Bab 5 : Rencana Yang Gagal

Shelia melempar pandang curiga pada dua orang ber-gender sama itu. Jangan-jangan mereka membuat siasat.

'Kenapa aku merasa curiga pada dua orang ini.' Shelia mengernyitkan dahi.

"Shelia, Daren, kalau gitu aku pamit pulang duluan ya!" Ucap Anna, dia merasa tak nyaman berada di tengah-tengah mereka yang terlihat seperti keluarga kecil yang bahagia ini.

Shelia melempar pandang penuh sesal pada Anna, berharap gadis itu mau bersabar dan tidak akan menyerah begitu saja.

"Anna, kau mau kemana? Bukankah kau datang untuk menjenguk Daren, kenapa kau pergi begitu saja?" Shelia berusaha mencegah Anna pergi.

"Emh... Aku harus kembali ke Cafe." Ucap Anna memberi alasan.

"Tante, temani aku bermain!" Ucap Nici tiba-tiba, dia mulai merengek dan menarik-narik tangan Anna.

"Eh Nici mau kemana?" Anna mengusap lembut kepala Nici.

"Jalan-jalan, beli Ice cream, ke-taman, dan pergi ke taman bermain!" Nici meloncat-loncat di atas tempat tidur sembari menyebutkan keinginannya satu persatu.

"Nici, jangan ganggu tante Anna, pergi sama Mami saja ya. Anna kamu jaga Daren, disini." Shelia memberi perintah telak.

"Ta--tapi Mami, aku ingin pergi dengan tante Anna." Nici memasang wajah imutnya.

'Hem... Rubah kecil ini, sudah ku duga dia pasti mulai bersiasat lagi.' Batin Shelia.

"Nici, Tante Anna gak tau tempat Ice Cream faporit kamu, jadi sama Mami aja ya. Biarkan tante Anna menemani Om Daren saja."

Shelia menarik tangan Nici dan membawanya pergi. "Daren, kalau kamu butuh apa-apa bilang saja pada Anna." Teriak Shelia sembari berlalu, tanpa menunggu jawaban orang yang di maksud.

"Nici...!" Shelia berhenti berjalan ketika mereka telah sampai di tempat parkir.

'Eh, apa sudah ketahuan ya.' Batin Nici. Dia memasang lagi tampang imutnya lantas berkata.

"Kenapa Mami?"

"Jangan kamu pikir Mami gak tau rencana kamu, ya." Shelia berkecak pinggang, sembari menunduk menatap tajam Nici yang hanya setinggi pahanya.

"Ma--maksud Mami apa?" Nici memainkan jarinya dengan wajah memelas, jika gugup dia selalu melakukan itu membuat Shelia tahu jika dia tengah menyembunyikan sesuatu.

"Papi Daren sebenarnya gak sakit kan? Kamu dan dia berkomplot untuk menyatukan kami, benar bukan?!" Shelia memberi penekanan dengan tatapan matanya.

"Apa yang Mami katakan, aku tidak mengerti." Nici memainkan kakinya seraya melipat tangan kebelakang dan bibir bersiul pelan.

"Jangan mengelak, Mami tahu sifat kamu!" Shelia kembali menuntun tangan Nici dan mengajaknya berjalan pelan. Mereka berhenti di kedai Ice Cream tempat biasa Nici membelinya. Shelia membeli dua Ice Cream dengan rasa berbeda yang satu rasa Strawberry, Coklat, untuk Nici dan yang satunya lagi Vanilla, Coklat, untuk dirinya sendiri. Shelia mengajak bocah kecil kesayangannya itu, duduk di kursi taman.

"Apa memiliki Papi itu sangat penting?" Shelia buka suara, sembari melempar pandang ke arah lain. Dia tahu putranya itu begitu menginginkan keluarga yang lengkap, sudah sejak lama dia berusaha menyatukan Shelia dan Daren, Shelia bukannya tidak menyadari hal itu, namun dia tidak ingin menerima Daren, dia tidak ingin mematahkan dan menyakiti perasaan Anna.

Nici diam, tak menjawab, "Nici, kamu Anak yang pintar, Mami bangga sayang! Tapi, bisakah tidak perlu ada Papi, Mami akan menjadi Mami sekaligus Papi untuk kamu. Mami akan selalu berusaha mewujudkan semua keinginan kamu, Mami janji." Shelia mengusap lembut kepala Nici.

"Tidak ada Papi?" Nici mengulang kata yang di ucapkan Shelia denga ekspresi wajah sedih.

"Ya sayang, hanya kita berdua." Shelia menggenggam tangan kecil itu. "Kita akan selalu bersama, Mami akan selalu membahagiakan Nici, dengan segenap kemampuan Mami!" Shelia memeluk tubuh mungil itu dengan sayang.

'Tidak ada Papi? Lalu mengapa semua teman-temanku punya Papi. Siapa Papi ku sebenarnya dan dimana dia? Mengapa dia tidak datang mencari aku dan Mami.' Batin kecilnya bergumam.

"Baiklah Mami, jangan menangis lagi." Nici mengusap air mata di pipi Shelia dengan telapak tangannya.

"Terima kasih Sayang!"

'Tuhan terima kasih banyak, sudah mengirimkan malaikat kecil yang lucu dan pintar ini untukku. Aku tahu, bagi seorang Anak sosok Ayah sangat penting dalam hidupnya, tapi Nici berbeda. Aku mendapatkan dia dari kemalangan, aku bahkan tidak tahu siapa yang meninggalkan Nici dalam rahimku. Mungkin ini terdengar konyol dan sulit di percaya, mana mungkin orang tidak tahu siapa yang menghamilinya, tapi dalam kasus ku itu nyata.'

Setelah cukup lama, Shelia dan Nici kembali ke apartemen Daren. Mereka berbelanja berbagai bahan makanan, daging, sayur dan buah dari super market, serta beberapa makanan ringan untuk Nici.

Shelia menilik seisi ruangan, dia mencari sosok Anna di tempat itu, namun gadis itu tak nampak batang hidungnya sama sekali, "Daren, Anna mana?" Tanya Shelia akhirnya bertanya pada Daren yang tengah duduk sambil menonton acara olahraga di televisi.

"Pulang!" Jawabnya singkat, padat dan jelas.

"Kenapa kamu biarin dia pulang, aku akan masak makan malam yang cukup banyak untuk kita malam ini."

"Dia sendiri yang ingin pulang, kenapa aku harus melarangnya." Ucap Daren tak peduli.

Shelia, mendengus kasar. Dia lantas pergi ke dapur sambil menenteng tas belanjaannya di bantu Nici, bocah kecil itu sudah terbiasa membantu segala macam pekerjaan rumah Shelia selama ini.

Daren melirik punggung Shelia yang perlahan menghilang di balik pintu dapur, dari ujung matanya.

'Shelia kenapa? Kenapa kamu malah mendorong orang lain ke sisiku, padahal kamu tahu kalau aku hanya mencintai kamu.'

Daren bergumam dalam hati, dia tahu maksud dari Shelia meninggalkannya dengan Anna tadi. Daren menghela nafas dalam, dia berpura-pura kecelakaan mengikuti rencana Nici karena ingin melihat reaksi Shelia. Namun ternyata Shelia bersikap biasa saja.

"Sudahlah." Daren melepas dan membuang perban di tangan dan kakinya, lantas berjalan hendak ke ruang makan.

Ehem... Shelia melipat tangan di dada, sembari melempar pandang sinis pada Daren, Ck...Ck...Ck... Dia menggeleng pelan. Daren hanya menggaruk kepalanya tak gatal.

"Kamu gak kaget?" Tanya Daren melihat ekspresi wajah Shelia yang nampak biasa saja.

"Aku sudah menduga ini rencana bodoh kalian. Aku sudah sering menghadapi kalian, tipuan semacam ini terlalu biasa untukku." Shelia mengibaskan tangan tanda tak peduli. "Ayo makan." ajaknya sembari berlalu.

Huftt... Daren menghela napas berat, "Nic, apa lagi yang harus Papi lakukan?" Daren meminta saran Nici lagi. Nici hanya mengangkat bahu, lantas berlalu mengikuti langkah Maminya ke ruang makan.

Daren makan sambil mematutkan wajahnya seperti Anak kecil, sesekali dia melirik ke arah Nici berharap bocah kecil itu membantunya untuk meminta maaf pada Shelia. Namun, Nici nampak acuh tak acuh, dia tak menggubris isyarat mata yang di berikan Daren.

Terpopuler

Comments

Wirda Lubis

Wirda Lubis

lanjut

2023-06-10

0

Okta

Okta

aAaaaA 🥰
gemesnya 😘😘

2022-09-20

0

Sin Cera 😉

Sin Cera 😉

entah kenapa aku gak bis angilangin rasa curigaku ke daren 🤣🤣🤣

2021-10-04

6

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Permulaan
2 Bab 2 : Hamil?
3 Bab 3 : Nicholas Jenner/Nici
4 Bab 4 : Rencana Nici
5 Bab 5 : Rencana Yang Gagal
6 Bab 6 : Daren Wilson
7 Bab 7 : Kenangan pahit masa lalu
8 Bab 8 : Pria asing
9 Bab 9 : Tuan Richard
10 Bab 10 : Apa kau Ayahku?
11 Bab 11 : Cerita Si Putri bodoh
12 Bab 12 : Godaan di pagi hari
13 Bab 13 : Di goda dan balik menggoda
14 Bab 14 : Si kecil Genius
15 Bab 15 : Aku Ayahmu Nak!
16 Bab 16 : Menerima kehadirannya
17 Bab 17 : Menikahlah denganku!
18 Bab 18 : Pertengkaran antara dua Ayah
19 Bab 19 : Perlahan tapi pasti
20 Bab 20 : Kepergian Cherry
21 Bab 21 : Bertemu Om mata panda lagi
22 Bab 22 : Rasa Trauma mendalam
23 Bab 23 : Selangkah lebih maju
24 Bab 24 : Sehari bersama Cherry
25 Bab 25 : Mode Iblis Richard
26 Bab 26 : Kembali ke mode normal
27 Bab 27 : Selamat tinggal Cherry
28 Bab 28 : Kebahagiaan tak terhingga
29 Bab 29 : Apa salah ku?
30 Bab 30 : Pembegal kecil
31 Bab 31 : Dia Khanza!
32 Bab 32 : Apa aku jatuh cinta?
33 Bab 33 : Menyadari hati
34 Bab 34 : Bertemu Kakek
35 Bab 35 : Kakek Nelson!
36 Bab 36 : Dia Milikku
37 Bab 37 : Pernyataan cinta
38 Bab 38 : Nyamuk Besar!
39 Bab 39 : Kehamilan Anna!
40 Bab 40 : Surat Daren
41 Masalah Khanza
42 Menjenguk Anna
43 Menemui Daren
44 Pertemuan keluarga
45 Kembali bersatu
46 Anna dan Daren
47 Ingin di benci
48 Diculik
49 Kamulah penyelamatku
50 Mendapatkan dan kehilangan
51 Pengumuman!
52 Fart akhir 1
53 fart akhir 2
54 Final episode. Tamat!
55 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1 : Permulaan
2
Bab 2 : Hamil?
3
Bab 3 : Nicholas Jenner/Nici
4
Bab 4 : Rencana Nici
5
Bab 5 : Rencana Yang Gagal
6
Bab 6 : Daren Wilson
7
Bab 7 : Kenangan pahit masa lalu
8
Bab 8 : Pria asing
9
Bab 9 : Tuan Richard
10
Bab 10 : Apa kau Ayahku?
11
Bab 11 : Cerita Si Putri bodoh
12
Bab 12 : Godaan di pagi hari
13
Bab 13 : Di goda dan balik menggoda
14
Bab 14 : Si kecil Genius
15
Bab 15 : Aku Ayahmu Nak!
16
Bab 16 : Menerima kehadirannya
17
Bab 17 : Menikahlah denganku!
18
Bab 18 : Pertengkaran antara dua Ayah
19
Bab 19 : Perlahan tapi pasti
20
Bab 20 : Kepergian Cherry
21
Bab 21 : Bertemu Om mata panda lagi
22
Bab 22 : Rasa Trauma mendalam
23
Bab 23 : Selangkah lebih maju
24
Bab 24 : Sehari bersama Cherry
25
Bab 25 : Mode Iblis Richard
26
Bab 26 : Kembali ke mode normal
27
Bab 27 : Selamat tinggal Cherry
28
Bab 28 : Kebahagiaan tak terhingga
29
Bab 29 : Apa salah ku?
30
Bab 30 : Pembegal kecil
31
Bab 31 : Dia Khanza!
32
Bab 32 : Apa aku jatuh cinta?
33
Bab 33 : Menyadari hati
34
Bab 34 : Bertemu Kakek
35
Bab 35 : Kakek Nelson!
36
Bab 36 : Dia Milikku
37
Bab 37 : Pernyataan cinta
38
Bab 38 : Nyamuk Besar!
39
Bab 39 : Kehamilan Anna!
40
Bab 40 : Surat Daren
41
Masalah Khanza
42
Menjenguk Anna
43
Menemui Daren
44
Pertemuan keluarga
45
Kembali bersatu
46
Anna dan Daren
47
Ingin di benci
48
Diculik
49
Kamulah penyelamatku
50
Mendapatkan dan kehilangan
51
Pengumuman!
52
Fart akhir 1
53
fart akhir 2
54
Final episode. Tamat!
55
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!