Rutinitas pagi, Gail mempersiapkan potong buah ke dalam dua wadah bekal. Cemilan sebelum waktu makan siang untuk Jemma dan Jarrett ketika berada di kantor Addison.
Setelah sarapan, Duo J dan The Brown berangkat dari rumah. Si kembar diantar ke villa yang dianggap kantor Addison. Itu jadi tempat bermain dua anak selama tiga orang dewasa itu bekerja.
Usaha makanan cemilan tradisional dengan merek The Brown milik Landon dan Ellie yang juga jadi panggilan pasangan tersebut memiliki tempat dapur produksi serta administrasi yang terpisah dari rumah.
Landon bertugas di bagian masak, Ellie untuk keperluan logistik, Gail memegang keuangan ditambah urusan kerjasama bisnis dan beberapa karyawan The Brown.
Sehingga Duo J tidak ditinggal berdua di rumah. Si kembar dibawa ke tempat kerja mama dan kakek-neneknya tapi tidak bertahan lama. Mereka jenuh dengan lingkungan itu.
Kegiatan yang bisa dilakukan Jemma dan Jarrett disana terbatas dan membosankan. Balita seumuran mereka yang bisa untuk jadi teman juga membosankan.
Beragam permainan yang bisa Gail sediakan di ruangannya semakin tidak cocok dengan perkembangan sang putra dan putri. Mereka tumbuh tidak seperti anak-anak pada umumnya.
Maka pada saat Addison menawarkan Gail dan The Brown untuk mengizinkan Duo J berada di villa yang sebagai kantornya itu sepanjang hari, mereka menyetujui.
Lagi pula, Duo J bukan anak-anak yang sulit dan villa besarnya juga terasa lengang dengan staff yang sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Addison merasa tidak akan jadi masalah.
Malah Jemma dan Jarrett sering membantu memecahkan masalah yang pemimpin penduduk itu tangani. Baik Duo J sadari atau tidak. Terkadang keduanya seperti orang dewasa.
Seperti saat ini, Jarrett tidak lagi fokus menikmati kegiatan berenangnya di kolam villa. Dia tidak lagi tenang menunggu Addison. Rasanya lama sekali om Adi itu keluar dari kamar pribadinya.
Pria kecil itu punya rencana besar untuk solusi penyelesaian masalahnya kemarin dengan Jemma. Dia perlu peran besar Addison untuk membantunya. Orang yang paling tepat.
Jarrett menghembuskan nafasnya kesal karena batang hidung om Adi itu belum juga tampak. Dia kembali melompat indah ke kolam renang dan melatih kemampuan tubuhnya di air.
“Jarret,” panggil suara yang setengah berteriak dari arah balkon.
“Om Adi,” balas Jarrett senang dan dia segera keluar dari kolam. Saatnya misi dimulai.
Setelah beberapa menit, Jarret dan Addison duduk berhadapan di ruang kerja sebab pria kecil itu bilang pembicaraan pagi ini adalah sesuatu yang sangat serius. Addison paham.
Jarrett menjelaskan keinginannya untuk bekerja pada Addison. Dia membutuhkan uang dalam jumlah banyak dan itu sangat tidak boleh diketahui Gail tapi jika The Brown bisa dikompromikan.
Dia perlu uang itu untuk membeli ponsel yang sama dengan ponsel yang dia dapatkan saat memenangkan lomba estafet. Satu ponsel baru untuk Jemma. Dia tidak ingin lagi melukai kakaknya itu.
Pembicaraan serius antara Jarrett dan Addison berlangsung cukup alot. Jarrett yang keras kepala ingin menghasilkan uang sendiri dan Addison yang ingin langsung membelikan saja.
Akhirnya kemenangan berada di tangan Jarrett, dia dijadikan asisten pribadi oleh Addison dan digaji dengan hitungan yang mereka sepakati.
Sang pemimpin penduduk itu memilih menuruti niat baik persaudaraan kembar Duo J. Yang berarti mulai hari ini, dia masuk dalam permainan peran yang Jarrett dan dirinya buat.
Yaitu sepanjang hari berada di villa, Jarrett bertugas di ruang kerja Addison dan ikut menemani bos jika ada urusan luar. Om Adi itu bukan hanya pemimpin pulau Delan tapi juga seorang pengusaha.
Demi menutupi peran sebagai bawahan Addison, Jarrett akan ditampilkan seolah pergi bermain dengan om Adi. Bagian dan tugas kerja si pria kecil disesuaikan dengan kondisi.
Aktivitas Jarrett yang biasanya berada di perpustakaan, ruang olahraga, serta kolam renang berhenti. Dia tidak lagi seperti Jemma yang bermain di villa kantor Addison.
Semua harus berjalan lancar dan mulus sampai tujuan misi yang Jarrett punya tercapai. Bahkan sebisanya Jemma pun tidak sadar dengan apa dia lakukan.
Lagipula mereka tidak sering punya aktifitas yang sama. Jemma biasanya ada di ruang musik dan bioskop mini.
Kalau nanti agak mencurigakan, Jarrett bisa berstrategi. Sebab kontrol kamera cctv villa berada di ruang kerja dan gawai Addison yang berarti itu bisa dimanfaatkan.
"Sepakat, hari ini jadi hari pertama Jarrett Brown bekerja sebagai asisten pribadi Addison Taylor.”
Dua laki-laki beda generasi tersebut bersalaman, mengukuhkan apa yang mereka sepakati berdua.
“Siang ini aku ada urusan di Hicity. Jam sepuluh ini kapalku akan berangkat keluar pulau dan kamu ikut denganku, Jarrett,” ucap Addison seraya memberitahu Jarrett untuk bersiap.
***
Jarrett menyadari orang-orang yang tiba-tiba berkerumunan di dekat meja yang ditempatinya bersama Addison untuk makan siang. Restoran yang tidak biasa bagi Jarrett.
Kata Addison, tempat makan ini tidak bisa dikunjungi sembarang orang sebab perlu reservasi dan lolos verifikasi. Hanya yang berurusan bisnis dan yang berstatus tertentu.
Dilihat dari interior ruangannya, Jarrett bisa langsung menyetujui apa yang Addison katakan itu. Semua serba mewah dengan desain yang unik dan estetik.
“Cepat, orang yang terjatuh ke kolam renang interior itu cacat. Dia yang menggunakan kursi roda itu,” kalimat dari suara orang yang sedang berdiri di dekat Jarrett.
Spontan sisi penolong Jarrett tergerak dan tubuhnya berlari menuju kolam yang dimaksud. Segera dia beraksi karena yakin dengan kemampuannya bisa membawa pria yang berada di air itu keluar
Bertepatan dengan badan mereka berdua mendarat dengan baik di tepi kolam, Jarrett terkejut karena merasakan ada yang menyambar kedua telapak tangan pria yang dia selamatkan itu.
“Nigel! Nigel, ini aku Miles. Tenangkan dirimu. Kamu aman. Aku ada bersamamu. Dengarkan aku, Nigel. Aku bersamamu,” ucap seorang yang membuat Jarrett terkejut tadi.
Nigel mengangguk sebagai caranya merespon ucapan Miles. Jarrett juga bisa merasakan tubuh pria yang dua kali tubuhnya itu lebih rileks daripada saat dibawanya dari air.
Dengan genggaman tangan yang masih bertaut, Miles menatap tajam Jarrett. Sedangkan pria kecil itu tidak bisa membaca apa maksud tatapan pria yang menyebut dirinya Miles itu.
“Terima kasih sudah menyelamatkan kakakku. Siapa namamu?” tanya Miles. Raut wajahnya datar.
“Namaku Jarrett. Aku kebetulan bisa membantu saja,” jawab Jarrett seramah yang dia bisa. Entah kenapa pria kecil itu tidak tahu ada perasaan mengganjal yang tiba-tiba.
“Jarrett,” panggil Addison yang terengah-engah mendekati si pria kecil lalu lanjut berkata, “Bagaimana keadaanmu? Om Adi-”
“Tenang, Om. Aku baik-baik saja. Seperti biasa,” ujar Jarrett memotong ucapan Addison. Dia paham pasti omnya itu tidak menyadari ada tatapan tajam orang asing karena kehadirannya yang menyela.
“Syukurlah,” ucap Addison lega lalu tersadar dengan kondisi mereka. Dia menoleh ke arah tatapan Jarrett lalu mengendalikan dirinya untuk berkata, “Selamat siang, Tuan Irey.”
*bersambung..
-Diw @ diamonds.in.words | Oktober2021
**author: Tuan Irey, hmm >_<
***Penting wahai Pembaca\, silakan tekan tombol suka\, hadiah\, vote dan jadikan novel ini masuk favorit. Makasih ya :))
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments