Pinkan mengangguk "Iyah, gue udah dari tadi di sini, tapi gue gak berani muncul di hadapan orang-orang bengis itu, maaf yah!" Jawabnya.
"Iyah, makasih ya, udah mau dateng ke sini nemenin gue! Gue bener-bener lagi butuh lu Pink." Ucap Miska memelas.
"Sekarang lu cerita ke gue, sebenernya ada apa sama lu? Kenapa lu berurusan sama orang orang kekar itu?" Tanya Pinkan penasaran.
"Hiks hiks!" Setelah sejenak melepaskan tangisnya Miska mengumpulkan energi untuk menceritakan nasib buruknya.
"Bayi gue Pink, lu tau kan, gue baru aja ngelahirin?" Tanya balik Miska dan Pinkan mengangguk.
"Bayi gue di rebut sama mantan suami gue, gue bener bener gak rela Pink, gue yang udah hamil selama sembilan bulan, gue yang sengsara, tapi pas lahir malah di ambil gitu aja sama mantan suami gue!"
"Tunggu tunggu? Mantan suami? Maksud lu? Lu udah cerai sama laki lu? Kapan? Kok gue baru tau? Apa masalah nya?" Cecar Pinkan berkerut kening.
"Pokoknya dia jahat Pink, dia laki-laki ter egois yang pernah gue kenal sepanjang sejarah hidup gue! Dia merenggut semua kebahagiaan gue!" Sarkas Miska sambil terisak.
"Dasar laki! Seenaknya aja main cerai, dia pikir dia siapa!" Sambung ketus Pinkan tak terima.
Miska menatap lekat wajah sahabatnya dan terbesit pikiran untuk meminta bantuan pada gadis itu "Pink, btw, lu bisa kan bantu gue?" Tanyanya.
Pinkan mengangguk pasti "Tentu saja, gue bantu sebisa gue, lu tau kan, dari dulu kita sahabat yang ga pernah bisa terpisahkan! Forever!" Jawabnya.
"Bantu gue mengambil bayi gue dari tangan mantan laki gue Pink, lu mau kan hm?" Tanya Miska.
"Tentu saja! Kapan? Di mana?"
"Besok, kita ke kediaman nya, lalu, kita amati dulu keadaan sekitar. Kalo memungkinkan kita langsung ambil kesempatan buat ambil bayi gue dari sana, lu mau kan Pink?"
Pinkan pun mengangguk tersenyum setuju.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Esok harinya, sesuai rencana Pinkan dan Miska langsung menuju ke kediaman keluarga Baskara, yah salah satu keluarga kaya raya terpandang di antero jagat raya ini.
Pinkan memarkirkan mobilnya tepat di sudut jalan dekat dengan pintu gerbang rumah asri modern yang tampak sepi, mungkin penjaga nya hanya berjaga di dalam saja.
"Buset, ini rumah mantan suami lu Mis?" Tanya Pinkan dengan tatapan kagum yang mengedar ke bangunan mewah itu.
Saat ini Pinkan dan Miska masih duduk di jok mobil, mengawasi rumah besar itu dari balik kaca.
"Iya, di sini rumah Raka, mantan suami gue!" Jawab Miska.
"Raka? Jadi nama mantan suami lu Raka?" Tanyanya
"Iya."
"Jadi mantan suami lu tu orang kaya ya? Pantes kejam, ternyata sultan sejati dia!" Gumam Pinkan pelan tapi Miska masih bisa mendengar.
"Sebenernya alasan dia minta cerai dari lu, apa sih Mis? Gue penasaran!" Tanya Pinkan kemudian.
"Emangnya laki-laki butuh alasan buat ninggalin cewek yah Pink? Mereka mah kalo udah bosen ya udah, tinggal aja, gak mikirin perasaan wanita!" Jawab Miska berapi-api.
"Iya sih, lu bener, apa lagi, mantan suami lu Tuan muda, pasti persis seperti novel novel yang gue baca gratisan di online itu deh!" Sambung Pinkan "Gue yakin mukanya serem! Tuan muda yang kejam terus ganteng mah cuma ada di novel doank, gue rasa si begitu." Batinnya.
"Eh Pink, itu siapa tu?" Miska menunjuk ke arah wanita berpakaian khas kampung membawa ransel turun dari mobil taksi dan berjalan ke gerbang rumah besar milik keluarga Baskara.
"Emang lu gak tau? Siapa dia?" Tanya balik Pinkan.
Miska menggeleng "Gak Pink, gue baru liat!" Sanggahnya.
"Atau jangan-jangan, dia calon pembantu baru di rumah ini Pink?" Pendapat Miska.
"Iya, gaya pakaiannya persis bik Mina, asisten rumah tangga nyokap gue." Sambung Pinkan mengangguk.
Keduanya pun terdiam sejenak menatap gerak tubuh wanita itu, tapi agaknya otak encer Pinkan mulai berfungsi di sela sela kejepit nya.
"Wah! Gimana kalo kita suruh dia yang mengambil bayi lu Mis?" Usul Pinkan menoleh ke arah sahabatnya.
"Hah?" Miska menatap Pinkan terdiam tapi memikirkan sesuatu yang di usulkan oleh sahabatnya.
"Ok ok, kita samperin dia yuk Pink!" Ajak Miska seraya turun dari mobil berwarna pink milik Pinkan.
Pinkan pun menurut, gadis itu lalu turun dari mobil dan membegal jalan wanita yang sudah sedikit lagi sampai ke pintu gerbang yang menjulang tinggi itu.
"Eh eh Mbak!" Sambar Pinkan pada wanita itu membuat wanita itu menghentikan langkahnya.
"Iya ada apa yah Non? Apa kalian pemilik rumah ini?" Tanya wanita itu.
"Emm, saya menantu di rumah ini Mbak!" Sahut Miska membual.
"Oh, salam kenal Nona, saya yang akan bekerja di sini, sebagai Babysitter baru di rumah ini." Jelas wanita itu menundukkan wajahnya sopan.
"Babysitter?"
Miska dan Pinkan saling menatap, dan terbesit sesuatu kembali di pikiran Pinkan, sudah jelas, jika babysitter berarti yang akan berhubungan langsung dengan bayi Miska.
"Sini sini kalo begitu, jangan masuk dulu, kita ngobrol dulu di mobil, yuk!" Ajak Pinkan menarik paksa wanita itu dan menurut, kemudian ketiganya memasuki mobil pink milik Pinkan tanpa ada yang curiga.
"Kok saya malah di suruh masuk mobil Nona? Bukanya saya sudah di tunggu oleh Tuan besar yah?" Tanya wanita itu sedikit protes.
Pinkan dan Miska menatap ke belakang ke arah wanita itu "Gini Mbak, Mbak nya telat datang, jadi kami sudah mencari Baby sitter lain, maaf yah Mbak, jadi sekarang Mbak pergi lagi saja." Usir Pinkan dengan siasat bulus di otaknya sedang Miska masih diam, belum mengerti apa yang coba Pinkan rencana kan.
"Apa?" Wanita itu terkejut "Ya Allah Non, padahal saya datang dari kampung, ke sini modalnya utang, pengen cari kerjaan loh Non, terus gimana sekarang, kok saya malah di suruh pulang lagi Non?" Ucapnya memelas.
Pinkan terenyuh mendengar ucapan wanita itu, kasihan juga "Ok, kalo begitu, untuk ganti ruginya, saya kasih uang ongkos pulang, sebesar lima kali lipat gaji bulanan Mbak, lalu Mbak bisa cari kerjaan lainnya, gimana?" Tawarnya.
Wanita itu terdiam sejenak kemudian mengangguk tersenyum "Boleh Non, terimakasih ya Non? Beneran saya terimakasih! Padahal belum bekerja, tapi Nona sudah baik mau menggaji saya!" Ucapnya.
"Iya, kalo begitu, Emm, saya boleh tidak mengambil surat pengantar dari yayasan Mbak? Untuk kenang kenangan!" Tanya Pinkan dan Miska benar benar masih belum paham dengan rencana sahabatnya.
"Oh, boleh boleh!" Wanita itu mengambil amplop putih dari dalam tasnya yang berisi surat pengantar resmi dari yayasan ketenagakerjaan kemudian menyodorkan nya pada Pinkan dengan wajah polosnya.
"Ini Non!" Ucapnya.
Pinkan menerima amplop putih dari tangan wanita itu "Ok, nanti, Mbak, di antar sama temen saya yang ini yah, sekarang saya mau ngobrol sebentar sama temen saya, Mbak tunggu di sini saja!" Ucapnya pamit yang lalu di jawab dengan anggukan kecil wanita itu.
"Mis, kita bicara sebentar!" Ajak Pinkan seraya turun dari mobil yang lalu di ikuti oleh sahabatnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
bunda syifa
ini gmn Thor sahabat selamanya tapi gc tau siapa suami sahabatnya trus gc tau klo sahabatnya udah cerai dari suaminya
2024-02-04
0
Maya Sari Niken
itu knpa miska cerai,trs ky yg biasa aja cerai sm raka
2022-09-15
0
atmaranii
Pinkan yg jd baby sitter ya ahirnya ..
sprtiny orgkya yg d bicarain ayahnya Pinkan itu Raka dehh..
2021-12-14
1