitu? "tanya Rania.

"Bukan Ran, justru kamu yang harus gantiin Uwa buat kerja di sana, kata Uwa kamu boleh kerja sambil kuliah loh Ran,gimana? Kamu mau engga Ran? "tanya bu Lilis.

"Rania sih mau aja bu, tapi nanti Rania bakal ninggalin ibu sendirian,aku kasian sama ibu harus tinggal sendiri? "jawab Rania sedih.

"Kan nanti ada Uwa kamu Ran yang mau nemenin ibu di sini,jadi ibu ga sendirian Rin."jawab bu Lilis.

"Oh iya ko Rania jadi bego nya bu, "ucap Rania.

"dari dulu juga gitu, baru nyada dia. "gumam bu Lilis.

"Apa bu? "tanya Rania karna dia tidak mendengar ucapan ibunya.

"Ibu bilang, anaku cantik, pinter,baik,tadi ibu bicara gitu Ran. "jawab ibunya ngeles.

"Tumben baik-baikin aku, pasti ibu bohong ya? "tuding Rania.

"Engga, ya udah kamu tidur sana sudah malam, besok masih kesekolah kan Ran? "tanya ibu nya.

"Masih bu,cuma udah bebas sih cuma ngisi absen aja. "jawab Rania.

Mereka berdua masuk ke kamar masing-masing untuk istirahat, di dalam kamar Rania tidak bisa memejamkan mata,masih memikirkan ucapan ibunya, ia bingung apakah bisa berjauhan dari ibunya, selama ia hidup belum pernah berjauhan dari sang ibu tercinta.apalagi jarak yang akan memisahkan bukan cuma beda desa tapi kota, Tidak terasa ahirnya ia memejamkan mata dan masuk ke alam mimpi.

Udara dingin di pagi hari menusuk tulang tapi bukan alasan untuk bermalas-malasan. Buat seorang gadis cantik bernama Rania pagi hari terlalu berharga untuk dilewatkan hanya dengan membalut badan dengan selimut. Dia Bangun,mengikat rambut,menyibak selimut,sinar matahari terlalu berarti jika ia untuk dilewatkan tanpa melakukan apapun,ia langsung bangkit dan masuk ke kamar mandi.

Saat melewati dapur ia melihat sang ibu lagi berkutat dengan alat pengorengan kesayangan yang warna nya sudah hitam legam yang mungkin usianya sudah setengah usia anak kesayangan nya, Rania menyapa ibunya yang lagi membuat nasi goreng kesukaan nya.

"pagi ibu ratu kesayangan! "sapa Rania.

"pagi juga, putri kesayangan,cepat pakai baju terus sarapan Ran,biar tidak kesiangan ke sekolah nya. "ucap ibu Lilis.

"siap ibu negara! "ucap Rania.

*******

Di sala satu rumah mewah di bilangan jakarta selatan,sudah menjadi rutinitas bu Astuti membangunkan putra sang majikan, anak satu-satunya kesayangan juga ke banggan orang tuanya yang tak lain adalah majikan bu Astuti.

Lucas nama laki-laki itu meskipun sudah dewasa di usia menginjak (28) tahun tapi ia belum mau berumah tangga,Lucas belum bisa membuka hati buat wanita lain setelah di tinggal pacarnya tanpa kabar,pacar nya meninggalkan nya tanpa sebab (3) tahun lalu,kejadian itu menyebabkan trauma untuk Lucas,ia takut kalo menjalin hubungan lagi akan ditinggalkan, sang ibu sudah berusaha memperkenalkan beberapa wanita dari mulai yang cantik, baik, pendiam, cerewet yang sederhana sampai yang royal pernah ibunya perkenalkan tapi tak ada satupun yang berhasil menarik perhatian sang putra tercinta, sampai ibunya pernah berpikir apakah anak tersayang nya sudah mati rasa sama perempuan, melihat ia hanya acuh terhadap wanita yang pernah ia kenalkan.

"Den bangun! "kata Bik Astuti sambil menggoyangkan tangan anak majikan nya.

"Jam berapa bibik? "tanya Lucas membuka mata karena silau dengan cahaya matahari pagi.

"Sudah jam 7 Den, bangun, sudah di tunggu mama sama papa di meja makan den. "jawab bik Astuti.

"Iya Bi ini aku mau bangun,hoam."ucap Lucas sambil menyingkap selimut nya,

Lucas menganggap Bi Tuti seperti ibunya sendiri mungkin karena Bi Tuti yang ngurus dia dari kecil bi Tuti yang juga tau gimana hancur nya Lucas saat ditinggal pacar kesayangan nya, bik Tuti yang selalu ada buat Lucas di saat orang tuanya sibuk bekerja,bik Tuti yang menguatkan Lucas saat rapuh dengan nasihat-nasihat bijak nya. Lucas belum tau kalo bibi kesayangan nya itu sebentar lagi bakal pergi dari rumah nya.

part 03

Setelah Lucas masuk ke kamar mandi, bi Tuti langsung membereskan tempat tidur Lucas, meskipun masih ada beberapa pembantu lain tapi Lucas tidak pernah mau kalo kamarnya di bereskan orang lain. Setelah beres bi Tuti langsung keluar dari kamar itu menuju ruang makan,di sana sudah ada ibu Renata dan pak Bambang, mereka adalah orang tuanya Lucas.

"Lucas udah bangun bi? "tanya bu Renata.

"sudah bu, den Lucas lagi mandi paling sebentar lagi turun bu. "jawab bi Tuti.

"makasih bi. "ucap Renata.

"sama-sama. "ucap bi Tuti sambil meninggalkan majikan nya menuju dapur.

"pagi mah, pah! "sapa Lucas sambil narik kursi di depan sang ibu dan mendudukan bokong nya.

"pagi juga sayang. "balas ibunya, ayahnya cuma senyum membalas sapaan anak nya.

"gimana kerjaan kamu lancar Luc? Pembukaan cabang di bandung sudah di urus? "tanya pak Bambang.

Lucas sudah beberapa tahun kebelakang menggantikan ayahnya sebagai CEO di perusahaan milik ayahnya yang bergerak di bidang makanan ringan juga beberapa minuman. Kinerjanya sudah dapat di andalkan sang ayah terbukti perusahaan nya terus berkembang pesat dan sudah buka beberap cabang di beberapa kota besar dalam negri, bahkan tak jarang Lucas menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan besar. Lucas jadi gila kerja semenjak pacarnya meninggalkan nya dan tidak pernah memikirkan dirinya, bagi Lucas kerja adalah no 1,kerjaan bisa melupakan kesedihan hati dan pikiran nya gara-gara di tinggalkan kekasih nya.

"sudah pah, nanti kalo tinggal launching aku baru hadir pah, "jawab Lucas.

"Bagus kalo gitu Luc, papa serahin semuanya samanya sama kamu,semoga tambah maju usaha kita ya. "ucap pak Bambang.

"iya pah makasih papa udah percaya Lucas buat gantiin papa."kata Lucas.

"oh iya Luc,mungkin sebentar lagi bi Tuti bakal tidak kerja di sini lagi Nak. "ucap bu Renata lirih.

"emang kenapa mah, bibi kan sudah kita anggap keluarga kita,kenapa harus ninggalin kita ma? "tanya Lucas.

"katanya bibi mau menghabiskan masa tuanya di kampung nya Luc, mungkin bibi rindu tinggal di kampung Nak, "jawab bu Renata.

"kan bibi sudah tidak punya suami,anak juga bibi ga punya kan ma, kenapa ga tinggal di sini aja sama kita? "tanya Lucas lagi.ia belum bisa terima harus di tinggalkan bibi yang sudah ngurus dirinya sejak kecil.

"di kampung kan ada saudaranya bibi Luc, katanya bibi bakal tinggal sama saudaranya, tapi nanti bakal ada ponakan bibi yang gantiin dia kerja di sini ko, jadi tali persaudaraan kita tidak akan putus sama keluarga bibi Luc. "kata ibunya.

"ya tetep aja beda ma, yang Lucas mau tuh bibi tetep tinggal disini nemenin kita. "kata Lucas ngotot tidak mau ditinggal bibi kesayangan nya.

"sudah-sudah! Teruskan sarapan nya jangan berdebat terus, masalah bibi kita tidak bisa memaksa Luc,bibi punya keluarga sendiri di kampung nya, jadi kita tidak bisa nahan dia, selama ini bibi sudah bantuin kita dengan tulus, sekarang waktunya kita menghargai keputusan bibi, nanti kalo kita kangen sama bibi tinggal datang ke kampung bibi gampang kan!"ucap Pak Bambang panjang lebar.

Lucas dan ibunya langsung diam tidak berdebat lagi,yang dikatakan pak Bambang benar,Lucas tidak mungkin menahan ke inginan bi Tuti buat tinggal di kampung nya, bi Tuti juga pasti mau berkumpul dengan saudaranya meskipun majikan nya sangat baik sama dirinya. Setelah menghabiskan sarapan nya,Lucas langsung berangkat ke kantor sama asisten sekaligus sahabatnya Hendrik.

🏵🏵🏵🏵🏵

Dua bulan kemudian tiba waktunya Rania berangkat ke jakarta buat menggantikan Uwa nya (panggilan untuk kaka ibunya) tiba Rania di jemput bu Tuti yang datang kemarin sore ke kampung nya di lembang bandung. Tuti sengaja menjemput Rania juga bakal tinggal beberapa waktu buat nemenin Rania supaya tidak terlalu sedih jauh dari ibu nya, yang selam ini tidak pernah pisah walau sebentar.

Rania sudah siap berangkat ia membawa tas berisi beberapa pakaian,Uwa nya melarang membawa baju terlalu banyak Uwa nya bilang sudah menyiapkan beberapa pakaian bagus di sana, Rania berpamitan pada ibunya sambil menangis ia sedih harus meninggalkan ibunya seorang diri sementara Uwanya menemani dirinya di rumah majikan nya.

"ibu harus jaga kesehatan,jangan terlalu capek juga ya bu,jangan terlalu banyak pikiran juga, doain Rania supaya betah tinggal di sana ya bu,"ucap Rania sambil memeluk ibunya.

"iya ibu bakal jaga kesehatan Ran, kan ibu juga mau panjang umur Ran supaya ibu menyaksikan kamu di pinang juragan Beni buat jadi istri ke empat nya. "kata bu Lilis sambil ketawa.

"ah ibu, paling ibu yang punya hati sama juragan Beni, tapi ibu malu kan karena ibu sudah ada kerutan di wajahnya,jadi ngelempar sama Rania iya kan bu? Ngaku aja deh bu! "ucap Rania meledek ibunya.

"kamu kalo ngomong suka bener Ran, jangan salah Ran dulu waktu ibu belum nikah sama bapak kamu, juragan beni pernah tergila-gila sama ibu loh. "kata bu Lilis bangga.

"terus kenapa tidak di terima bu? "tanya Rania penasaran.

"dulu cinta ibu buta Ran, ibu cintanya sama bapak kamu,jadi ibu tidak melihat harta meskipun bapak kamu biasa aja tapi ibu cinta sama dia."jawab bu Lilis.

"tapi ibu tidak nyesel kan nikah sama bapak bu? "tanya Rania.

"tidak Ran, justru ibu sedih kenapa bapak kamu ninggalin ibu terlalu cepat. "jawab bu Lilis.

"kenapa sedih bu? Pasti karena ibu capek ngurus aku sendirian ya bua? "tanya Rania sendu.

"bukan Ran,ibu seneng ngurus kamu meskipun sendirian kan kamu kesayangan ibu Ran. "jawab bu Lilis.

"terus sedih nya kenapa dong bu? "tanya Rania penasaran.

"karena ga ada yang ganggu tidur ibu kalo malam-malam Ran. "jawab bu Lilis sambil nyengir.

"sudah-sudah! Kalian itu berpelukan nya lama banget kaya teletubbies aja tau ga."ucap Tuti yang sudah jengah menyaksikan anak sama ibu itu.

"sampai lupa kalo ada mahluk lain di sini."ucap Bu Lilis sama kakanya.

"sembarangan kamu!"teriak bu Tuti.

"yu Ran berangkat sekarang,supaya cepat sampai kalo berangkat nya pagi-pagi, kalo agak siang nanti panas."ucap bu Tuti sambil keluar dari rumah adik nya.

"aku berangkat bu."ucap Rania sambil mencium tangan ibunya.

"iya hati-hati Ran,semoga betah di sana, nanti kalo udah kuliah belajar yang benar ya semoga kamu sukses Nak. "kata bu Lilis.

Bu Lilis menatap sendu punggung anak nya yang semakin menjauh meninggalkan dirinya seorang diri, tidak terasa matanya berkaca-kaca,sebenarnya ia sedih harus tinggal berjauhan dari sang anak,tapi ia tidak memperlihatkan kesedihan itu di depan sang anak, ia harus kuat demi Masa depan Rania,andai ia mampu pasti tak harus berjauhan sama anak semata wayang nya.

"semoga kamu jadi anak yang sukses nak, banyak yang menyayangi kamu di sana,semua cita-cita mu tercapai. Ucap batin bu Lilis.

Sementara itu,setelah menempuh perjalan 4 jam kurang lebih Rania dan Astuti sudah sampai di tempat tujuan nya, Rania begitu takjub melihat rumah mewah bak istana kerjaan yang cuma bisa ia lihat di televisi. Rania tidak pernah menyangka akan tinggal di rumah mewah walaupun cuma jadi pembantu,begitu turun dari taksi yang mengantar mereka ia langsung melongo kaya orang bego begitu melihat bangunan di depan matanya.

"Ran ko malah bengong,kenapa?"tanya Uwa nya.

"Euh apa wa? "kata Rania malah balik nanya kaya orang linglung.

"kamu kenapa Ran? Kaya orang bingung gitu,kita udah sampai Ran. "ucap Uwa tuti

"wa ini beneran rumah bukan istana? Ko bisa megah banget wa Rania minder ah mau masuk nya juga,Rania ngerasa kaya jadi upil wa ga pantas buat masuk ke sana wa. "ucap Rania.

"kamu ngomong apasih Ran? yu cepat masuk nanti Uwa kenalin sama nyonya Renata. "kata Wa Tuti sambil menuntun tangan Rania masuk ke dalam gerbang rumah itu.

Begitu masuk lebih dalam Rania tambah mengagumi bangunan itu. Rania sampai mencubit tangan Uwa nya yang lagi menuntun tangan nya sambil berjalan di halaman rumah itu,reflex melepaskan tangan Rania.

"kamu kenapa mencubit tangan Uwa Ran?"tanya Wa Tuti ia kaget tangan nya tiba-tiba di cubit.

"he.. He.. He.. Maaf wa Rania takut lagi mimpi tadi,jadi nyubit tangan Uwa buat mastiin kalo ini nyata. "jawab Rania sambil cengengesan.

"ada-ada aja kamu, yang ada tangan kamu yang harus di cubit Ran bukan tangan Uwa, aneh kamu. "ucap Wa Tuti.

"mana bisa gitu wa, aku beda sama orang lain, jadi Uwa yang harus di cubit jadi aku yakin kalo aku tidak lagi mimpi wa. "ucap Rania.

"jangan norak kamu! jadi perempuan itu harus anggun Ran supaya di sukai laki-laki."kata Wa Tuti.

Di depan rumah mereka sudah di sambut wanita baruh baya yang begitu cantik dan anggun,Rania memandang wanita itu dengan takjub.

"orang kaya mah beda pakaian nya aja bagus banget, tapi nanti dia galak gak ya sama aku. Batin Rania.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!