Duda Bucin (Oh My Babysitter)

Duda Bucin (Oh My Babysitter)

Satu

Tamat sudah cerdas duda Bucin ini dan ada sedikit cerita sempilan yang belum di lanjut karena ide mentok...

Di tengah-tengah rumah bergaya minimalis modern, lebih tepatnya di meja makan minimalis itu, satu keluarga yang terdiri dari empat orang tengah menikmati makan malam bersama, suara dentingan yang tak di sengaja keluar saat mereka melakukan aktivitas tersebut menjadi backsound obrolan ringan mereka.

"Jadi gimana sama proyek baru Papah, Pah? Apa jadi?" Tanya Marta Nyonya besar di rumah itu, ibu dari dua orang anak yang super rupawan.

"Susah, belum berhasil, salah satu dari pemilik tanah lokasi yang akan di bangun, ada yang ga mau menjual tanahnya, apa lagi ternyata yang punya tanah itu, orang kaya." Sahut Hardian Tuan besar di rumah besar itu.

Hardian sendiri bekerja di PT HAHA group perusahaan kontraktor kelas kakap. Juga memiliki tiga puluh persen saham di perusahaan tersebut.

"Yah, padahal kalo di situ di bangun Mall, akan lebih ramai Pah, pemekaran wilayah namanya, biar desa itu ga sepi lagi." Sambar Tito si Tuan muda, anak bungsu Hardian, berusia enam belas tahun, masih SMA kelas dua, manja tapi play boy, Tito benar benar tak menyia-nyiakan wajah tampan alaminya.

"Hieleh, sok tahu! Bilang aja kalo di situ ada Mall, lebih gampang bolos sekolah nya lu! Jadi ga jauh-jauh mojok, ngajakin cewek bolos nya!" Serobot Pinkan Arora berusia dua puluh satu tahun anak sulung Hardian yang masih kuliah semester enam tapi meskipun Pinkan kakaknya sudah lebih tinggi adiknya, ratu kampus, sejuta bakat dan prestasi, gadis itu miliki, otaknya tercepat jika memikirkan cara untuk menyelesaikan masalah, wajahnya memang sedikit bule karena masih ada keturunan dari leluhurnya yang orang Rusia, kekurangannya satu, terlalu percaya dengan sahabatnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Chapter ****satu**** di mulai selamat membaca 🤗...

Pinkan Arora berjalan tergesa-gesa menuju apartemen milik sahabatnya yang beberapa waktu lalu menelepon nya, menangis tersedu meminta bantuan. Dan kini gadis itu pun mendatangi nya.

Pintu apartemen milik Miska tak tertutup, Pinkan pun langsung masuk tanpa menekan bel terlebih dahulu.

BRAK! suara yang terdengar sangat keras dari ruang TV.

"Ini peringatan terakhir Nona, kau tidak boleh mendatangi kantor atau rumah Tuan kami lagi! Enyah lah dari pandangan Tuan kami! Atau aku tidak segan menyakiti mu!"

Pingkan mendengar teriakan seorang pria yang mengancam, kemudian dengan berjalan mengedap-ngedap gadis itu bersembunyi di balik ornamen penyekat ruangan, menguping pembicaraan dua pria kekar dan Miska sahabatnya.

"Kenapa Tuan kalian sekejam itu padaku? Hiks hiks!" Miska terlihat mengiba pada dua orang pria itu. Dua orang suruhan mantan suaminya yang baru saja menceraikan nya.

"Itu bukan urusan kami, tugas kami hanya memastikan kau menandatangani surat ini! Kau harus berjanji tidak akan pernah menemui bayi mu lagi!" jelas pria itu.

"Aku tidak mau! Aku tidak mau menandatangani surat ini, aku tidak mau terikat janji seperti itu, sampai kapan pun dia tetap anakku!" Sanggah Miska histeris.

"Ah sudahlah, ini sudah malam, besok pagi kita datang lagi, tapi harus mendapatkan tanda tangan dari mu Nona!" Sambar satu pria itu menyerah karena sudah dari sore mereka berdebat.

"Iyah, hari ini cukup sampai di sini aku mengobrak abrik rumah mu! Awas saja besok kalo kau tak menurut, aku hancurkan semua isi apartemen ini!" Ancam satu pria lainnya.

"Kita pulang pul!"

Kemudian setelah itu kedua pria kekar itu pergi dari ruang TV menuju ke arah pintu utama apartemen itu, Pinkan yang masih bersembunyi di balik ornamen penyekat ruangan menundukkan kepalanya supaya tidak di ketahui keberadaannya.

"Dasar centeng bajingan! Beraninya mengancam wanita lemah!" Umpat dalam batin Pinkan sambil menatap berlalunya kedua pria itu.

Setelah itu gegas Pinkan mendatangi sahabatnya yang masih menangis tersedu di sofa ruang TV.

"Miska ya ampun! Lu ga papa kan hm?" Tanyanya dengan nada keperdulian tingkat dewa.

Miska sendiri terkejut tak tahu sejak kapan sahabatnya itu berada di dalam sana "Pink, lu di sini?" Tanya balik nya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bersambung

Terpopuler

Comments

eleh eleh baru baca sedikit sdh di suguhin visual yang gamon.. meleleleh ini mahhh dua kk adik😍😍😍

2023-08-16

0

Supi

Supi

mampir kesini

2022-12-29

0

💗💗oppa Sehun 💗💗💗

💗💗oppa Sehun 💗💗💗

nyimak dulu

2022-11-07

0

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Gulana
12 Susu
13 Pedas!
14 Berdalih
15 Main sikat!
16 Dilematis
17 Kaget!
18 Darurat!
19 Gundah
20 Mes sum!
21 Gusar!
22 Mati.
23 Memanipulasi.
24 Nyengir.
25 Pinkan!
26 Lepas!
27 Pulang.
28 Semoga terkabul.
29 Gaun.
30 Lunch.
31 Paket.
32 Rindu?
33 Bertemu.
34 TOS!
35 Caiyo!!
36 Pisang
37 Berdamai.
38 Maaf.
39 Burung.
40 Rindu!
41 Pentungan
42 Melamar
43 Cobaan.
44 Konser.
45 Syah!
46 Meledek.
47 Bibit presiden.
48 Beku.
49 Bungsu ganteng.
50 Bandara.
51 Bandara²
52 Hotel.
53 Lari....
54 Wortel.
55 Hujan.
56 Hujan²
57 Problematika.
58 On the way.
59 Syah²
60 Selimut.
61 Sensor.
62 Selesai.
63 S2 Chapter satu.
64 S2/ Chapter dua (Cobaan² Pinkan.)
65 S2/ Chapter tiga (PRT.)
66 S2/ Chapter 4 (Demi Nyai.)
67 S2/ Chapter 5 (Rumah sakit.)
68 S2/ Chapter 6 (Pengakuan.)
69 S2/ Chapter 7 (Meringkus.)
70 S2/ Chapter 8 (Melahirkan.)
71 S2/ Chapter 9 (Pelet, santet.)
72 S2/ Chapter 10 (I LOVE YOU _Pinkan)
73 S2/ Chapter 11 (Cemburu bungsu)
74 S2/ Chapter 12 (Hujan³)
75 S2/ Chapter 13 (Hujan⁴)
76 S2/ Chapter 14 (Sehari saja)
77 S2/Chapter 15 (Perjodohan)
78 S2/Chapter 16 (Ikhlas menerima)
79 S2/Chapter 17 (Ancol)
80 S2/Chapter 18 (Dilema)
81 S2/ Chapter 19 (Melamar)
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Gulana
12
Susu
13
Pedas!
14
Berdalih
15
Main sikat!
16
Dilematis
17
Kaget!
18
Darurat!
19
Gundah
20
Mes sum!
21
Gusar!
22
Mati.
23
Memanipulasi.
24
Nyengir.
25
Pinkan!
26
Lepas!
27
Pulang.
28
Semoga terkabul.
29
Gaun.
30
Lunch.
31
Paket.
32
Rindu?
33
Bertemu.
34
TOS!
35
Caiyo!!
36
Pisang
37
Berdamai.
38
Maaf.
39
Burung.
40
Rindu!
41
Pentungan
42
Melamar
43
Cobaan.
44
Konser.
45
Syah!
46
Meledek.
47
Bibit presiden.
48
Beku.
49
Bungsu ganteng.
50
Bandara.
51
Bandara²
52
Hotel.
53
Lari....
54
Wortel.
55
Hujan.
56
Hujan²
57
Problematika.
58
On the way.
59
Syah²
60
Selimut.
61
Sensor.
62
Selesai.
63
S2 Chapter satu.
64
S2/ Chapter dua (Cobaan² Pinkan.)
65
S2/ Chapter tiga (PRT.)
66
S2/ Chapter 4 (Demi Nyai.)
67
S2/ Chapter 5 (Rumah sakit.)
68
S2/ Chapter 6 (Pengakuan.)
69
S2/ Chapter 7 (Meringkus.)
70
S2/ Chapter 8 (Melahirkan.)
71
S2/ Chapter 9 (Pelet, santet.)
72
S2/ Chapter 10 (I LOVE YOU _Pinkan)
73
S2/ Chapter 11 (Cemburu bungsu)
74
S2/ Chapter 12 (Hujan³)
75
S2/ Chapter 13 (Hujan⁴)
76
S2/ Chapter 14 (Sehari saja)
77
S2/Chapter 15 (Perjodohan)
78
S2/Chapter 16 (Ikhlas menerima)
79
S2/Chapter 17 (Ancol)
80
S2/Chapter 18 (Dilema)
81
S2/ Chapter 19 (Melamar)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!