Bab 5. Misi Bunuh Diri?

Xavier mendengar itu kaget. Begitu juga dengan Graciella sehingga akhirnya mereka saling tatap. Untuk apa mereka membutuhkan Graciella?

"Tidak! tidak bisa!" tegas Xavier. Dia tak ingin menambah sandera di kasus ini.

"KYA! TOLONG!" terdengar suara teriakan yang nyaring dari alat komunikasi itu. Xavier membesarkan matanya. Gracilella pun mengikutinya.

"Apa yang dia lakukan sekarang?" tanya Xavier cepat pada tentara yang tadi. Tentara itu segera mencari tahu apa yang dilakukan oleh penjahat itu dan langsung melaporkannya.

"Mereka melukai Nyonya Diplomat, Komandan!"

"Sial!" umpat Xavier kesal.

.

"Bagaimana? apa aku juga harus melukai anaknya?" gertak penjahat itu dengan nada sarkasnya.

"Apa ada anak-anak di sana?" tanya Graciella kaget.

Xavier mengangguk. "Anak Diplomat ini, umurnya masih delapan tahun."

"Aku akan masuk!" tegas Graciella. Dia membayangkan pasti sangat menakutkan bagi anak berumur delapan tahun dalam penyekapan dan melihat ayah ibunya dilukai seperti itu.

"Tidak!" tolak Xavier mentah-mentah, "Kau kira ini main-main! lakukan saja tugasmu!"

Graciella mengerutkan dahinya, menyipitkan kembali matanya pada Xavier, "Lalu? apa yang akan kau lakukan?"

Xavier memainkan bibirnya. Dia masih berpikir apa yang harus dia lakukan, tapi membiarkan wanita ini masuk bukan hal yang tepat.

"Anak itu pasti sangat ketakutan. Dia melihat ayah dan ibunya terluka. Mungkin fisiknya tak terluka sekarang tapi sudah pasti psikisnya terluka," jelas Graciella membuka penghubung jarum anastesi itu karena merasa sudah cukup mengeluarkan cairannya. Apalagi dia melihat ambulans sudah datang mendekat. Korban ini sudah bisa dikatakan dalam keadaan stabil.

"Hei! bagaimana? apa aku harus melukai anaknya!" tanya penculik itu lagi.

"Beri kami waktu!"

"Cepatlah, aku tidak bisa menunggu selamanya!"

Xavier memandang Graciella yang kukuh berdiri di dekatnya. Graciella mencoba untuk menunjukkan keseriusannya agar Xavier tak meragukannya. Walaupun sebenarnya ada rasa takut. Tentu saja! dia tak tahu apa yang akan terjadi di sana. Tapi, keselamatannya dibandingkan dengan keselamatan anak itu, baginya tentu lebih berharga keselamatan anak itu. Toh! jika dia mati tak ada yang sedih. Dia hanya seorang anak yatim piatu.

"Berikan dia informasi tentang mereka!" Xavier memerintahkan anak buahnya. Graciella menarik napas panjang. Itu sebuah persetujuan dari Xavier. Seorang tentara membawakan tablet berisi data para penjahat, foto dua orang pria berumur 20-30 tahunan ada di sana.

"Ini pria yang tadi menghubungi kita. Yang ini adalah rekannya, dia terluka sebelum kejadian ini. Aku berpikir dia ingin menyelamatkan nyawa temannya karena itu meminta kau ke dalam. Ini adalah dua sanderanya," jelas Xavier.

Graciella menangguk mendengar penjelasan dari Xavier. Mengamati wajah tersangka, dia mengerutkan dahinya. Dia lalu melihat wajah anak Diplomat itu. Sangat lucu dengan senyuman lebarnya. Sekarang pasti dia sangat trauma, bisa-bisa dia tak akan tersenyum seperti ini lagi.

"Aku ingin berbicara dengan mereka." Graciella menatap serius pada Xavier yang ada di depannya. Lagi-lagi, mata mereka bertemu kembali. Graciella baru menyadari betapa tajam tatapan pria dan kelamnya bola matanya.

“Untuk apa?”

“Hubungi saja. Ada yang ingin aku katakan.”

Xavier menyipitkan sedikit matanya kembali. “Berikan dia alat komunikasinya.”

Tentara yang selalu setia ada di belakang Xavier segera memberikan alat komunikasinya pada Graciella. Graciella langsung menggunakannya.

“Aku ingin berunding denganmu,” ujar Graciella sambil melirik ke arah Xavier yang memasang wajah dinginnya yang sedikit menyeramkan. “Aku ingin melakukan pertukaran.”

“Pertukaran apa?” penjahat itu menanggapi.

“Aku akan menjadi sanderamu, tapi lepaskan anak itu,” pinta Graciella.

“Heh? kau kira aku bodoh? tidak! jika kau tidak datang sekarang! aku akan melukai ibunya kembali!” jawab penjahat itu cepat.

“Kau pasti punya istri dan anak bukan? coba bayangkan bagaimana jika anak itu adalah anakmu. Dia pasti ketakutan ada di sana. Bagaimana jika dia melihat dirimu terluka, bisa kau bayangkan? dia menangis ketakutan.” Graciella mengatakan itu dengan sangat lembut. Seolah menasehati seorang anak yang sedang nakal. Tak ada jawaban cepat seperti yang tadi dilakukan oleh penjahat itu. “Anakmu, pasti tidak ingin melihatmu melukai anak lain, aku yakin dia akan bertambah kecewa padamu.”

Xavier mengerutkan dahinya. Semua orang yang berkumpul di sana pun terdiam. Terasa hening saat Graciella mengucapkan kata-kata dengan nada keibuan itu. Mereka bertanya dalam hati, apa yang sedang dipikirkan wanita itu? melawan penjahat dengan kelembutan?

Cukup lama tak ada balasan, “Baiklah, tapi jangan macam-macam denganku, jika tidak kalian akan mendapatkan ibunya tak bernapas!”

Graciella bernapas lega. Dia tersenyum tipis lalu melihat ke arah Xavier yang mengerutkan dahinya dalam, ada guratan pertanyaan di wajahnya.

“Ada bekas cincin di jari manisnya. Jadi dia pasti sudah menikah, lalu kencenderungan dia selalu menyiksa ibunya bukan anaknya, jadi aku rasa dia punya anak sehingga tak tega melakukannya. Jika dia tak punya, pasti dia lebih memilih menyiksa sang anak karena psikologis kita lebih merasa simpati jika anak-anak menjadi korbannya.” Graciella menjelaskan apa yang dia pikirkan. “Sekarang, kalian hanya tinggal memikirkan bagaimana cara melepaskan ibunya.”

Xavier memandang Graciella dengan wajah datar. Sejujurnya dia cukup kagum dengan analisa dari Graciella yang bisa berpikir sampai sana. “Persiapkan dia untuk pertukaran.” perintah Xavier pada para anggotanya.

Graciella menekan-nekan jari jemarinya. Sebuah kebiasaan yang memang selalu dia lakukan ketika dia sedang cemas atau ketakutan. Xavier mengencangkan rompi anti peluru yang sudah dipakaikan ke tubuh kecil Graciella. Perhatiannya jatuh pada jari Graciella yang tampak lecet dan membiru. Apa dia tidak merasakannya?

Graciella memandang pria yang baru dia sadari sangat tinggi dan tegap. Tinggi badan mereka berjarak begitu jauh. Bahkan jika Graciella berdiri di belakangnya sepertinya dia akan tertutup sempurna.

“Sudah.” dingin pria itu mengatakannya. Graciella hanya menekan bibirnya mengangguk. Sekarang dia baru sadar, dia cukup ketakutan. Melihat wajah tegang dari Graciella yang berulang kali menghela napas, Xavier akhirnya melunakkan wajahnya. “Tenang saja, kami akan membebaskanmu segera.”

Wajah Graciella berubah sendu. Tiba-tiba saja dia ingat bagaimana kehidupannya. Seketika saja dia merasa tak ingin diselamatkan. Bukannya dari dulu dia memang ingin mati? mati dalam pertempuran seperti ini, rasanya akan lebih baik daripada dikenang mati bunuh diri.

Graciella melemparkan senyuman tipisnya, “Tak perlu terlalu memaksa, aku siap untuk ini.”

Xavier menautkan kedua alisnya menjadi bergelombang. Apa maksud wanita ini? Apakah dia ingin menjadikan misi ini menjadi misi bunuh diri?

“Komandan, mereka sudah ada di depan rumah!” lapor tentara bawahan Xavier.

Xavier mengangguk. Dia mengambil senjata api miliknya. Dia lalu berjalan bersama dengan Graciella yang tampak tegar berjalan ke arah pintu gerbang yang sudah hancur ditabrak oleh mobil para penjahat.

Graciella menatap miris melihat seorang anak perempuan yang tampak menangis tersedu-sedu ditahan oleh kalungan tangan penjahat di lehernya. Sedangkan muncung senjata menempel di sisi kepalanya. Raut wajah takut terlihat jelas di wajahnya.

“Baiklah! suruh wanita itu berjalan ke arah ku dahulu!” teriak penjahat itu.

“Tidak bisa! kami tidak bodoh! lepaskan dulu anak perempuan itu baru dia akan berjalan ke arahmu!” teriak Xavier.

“Kau kira aku juga bodoh!”

“Baiklah, kita lepaskan mereka bersama-sama.”

“Tidak! jika kalian tidak mengikuti apa yang aku mau, aku akan membunuh ibunya dan juga dia!” penjahat itu menekan muncung senjata ke kepala anak itu. Anak itu berteriak keras. Sang ibu yang ada di lantai dua pun histeris melihat bagaimana kepala anaknya ditekan dengan senjata itu.

Melihat keadaan genting itu, Xavier menekan rahangnya keras. Dia melihat di lantai dua, penculik yang tampak terluka itu masih bisa menodongkan pistolnya pada ibu anak ini. Situasi ini sangat sulit. Tentunya tujuannya menyelamatkan semua sandera tanpa luka sedikitpun. Tapi sepertinya akan sulit melakukanya walaupun begitu banyak anggotanya di sini. Selain itu, presiden meminta untuk merahasiakan hal ini agar tidak terjadi histeria massal.

Dia lalu menatap Graceilla yang tampak sudah mantap ingin melanjutkan hal ini. Mau tak mau mereka mengikuti apa yang dipinta oleh mereka.

“Aku akan mulai berjalan. Jika terjadi sesuatu padaku, katakan pada suamiku! aku bebas.” Graceilla mulai melangkah dengan senyuman tipis yang tak Xavier tahu artinya. Xavier mendengar itu menjadi kaget. Sepertinya wanita ini memang ingin bunuh diri!

Terpopuler

Comments

Ma'e Rizzky

Ma'e Rizzky

salut skaligus kasihan dgn graciella

2024-02-03

0

may

may

Ya ampun, kasian graciella

2024-01-29

0

Mimilngemil

Mimilngemil

Iya betul Xavier, Gracealla dah bosan hidup sama Suaminya 😅😂

2024-01-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Malam Pernikahan.
2 Bab 2. Selamat Atas Kehamilannya.
3 Bab 3. Kau benar-benar menjijikkan.
4 Bab 4. Aku mau dokter itu.
5 Bab 5. Misi Bunuh Diri?
6 Bab 6.
7 Bab 7. Bravo Gracie! kau hebat sekali!
8 Bab 8. Mari bercerai saja.
9 Bab 9. Aku yakin kalian cocok!
10 Bab 10. Maaf aku tidak berminat.
11 Bab 11. Aku menantangmu!
12 Bab 12. Kenapa pria itu lagi?
13 Bab 13. Kau ingin apa dua jam bersamaku?
14 Bab 14. Aku menyentuh ku?
15 Bab 15. Kita tidur bersama.
16 Bab 15. Pelampiasan nafsu atau menyukainya?
17 Bab 17. Tak mungkin dia tertarik denganku.
18 Bab 18. Bagaimana kau bisa menyebut pria itu sebagai suami?
19 Bab 19. Ini urusan semua pria jika melakukan kekasaran pada wanita.
20 Bab 20. Pria itu hanya bercanda.
21 Bab 21. Setiap orang punya kisah sedihnya masing-masing.
22 Bab 22. Seorang remaja dan seorang pria.
23 Bab 23. Wanita bodoh dan ceroboh.
24 Bab 24. berpura-puralah menjadi pasanganku.
25 Bab 25. Wanita ini!
26 Bab 26. Buktikan! Cium dia!
27 Bab 27. Kau sudah begitu cantik. Mari sedikit bersenang-senang.
28 Bab 28. Aku akan melayani, tapi dengan satu syarat.
29 Bab 29. Berjalan terseok-seok.
30 Bab 30. Rasa hangat yang menyesakkan.
31 Bab 31. Kau terlalu polos
32 Bab 32. Keluarga Qing adalah keluarga terpandang.
33 Bab 33.
34 Bab 34. Wajah polos yang membuat terngiang.
35 Bab 35. Tak ingin punya hubungan dengan pria mana pun lagi.
36 Bab 36. Aku Ingin Bicara Tentang Dia.
37 Bab 37. Wanita yang penuh kesedihan.
38 Bab 38. Katakan padaku yang sebenarnya!
39 Bab 39. Pria yang bersamanya semalaman
40 Bab 40. Wrong Time!
41 Bab 41.
42 Bab 42. Aku ingin menjemput Graciella.
43 Bab 42. Ada apa dengan pria ini?
44 Bab 44. Katakan padaku apa yang kau mau?
45 Bab 45. Bertemu keluarga.
46 Bab 46. Kenapa harus menunjukkan perhatian seperti semalam?
47 Bab 47. Kau?
48 Bab 48. Aku akan menikahimu!
49 Bab 49. Hanya Ada pria itu di hatinya?
50 Bab 50. Rumit! kalau begini semuanya rumit.
51 Bab 51. Apa kau mencintainya?
52 Bab 53. Komandan, jangan menyukaiku!
53 Bab 53. Kasus!
54 Bab 54. Kasus (2)
55 Bab 55. Wanita Anda begitu hebat.
56 Bab 56. Tolong jangan uji aku seperti ini terlalu sering.
57 Bab 57. Camkan itu!
58 Bab 58. Pria itu!
59 Bab 59. Aku tak suka dia pernah menyentuhmu!
60 Bab 60. Aku tahu kelemahannya.
61 Bab 61. Lain kali berhati-hatilah.
62 Bab 62. Aku tahu ...
63 Bab 63. Moira.
64 Bab 64. Bagaimana bisa jatuh cinta lagi, ketika cinta tak pernah baik padanya?
65 Bab 65. Dia bersamaku!
66 Bab 66. Mama ada di sini!
67 Bab 67.
68 Bab 68.
69 Bab 69.
70 Bab 70. Kita akan melanjutkan rencananya .
71 Bab 71.
72 Bab 70. Bagaimana bisa dia berhasil melahirkan?
73 Bab 73. Dia harus mendapat mereka kembali.
74 Bab 74. Keselamatan Putrinya.
75 Bab 75. Bagaimana kabar pria itu?
76 BAB 76. Ada Apalagi ini!
77 Bab 77. Aku sudah tau semuanya
78 Bab 78.
79 Bab 79.Beban yang terasa menghilang.
80 Bab 80. Baiklah aku akan menceraikannya!
81 Bab 81. Satu syarat.
82 Bab 82. Tak akan pernah lagi, kau sudah membunuhnya!
83 Bab 83. Akhirnya bercerai juga!
84 Bab 84.
85 Bab 85.
86 Bab 86
87 Bab 87. Rasa yang membara.
88 Bab 88.
89 Bab 89. Pengakuan.
90 Bab 90. Kira-kira siapa yang datang?
91 Bab 91.
92 Bab 92.
93 Bab 93. Aku akan menepatinya.
94 Bab 94.
95 bab 95
96 Bab 96.
97 Bab 97.
98 Bab 98
99 Bab 99
100 BAB 100.
101 Bab 101. Ini perintah langsung dariku!
102 Bab 102. Cinta Sumber Penderitaan.
103 Bab 103.
104 Bab 104. Aku akan menikahinya!
105 Bab 105
106 Bab 106.
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 108.
110 Bab 109
111 Bab 110.
112 bab 111
113 Bab 112
114 Bab 113.
115 Bab 114
116 Bab 115
117 Bab 116 - Luka yang terasa sakitnya. Mata yang menatap dalam.
118 Bab 117. Benarkan?
119 Bab 118. Kencan berdua yang gagal.
120 BAB 119.
121 Bab 120.
122 Bab 121. Perasaan yang tak nyaman.
123 Bab 122. Aku dan dia bersama semalaman.
124 Bab 123. Aku tidak bisa menemukan pembunuhnya.
125 Bab 124. Melakukan apapun demi keluarganya.
126 Bab 125. Di mana Keadilan?
127 Bab 126. Apa Maumu?
128 Bab 127. Sosok yang hilang.
129 Bab 128. Keadaan yang tidak berubah.
130 Bab 129. Apa dia sudah datang?
131 Bab 130. Misi rahasia!
132 Bab 131. Seorang pria menginap di tempatku
133 Bab 132.
134 Bab 133. Jadi aku harus menikah dengannya?
135 Bab 134.
136 Bab 135. Aku bisa menjadi presiden.
137 Bab 135. Temui aku malam ini
138 Bab 136. Entah berapa kali aku mengatakannya. Kau adalah wanitaku!
139 Bab 135. Malam bersama.
140 Bab 136. Kita dulu sepasang kekasih.
141 Bab 137. Aku harus tahu semuanya.
142 Bab 138. Melupakan selamanya
143 BAB 139. KASUS BARU
144 BAB 140. Rindu yang melanda.
145 Bab 141. Tak perlu mengkhawatirkannya.
146 Bab 142. Tak tahu harus mengatakan apa.
147 Bab 143. Pengembangan kasus
148 Bab 144. Pengembangan kasus -2
149 Bab 145. penyelidikan.
150 Bab 146.
151 Bab 147. penyelesaian kasus.
152 Bab 148
153 Bab 149
154 Bab 150. Rasa yang tak enak.
155 Bab 151.
156 Bab 152. Apa lagi yang dia lakukan?
157 Bab 153.
158 Bab 154. aku lakukan sebisaku!!
159 Bab 155.
160 Bab 156. Moira adalah ....
161 Bab 157. Dia harus menemui pria itu!
162 Bab 158. Aku tidak tahu tentangnya.
163 Bab 159.
164 Bab 160. Berhentilah!
165 Bab 161. Kepala yang mendidih.
166 Bab 162.
167 Bab 163. Untuk apa membeli alat ini?
168 Bab 164. Aku akan membunuhnya!
169 Bab 165
170 Bab 166.
171 Bab
172 Bab
173 Bab 169. Mari membicarakannya setelah semua selesai.
174 Bab 170. Panggil Ayah!
175 Bab 171. Kalian tak akan bertemu dengan anak kalian!
176 Bab 172. Dia membutuhkan kita
177 Bab 173.
178 Bab 175. Di mana putriku?
179 Bab 175.
180 Bab 176. Aku membutuhkanmu!
181 Bab 177. Bagaimana ini bisa terjadi?
182 Bab 178. Hasil tak terduga.
183 Bab 179. Dia adalah keluarga.
184 Bab 180. Satu kabar duka, dua kabar gembira menggantikannya.
185 Bab 181. Tak adakah yang ingin mendengarkannya?
186 Bab 182. Sebenarnya aku tahu dia di mana.
187 Bab 183. Keluarga bahagia yang harmonis.
188 Bab 184. Kaoru.
189 Bab 185. Mama, Kaoru akan menemani Mama.
190 Bab 186. Perasaan yang tersadar.
191 Bab 188. Hidup ini sudah lengkap.
192 Bab 189. Maaf. Kami tidak bisa mengikuti permintaan Anda.
193 Bab 190. Sepertinya itu kesalahpahaman.
194 Bab 191. Bukan pernikahan cinderella
195 Bab 192. Dia meminta khusus dirimu untuk melakukannya.
196 Bab 193. Kencan sebelum pernikahan.
197 Bab 194. Kau mengatakan aku tidak mengajakmu menikah dengan benar.
198 Bab 195. Gugup sebelum pernikahan
199 Bab 196. Akhirnya menikah juga.
200 Bab 197. Kau akan tahu ke mana.
201 Bab 198. Kau benar-benar mencintaiku ya?
202 Bab 199. Selamat datang di Manarola.
203 Bab 200. Ayo kita makan.
204 Bab 201. Tolong jangan berubah.
205 Bab 202. Apa kau marah karena membawamu karena dia?
206 Bab 203. Akhir dari liburan.
207 Bab 204. Saatnya bekerja.
208 Bab 205. Patah hati memang menyakitkan.
209 Bab 205. Pria yang sudah berubah.
210 Bab 206. Kali ini beneran hamil?
211 Bab 207.
212 Bab 208. jangan terlalu semangat!
213 Bab 209. Kau hamil?
214 Bab 210. Hasil pemeriksaan.
215 Bab 211. Untunglah! semua hanya mimpi
216 Bab 212. Aku ingin tahu apakah dia melakukan sesuatu yang mencurigakan?
217 Pengumuman!
218 Bab 213. Hah! kau saja gagal apalagi diriku?
219 Bab 214. Bagaimana tidak mungkin?
220 Bab 215. Sang Eksekutor
221 Bab 216. Dalang Pembunuhan.
222 Bab 217. Sesuatu yang tak benar.
223 Bab 128. Ada yang salah dengan semua ini.
224 Bab 219. Kudeta
225 Bab 220. Mari hidup dengan damai!
226 Bab 221. Wanita itu tak akan pernah lepas lagi dari tangannya.
227 Bab 222. Wanita yang sudah meninggalkanmu.
228 Bab 223. Ibu Negara ingin bertemu dengan Anda.
229 Bab 224. Tapi di mana wanita itu berada?
230 Bab 225. Sangat Mudah!
231 Bab 226
232 Bab 227. Kau tak tahu rasa sakitnya!
233 Bab 228. Kemesraan Yang Semu.
234 Bab 229. Apakah ini benar-benar karmanya?
235 Bab 230. Tuan meminta Anda untuk pindah.
236 Bab 231. Tidak, aku tidak tahu di mana dia.
237 Bab 231. Bagaimana kabarnya?
238 Bab 232. Dia harus di bawa ke rumah sakit.
239 Bab 234. Lakukan saja!
240 Bab 236.
241 Bab 237. familiar tapi terasa asing dalam waktu bersamaan.
242 Bab 238. Sampai aku menyerah.
243 Bab239. Kenapa ini bisa terjadi?
244 Bab 240. Kau mengenalnya?
245 Bab 241. Dia ...!
246 Bab 242. Pembunuhan berkedok bunuh diri.
247 Bab 243. Tak suka namanya disebut.
248 Bab 244. kita bersikap netral.
249 Bab 245.
250 Bab 246. Bukan dari Adrean.
251 Bab 247. Jangan Coba-coba.
252 Bab 248. Aku ingin bertemu Moira.
253 Bab 249. Rencana penculikan
254 Bab 250. Katakan ....
255 Bab 251.
256 Bab 252. Jika tahu dia hamil. Aku tak akan mau melakukannya.
257 Bab 253.
258 Bab 254. Lompat atau masuk.
259 Bab 255.
260 Bab 256. Lautan yang sepi
261 Bab 257. Pertemuan kami adalah Takdir.
262 Bab 258.
263 Bab 259. Jangan Cemas, aku sudah menanganinya.
264 Bab 260.
265 Bab 261. Ada apa? pekerjaanku masih banyak
266 Bab 262.
267 Bab 263. kau ingin ke mana?
268 Bab. 264. Lain kali tak perlu memberikan harapan.
269 Bab 265. Ih, otak mesum.
270 Bab 266. Bisa tidak pergi berdua saja?
271 Bab 267.
272 Bab 258.
273 Bab 269. Selamat mencariku di seluruh negara ini.
274 Bab 270. Kami sudah saling mencintai.
275 Bab 271. Apakah kau tahu tentang Laura?
276 Bab 272. Kalau tidak bisa hadir lebih baik melepaskanku saja!
277 bab 273. Aku takut dia mencelakakannya.
278 Bab 274. Aku di sini sekarang.
279 bab 275.
280 Bab 276
281 Bab 277. Aku Tahu aku salah
282 Bab 278. Percayakan semua padaku.
283 Bab 279. Anda harus kuat!
284 Bab 280. Bagaimana hasilnya?
285 Bab 281. Aku akan menunggumu di sini.
286 Bab 282. Di rumah sakit.
287 bab 283. Mereka menghalangi jalan kita Tuan.
288 Bab 284. Kebimbangan Laura.
289 Bab 285. Apa kau bisa menghubungi Antony?
290 Bab 286. Apa sekarang pria itu senang?
291 bab 287. kita tunggu tahun depan.
292 Bab 288. Tak mungkin bukan?
293 bab 289
294 Bab 290
295 Bab 291
296 Bab 292
297 Bab 293
298 Bab 294
299 Bab 295. Benarkah dia akan turun dari jabatannya?
300 Bab 296. Aku tidak ingin berperan sebagai korban.
Episodes

Updated 300 Episodes

1
Bab. 1. Malam Pernikahan.
2
Bab 2. Selamat Atas Kehamilannya.
3
Bab 3. Kau benar-benar menjijikkan.
4
Bab 4. Aku mau dokter itu.
5
Bab 5. Misi Bunuh Diri?
6
Bab 6.
7
Bab 7. Bravo Gracie! kau hebat sekali!
8
Bab 8. Mari bercerai saja.
9
Bab 9. Aku yakin kalian cocok!
10
Bab 10. Maaf aku tidak berminat.
11
Bab 11. Aku menantangmu!
12
Bab 12. Kenapa pria itu lagi?
13
Bab 13. Kau ingin apa dua jam bersamaku?
14
Bab 14. Aku menyentuh ku?
15
Bab 15. Kita tidur bersama.
16
Bab 15. Pelampiasan nafsu atau menyukainya?
17
Bab 17. Tak mungkin dia tertarik denganku.
18
Bab 18. Bagaimana kau bisa menyebut pria itu sebagai suami?
19
Bab 19. Ini urusan semua pria jika melakukan kekasaran pada wanita.
20
Bab 20. Pria itu hanya bercanda.
21
Bab 21. Setiap orang punya kisah sedihnya masing-masing.
22
Bab 22. Seorang remaja dan seorang pria.
23
Bab 23. Wanita bodoh dan ceroboh.
24
Bab 24. berpura-puralah menjadi pasanganku.
25
Bab 25. Wanita ini!
26
Bab 26. Buktikan! Cium dia!
27
Bab 27. Kau sudah begitu cantik. Mari sedikit bersenang-senang.
28
Bab 28. Aku akan melayani, tapi dengan satu syarat.
29
Bab 29. Berjalan terseok-seok.
30
Bab 30. Rasa hangat yang menyesakkan.
31
Bab 31. Kau terlalu polos
32
Bab 32. Keluarga Qing adalah keluarga terpandang.
33
Bab 33.
34
Bab 34. Wajah polos yang membuat terngiang.
35
Bab 35. Tak ingin punya hubungan dengan pria mana pun lagi.
36
Bab 36. Aku Ingin Bicara Tentang Dia.
37
Bab 37. Wanita yang penuh kesedihan.
38
Bab 38. Katakan padaku yang sebenarnya!
39
Bab 39. Pria yang bersamanya semalaman
40
Bab 40. Wrong Time!
41
Bab 41.
42
Bab 42. Aku ingin menjemput Graciella.
43
Bab 42. Ada apa dengan pria ini?
44
Bab 44. Katakan padaku apa yang kau mau?
45
Bab 45. Bertemu keluarga.
46
Bab 46. Kenapa harus menunjukkan perhatian seperti semalam?
47
Bab 47. Kau?
48
Bab 48. Aku akan menikahimu!
49
Bab 49. Hanya Ada pria itu di hatinya?
50
Bab 50. Rumit! kalau begini semuanya rumit.
51
Bab 51. Apa kau mencintainya?
52
Bab 53. Komandan, jangan menyukaiku!
53
Bab 53. Kasus!
54
Bab 54. Kasus (2)
55
Bab 55. Wanita Anda begitu hebat.
56
Bab 56. Tolong jangan uji aku seperti ini terlalu sering.
57
Bab 57. Camkan itu!
58
Bab 58. Pria itu!
59
Bab 59. Aku tak suka dia pernah menyentuhmu!
60
Bab 60. Aku tahu kelemahannya.
61
Bab 61. Lain kali berhati-hatilah.
62
Bab 62. Aku tahu ...
63
Bab 63. Moira.
64
Bab 64. Bagaimana bisa jatuh cinta lagi, ketika cinta tak pernah baik padanya?
65
Bab 65. Dia bersamaku!
66
Bab 66. Mama ada di sini!
67
Bab 67.
68
Bab 68.
69
Bab 69.
70
Bab 70. Kita akan melanjutkan rencananya .
71
Bab 71.
72
Bab 70. Bagaimana bisa dia berhasil melahirkan?
73
Bab 73. Dia harus mendapat mereka kembali.
74
Bab 74. Keselamatan Putrinya.
75
Bab 75. Bagaimana kabar pria itu?
76
BAB 76. Ada Apalagi ini!
77
Bab 77. Aku sudah tau semuanya
78
Bab 78.
79
Bab 79.Beban yang terasa menghilang.
80
Bab 80. Baiklah aku akan menceraikannya!
81
Bab 81. Satu syarat.
82
Bab 82. Tak akan pernah lagi, kau sudah membunuhnya!
83
Bab 83. Akhirnya bercerai juga!
84
Bab 84.
85
Bab 85.
86
Bab 86
87
Bab 87. Rasa yang membara.
88
Bab 88.
89
Bab 89. Pengakuan.
90
Bab 90. Kira-kira siapa yang datang?
91
Bab 91.
92
Bab 92.
93
Bab 93. Aku akan menepatinya.
94
Bab 94.
95
bab 95
96
Bab 96.
97
Bab 97.
98
Bab 98
99
Bab 99
100
BAB 100.
101
Bab 101. Ini perintah langsung dariku!
102
Bab 102. Cinta Sumber Penderitaan.
103
Bab 103.
104
Bab 104. Aku akan menikahinya!
105
Bab 105
106
Bab 106.
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 108.
110
Bab 109
111
Bab 110.
112
bab 111
113
Bab 112
114
Bab 113.
115
Bab 114
116
Bab 115
117
Bab 116 - Luka yang terasa sakitnya. Mata yang menatap dalam.
118
Bab 117. Benarkan?
119
Bab 118. Kencan berdua yang gagal.
120
BAB 119.
121
Bab 120.
122
Bab 121. Perasaan yang tak nyaman.
123
Bab 122. Aku dan dia bersama semalaman.
124
Bab 123. Aku tidak bisa menemukan pembunuhnya.
125
Bab 124. Melakukan apapun demi keluarganya.
126
Bab 125. Di mana Keadilan?
127
Bab 126. Apa Maumu?
128
Bab 127. Sosok yang hilang.
129
Bab 128. Keadaan yang tidak berubah.
130
Bab 129. Apa dia sudah datang?
131
Bab 130. Misi rahasia!
132
Bab 131. Seorang pria menginap di tempatku
133
Bab 132.
134
Bab 133. Jadi aku harus menikah dengannya?
135
Bab 134.
136
Bab 135. Aku bisa menjadi presiden.
137
Bab 135. Temui aku malam ini
138
Bab 136. Entah berapa kali aku mengatakannya. Kau adalah wanitaku!
139
Bab 135. Malam bersama.
140
Bab 136. Kita dulu sepasang kekasih.
141
Bab 137. Aku harus tahu semuanya.
142
Bab 138. Melupakan selamanya
143
BAB 139. KASUS BARU
144
BAB 140. Rindu yang melanda.
145
Bab 141. Tak perlu mengkhawatirkannya.
146
Bab 142. Tak tahu harus mengatakan apa.
147
Bab 143. Pengembangan kasus
148
Bab 144. Pengembangan kasus -2
149
Bab 145. penyelidikan.
150
Bab 146.
151
Bab 147. penyelesaian kasus.
152
Bab 148
153
Bab 149
154
Bab 150. Rasa yang tak enak.
155
Bab 151.
156
Bab 152. Apa lagi yang dia lakukan?
157
Bab 153.
158
Bab 154. aku lakukan sebisaku!!
159
Bab 155.
160
Bab 156. Moira adalah ....
161
Bab 157. Dia harus menemui pria itu!
162
Bab 158. Aku tidak tahu tentangnya.
163
Bab 159.
164
Bab 160. Berhentilah!
165
Bab 161. Kepala yang mendidih.
166
Bab 162.
167
Bab 163. Untuk apa membeli alat ini?
168
Bab 164. Aku akan membunuhnya!
169
Bab 165
170
Bab 166.
171
Bab
172
Bab
173
Bab 169. Mari membicarakannya setelah semua selesai.
174
Bab 170. Panggil Ayah!
175
Bab 171. Kalian tak akan bertemu dengan anak kalian!
176
Bab 172. Dia membutuhkan kita
177
Bab 173.
178
Bab 175. Di mana putriku?
179
Bab 175.
180
Bab 176. Aku membutuhkanmu!
181
Bab 177. Bagaimana ini bisa terjadi?
182
Bab 178. Hasil tak terduga.
183
Bab 179. Dia adalah keluarga.
184
Bab 180. Satu kabar duka, dua kabar gembira menggantikannya.
185
Bab 181. Tak adakah yang ingin mendengarkannya?
186
Bab 182. Sebenarnya aku tahu dia di mana.
187
Bab 183. Keluarga bahagia yang harmonis.
188
Bab 184. Kaoru.
189
Bab 185. Mama, Kaoru akan menemani Mama.
190
Bab 186. Perasaan yang tersadar.
191
Bab 188. Hidup ini sudah lengkap.
192
Bab 189. Maaf. Kami tidak bisa mengikuti permintaan Anda.
193
Bab 190. Sepertinya itu kesalahpahaman.
194
Bab 191. Bukan pernikahan cinderella
195
Bab 192. Dia meminta khusus dirimu untuk melakukannya.
196
Bab 193. Kencan sebelum pernikahan.
197
Bab 194. Kau mengatakan aku tidak mengajakmu menikah dengan benar.
198
Bab 195. Gugup sebelum pernikahan
199
Bab 196. Akhirnya menikah juga.
200
Bab 197. Kau akan tahu ke mana.
201
Bab 198. Kau benar-benar mencintaiku ya?
202
Bab 199. Selamat datang di Manarola.
203
Bab 200. Ayo kita makan.
204
Bab 201. Tolong jangan berubah.
205
Bab 202. Apa kau marah karena membawamu karena dia?
206
Bab 203. Akhir dari liburan.
207
Bab 204. Saatnya bekerja.
208
Bab 205. Patah hati memang menyakitkan.
209
Bab 205. Pria yang sudah berubah.
210
Bab 206. Kali ini beneran hamil?
211
Bab 207.
212
Bab 208. jangan terlalu semangat!
213
Bab 209. Kau hamil?
214
Bab 210. Hasil pemeriksaan.
215
Bab 211. Untunglah! semua hanya mimpi
216
Bab 212. Aku ingin tahu apakah dia melakukan sesuatu yang mencurigakan?
217
Pengumuman!
218
Bab 213. Hah! kau saja gagal apalagi diriku?
219
Bab 214. Bagaimana tidak mungkin?
220
Bab 215. Sang Eksekutor
221
Bab 216. Dalang Pembunuhan.
222
Bab 217. Sesuatu yang tak benar.
223
Bab 128. Ada yang salah dengan semua ini.
224
Bab 219. Kudeta
225
Bab 220. Mari hidup dengan damai!
226
Bab 221. Wanita itu tak akan pernah lepas lagi dari tangannya.
227
Bab 222. Wanita yang sudah meninggalkanmu.
228
Bab 223. Ibu Negara ingin bertemu dengan Anda.
229
Bab 224. Tapi di mana wanita itu berada?
230
Bab 225. Sangat Mudah!
231
Bab 226
232
Bab 227. Kau tak tahu rasa sakitnya!
233
Bab 228. Kemesraan Yang Semu.
234
Bab 229. Apakah ini benar-benar karmanya?
235
Bab 230. Tuan meminta Anda untuk pindah.
236
Bab 231. Tidak, aku tidak tahu di mana dia.
237
Bab 231. Bagaimana kabarnya?
238
Bab 232. Dia harus di bawa ke rumah sakit.
239
Bab 234. Lakukan saja!
240
Bab 236.
241
Bab 237. familiar tapi terasa asing dalam waktu bersamaan.
242
Bab 238. Sampai aku menyerah.
243
Bab239. Kenapa ini bisa terjadi?
244
Bab 240. Kau mengenalnya?
245
Bab 241. Dia ...!
246
Bab 242. Pembunuhan berkedok bunuh diri.
247
Bab 243. Tak suka namanya disebut.
248
Bab 244. kita bersikap netral.
249
Bab 245.
250
Bab 246. Bukan dari Adrean.
251
Bab 247. Jangan Coba-coba.
252
Bab 248. Aku ingin bertemu Moira.
253
Bab 249. Rencana penculikan
254
Bab 250. Katakan ....
255
Bab 251.
256
Bab 252. Jika tahu dia hamil. Aku tak akan mau melakukannya.
257
Bab 253.
258
Bab 254. Lompat atau masuk.
259
Bab 255.
260
Bab 256. Lautan yang sepi
261
Bab 257. Pertemuan kami adalah Takdir.
262
Bab 258.
263
Bab 259. Jangan Cemas, aku sudah menanganinya.
264
Bab 260.
265
Bab 261. Ada apa? pekerjaanku masih banyak
266
Bab 262.
267
Bab 263. kau ingin ke mana?
268
Bab. 264. Lain kali tak perlu memberikan harapan.
269
Bab 265. Ih, otak mesum.
270
Bab 266. Bisa tidak pergi berdua saja?
271
Bab 267.
272
Bab 258.
273
Bab 269. Selamat mencariku di seluruh negara ini.
274
Bab 270. Kami sudah saling mencintai.
275
Bab 271. Apakah kau tahu tentang Laura?
276
Bab 272. Kalau tidak bisa hadir lebih baik melepaskanku saja!
277
bab 273. Aku takut dia mencelakakannya.
278
Bab 274. Aku di sini sekarang.
279
bab 275.
280
Bab 276
281
Bab 277. Aku Tahu aku salah
282
Bab 278. Percayakan semua padaku.
283
Bab 279. Anda harus kuat!
284
Bab 280. Bagaimana hasilnya?
285
Bab 281. Aku akan menunggumu di sini.
286
Bab 282. Di rumah sakit.
287
bab 283. Mereka menghalangi jalan kita Tuan.
288
Bab 284. Kebimbangan Laura.
289
Bab 285. Apa kau bisa menghubungi Antony?
290
Bab 286. Apa sekarang pria itu senang?
291
bab 287. kita tunggu tahun depan.
292
Bab 288. Tak mungkin bukan?
293
bab 289
294
Bab 290
295
Bab 291
296
Bab 292
297
Bab 293
298
Bab 294
299
Bab 295. Benarkah dia akan turun dari jabatannya?
300
Bab 296. Aku tidak ingin berperan sebagai korban.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!