Birri tak habis pikir dengan apa yang Dilihatnya sekarang. Ansha gadis itu, Air matanya mengalir sangat deras. Keadaanya sangat menyedihkan. Tangan Dan kakinya sudah diikat ke belakang kursi rapat. Kemeja yang dikenakan sudah terbuka memperlihatkan bra warna putihnya Dan rok yang di pakai ya sudah tersibak ke atas beaerta ****** ******** yang sudah berada di kaki. Sementar itu pak Hendra sudah setengah telanjang memperlihatkan pusakanya yang sudah mengeras. Wajah Ansha sudah hampir di dekatkan ke pusakanya.
Birri yang sangat emosi akhirnya secara marathon memukul pak Hendra tanpa ampun. Sebelum itu Ia mengunci ruang rapat tersebut agar kondisi Ansha tidak dilihat oleh yang lain.
Dengan bertubi tubi Birri memukul pak hendrawan.
"kau jangan kurang ajar! Saya atasanmu do sini..! Kata oak hendrawan menahan sakit.
" anda tidak pants untuk dijadikan atasan..! " ucap Birri yang masih saja melupakan emosinya meninju perut Dan badan pak hendrawan. Setelahnya, Ia membuka ikatan tangan Dan kaki Ansha merapikan bajunya. Ansha begitu menyedihkan. Ia bahkan menangis tanpa suara. Tangisannya benar benar memilukan.
Di saat seperti itu Pak Hendrawan mengenakan kembali celananya. Melangkahkan kakinya ke dekat pintu Dan membuka pintu tersebut.
"to long.. To long ada pasangan mesum disini..!" teriak pak hendrawan yang membuat seisi lantai 5 akhirnya menuju ke ruang rapat tadi.
Birri Dan Ansha terkejut dengan tindakan pak Hendrawan. Para karyawan akhirnya berkumpul di ruang rapat tadi melihat mereka seakan akan pelaku cacat moral sesungguhnya.
Kondisi Ansha Dan Birri yang memang sudah berantakan. Karena Birri tadi memukul pak Hendrawan.
"lihatlah mereka.. Saya sudah baik Hati menasehati malah Pria ini memukul Saya..!"lanjut pak Hendrawan.
Semua karyawan disana sekolah olah menghakimi Birri Dan Ansha. Birri membuka suatanya.
" pak Hendrawan yang terhormat.. Seharusnya anda malu mengatakan kalimat Hina itu..! " kata Birri.
" ya Ampun... Anak Muda Zaman sekarang dibilangin orang Tua malah memutar balikkan fakta..! Ck..!" kata pak hendrawan memancing emosi.
"sudahlah.. Ngaku saja..! Sudah tertangkap basah mau mengelak..!"
"kelakuan kalian itu merusak Citra perusahaan..!" kata karyawan lain sailing bersahutan.
Birri Dan Ansha merasa disudutkan.
"dasar pelaku cacat moral..!" cibir karyawan disana.
Ansha semakin terpuruk Dan seketika membuat Ia limbung dan pingsan. Mau tidak mau Birri menopang tibuh Ansha Dan menggendongnya untuk di Bawa ke rumah sakit. Di tengah kerumunan itu banyak yang bersorak sorai menghujat mereka dengan kata kata menjijikkan. Tapi Birri tidak ambil pushing yang terpenting sekarang adalah keselamatan Ansha.
Brak..!
"Ren..! Loe tau nggak.. Al..Al.."kata Haikal ngos ngosan.
" ada apa Kal.. Bicara yang bener..! "ucap Reno.
"AL.. Al.. Di tuduh berbuat mesum dengan Ansha..!" kata Haikal lolos begitu saja.
"Apa..!!!" teriak Reno Dan Melissa bersamaan.
"tidka mungkin Al melakukan itu... AK tau AL seperti apa..! Sama oerempuan saja IA menjaga jarak..! Jangan ngawur kamu Kal..!" kata Reno mengintimidasi Haikal.
"" itu tadi di lantai 5 rame sekali mereka keoergok berbuat mesum Sama PAK hendra.. Sekarang mereka mau di amuk massa..! "lanjut Haikal lagi.
Reno segera bergegas ke lantai 5 bersama mellisa Dan Haikal. Setibanya di lantai 5 ia melihat Al sedang menggendong Ansha mencoba membawa nya keluar namun di hadang oleh para karyawan yang menghujat mereka.
Dengan sigap Reno Melangkahkan kakinya ke kerumunan tersebut.
"apa apaan kalian.. Berhenti..!" teriak Reno. Ia mencoba menarik Al dan Ansha dari kerumunan tersebut.
"kamu segera ke lift Al.. Bawa Ansha segera ke rumah sakit.. Seperti ya dia shock..!" kata Reno mendorong tubuh Al ke dalam lift. Birri pun segera menekan lift menuju ke lantai bawah diikuti dengan Haikal.
Sesamoainya di lantai bawah, Haikal a segera mencari Mobil yang dipesannya lewat aplikasi.
" pak Haikal ya?" Kata Driver Mobil silver dari dalam.
"Iya pak.. Sebentar.."kata haikal
Haikal melambaikan Tangannya ke Birri. Dan Birri pun menghampiri Haikal.
" cepet masuk Dan Bawa Ansha ke rumah sakit..! " kata Haikal.
" Iya Mas.. Terimakasih..! "ucap Birri.
Birri pun meletakkan Ansha di jok belakang Mobil Dan Ia duduk di depan.
" ke rumah sakit terdekat ya Mas..".kata Birri kemudian.
Mobil pun melaju menuju ke rumah sakit. Di dalam perjalanan Ia menghela nafas panjang. Walaupun dia di hakimi dengan celaan keji namun ternyata masih banyak orang orang baik yang menolongnya. Di tengah kekalutan yang melanda hatinya Ia melirik Ansha yang masih tidak siuman.
"istrinya ya Mas..?" Tanya pak sopir mencoba membuka obrolan.
Birri hanya tersenyum kecut.
"hidup itu penuh kejutan Mas..! Kita hanya bisa oercaya Sama takdir Allah.. Berprasangka baik pada kehendakNya...karena tidak Semua yang buruk dimata orang itu buruk di mata Allah..!" kata pak sopir tadi.
Ada rasa tenang bergelatut di relung Hati Birri. Mendengar petuah pak sopir tadi hatinya sedikit tenang.
" banyak mengucapkan istighfar Mas.. Sebut selalu nama Allah ketika kita sennag Maupin susah.. Jangan oernah melupakannya.. "lanjut pak sopir tadi.
Birri pun tersadar.. Ia mengucap istighfar berkali kali dalam hatinya. Dan kini oerasaanya sudah mulai tenang. Sesamoainya di rumah saki, Ia membopong Ansha menuju ruang oerawatan. Dengan segera Ansha di tanganni oleh dokter.
Di ruang Rawat, Ansha masih belum membuka matanya., selang infus sudah dipasang di oergelangan Tangannya. Namun, belum juga Ia tersadar.
Tidak terasa kantuk menyerang Birri. Birri pun mengambil air wudhu Dan sholat di sebelah Ansha.
Ketika Khusu' berdo'a Ansha mulai tersadar. Di lihat ya sekeliling dan Ia melihat sosok laki laki yang sedang menegadahkan tangannya. Sosok Pria itu yang telah menyelam akan dirinya Dan malah mendapat hinaan dari rekna kantornya. Wajah Ansha berubah sendu. Tiba tiba air matanya menetes lagi mengennag kejadian naas itu.
Selese berdo'a Ia melihat ke tempat tidur pasien. Ansha sudah bangkit Dan duduk bersender di ranjang tersebut. Gadis itu menutup wJahnya kemungkinan sedang mrnNgis lagi. Birri menghampirinya pelan pelan.
"kamu nggak papa?" kata Birri kikuk. Ini baru pertama Kali Ia berinteraksi dengan oerempuan dalam Satu kamar yang Sama.
Di pandangnya Lelaki tersebut dengan sedih.
Padagal seharusnya dia yang khawatir bagaiama pekerjaan nya di Kantor itu... Malah sekarang Ia lebih mencemaskan keadaanku saat ini.. Batin Ansha
"emmm itu.. Apa perlu Saya panggilan dokter??" lanjut Birri.
Namun tiba tiba pintu ruang Rawat di buka dengan keras.
Brak..!
"ayah.. Ibu..!" ucap Ansha kaget.
Terlihat dari sorot mata orang Tua Ansha tidak bersahabat. Ayahnya mengepalkan tangan dengan kuat Dan segera menuju ke Birri. Selanjutnya Ansha juga melihat kedatangan Pak hermawan di belakang orang tuanya.
Jreng... Jreng... Jreng....
Ada yang bisa nebak apa yang terjadi selanjutnya???
😅😅😅😅
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
uyhull01
berengsek kamu hermawan😡😡😡
2021-10-28
0
naviah
pak Hermawan bikin geram 😠😡😤
2021-10-27
0
Tutik Sriwahyuni
bentar bentar kok tiba tiba pak bos datang ama ayahnya Ansa 🤔
2021-10-15
0