Setelah Lucas masuk ke kamar mandi, bi Tuti langsung membereskan tempat tidur Lucas, meskipun masih ada beberapa pembantu lain tapi Lucas tidak pernah mau kalo kamarnya di bereskan orang lain. Setelah beres bi Tuti langsung keluar dari kamar itu menuju ruang makan,di sana sudah ada ibu Renata dan pak Bambang, mereka adalah orang tuanya Lucas.
"Lucas udah bangun bi? "tanya bu Renata.
"sudah bu, den Lucas lagi mandi paling sebentar lagi turun bu. "jawab bi Tuti.
"makasih bi. "ucap Renata.
"sama-sama. "ucap bi Tuti sambil meninggalkan majikan nya menuju dapur.
"pagi mah, pah! "sapa Lucas sambil narik kursi di depan sang ibu dan mendudukan bokong nya.
"pagi juga sayang. "balas ibunya, ayahnya cuma senyum membalas sapaan anak nya.
"gimana kerjaan kamu lancar Luc? Pembukaan cabang di bandung sudah di urus? "tanya pak Bambang.
Lucas sudah beberapa tahun kebelakang menggantikan ayahnya sebagai CEO di perusahaan milik ayahnya yang bergerak di bidang makanan ringan juga beberapa minuman. Kinerjanya sudah dapat di andalkan sang ayah terbukti perusahaan nya terus berkembang pesat dan sudah buka beberap cabang di beberapa kota besar dalam negri, bahkan tak jarang Lucas menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan besar. Lucas jadi gila kerja semenjak pacarnya meninggalkan nya dan tidak pernah memikirkan dirinya, bagi Lucas kerja adalah no 1,kerjaan bisa melupakan kesedihan hati dan pikiran nya gara-gara di tinggalkan kekasih nya.
"sudah pah, nanti kalo tinggal launching aku baru hadir pah, "jawab Lucas.
"Bagus kalo gitu Luc, papa serahin semuanya samanya sama kamu,semoga tambah maju usaha kita ya. "ucap pak Bambang.
"iya pah makasih papa udah percaya Lucas buat gantiin papa."kata Lucas.
"oh iya Luc,mungkin sebentar lagi bi Tuti bakal tidak kerja di sini lagi Nak. "ucap bu Renata lirih.
"emang kenapa mah, bibi kan sudah kita anggap keluarga kita,kenapa harus ninggalin kita ma? "tanya Lucas.
"katanya bibi mau menghabiskan masa tuanya di kampung nya Luc, mungkin bibi rindu tinggal di kampung Nak, "jawab bu Renata.
"kan bibi sudah tidak punya suami,anak juga bibi ga punya kan ma, kenapa ga tinggal di sini aja sama kita? "tanya Lucas lagi.ia belum bisa terima harus di tinggalkan bibi yang sudah ngurus dirinya sejak kecil.
"di kampung kan ada saudaranya bibi Luc, katanya bibi bakal tinggal sama saudaranya, tapi nanti bakal ada ponakan bibi yang gantiin dia kerja di sini ko, jadi tali persaudaraan kita tidak akan putus sama keluarga bibi Luc. "kata ibunya.
"ya tetep aja beda ma, yang Lucas mau tuh bibi tetep tinggal disini nemenin kita. "kata Lucas ngotot tidak mau ditinggal bibi kesayangan nya.
"sudah-sudah! Teruskan sarapan nya jangan berdebat terus, masalah bibi kita tidak bisa memaksa Luc,bibi punya keluarga sendiri di kampung nya, jadi kita tidak bisa nahan dia, selama ini bibi sudah bantuin kita dengan tulus, sekarang waktunya kita menghargai keputusan bibi, nanti kalo kita kangen sama bibi tinggal datang ke kampung bibi gampang kan!"ucap Pak Bambang panjang lebar.
Lucas dan ibunya langsung diam tidak berdebat lagi,yang dikatakan pak Bambang benar,Lucas tidak mungkin menahan ke inginan bi Tuti buat tinggal di kampung nya, bi Tuti juga pasti mau berkumpul dengan saudaranya meskipun majikan nya sangat baik sama dirinya. Setelah menghabiskan sarapan nya,Lucas langsung berangkat ke kantor sama asisten sekaligus sahabatnya Hendrik.
🏵🏵🏵🏵🏵
Dua bulan kemudian tiba waktunya Rania berangkat ke jakarta buat menggantikan Uwa nya (panggilan untuk kaka ibunya) tiba Rania di jemput bu Tuti yang datang kemarin sore ke kampung nya di lembang bandung. Tuti sengaja menjemput Rania juga bakal tinggal beberapa waktu buat nemenin Rania supaya tidak terlalu sedih jauh dari ibu nya, yang selam ini tidak pernah pisah walau sebentar.
Rania sudah siap berangkat ia membawa tas berisi beberapa pakaian,Uwa nya melarang membawa baju terlalu banyak Uwa nya bilang sudah menyiapkan beberapa pakaian bagus di sana, Rania berpamitan pada ibunya sambil menangis ia sedih harus meninggalkan ibunya seorang diri sementara Uwanya menemani dirinya di rumah majikan nya.
"ibu harus jaga kesehatan,jangan terlalu capek juga ya bu,jangan terlalu banyak pikiran juga, doain Rania supaya betah tinggal di sana ya bu,"ucap Rania sambil memeluk ibunya.
"iya ibu bakal jaga kesehatan Ran, kan ibu juga mau panjang umur Ran supaya ibu menyaksikan kamu di pinang juragan Beni buat jadi istri ke empat nya. "kata bu Lilis sambil ketawa.
"ah ibu, paling ibu yang punya hati sama juragan Beni, tapi ibu malu kan karena ibu sudah ada kerutan di wajahnya,jadi ngelempar sama Rania iya kan bu? Ngaku aja deh bu! "ucap Rania meledek ibunya.
"kamu kalo ngomong suka bener Ran, jangan salah Ran dulu waktu ibu belum nikah sama bapak kamu, juragan beni pernah tergila-gila sama ibu loh. "kata bu Lilis bangga.
"terus kenapa tidak di terima bu? "tanya Rania penasaran.
"dulu cinta ibu buta Ran, ibu cintanya sama bapak kamu,jadi ibu tidak melihat harta meskipun bapak kamu biasa aja tapi ibu cinta sama dia."jawab bu Lilis.
"tapi ibu tidak nyesel kan nikah sama bapak bu? "tanya Rania.
"tidak Ran, justru ibu sedih kenapa bapak kamu ninggalin ibu terlalu cepat. "jawab bu Lilis.
"kenapa sedih bu? Pasti karena ibu capek ngurus aku sendirian ya bua? "tanya Rania sendu.
"bukan Ran,ibu seneng ngurus kamu meskipun sendirian kan kamu kesayangan ibu Ran. "jawab bu Lilis.
"terus sedih nya kenapa dong bu? "tanya Rania penasaran.
"karena ga ada yang ganggu tidur ibu kalo malam-malam Ran. "jawab bu Lilis sambil nyengir.
"sudah-sudah! Kalian itu berpelukan nya lama banget kaya teletubbies aja tau ga."ucap Tuti yang sudah jengah menyaksikan anak sama ibu itu.
"sampai lupa kalo ada mahluk lain di sini."ucap Bu Lilis sama kakanya.
"sembarangan kamu!"teriak bu Tuti.
"yu Ran berangkat sekarang,supaya cepat sampai kalo berangkat nya pagi-pagi, kalo agak siang nanti panas."ucap bu Tuti sambil keluar dari rumah adik nya.
"aku berangkat bu."ucap Rania sambil mencium tangan ibunya.
"iya hati-hati Ran,semoga betah di sana, nanti kalo udah kuliah belajar yang benar ya semoga kamu sukses Nak. "kata bu Lilis.
Bu Lilis menatap sendu punggung anak nya yang semakin menjauh meninggalkan dirinya seorang diri, tidak terasa matanya berkaca-kaca,sebenarnya ia sedih harus tinggal berjauhan dari sang anak,tapi ia tidak memperlihatkan kesedihan itu di depan sang anak, ia harus kuat demi Masa depan Rania,andai ia mampu pasti tak harus berjauhan sama anak semata wayang nya.
"semoga kamu jadi anak yang sukses nak, banyak yang menyayangi kamu di sana,semua cita-cita mu tercapai. Ucap batin bu Lilis.
Sementara itu,setelah menempuh perjalan 4 jam kurang lebih Rania dan Astuti sudah sampai di tempat tujuan nya, Rania begitu takjub melihat rumah mewah bak istana kerjaan yang cuma bisa ia lihat di televisi. Rania tidak pernah menyangka akan tinggal di rumah mewah walaupun cuma jadi pembantu,begitu turun dari taksi yang mengantar mereka ia langsung melongo kaya orang bego begitu melihat bangunan di depan matanya.
"Ran ko malah bengong,kenapa?"tanya Uwa nya.
"Euh apa wa? "kata Rania malah balik nanya kaya orang linglung.
"kamu kenapa Ran? Kaya orang bingung gitu,kita udah sampai Ran. "ucap Uwa tuti
"wa ini beneran rumah bukan istana? Ko bisa megah banget wa Rania minder ah mau masuk nya juga,Rania ngerasa kaya jadi upil wa ga pantas buat masuk ke sana wa. "ucap Rania.
"kamu ngomong apasih Ran? yu cepat masuk nanti Uwa kenalin sama nyonya Renata. "kata Wa Tuti sambil menuntun tangan Rania masuk ke dalam gerbang rumah itu.
Begitu masuk lebih dalam Rania tambah mengagumi bangunan itu. Rania sampai mencubit tangan Uwa nya yang lagi menuntun tangan nya sambil berjalan di halaman rumah itu,reflex melepaskan tangan Rania.
"kamu kenapa mencubit tangan Uwa Ran?"tanya Wa Tuti ia kaget tangan nya tiba-tiba di cubit.
"he.. He.. He.. Maaf wa Rania takut lagi mimpi tadi,jadi nyubit tangan Uwa buat mastiin kalo ini nyata. "jawab Rania sambil cengengesan.
"ada-ada aja kamu, yang ada tangan kamu yang harus di cubit Ran bukan tangan Uwa, aneh kamu. "ucap Wa Tuti.
"mana bisa gitu wa, aku beda sama orang lain, jadi Uwa yang harus di cubit jadi aku yakin kalo aku tidak lagi mimpi wa. "ucap Rania.
"jangan norak kamu! jadi perempuan itu harus anggun Ran supaya di sukai laki-laki."kata Wa Tuti.
Di depan rumah mereka sudah di sambut wanita baruh baya yang begitu cantik dan anggun,Rania memandang wanita itu dengan takjub.
"orang kaya mah beda pakaian nya aja bagus banget, tapi nanti dia galak gak ya sama aku. Batin Rania.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Bzaa
menarik....
2022-07-12
0
Suriyawan
lkeren thor lmjuut
2022-04-13
1
ossy Novica
Wajar aja Rania takjub melihat rumah majikan di bandingkan rumahnya di desa hanya gubuk.
2022-03-05
0