Pagi ini seperti biasanya, Birri berangkat ke kantornya dengan sepeda motor kesayangannya. Ia berhenti ke waring Malan langgananya. Warung tersebut lumayan ramai karena terbilang Warung Makan dengan harga bersahabat. Makanya banyak pengunjung yang mengantri sarapan di situ.
"eh, Mas Birri...seperti biasa ya Mas..?" Tanya ibu warsinah pemilik warung.
"enggih buk..." jawab Birri.
Ibuk warsinah dengan sigap membungkus pesanan Birri dan menyerahkan nasi bungkus tersebut ke Birri.
"ini Mas.." kata bu warsinah.
"berapa bu...?"
"5500 Mas.."
"Niki buk... Suwun nggih..." pamit Birri dengan menyerahkan uang ke buk warsinah.
Ia melajukan motornya dan menuju ke arah kantornya.
"Bismillah.." ucap Birri seraya melangkahkan kakinya ke gedung raksasa itu.
Kantor itu masih lengang... Birri pun menuju lift untuk nail ke lantai 3. Sebelum menutup pintu lift, Birri dikejutkan oleh sesosok perempuan yang kemarin ia tolong.
"tung... Eh.. Mas yang kemarin.." Sapa gadis itu sejenak.
"jadi masuk ato tidak?" Tanya Birri.
"eh, Iya Iya..." jawab gadis itu sambil memasuki lift.
"kemarin trimaksih ya Mas.. Dan itu jaketnya masih belum kering...jadi besok insyAllah Saya bawakan..masnya kerja di sini Kan?? " kata gadis itu lagi.
"o Iya.. Nama Saya Ansha" kata Ansha Sambil menelangkupkan tangan ya di depan dadanya.
"ALbirri.." jawab Birri datar.
"di lantai berapa Mas Birri?" Tanyanya swjurus kemudian.
"lantai 2." Jawab Birri.
"berarti Sama Mas... Kenapa nggak pernah ketemu ya..." jawab gadis itu dengan senyum.
Gadis Ini ke apa selalu teeswnyum seperti itu.batin Birri.
Setelah loft terbuka sampai di Pantai dua, mereka akhirnya berpisah ruang an.
"Al...pagi ini ada rapat jam 8.."kata Reno.
" iya Al.. Sudah siap Kan semuanya?"Tanya Melissa.
" sudah.. Kalian tennah saja... Aamaaan.. "jawab Birri santai.
Mereka bertiga bergegas meninggalkan ruangan menuju ruang rapat.
Direktur mereka Pak Hendrawan datang dengan aura yang tidak menyenangkan.
" selamat pagi semuanya.. "Sapa Pak Hendrawan kepada semua staff.
" Saya sudah memeriksa laporan kemarin.. Ada be berapa laporan yang tidak becus dalam pengerjaanya Dan bisa merugikan perusahaan..!" kata pak Hendrawan mulai di kuasai amarah.
Pak Aryo, bagaimana pertanggung jawaban u.. Hah!! "kta pak Hendrawan sambil menggebrak Meja.
Suasana ruangan semakin tegang.
"siapa yang membuat laporan Semacam itu...!" teriaknya lagi.
Pak aryo benar benar tidak tahu apa yang harus dilakukan. Apa dia akan berkata jujir Kalo Ansha yang mengerjakannya tapi Kalo dia jujur itu pasta Kan membahayakan keselamatan Ansha. Seperti ya pak Hendrawan memang menyukai Ansha dari awal Ansha bekerja disini. Namun Ansha selalu menghindari pak Hendrawan karena beliau sdh beristri Dan mempunyai 3 orang anak. Di tengah kebingungannya tiba tiba sosok gadis lembut itu angkat bicara.
"Saya pak yang mengerjakannya.. Tapi sefau Saya semua data yang Saya isiskan benar Dan tidak ada kesalahan.. Saya sudah cek sampai tiga kali.." kata gadis itu.
Birri yang tidak terlau mrmperhatikan orNg orang di ruang rapat itu akhirnya mulai menatap tajam. Ke aarah gadis itu.
Ternyata gadis itu" baton Birri.
"kalo begitu tunjukkan pada Saya hasil kerjamu..! Kata Pak Hendrawan dengan senyum. Liciknya.
" rapat di bubarkan..! Semua bisa keluar.. Dan ansha kamu tetap tinggal disini Saya peelu pembuktian kalo kamu benar dalam mengerjakannya.. " ucap pak Hendrawan.
Akhirnya semua peserta rapat pun undur diri. Tak terkecuali Birri. Di dalam ruangan itu hanya tinggal Ansha Dan bossnya.
Di liar ruangan para karyawan menuju lift untuk Turin ke Pantai nawah. Di Sela Sela pembocaraan Birri mendengar sesuatu yang mengusik telinganya.
"apa kali ini korban ya Ansha?" bisik wanita sedevisi dengan Ansha.
" entah lah... Dari awal pak hendra memang sudah menyukai Ansha.. Tapi Ansha bukan lah gadis yang matrealistis.. Makanya susah didapatkan Sama PAK hendra..!" timpal. Karyawati selanjutnya.
" pak Aryo, AK kok. Khawatir dengan Ansha ya pak... Kalo pak Hendrawan macam macam Sama Ansha gimana pak... Kayak pegawai yang dulu sampai Jamil. Dan pak hendra tidak mau tanggung jawab.. Padahal dia sendiri yang sudah memperkosa si Meri di jam kantor..!" Tanya Karyawati itu lagi.
Pak Aryo hanya menghela nafas panjang.
" itu juga yang Saya cemaskan.. Tapi Saya tidak bisa berbuat apa apa..! "desah PAK Aryo.
Pintu lift sudah terbuka, karyawan lain ya sudah menuju ruang masking masking. Tapi Birri masih saja kepikiran nasib Ansha. Dia memang baru menegenalnya. Namun, ada rasa iba dalam hatinya.
" kasih an ya gadis itu.. Pasti sekarang sedang di genjot Sama pak Bos.." ucap Melissa.
"sst.. Mel.. Jaga ucapanmu..! Nanti kamu bisa di pecat..!" kata Reno kemudian.
"ish.. Kamu itu Ren.. Kan emang udah tau juga kelakuannya pak hendrawan seperti itu..!" haus genjotan..! "kata Melissa setengah berbisik.
Birri yang dari tadi menjadi pendengar yang baik akhirnya mengeluarkan suaranya.
" memang ya pak Hendrawan kenapa Ren..? " Tanya Birri.
"o Iya.. Kamu orang baru kok ya Al.. Jadi tidak tahu masalah ini..!" desahnya.
"memang ya kenapa Ren?" kata Birri benar benar penasaran.
"Pak hendra sering main wanita di Kantor ini...! Lihat yang being sedikit Dan masih perawan... Langsung saja diincar..!" lanjut Reno.
"eh.. Masak seperti itu.. Jangan bercanda ah.. Gak baik..!" kata Birri mencoba mencari kebenaran dalam kata kata Reno.
"kamu tu Al.. Di bilangin nggak percaya... Banyak kok saksinya..! Yang parah malah sebelum gadis itu masuk..dia itu pengganti mbak Meri..!tau kenapa mbak Meri resign?"
Birri hanya menggelengkan kepala ya. "Mbak Meri itu di perkosa di ruang kantor pak hendrawan..! Gak ada yang bisa ngapa ngapain..! Menempuh ke jalur hukum pun percuma...jalur hukum Sudah di beli...! Akhirnya mbak Meri jadi bahkan cemoohan orang orang.... Dianggap pelacur lah, pelakor lah.. Padahal aslinya tidak seperti itu..! Dan sekarang nggak ada yang tau juga gimana nasibnya kini..! " cerita Reno.
Hati Birri menjadi tidak karuan. Ia benar benar kehilangan akal logisnya. Yang ada hanya lah bagaimana Ia bisa melihat kondisi perempuan tadi.
"sepertinya ada yang tertinggal di ruang rapat tadi...!" kata Birri yang segera berbalik arah menuju lift.
"Al...hati Hati.. Jangan samapi membuat pak hendra Marah bisa di pecat kamu Al...!" kata Reno menarik tangan kanan Birri.
Birri hanya melempar senyumannya. Ia bergegas menuju lift Dan naik ke lantai 5. Entah lah ada rasa yang aneh beedesir di dadanya.
Semoga saja tidak rlterjadi apa apa Sama gadis itu. Batin Birri.
Pintu lift terbuka Dan IA segera berlari ke ruang rapat tadi. Perasaanya semakin tidak karuan. Tanpa mengetuk Pintu teelwbih dahulu, IA secara paksa membuka Pintu tersebut Dan benar yang dia khawatirkan. Betapa kagetnya IA ketika melihat pemandangan yang ada di dalam ruangan tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
uyhull01
hufff apalah daya uang segalanya😢
2021-10-28
0
naviah
ceritanya seru dan menarik thor
2021-10-27
0
🌸 andariya❤️💚
wah seru ini kak...apa birri akan berhasil menolong ansha😘🥰🥰🥰
2021-10-12
3